Anda di halaman 1dari 66

DRAFT LAMPIRAN JUKNIS

BOKB TA. 2022

Jakarta, 13 Oktober 2021


1
DUKUNGAN
OPERASIONAL
KEGIATAN DI BALAI
PENYULUHAN
.

BERENCANA ITU KEREN


BALAI PENYULUH KB
•  Bangunan yang dibangun dari anggaran DAK Fisik dan/atau
bangunan yang dibangun dari Dana APBD dan/atau bangunan
yang dialih fungsikan menjadi Balai Penyuluhan KB yang
DEFINISI diserahkan kepada SKPD-KB dengan surat ketetapan Kepala
Daerah dan berfungsi sebagai tempat beraktifitas dalam
merencanakan, melaksanakan pelayanan data, pelayanan
tingkat dasar (pra pelayanan) berupa KIE dan Konseling KB-KR
serta pelayanan KS.

•  Balai Penyuluhan KB juga berfungsi sebagai pusat evaluasi dan


pengendalian Program Bangga Kencana serta pembinaan
kepada pengelola dan pelaksana Program Bangga Kencana di
lini lapangan meliputi Penyuluh KB, Petugas Lapangan KB, Kader
Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (PPKBD dan Sub
PPKBD), dan mitra kerja di tingkat kecamatan.

BERENCANA ITU KEREN


JUMLAH DATA JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
NO PROVINSI KABUPATEN/ KEL DESA BP TAHUN 2021
KECAMATAN DESA/KEL
KOTA PER FEBRUARI
1 ACEH 23 289   6.497 6.497 276

DATA BALAI
2 SUMATERA UTARA 33 450 693 5.417 6.110 410
3 SUMATERA BARAT 19 179 230 928 1.158 179

PENYULUHAN
4 SUMATERA SELATAN 17 241 387 2.853 3.240 206
5 RIAU 12 169 268 1.591 1.859 123

TAHUN 2021
6 BENGKULU 10 129 172 1.341 1.513 129
7 JAMBI 11 141 163 1.399 1.562 141
8 LAMPUNG 15 228 205 2.435 2.640 201
9 KEPULAUAN RIAU 7 75 142 275 417 47
10 BANGKA BELITUNG 7 47 82 309 391 47
11 DKI JAKARTA 6 44 267   267 44
CATATAN 12 BANTEN 8 155 313 1.238 1.551 108
13 JAWA BARAT 27 627 645 5.312 5.957 461
§  Data Jumlah Balai Penyuluhan 14 JAWA TENGAH 35 576 753 7.809 8.562 551
Ditbinlap berdasarkan update surat 15 JAWA TIMUR 38 666 777 7.724 8.501 592
16 DI YOGYAKARTA 5 78 46 392 438 65
yang dikirimkan oleh Provinsi 17 BALI 9 57 80 636 716 45
Februari 2021 18 NUSA TENGGARA BARAT 10 117 145 995 1.140 116
19 NUSA TENGGARA TIMUR 22 309 327 3.026 3.353 287
20 KALIMANTAN BARAT 14 174 99 2.031 2.130 173
§  Data Jumlah kabupaten, 21 KALIMANTAN SELATAN 13 153 144 1.864 2.008 137
Kecamatan, desa dan kelurahan 22 KALIMANTAN TENGAH 14 136 139 1.432 1.571 116
berdasarkan Permendagri Nomor 23 KALIMANTAN TIMUR 10 103 197 841 1.038 50
24 KALIMANTAN UTARA 5 53 35 447 482 20
72 Tahun 2019 25 SULAWESI UTARA 15 171 332 1.507 1.839 165
26 SULAWESI BARAT 6 69 73 575 648 69
§  Rekap data termasuk data Provinsi 27 SULAWESI TENGAH 13 175 175 1.842 2.017 175
28 SULAWESI TENGGARA 17 219 377 1.911 2.288 210
DKI 44 yang difungsikan sebagai 29 SULAWESI SELATAN 24 311 792 2.255 3.047 302
Balai Penyuluhan. 30 GORONTALO 6 77 72 657 729 77
31 MALUKU 11 118 35 1.198 1.233 103
32 MALUKU UTARA 10 116 118 1.063 1.181 117
33 PAPUA 29 560 110 5.411 5.521 197
34 PAPUA BARAT 13 218 95 1.742 1.837 97
TOTAL 514 7.230 8.488 74.953 83.441 6.036
DUKUNGAN OPERASIONAL KEGIATAN DI BALAI PENYULUHAN

1. Biaya Operasional
Penyuluhan KB

2. Biaya Operasional
Pengolahan Data


Biaya Operasional KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI TINGKAT
3.
Pembinaan Kader IMP KECAMATAN YANG BERTEMPAT DI BALAI
Biaya Orientasi PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA
4.
Tenaga Lini Lapangan

