Anda di halaman 1dari 37

GENERASI

BERENCANA
(GENRE)

Koordinator Bidang KS PK Perwakilan BKKBN


Bali
Latar Belakang

1. Status kesehatan reproduksi remaja yang rendah


akan merusak masa depan remaja
2. Gangguan pada kesehatan reproduksi akan
berdampak jangka panjang
3. Akses pada informasi yang benar tentang
kesehatan reproduksi sangat terbatas
4. Pengetahuan remaja tentang KRR rendah
Lanjutan….

5. Kesepakatan internasional (ICPD 1994) untuk


mengembangkan program KRR
6. Agar remaja memiliki informasi yang benar tentang
sistem, fungsi dan proses reproduksi
7. Agar remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggungjawab atas proses reproduksi
8. Agar remaja dapat melakukan berbagai tindakan
pencegahan atau pengobatan sedini mungkin bila
memiliki permasalahan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi
● 48,1% remaja tidak pernah mendengar mengenai siklus
masa subur dan hanya 14% remaja wanita yang menjawab
dengan benar mengenai siklus masa subur
● 30,6% remaja tidak tahu bahwa wanita dapat hamil hanya
dengan sekali hubungan seksual
● Pengetahuan remaja mengenai NAPZA sudah cukup tinggi namun 16%
remaja pedesaan masih belum mengetahui dan mendengar mengenai
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
● Pengetahuan remaja terutama pada rentang umur 10-14 tahun
masih sangat rendah mengenai PMS (hanya 11%)
● Rata – rata remaja di bali paling banyak mulai berpacaran
pada rentang umur 15 – 17 Tahun atau pada saat duduk di
bangku sekolah SMP dan SMA
meraba/merangsang dengan hasil survey sebesar 11 %, sangat
berpotensi untuk memulai perilaku hubungan seksual di masa
muda.
● Berdasarkan hasil Survey SKAP, Remaja di Bali lebih
permisif terhadap perilaku seksual sebelum menikah
Permasalahan
• Pengetahuan Kespro rendah :

• Sikap toleran thd penyimpangan norma

• Prilaku  berisiko tinggi


• Komunikasi remaja didominasi antar peer mereka, peran orang tua telah bergeser 
bisa jadi karena orang tua memiliki keterbatasan waktu untuk mengatur komunikasi
dengan anak
• Sebagian besar waktu remaja dihabiskan di sekolah  guru memiliki peran penting
dalam membangun pemahaman kespro.

• Guru dibebani kurikulum dan tuntutan pengembangan materi


kompetensi

• Apakah masih punya waktu untuk memperhatikan


perkembangan remaja?
Permasalahan
• Umur menstruasi yang makin muda  resikopun lebih awal
• Era informasi, kebebasan dan transformasi budaya  dapat menjadi ancaman
buruk bagi remaja.
• Kontrol sosial yang rendah dan sepinya rumah  peluang bagi remaja untuk
memenuhi “rasa ingin tahu/penasaran”
• “kecelakaan” benar-benar akan menjadikan remaja celaka:

• Putus sekolah

• Tdk punya keterampilan

• Belum matang menjadi ibu

• Anak-anak yg dilahirkan dari ibu muda berisiko (bblr,


psikologis, kurang gizi dll)
Permasalahan

• Media informasi makin dekat dg remaja dan pemuda:

• Orang tua : seringkali “kalah cepat”

• Sosmed : bentuk lain dari peer group,


interaksi dunia maya

• Interaksi social langsung ; makin kurang


15

C. Apa yang dilakukan BKKBN


untuk REMAJA ??

Program Generasi
Berencana (GenRe)
Remaja Indonesia

● Sehat
● Cerdas
● Ceria
Mengapa Prog Genre….
diperlukan ......???

● Karena remaja memerlukan banyak hal tentang


informasi yang berkaitan dengan penyiapan dirinya
untuk berkeluarga.
● Karena remaja perlu mempersiapkan diri menjadi
pribadi yang matang untuk membangun keluarga yang
harmonis.
● Karena remaja perlu memantapkan perencanaan
dalam menata kehidupan untuk keharmonisan
keluarga
Generasi Berencana (GenRe) :
Remaja yg mampu melangsungkan jenjang
pendidikan secara terencana serta menikah
dg penuh perencanaan sesuai dg siklus
kespro dlm rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga.
HASIL YANG DIHARAPKAN
PENDIDIK
AN
SETINGGI
MUNGKIN
POLA PEKERJA
HIDUP AN
SEHAT KOMPETI
SEHARI-
HARI
GENERA TIF
SI EMAS

