Anda di halaman 1dari 4

Umat Muslim wajib hukumnya menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Dengan catatan sudah akil baliq, sehat, dan berakal.

Bagaimana dengan ibu hamil? Tentunya mereka cukup istimewa.


Puasa yang diwajibkan bisa dilakukan sesuai dengan kemampuannya
masing-masing karena bisa saja hal ini menimbulkan risiko.

Dikutip dari kompas.com (7/5/2019), pada penelitian yang diterbitkan oleh


Iranian Journal of Pediatrics tahun 2010, menyatakan bahwa wanita hamil
yang menjalani puasa dengan asupan gizi yang tepat tidak memberikan
dampak pada pertumbuhan bayinya dan waktu kelahiran bayi.

Jadi pada prinsipnya selama ibu sehat, tidak ada keluhan dan gangguan
kehamilan, ibu hamil  boleh kok berpuasa.

Tapi satu hal yang harus diperhatikan, ibu hamil yang ingin menjalankan
ibadah puasa tentu harus tetap memperhatikan dan menjaga kondisi
kesehatan si bayi di dalam perut.

Untuk itulah ibu hamil yang puasa baiknya menjalankan tips di bawah ini :

1. Saat memiliki niat puasa, konsultasikan dengan dokter kandungan


mengenai boleh tidaknya menjalani puasa. Karena kondisi kehamilan
akan berbeda pada masing-masing individu. Kemudian, pilih makanan
yang mencukupi gizi seimbang.

2. Komposisi yang seimbang antara lain, 50 persen karbohidrat, 30


persern protein, dan 10 sampai 20 persen lemak.

3. Usahakan ada sayuran dan buah dalam menu sahur supaya buang air
besar lancar dan tidak terjadi sembelit.

4. Minum susu sangat disarankan untuk menambah kekuatan.

5. Tetapi apabila kadar gula ibu hamil tergolong tinggi, sebaiknya minum


susu plain atau boleh ditambah pemanis yang aman/disarankan.

6. Hindarimakanan yang pedas karena bisa memengaruhi sistem


percernaan ibu hamil.

7. Jangan lupa minum suplemen vitamin dan banyak minum air putih.

8. Sebaiknya makan sahur tidak dilakukan terburu-buru.

9. Saat berbuka, awali buka puasa dengan makanan yang hangat dan


manis.

10. Tapi perlu diingat ibu hamil harus membatasi makanan/minuman manis,


sebaiknya pilih pemanis yang aman dan direkomendasikan oleh dokter.
11. Jangan langsung makan makanan berat. Sebaiknya berikan
jeda dengan salat magrib sehingga sistem percernaan tidak langsung
bekerja keras setelah seharian beristirahat.
12. Disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur
dan buah saat berbuka. Makanan tinggi serat akan dicerna dalam
waktu yang lama sehingga lambung bisa bersiap secara bertahap.

13. perbanyak minum air putih di malam hari.

14. Hindari sejauh mungkin makanan junkfood, gorengan,


makanan setengah matang, juga mentah, kecuali buah-buahan dan
sayuran.

15. Kurma sebaiknya selalu disantap ibu hamil saat berbuka puasa dan


sahur.

WAJIB TAHU, Jika  Ibu  Hamil Alami 4 Kondisi Ini Segera


Batalkan Puasanya! 
Setiap orang yang mampu serta sehat fisik dan mentalnya boleh
berpuasa, termasuk ibu hamil sekalipun.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu
membatalkan puasanya sesegera mungkin.
Meneruskan puasa bagi ibu hamil dengan kondisi-kondisi ini
bisa membahayakan tidak hanya dirinya sendiri, juga bayi dalam
kandungannya.

Inilah 4 Kondisi yang mengharuskan batal puasa bagi ibu hamil :


1. Dehidrasi
 Anda justru butuh minum air lebih banyak daripada orang lain
yang sedang tidak hamil.
 Ibu hamil tidak boleh sampai mengalami dehidrasi karena bisa
fatal akibatnya. 
 Dehidrasi parah bisa menyebabkan ibu hamil sampai mengalami
kejang atau syok karena tekanan rendah.
 Pada kasus yang parah, dehidrasi bisa menyebabkan
pembengkakan sel otak dan kemudian pecah kondisi yang disebut
cerebral edema.
 Bagi janin, dehidrasi yang dialami ibu juga
bisa membahayakan tumbuh kembangnya.
 Tubuh ibu yang kekurangan cairan akan mengurangi pasokan air
ketuban dalam kandungan.
 Cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan terganggunya
perkembangan janin hingga keguguran. 