5. Biaya Dukungan
Langganan Daya dan Jasa

6. Operasional Jasa Tenaga
Keamanan dan Pramusaji
(1) Biaya Operasional Penyuluhan KB
DEFINISI : biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan penyuluhan KB dalam rangka menghasilkan peserta KB baru dan/
atau peserta ganti cara MKJP, penambahan peserta KB aktif, keluarga yang terpapar program Bangga Kencana serta calon
pengantin/calon pasangan usia subur dan keluarga berisiko stunting yang terpapar tentang intervensi pelayanan spesifik dan
sensitif. Kegiatan ini difasilitasi oleh Penyuluh KB/PLKB dan/atau Bidan, Kader TP PKK serta Mitra kerja lainnya di Balai
Penyuluhan KB melalui pertemuan penyuluhan secara berkelompok maksimal 12 (dua belas) kali dalam setahun.
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
•  Peningkatan peserta KB baru dan/
Pertemuan penyuluhan secara
atau ganti cara MKJP;
berkelompok untuk
•  penambahan peserta KB aktif;
meningkatkan pengetahuan dan
•  peningkatan keluarga yang
sikap remaja, para calon
terpapar Program Bangga
pengantin/calon pasangan usia •  Keluarga yang memiliki Kencana;
subur, pasangan usia subur, ibu anak usia 0-24 bulan •  biaya konsumsi •  peningkatan partisipasi calon
hamil, ibu menyusui, keluarga •  Remaja usia 10-24 tahun
operasional pengantin/ calon pasangan usia
yang memiliki anak usia 0 – 59 yang belum menikah
Penyuluhan KB subur yang memeriksakan
bulan dan lansia tentang materi- •  Keluarga yang memiliki
•  Transport kesehatannya di fasilitasi
materi terkait persiapan dan remaja usia 10-24 tahun
yang belum menikah operasional kesehatan;
kehidupan berkeluarga seperti
•  Keluarga yang memiliki •  Honor fasilitator •  peningkatan partisipasi ibu hamil
kesehatan reproduksi,
lansia yang memeriksakan kesehatannya
pelayanan KB dan KBPP, pola
di fasilitasi kesehatan;
(2) Biaya Operasional Pengolahan Data
DEFINISI : biaya yang digunakan untuk mendukung pertemuan pengolahan data yang dilakukan oleh Penyuluh KB/PLKB baik
ASN maupun non ASN serta Kader IMP yang ditunjuk sebagai Pengolah Data di Balai Penyuluhan KB untuk mendukung
kegiatan pengolahan data dalam rangka menghasilkan data operasional Program Bangga Kencana.
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
pertemuan pengolahan •  Penyuluh KB, PLKB •  biaya konsumsi •  Pemetaan calon Pasangan
data program Bangga baik yang berstatus operasional Usia Subur (PUS) dan
ASN ataupun non ASN, pengolahan data
Kencana dan/atau data •  Kader IMP dan/atau
PUS;
lainnya yang petugas pencatatan •  Pemetaan Ibu Hamil;
berhubungan dengan dan pelaporan yang •  Pemetaan keluarga
percepatan penurunan ditunjuk sebagai berdasarkan
stunting. Pengolah Data di Balai keikutsertaan dalam
Penyuluhan KB
poktan;
•  Pemetaan keluarga yang
mempunyai Baduta
(bawah usia dua tahun)
dengan stunting; dan
(3) Biaya Operasional Pembinaan Kader
DEFINISI : biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan pertemuan dalam rangka meningkatkan peran bakti
IMP dan meningkatkan kapasitas kader IMP sebagai bagian dari Tim Pendamping Keluarga agar mampu
melakukan pendampingan kepada calon pengantin/calon pasangan usia subur dan Keluarga Beresiko Stunting
serta pencatatan dan pelaporan hasil pendampingan
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
Bertujuan untuk •  petugas lini lapangan •  biaya konsumsi •  peningkatan peran bakti
meningkatkan kapasitas yang melakukan operasional •  kapasitas kader IMP dalam
kader IMP dalam peran bakti pembinaan kepada pembinaan kader, pelaksanaan tugas sebagai tim
IMP dan tugasnya sebagai kader IMP. •  uang transport pendamping keluarga
Tim Pendamping Keluarga operasional
dalam melakukan •  honor fasilitator
penyuluhan, fasilitasi
pelayanan rujukan dan
fasilitasi pemberiaan bantuan
sosial serta survailance
keluarga berisiko stunting
(4) Biaya Orientasi Tenaga Lini Lapangan
DEFINISI : biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan pertemuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan para tenaga lini lapangan termasuk Tim Pendamping Keluarga tentang Program Bangga Kencana dan Program
Percepatan Penurunan Stunting.
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
Pertemuan Penyampaian •  Kader PPKBD, •  biaya konsumsi •  meningkatnya pengetahuan kader
materi orientasi kader sub PPKBD, •  uang transport (termasuk pokja Kampung KB dan
meningkatkan •  kader Poktan, kader •  honor fasilitator Kader TP PKK) yang terorientasi
serta
pengetahuan dan UPPKA,
•  peningkatan pengatahuan dan
keterampilan pengetahuan •  kader Pokja keterampilan petugas lini
dan keterampilan para Kampung KB, lapangan dalam pelaksanaan
tenaga lini lapangan •  Kader TP PKK. pengumpulan dan pengolahan
termasuk Tim Pendamping Serta data New SIGA.
Keluarga tentang Program •  Penyuluh KB/PLKB,
Bangga Kencana dan •  mitra kerja
Program Percepatan
Penurunan Stunting
(5) Biaya Dukungan Langganan Daya dan Jasa




Biaya dukungan langganan daya dan jasa adalah
Biaya untuk membayar listrik dan/atau air yang dipergunakan
di Balai Penyuluhan KB untuk setiap bulan atau selama 1 tahun (12 bulan).
(6) Biaya Operasional Jasa Tenaga Keamanan dan Pramusaji


Biaya yang digunakan untuk 1 orang tenaga Jasa Keamanan dan
1 orang Jasa Pramusaji untuk setiap bulan atau selama 1 tahun (12 bulan)
di Balai Penyuluhan KB.
2
OPERASIONAL
PELAYANAN KB
.

BERENCANA ITU KEREN


1 Biaya Operasional Distribusi Alat dan Obat Kontrasepsi

Rincian Kegiatan : Lingkup pembiayaan :


q  Kegiatan untuk mendistribusikan alokon dari 1)  Biaya bahan bakar minyak, dan/atau;
gudang OPD KB ke fasilitas kesehatan yang 2)  Biaya transport untuk 2 orang, dan/atau;
didukung dengan kegiatan pengepakan dan 3)  Biaya konsumsi untuk 2 orang, dan/atau;
bongkar muat, pengiriman/ekspedisi serta 4)  Jasa pengiriman/ekspedisi 1 paket, dan/atau;
konsumsi dan transportasi. 5)  Biaya pengepakan dan bongkar/muat barang 1 paket
q  Minimal sebanyak 3 (tiga) kali dalam setahun
Kegiatan distribusi alokon dapat dipilih dan disesuaikan
dengan kondisi daerah serta frekuensi jadual distribusi
alokon disesuaikan dengan pembiayaan yang tersedia

Sasaran : Output :
Seluruh faskes yang teregister pada sistem informasi Faskes yang teregister sehingga tidak terjadi stock out
manajemen BKKBN. alokon
2 Biaya Operasional Koordinasi Pelayanan KB di Faskes