AKTIF DALAM MENIKAH


KEHIDUPAN TERENCA
MASYARAKAT NA
20

Fokus Kegiatan Program GenRe

a. Promosi pendewasaan usia kawin : utamakan


sekolah dan berkarya
b. Penyediaan informasi kesehatan reproduksi
seluas-luasnya melalui PIK Remaja
c. Promosi merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan sebaik-baiknya (kapan
menikah, kapan mempunyai anak, berapa jumlah
anaknya dsb)
21

Sasaran Program GenRe


a. Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
b. Mahasiswa/mahasiswi belum menikah
c. Keluarga
d. Masyarakat peduli remaja
41

2
2 Lanjutan ...
Arah Program GenRe

PIK Remaja Remaja

GenRe
Kelompok
Keluarga
BKR
TRIAD KRR GENRE
TRIAD
KRR
Seks Pra NIkah

Pernikahan Dini

NAPZA
1. Seks Pranikah
Kehamilan
yang tidak
diinginkan
(KTD)

Kawin
Aborsi
muda
SEKS
PRANIKAH

Infeksi
Menular
HIV/AIDS
Seksual
(IMS)
2. PERNIKAHAN DINI

Penelitian FKUI di Karawang Jabar :


 86% pernikahan remaja (12-18 th) :
berakhir dengan perceraian 5 tahun pertama.
 Meningkatkan kematian ibu
 Meningkatkan kematian bayi
Penyebab Faktor Penyebab Pernikahan Dini
Pendidikan
Rendah

Kebutuhan
Ekonomi

Kultur Nikah
Muda

Pernikahan Dini
Aspek Sosial
Pernikahan
Yang Diatur
Ekonomi

Seks Bebas Pada


Remaja

Kehamilan di
luar nikah

Subordinas
Kematian Ibu KDRT Kespro
i
Drop Out Akibat
Jones & Gubhaju (2008), Trends in Age at Marriage in Provinces of Indonesia, Asia Research Institute Working Paper no 105
3
1 Persentase Perempuan usia 10-59 tahun
menurut
Umur Perkawinan Pertama
Permasalahan
% kesehatan pada
45,0 perempuan berawal dari
41,9
40,0 masih tingginya usia
perkawinan
35,0 33,6 pertama dibawah 20
tahun (4,8% pada usia
30,0
10-14 tahun, 41,9% pada
25,0 usia 15-19 tahun).

20,0

15,0
11,5
10,0
4,8 5,7
5,0
1,9
0,6
-
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 > 35 Tdk jawab

Riskesdas 2010
“40-50 orang di Indonesia mati setiap hari akibat
“Kerugian negara
penyalahgunaan narkoba.”
mencapai Rp50 triliun
3. Napza (Presiden Jokowi
Kuliah Umum di UGM, 10/12/2014) per tahun.” (BNN,
5/1/2015)

“ 2011: 2,2% (±4,2


juta) penduduk
Indonesia usia
10- 59 th “Tercatat: 2011, siswa
menggunakan SMP pengguna napza
narkoba. 1.345 orang. 2012
2015: prevalensi naik 1.424 orang. Jan-
2,8% (5,1 juta)” Feb 2013, 262
(BNN & Puslitkes UI, pengguna baru . ”
2011) ”Jumlah sesungguhnya bisa 10 x lipat dari yang (Polda terdata.” Metro Jaya,
(Prof. Dadang Hawari , Fak. Kedokteran UI, 2013) 2013)

 Koordinasi lintas sektor sangat diperlukan.


 7 K/L Pemangku kepentingan: BNN, KEPOLISIAN RI,
JAKSA AGUNG, MAHKAMAH AGUNG, MENKUMHAM,
MENKES, MENSOS.
PENGGUNA NARKOBA
Penyalahgunaan NAPZA di kalangan pelajar meningkat dari
2.9 Persen di Tahun 2017 menjadi 3.2 Persen di Tahun 2018
(kompas.id)

KASUS NARKOBA DI BALI TAHUN 2020 TERCATAT SEBANYAK 937 KASUS DAN DARI
JANUARI 2021 SAMPAI DENGAN MEI 2021 SUDAH MENCAPAI 465 KASUS DIMANA
20% NYA ADA PADA RENTANG UMUR 16-24 TAHUN (data BNN Provinsi Bali)
KONTEN –KONTEN YANG TIDAK MENDUKUNG REMAJA DALAM BERPRILAKU HIDUP
SEHAT
3
Akibat Kondisi tersebut:
6

 Mempengaruhi program Bangga Kencana dan kualitas bangsa


ke depan
 Mengganggu 5 (lima) transisi kehidupan Remaja :
1. Melanjutkan Sekolah
2. Mencari Pekerjaan
3. Memulai Kehidupan Berkeluarga
4. Menjadi Anggota Masyarakat
5. Mempraktekan Hidup Sehat

Anda mungkin juga menyukai