Karena itu, penting untuk menghindari dehidrasi selama kehamilan.


Segera batalkan puasa bagi ibu hamil yang menunjukkan tanda bahaya
dehidrasi seperti :
 Rasa haus berlebih.
 Mulut dan bibir terasa kering.
 Merasa lelah atau mengantuk lebih dari biasanya.
 Tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam.
 Kulit kering; kulit tidak balik lagi seperti semula setelah dicubit.
 Sembelit.
 Pusing ketika bangkit dari tempat duduk, tapi pusingnya tak
kunjung hilang.
 Mata berkunang-kunang.
 Merasa mau pingsan
 Linglung dan tidak bisa berpikir
 Napas memburu

2. Mimisan
 Ibu hamil rentan mimisan karena hormon kehamilan membuat
aliran darah meningkat sementara juga membuat pembuluh darah
hidung membengkak dan gampang pecah.
 Mimisan saat hamil tidak menimbulkan bahaya besar, tapi harus
tetap diperhatikan jika ini terjadi saat puasa.
 Ibu hamil bisa langsung batal puasa jika mengalami gejala
mimisan seperti :
 Perdarahan yang keluar dari hidung tidak berhenti setelah 30
menit
 Darah mimisan keluar banyak
 Sulit bernapas saat mimisan
 Menjadi pusing atau lelah seketika setelah mimisan
 Kulit wajah jadi pucat sehabis mimisan
 Dada terasa nyeri dan sesak saat mimisan
Disarankan untuk batal puasa bagi ibu hamil setelah
mengalami kondisi mimisan di atas. Minum air atau mengasup
banyak cairan penting fungsinya untuk menjaga selaput lendir
hidung Anda terhidrasi dengan baik.

3. Ketika bayi jadi kurang bergerak


 Ibu hamil trimester kedua harus waspada jika bayi jadi kurang aktif
bergerak dalam kandungan, terutama selama ibu sedang puasa.
Cobalah hitung seberapa banyak gerakan dan tendangan bayi
Anda selama dua jam pada waktu ketika bayi Anda biasanya aktif.
 Bila jumlah tendangan dan berkurang saat ibu hamil puasa, Anda
boleh atau bahkan diharuskan untuk batal puasa.
 Lihat juga reaksi bayi, apakah ia perlahan mulai bergerak atau
menendang lagi setelah Anda membatalkan puasa.
 Jika bayi di dalam kandungan sama sekali tidak menunjukkan
adanya pergerakan, segera hubungi dokter.

4. Ibu hamil  yang punya tekanan darah tinggi


Ibu hamil yang berisiko tinggi atau malah sudah didiagnosis
preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) harus segera
membatalkan puasa ketika mengalami gejala-gejala seperti :
 mata berkunang
 sakit kepala
 bengkak di kaki dan tangan
 sulit bernapas
 hingga mual dan muntah.

Saran : Anda bisa langsung minum obat hipertensi dan segera cek tekanan
darah.
Trimester kedua, waktu yang tepat untuk ikut puasa bagi ibu hamil
 Ibu hamil punya masa-masa di mana kandungan rentan mengalami
masalah bila tetap dipaksakan berpuasa.
 Biasanya ini terjadi bila puasa dilakukan trimester pertama dan
trimester terakhir masa kehamilan.
 Selama trimester pertama, tubuh masih berjuang dengan berbagai
perubahan drastis yang diakibatkan oleh hormon kehamilan. Mual
karena morning sickness bisa berakibat pada hilangnya cairan dan
elektrolit tubuh, yang menyebabkan dehidrasi. Selain itu, mual yang
ditambah puasa tidak akan memungkinkan Anda untuk minum
sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mendapatkan kembali air yang
hilang.
 Sementara pada trimester akhir, janin terus berkembang
menyempurnakan organ-organ penting sehingga ibu hamil tetap
disarankan makan secara teratur baik untuk persiapan kelahiran dan
juga untuk memenuhi kebutuhan janin.

Maka dari itu, ibu hamil tua diperbolehkan untuk tidak berpuasa demi


menjamin kesehatan dan keselamatan ibu dan anak.

Anda mungkin juga menyukai