Lingkup pembiayaan :
1)  Biaya konsumsi pertemuan koordinasi peningkatan
pelayanan KB di faskes, dan/atau;
2)  Biaya transport peserta pertemuan koordinasi
Rincian Kegiatan
q  Berupa pertemuan koordinasi yang dilakukan peningkatan pelayanan KB di faskes.
dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja
terkait termasuk organisasi profesi di tingkat Ø  Kegiatan koordinasi pelayanan KB di faskes dapat
Kabupaten/Kota disesuaikan dengan kondisi daerah serta disesuaikan
q  Minimal sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun dengan pembiayaan yang tersedia.
Ø  Apabila kegiatan dilakukan secara daring pembiayaan
dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai
Sasaran : ketentuan yang berlaku.
1.  Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
2.  Dinas Kesehatan Output :
3.  Pimpinan Faskes q  Seluruh kabupaten/kota melaksanakan pertemuan
4.  Organisasi Profesi (POGI, IBI, IDI, dll) koordinasi pelayanan KB di Faskes minimal 2 (dua) kali
5.  Mitra Kerja Potensial Lainnya dalam 1 (satu) tahun.
q  Melalui pertemuan koordinasi didapatkan penguatan
komitmen dan rekomendasi dalam upaya mengatasi
permasalahan dalam rangka peningkatan pelayanan KB di
faskes
3 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Faskes... (1)

Rincian Kegiatan
Dapat digunakan melalui 2 (dua) mekanisme:
1.  Pembinaan oleh petugas/pengelola program KB kabupaten/kota dengan melakukan kunjungan
langsung ke faskes yang teregistrasi dalam sistem informasi BKKBN.
2.  Pembinaan yang dilakukan melalui pertemuan di kabupaten/kota dengan menghadirkan faskes yang
teregistrasi.

Ø  Minimal sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun
Ø  Kegiatan pembinaan pelayanan KB di faskes dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi daerah serta
disesuaikan dengan pembiayaan yang tersedia.
Ø  Bila dalam kondisi tertentu pembinaan tidak dapat dilakukan secara langsung, misalnya situasi
pandemi COVID-19, maka pembinaan ke fasilitas kesehatan dapat dilakukan secara daring.

Sasaran :
q  Pengelola program KB di faskes yang telah teregistrasi dalam sistem informasi manajemen BKKBN.
q  Yang mendapatkan dukungan dana operasional pembinaan pelayanan KB sebanyak paling sedikit
50% dari faskes yang teregister.
q  Pembinaan diprioritaskan bagi faskes yang capaian pelayanannya rendah atau faskes yang memiliki
kendala atau permasalahan pelayanan KB.
3 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Faskes... (2)

Lingkup pembiayaan :
1.  Biaya transport kunjungan langsung ke faskes yang teregistrasi dalam sistem informasi BKKBN oleh 1
(satu) petugas/pengelola program KB kabupaten/kota, dan/atau;
2.  Biaya transport petugas Faskes yang hadir ke OPD KB Kabupaten/Kota atau lokasi pertemuan yang
ditentukan, untuk dilakukan pembinaan pelayanan KB di faskes, dan/atau;
3.  Konsumsi pertemuan pembinaan Faskes dalam Peningkatan Pelayanan KB.

Apabila pembinaan Faskes dilakukan secara virtual, pembiayaan dapat dialihkan dalam bentuk
penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku.

Output :
q  Jumlah faskes yang dilakukan pembinaan oleh OPD KB kabupaten dan kota sebanyak minimal 4 (empat)
kali dalam 1 (satu) tahun.
q  Pembinaan dilakukan untuk melakukan identifikasi kendala yang dihadapi faskes dalam upaya
peningkatan pelayanan KB. Apabila terdapat kendala maka dapat segera ditindaklanjuti, sehingga
pelayanan KB di faskes meningkat dan target program kabupaten/kota dapat tercapai sesuai dengan
yang diharapkan.
OPERASIONAL PELAYANAN KB

No Rincian Kegiatan Sasaran Frekuensi Volume Harga satuan Jumlah

1 Operasional Distribusi Alokon Faskes 3 1 150.000 450.000

Operasional Koordinasi
2 OPD-KB 2 30 50.000 3.000.000
Pelayanan KB di Faskes
Operasional Pembinaan
3 Faskes 4 1 150.000 600.000
Pelayanan KB di Faskes
RINCIAN BOKB PENGGERAKAN PELAYANAN
KB MKJP TAHUN ANGGARAN 2022

Direktorat Bina Pelayanan KB Jakarta, 12 Oktober 2021


Wilayah Khusus
Outline
A.  Operasional Penggerakan Pelayanan KB IUD
B.  Operasional Penggerakan Pelayanan KB Implan
C.  Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOW
D.  Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOP
E.  Operasional Pencabutan Implan
F.  Mekanisme Pelaksanaan


Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB IUD

1. Biaya Layanan Penggerakan KB IUD


a.  Biaya layanan penggerakan KB IUD tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp.
226.600,-
b.  Biaya medis diberikan kepada Fasilitas Kesehatan baik pemerintah atau swasta serta PMB yang memberikan
pelayanan IUD sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) per akseptor sesuai standar biaya non kapitasi
pelayanan KB pada BPJS kesehatan.
c.  Komponen pembiayaan lain yang dapat dipilih dari biaya layanan penggerakan IUD sesuai kebutuhan
Kabupaten/Kota, antara lain:

No Komponen Sasaran
1. Konsumsi Calon akseptor, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
2. Biaya Transportasi Calon akseptor dan/atau petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
3. Biaya BMHP Penyediaan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB IUD
4. Biaya APD Diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB IUD
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB IUD (2)

2. Biaya Dukungan Pelayanan KB IUD


a.  Dapat disediakan dari biaya layanan penggerakan KB IUD yang tidak digunakan
b.  Dukungan pelayanan KB IUD yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan untuk pelayanan
KB IUD: laboratorium pemeriksaan tes kehamilan/test pack.
c.  Penyediaan dukungan pelayanan IUD menggunakan dana yang tersedia dan tidak dimanfaatkan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sasaran dan Output


a.  Sasaran : Pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB IUD
b.  Output : Akseptor IUD
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB Implan

1. Biaya Layanan Penggerakan KB Implan


a.  Biaya layanan penggerakan KB Implan tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 213.600,-
b.  Apabila akseptor melakukan pencabutan dan pemasangan Implan dalam satu waktu, maka pembiayaan yang dibayarkan
bersumber dari salah satu menu pembiayaan (pemasangan Implan atau pencabutan Implan).
c.  Biaya medis diberikan kepada Fasilitas Kesehatan baik pemerintah atau swasta serta PMB yang memberikan pelayanan
Implan sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) per akseptor sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada
BPJS kesehatan.
d.  Komponen pembiayaan lain yang dapat dipilih dari biaya layanan penggerakan Implan sesuai kebutuhan Kabupaten/
Kota, antara lain:

No Komponen Sasaran
1. Konsumsi Calon akseptor, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan
2. Biaya Transportasi Calon akseptor dan/atau petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
3. Biaya APD Diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB Implan
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB Implan (2)

2. Biaya Dukungan Pelayanan KB Implan


a.  Dapat disediakan dari biaya layanan penggerakan KB Implan yang tidak digunakan
b.  Dukungan pelayanan KB Implan yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan untuk
pelayanan KB Implan: laboratorium pemeriksaan tes kehamilan/test pack.
c.  Penyediaan dukungan pelayanan Implan menggunakan dana yang tersedia dan tidak dimanfaatkan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sasaran dan Output


a.  Sasaran : Pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB Implan
b.  Output : Akseptor Implan
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOW

1. Biaya Layanan Penggerakan KB MOW


a.  Biaya layanan penggerakan KB MOW tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan,
yaitu sebesar Rp. 2.763.700,-
b.  Biaya medis diberikan kepada Fasilitas Kesehatan baik pemerintah atau swasta yang
memberikan pelayanan MOW sebesar Rp 1.782.700,- (Satu Juta Tujuh Ratus Delapan
Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus Rupiah) per akseptor sesuai standar tarif INA CBG’S pelayanan
KB pada BPJS kesehatan.
c.  Pelayanan MOW satu paket dengan pelayanan sectio caesarea tidak dapat dibayarkan
jasa medisnya menggunakan dana BOKB

Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOW (2)
Komponen pembiayaan lainnya yang dapat dipilih dari biaya layanan penggerakan MOW
sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota, terdiri dari:

No Komponen Sasaran
1. Konsumsi calon akseptor, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
2. Biaya Transportasi a.  Calon akseptor yang datang ke fasilitas kesehatan; dan/atau
b.  Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang
melakukan penggerakan dan membawa akseptor ke fasilitas kesehatan; dan/
atau
c.  Transport membawa akseptor MOW ke fasilitas kesehatan di luar wilayah
Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang digunakan sesuai dengan
ketersediaan dana yang ada dan at cost
3. Pengganti tidak bekerja Maksimal Rp 300.000,- per akseptor
4. Biaya BMHP Penyediaan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB MOW.
5. Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB MOW
6. Biaya pemeriksaan deteksi dini Diberikan kepada akseptor dan/atau provider yang memberikan pelayanan MOW
Covid-19
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOW (3)

2. Biaya Dukungan Pelayanan KB MOW


a.  Dapat disediakan dari biaya layanan penggerakan KB MOW yang tidak digunakan
b.  Dukungan pelayanan KB MOW yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan untuk
pelayanan KB MOW:
1)  Laboratorium (pemeriksaan gula darah sewaktu, waktu perdarahan/bleeding time, waktu
pembekuan/clotting time, pemeriksaan tes kehamilan/test pack); atau
2)  Pemeriksaan rontgen
c. Penyediaan dukungan pelayanan MOW menggunakan dana yang tersedia dan tidak dimanfaatkan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sasaran dan Output


a.  Sasaran : Pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB MOW
b.  Output : Akseptor MOW
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOP

1. Biaya Layanan Penggerakan KB MOP


a.  Biaya layanan penggerakan KB MOW tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan,
yaitu sebesar Rp. 1.169.000,-
b.  Biaya medis diberikan kepada Fasilitas Kesehatan baik pemerintah atau swasta yang
memberikan pelayanan MOP sebesar Rp 350.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
per akseptor sesuai standar biaya non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatan.
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOP (2)
Komponen pembiayaan lainnya yang dapat dipilih dari biaya layanan penggerakan MOP
sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota, terdiri dari:

No Komponen Sasaran
1. Konsumsi calon akseptor, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
2. Biaya Transportasi a.  Calon akseptor yang datang ke fasilitas kesehatan; dan/atau
b.  Petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini Lapangan yang
melakukan penggerakan dan membawa akseptor ke fasilitas kesehatan; dan/atau
c.  Transport membawa akseptor MOP ke fasilitas kesehatan di luar wilayah
Kabupaten/Kota setempat. Besaran nilai yang digunakan sesuai dengan
ketersediaan dana yang ada dan at cost
3. Pengganti tidak bekerja Maksimal Rp 300.000,- per akseptor
4. Biaya BMHP Penyediaan BMHP yang dibutuhkan dalam pelayanan KB MOP.
5. Biaya Alat Pelindung Diri (APD) Diperuntukkan kepada provider yang memberikan pelayanan KB MOP
6. Biaya pemeriksaan deteksi dini Diberikan kepada akseptor dan/atau provider yang memberikan pelayanan MOP
Covid-19
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pelayanan KB MOP (3)

2. Biaya Dukungan Pelayanan KB MOP


a.  Dapat disediakan dari biaya layanan penggerakan KB MOP yang tidak digunakan
b.  Dukungan pelayanan KB MOP yang dapat disediakan antara lain pemeriksaan tambahan untuk
pelayanan KB MOP:
1)  Laboratorium (pemeriksaan gula darah sewaktu, waktu perdarahan/bleeding time, waktu
pembekuan/clotting time); atau
2)  Pemeriksaan rontgen
c. Penyediaan dukungan pelayanan MOP menggunakan dana yang tersedia dan tidak dimanfaatkan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sasaran dan Output


a.  Sasaran : Pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan KB MOP
b.  Output : Akseptor MOP
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pencabutan Implan

1. Biaya Layanan Pencabutan Implan


a.  Biaya layanan pencabutan Implan tidak boleh melebihi harga satuan yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp.
229.000,-.
b.  Apabila akseptor melakukan pencabutan dan pemasangan Implan dalam satu waktu, maka pembiayaan
yang dibayarkan bersumber dari salah satu menu pembiayaan (pemasangan Implan atau pencabutan
Implan).
c.  Biaya medis diberikan kepada Fasilitas Kesehatan baik pemerintah atau swasta serta PMB yang memberikan
pelayanan pencabutan Implan sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) per akseptor sesuai standar biaya
non kapitasi pelayanan KB pada BPJS kesehatan.
d.  Komponen pembiayaan lain yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota, antara lain:

No Komponen Sasaran
1. Konsumsi calon akseptor, petugas pendukung kegiatan pelayanan, dan/atau Tenaga Lini Lapangan
2. Biaya Transportasi calon akseptor dan/atau petugas pendukung kegiatan pelayanan dan/atau Tenaga Lini
Lapangan
3. Biaya BMHP Penyediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang digunakan dalam pencabutan Implan
Lingkup Pembiayaan Penggerakan Pencabutan Implan (2)

Sasaran dan Output


a.  Sasaran : Pasangan usia subur yang membutuhkan pelayanan pencabutan Implan dengan
ketentuan:
1)  Telah habis masa pakai implannya
2)  Ingin berganti cara ke metode kontrasepsi jangka panjang lainnya

b. Output : Akseptor Cabut Implan
MEKANISME PELAKSANAAN

Target yang ditetapkan adalah jumlah total target minimal masing-masing Kabupaten/Kota

SKPD KB Kabupaten/Kota membuat SK daftar fasilitas kesehatan/PMB tempat pelayanan KB yang dibiayai
dengan dana BOKB. SK dilengkapi dengan jadwal pelayanan KB di tiap faskes.


Faskes/PMB telah teregister dalam SIM BKKBN (K/0/KB)


Ketentuan pembiayaan kepada faskes/PMB :
a.  Surat Pernyataan tidak melakukan double claim biaya medis kepada BPJS Kesehatan yang
ditandatangani oleh penanggung jawab faskes/PMB
b.  Bukti pembayaran (kwitansi/bukti transfer/dokumen lain yang dapat dipertanggungjawabkan)
c.  Rekap daftar akseptor KB dan ditandatangani oleh penanggung jawab faskes/PMB
d.  Fotocopy kartu identitas akseptor (KTP/surat domisili/dokumen lainnya)
e.  Fotocopy K/IV/KB
MEKANISME PELAKSANAAN (2)

Pertanggungjawaban administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

SKPD KB Kabupaten/Kota diperkenankan menambah target akseptor dengan dana BOKB yang tersedia

SKPD KB Kabupaten/Kota dapat melakukan konversi selama hasil konversi tidak mengurangi target total
a.  MOP dapat dikonversi menjadi IUD atau Implan
b.  MOW dapat dikonservi menjadi IUD, Implan atau MOP
c.  Seluruh pelayanan KB MKJP tidak dapat dikonversi menjadi cabut Implan namun biaya cabut Implan
dapat dikonversi menjadi biaya penggerakan KB MKJP lainnya

Dana yang digunakan untuk konversi target penggerakan bersumber dari dana BOKB yang tersedia

Pendanaan lainnya diluar yang telah dijelaskan dalam Petunjuk Teknis dapat disediakan melalui sumber
dana lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3
OPERASIONAL
KAMPUNG KB
.

BERENCANA ITU KEREN


Penggunaan BOKB TA 2022
3. Operasional Penggerakan di Kampung KB
Operasional Kelompok Kerja di Kampung Keluarga Berkualitas Operasional ketahanan keluarga berbasis kelompok kegiatan
adalah biaya yang digunakan untuk membantu operasional kelompok kerja adalah biaya untuk pelaksanaan kegiatan di poktan program Bangga Kencana dalam upaya
peningkatan ketahanan keluarga dan percepatan capaian program prioritas nasional. Kegiatan dapat
Kampung Keluarga Berkualitas dalam melaksanakan pengelolaan Kampung berupa orientasi teknis, diskusi, tanya jawab dan seterusnya yang berdampak kepada peningkatan
Keluarga Berkualitas ketahanan keluarga. Dilakukan minimal 8 (delapan) kali dalam setahun dengan pembahasan yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di Kampung KB, diantaranya adalah :
Rincian Kegiatan dari Pertemuan Pokja di Kampung KB dilakukan sebanyak 6 1. Pembekalan pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting ;
2. Konseling, informasi, dan edukasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak;
(enam) kali dalam setahun yang terdiri dari kegiatan sebagai berikut : 3. Pemberian pengetahuan dan ketrampilan dalam pengasuhan dan pembinaan remaja;
1. Pengumpulan dan analisis data 4. Penyiapan diri remaja untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, berkualitas dalam upaya
2. Penyusunan rencana kerja penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga dan generasi berkualitas;
5. Peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan lansia dan keluarga lansia untuk
3. Pencatatan dan Pelaporan kegiatan
meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan lansia;
4. Monitoring rencana kerja dan capaian program 6. Peningkatan fungsi ekonomi keluarga dalam upaya perwujudan kemandirian ekonomi keluarga;
7. Upaya peningkatan Pemberdayaan Perempuan ;
Sasaran: (1) Pokja Kampung Keluarga Berkualitas; (2) PKB/PLKB ASN dan Non A 8. Upaya perlindungan terhadap hak-hak anak.
SN; (3) PPKBD
Sasaran: Keluarga anggota kelompok UPPKA, Keluarga yang mempunyai balita, Ibu Hamil dan
(4) Sub PPKBD; (5) Kader Poktan; (6) Pengurus Rumah Data Kependudukan. menyusui, Keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah, Remaja dengan
usia 10-24 tahun yang belum menikah, Lansia dan Keluarga yang mempunyai lansia, Kader dan PKB/
Lingkup Pembiayaan : diberikan dalam bentuk konsumsi dan atau transportasi PLKB.

pada pelaksanaan kegiatan secara tatap muka. Apabila kegiatan dilakukan Lingkup pembiayaanbiaya penunjang pelaksanaan kegiatan berbasis poktan, konsumsi dan atau
secara virtual pembiayaan dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data transportasi pada kegiatan tatap muka. Apabila kegiatan dilakukan secara virtual pembiayaan
sesuai ketentuan yang berlaku. dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa/data sesuai ketentuan yang berlaku.


Output: meningkatnya partisipasi keluarga atau anggota keluarga yang merupakan sasaran program
Output: (1) Rencana Kerja Masyarakat (RKM); (2) Laporan dalam website Kamp Bangga Kencana dalam kegiatan poktan.
ung KB
Sumber: Ranperban tentang Juknis Penggunaan BOKB TA. 2022
4
OPERASIONAL
PENURUNAN
STUNTING
.

BERENCANA ITU KEREN


PENDAMPINGAN IBU HAMIL
Operasional Pendampingan Ibu Hamil di Desa
•  Definisi : adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau perkembangan
kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila muncul permasalahan untuk
segera dilakukan penanganan. Kegiatan pendampingan ibu hamil di Desa
dilakukan oleh Tim Pendamping yang terdiri dari PKK, Kader dan Bidan. Tim
Pendamping dapat melakukan konsultasi maupun rujukan kepada Tim
Pemeriksa Kehamilan/ANC yang berada di Puskesmas Tingkat Kecamatan
(Dokter, Bidan, Perawat dan Ahli Gizi
•  Sasaran: semua ibu hamil
•  Ruang lingkup: biaya transport dan/ operasional petugas pendamping dengan
bukti visum yang ditandatangani oleh RW/RT/setingkat di wilayahnya
•  Output: menginput kondisi ibu hamil sesuai hasil pendampingan ke dalam
aplikasi pendampingan ibu hamil; dan menindaklanjuti hasil pendampingan di
tingkat Kecamatan
Operasional PascaPersalinan

DEFINSI
Pendampingan Pascapersalinan adalah kegiatan memberikan promosi dan KIE KBPP serta pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang
anak dengan harapan saat masih hamil sudah merencanakan dan memilih metode kontrasepsi, sehingga setelah persalinan langsung berKB
dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak yang tepat sesuai dengan usianya

RINCIAN KEGIATAN SASARAN LINGKUP PEMBIAYAAN OUTPUT
Biaya operasional untuk mendukung Semua ibu pascapersalinan Biaya transport dan/ Ibu Pasca Persalinan
pendampingan ibu pascapersalinan, minimal 2 dan memiliki anak usia 0 – 23 operasional petugas sebelum pulang sudah
(dua) kali dalam setahun, berupa : bulan pendamping dengan bukti menjadi peserta KB Baru
visum yang ditandatangani dan melaksanakan
1.  Memberikan promosi dan KIE KBPP, oleh RW/RT/setingkat di pengasuhan dan
dengan harapan saat masih hamil sudah wilayahnya pembinaan tumbuh
merencanakan dan memilih metode kembang anak yang tepat
kontrasepsi, sehingga setelah persalinan dengan usianya
langsung berKB

2.  Memberikan promosi dan KIE pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang anak
dan melaksanakan pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak yang
tepat sesuai dengan usianya.
(1) Operasional Survailance Stunting tingkat desa (paket data untuk pelaporan)

DEFINISI :
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendukung tersedianya data dan pelaporan
pelaksanaan pendampingan keluarga yang berkualitas, terkini dan berkesinambungan.

Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
Biaya pemberian paket data/ •  Tim Pendamping •  Pembiayaan paket Tersedianya data dan laporan
pulsa bagi Tim Pendamping Keluarga Berisiko data/pulsa pelaksanaan pendampingan keluarga
Keluarga dalam melakukan Stunting sesuai dengan dan teridentifikasinya faktor risiko
kegiatan Survailance Stunting di SK Tim Pendamping stunting di setiap wilayah.
tingkat desa yang diberikan Keluarga oleh pejabat
setiap bulan sekali atau 12 kali yang berwenang
selama 1 (satu) bulan.
(2) Mini Lokakarya Kecamatan

DEFINISI :
Pertemuan dalaam rangka mengevaluasi hasil pendampingan dan pemantauan keluarga resiko stunting serta
penyusunan rencana kerja percepatan penurunan stunting di tingkat Kecamatan dengan melibatkan mitra-mitra
strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
pertemuan dalam upaya •  TP PKK, •  biaya konsumsi, •  daftar target yang harus
percepatan penurunan stunting •  Puskesmas •  transport, dan dicapai,
melalui pertemuan yang kecamatan, •  fasilitator •  rencana kerja,
dilaksanakan antara TP PKK
•  Lembaga •  evaluasi dan
Kecamatan dengan petugas
Bangga Kencana tingkat pemberdayaan •  kesepakatan dalam program
kecamatan, Pihak Puskesmas, masyarakat (LPM) percepatan penurunan
pengelola KUA, Lembaga •  mitra kerja terkait stunting.
pemberdayaan masyarakat •  PKB/PLKB/PLKB Non-
(LPM), Penyuluh KB/PLKB, ASN.
Koordinator Statistik Kecamatan
serta mitra terkait yang
dilakukan minimal 1 (satu) bulan
sekali atau 12 kali dalam
Audit Kasus Stunting

DEFINSI
Kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa

RINCIAN KEGIATAN SASARAN LINGKUP PEMBIAYAAN OUTPUT
Kegiatan terdiri dari : Keluarga beresiko stunting. 1) Identifikasi kasus dilaksanakan Tersedianya laporan
1) Identifikasi jumlah kasus, penyebab, dalam bentuk pertemuan sebanyak 4 audit kasus stunting
tata kelola yang sedang diterapkan, (empat) kali dalam 1 (satu) tahun di tingkat
tingkat efektifitas serta kendala yang dengan dukungan anggaran berupa kabupaten/kota.
terjadi; termasuk merumuskan solusi konsumsi dan transport.
terhadap permasalahan yang kasuistik di
tiap daerah. 2) Evaluasi hasil tindak lanjut
dilaksanakan dalam bentuk pertemuan
2) Evaluasi hasil tindak lanjut bertujuan sebanyak 4 (empat) kali dalam 1 (satu)
untuk memberikan rekomendasi bagi tahun dengan dukungan anggaran
tindakan/penanganan yang tepat pada berupa konsumsi dan transport
kasus stunting;
Apabila kegiatan dilakukan secara
virtual pembiayaan dialihkan dalam
bentuk penggantian pulsa/data sesuai
ketentuan yang berlaku.

Rincian komponen pembentuk unit
cost BOKB Tahun 2021
(Operasional Penurunan Stunting)

MENU KEGIATAN DAK NON FISIK SASARAN TARGET HARGA SATUAN TOTAL
B Operasional Penurunan Stunting
7 Biaya cetak Data Keluarga (berisiko stunting) Rukun Tetangga (RT) 1.315.834 5.000 6.579.170.000
Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan
Kegiatan Biaya cetak Data Keluarga
(berisiko stunting) adalah Output 1.  Penyuluh KB/PLKB ASN dan Non ASN
Keluarga Beresiko Stunting per RT hasil 2.  Kader
PK2021 yang dicetak dan hasil cetakan 3.  Petugas Pencatatan dan Pelaporan
itu akan digunakan untuk updating pada 4.  Tim Pendamping Keluarga
saat surveillance keluarga beresiko
stunting.
Lingkup Pembiayaan Output
Biaya cetak Data Keluarga (berisiko
stunting) adalah biaya untuk mencetak Pemetaan keluarga yang beresiko
formulir R1/stunting (Output Keluarga stunting yang terupdate
Beresiko Stunting hasil PK2021) yang
akan digunakan untuk updating dan
peta kerja pada saat surveilance bagi
pelaksana lini lapangan/Tim
Pendamping Keluarga yang melakukan
pendataan selama 1 tahun.
5
DUKUNGAN
OPERASIONAL
PEMBINAAN PROGRAM
BANGGA KENCANA
OLEH KADER
.

BERENCANA ITU KEREN


KADER PPKBD DAN SUB PPKBD (IMP)

•  Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) adalah wadah


masyarakat yang berperan serta dalam pengelolaan program Bangga
Kencana baik dalam bentuk kelompok/organisasi maupun perorangan
yang mempunyai pengaruh di masyarakat. DEFINISI
•  Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa/ Kelurahan (PPKBD)
adalah seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi
yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan dan mengelola
ProgramBanggaKencana tingkat desa/kelurahan yang ditetapkan/
diangkat oleh Kepala Desa/Lurah;
•  Sub Pembantu Pembina KB Desa/Kelurahan (Sub-PPKBD) adalah
seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang
secara sukarela berperan aktif melaksanakan dan mengelola Program
Bangga Kencana tingkat Dusun/RW yang ditetapkan/diangkat oleh
Kepala Desa/Lurah
BERENCANA ITU KEREN
(3) Operasional Pelaksanaan KIE oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD)
DEFINISI :
bertujuan untuk meningkatkan peningkatan pemahaman keluarga termasuk remaja, calon pengantin/calon
pasangan usia subur, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, keluarga yang memiliki anak usia 0 – 59
bulan, dan lansia tentang Program Bangga Kencana dan Intevensi pelayanan spesifik dan sensitive.
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
•  Pelaksanaan KIE yang dilakukan oleh •  Keluarga termasuk •  Biaya Operasional •  Meningkatnya peserta KB
kader di wilayah binaan dalam remaja, calon dukungan dan Baru
bentuk: Pelayanan KIE Personal, pengantin/calon diberikan kepada •  Menjaga keberlangsungan
Forum pertemuan kelompok, pasangan usia subur, Kader (PPKBD/Sub
peserta KB Aktif
Konseling dan Pelaksanaan kegiatan pasangan usia subur, PPKBD)
momentum. ibu hamil, ibu •  Meningkatnya partisipasi
•  Kader PPKBD dan Sub PPKBD dalam menyusui, keluarga keluarga dalam kelompok
melakukan KIE terhadap keluarga yang memiliki anak kegiatan (Poktan).
maupun kelompok Kegiatan (poktan) usia 0 – 59 bulan, dan •  peningkatan partisipasi
dapat juga sekaligus melakukan lansia. anggota keluarga untuk
pemutakhiran data keluarga maupun •  Anggota Kelompok memeriksakan
poktan sehingga kader dapat memiliki Kegiatan (BKB, BKR, kesehatannya di Posyandu
dan mengetahui perkembangan data BKL, PIK R dan dan/atau di fasilitasi
yang valid yang dapat dijadikan UPPKA)
Dukungan Advokasi Program Bangga Kencana

Output:
• Peraturan Daerah
• Deklarasi terhadap
Lingkup pembiayaan :
Program Bangga Kencana
Konsumsi, dan/atau; • Surat Himbauan
Biaya transport orang, dan/ • Surat Pemberitahuan
Sasaran : atau; • Surat Edaran
Stakeholder dan Mitra Kerja • Surat Keputusan
S e t e m p a t . S t a k e h o l d e r
Apabila kegiatan dilakukan • Surat Tugas
Rincian Kegiatan : a n t a r a l a i n I n s t a n s i
Pemerintah Daerah Kab/ secara daring pembiayaan • Dokumen lainnya yang
Kegiatan yang dilaksanakan dialihkan dalam bentuk mendukung pelaksanaan
Kota terkait, sedangkan
dalam upaya meningkatkan penggantian pulsa/data Program Bangga Kencana
mitra kerja antara lain
capaian kinerja Program sesuai ketentuan yang
i n d i v i d u / k o m u n i t a s ,
Bangga Kencana melalui berlaku
akademisi, Civil Society
advokasi bagi stakeholder
Organization (CSO), dunia
dan mitra kerja setempat.
usaha dan media.
Minimal 1 x dalam setahun
dan secara daring minimal 2
x dalam setahun (1 kali per
semester)
Dukungan Advokasi
Program Bangga Kencana

No Rincian Kegiatan Sasaran Frekuensi Volume Harga satuan Jumlah

Stakeholder/ 514 kab/


1 Transport 1 100.000 1.285.000.000
mitra kota
Stakeholder/ 514 kab/
2 Konsumsi pertemuan 1 45.000 578.250.000
mitra kota
Stakeholder/ 514 kab/
3 Penggandaan materi advokasi 1 30.000 385.500.000
mitra kota
DUKUNGAN BAHAN KIE 2022
Dukungan pembuatan atau Produksi dan atau penayangan/
penempatan yang digunakan untuk menayangkan pesan program
Bangga Kencana dan Penurunan Stunting melalui berbagai media.

1.  Media Cetak


2.  Media Elektronik dan Media Tradisional
3.  Momentum Strategis dan berkearifan lokal

PESAN INTI PROGRAM BANGGA KENCANA


SESUAI KEARIFAN BUDAYA LOKAL, KEBUTUHAN DAN KONDISI WILAYAH
DUKUNGAN BAHAN KIE media cetak

Definisi
Sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan kepada
khalayak yang berbasis cetakan (printing).
Media cetak dibatasi berupa: (1) Leaflet; (2) Poster; (3) Factsheet; dan (4) Print
ads.

Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan/atau penayangan/penempatan (placement) media
cetak yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana
serta penurunan stunting.
DUKUNGAN BAHAN KIE media cetak

•  Biaya pembuatan/produksi (desain/layout sesuai kearifan lokal)


•  Biaya penempatan media cetak (contoh: akrilik untuk poster)
•  Biaya pengandaan/perbanyakan
•  Biaya distribusi

Sasaran
Meningkatnya ketersediaan materi KIE berupa media cetak yang diberikan oleh tenaga lini
lapangan kepada kelompok sasaran Remaja, Catin dan Keluarga (baru menikah, yang memiliki
balita, remaja, lansia), serta melalui lokasi strategis lain yang sudah ditetapkan.
DUKUNGAN BAHAN KIE media elektronik

Definisi
Media elektronik adalah sarana/media/saluran untuk menyampaikan pesan dan gagasan
kepada khalayak yang berbasis elektronik. Media elektronik dalam Juknis ini dibatasi
berupa: (1) Televisi; dan (2) Radio.

Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan penayangan/penempatan (placement) media elektronik yang
digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana serta penurunan
stunting sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.
DUKUNGAN BAHAN KIE media elektronik

•  Biaya produksi (talkshow/iklan layanan masyarakat/psa/adlibs/jingle)


•  Biaya penayangan/placement

Sasaran
•  Tersedianya materi KIE yang ditayangkan melalui media elektronik di Kabupaten dan
Kota.


DUKUNGAN BAHAN KIE media tradisional

Definisi
Media Tradisional adalah media berbasis kesenian tradisional dan kearifan lokal
lainnya.

Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan penayangan/penempatan (placement) melalui media
tradisional yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga
Kencana sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.
DUKUNGAN BAHAN KIE media tradisional
•  Biaya pembuatan/produksi
•  Biaya penayangan/placement
•  Biaya penyelenggaraan /pertunjukan kesenian sesuai dengan kearifan budaya
lokal

Sasaran
Tersedianya materi KIE berbasis media tradisional di kabupaten dan kota.


DUKUNGAN BAHAN KIE momentum strategis
Definisi
Momentum strategis adalah kegiatan yang memanfaatkan momentum strategis baik
yang bersifat nasional maupun lokal kedaerahan seperti Hari Kemerdekaan, Hari
Keluarga Nasional, Hari Ulang Tahun Daerah sebagai sarana/media/saluran untuk
menyampaikan pesan dan gagasan kepada khalayak.
Media KIE yang dapat digunakan dalam kegiatan momentum strategis ini adalah media
luar ruang seperti: (1) Spanduk; (2) Umbul-umbul; (3) Standing Banner dan media yang
dibagikan (merchandise)

Rincian Kegiatan
Pembuatan/produksi dan penayangan/penempatan (placement) melalui media luar ruang dan
merchandise yang digunakan untuk menayangkan pesan Program Bangga Kencana pada
momentum strategis dan berkearifan lokal) sebagai pendukung kinerja kader di lini lapangan.
DUKUNGAN BAHAN KIE momentum strategis
•  Biaya pembuatan/produksi (desain/layout sesuai kearifan lokal)
•  Biaya penggandaan/perbanyakan
•  Biaya penempatan/placement.

Sasaran
Tersedianya materi KIE melalui media luar ruang/merchandise bagi Remaja, Catin,
Keluarga (baru menikah, yang memiliki balita, remaja, lansia)
PANDUAN DUKUNGAN MEDIA KIE
BOKB 2022
•  Jenis-jenis media yang
digunakan
•  Target Sasaran dan Materi
•  Tipografi dan mandatori
•  Spesifikasi Poster, Spanduk,
Factsheets dan Leaflet

TARGET SASARAN
MATERI KIE (1)
SASARAN MATERI KIE
Remaja/calon pengantin 1.  Asupan dan kebutuhan gizi bagi
remaja
2.  Menjaga dan merawat organ
reproduksi
3.  Risiko hubungan seksual sebelum
menikah
4.  Risiko dan manfaat mendewasakan
usia perkawinan
5.  Pentingnya pemeriksaan kesehatan
sebelum menikah
6.  Kesiapan berkeluarga/mengukur
kesiapan berkeluarga
7.  Sumber informasi dan layanan yang
dapat diakses
TARGET SASARAN
MATERI KIE (2)
SASARAN MATERI KIE
Keluarga baru menikah dan memiliki 1.  Asupan dan kebutuhan gizi selama
Balita mempersiapkan kehamilan
2.  Pengasuhan anak pada 1000 hari
pertama kehidupan (1000 HPK)
3.  Jenis/pilihan serta kelemahan dan
kelebihan alat/obat kontrasepsi untuk
menunda dan mengatur jarak antar
kelahiran
4.  Rumor/mitos seputar penggunaan
alat/obat kontrasepsi
5.  Risiko 4 Terlalu
6.  KB Pasca Persalinan
7.  Sumber informasi dan layanan
TARGET SASARAN
MATERI KIE (3)
SASARAN MATERI KIE
Keluarga yang memiliki anak usia remaja 1.  Asupan dan kebutuhan gizi bagi remaja
2.  Menjaga dan merawat organ reproduksi
3.  Risiko hubungan seksual sebelum menikah
4.  Risiko dan manfaat mendewasakan usia
perkawinan
5.  Pentingnya pemeriksaan kesehatan
sebelum menikah
6.  Kesiapan berkeluarga/mengukur kesiapan
berkeluarga
7.  Jenis/pilihan serta kelemahan dan
kelebihan masing-masing alat/obat
kontrasepsi untuk mengatur jarak
antarkelahiran dan menghentikan
kelahiran
8.  Rumor/mitos seputar penggunaan alat/
obat kontrasepsi
TARGET SASARAN
MATERI KIE (4)
SASARAN MATERI KIE
Keluarga yang memiliki Lansia 1.  Asupan dan kebutuhan gizi bagi lansia
2.  Penerapan 7 dimensi lansia tangguh
dan pendampingan perawatan jangka
panjang
3.  Jenis/pilihan serta kelemahan dan
kelebihan masing-masing alat/obat
kontrasepsi untuk menghentikan
kelahiran
4.  Rumor/mitos seputar penggunaan
alat/obat kontrasepsi
5.  Risiko 4 Terlalu
6.  Sumber informasi dan layanan yang
dapat diakses
6
DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN SIGA
.

BERENCANA ITU KEREN


DUKUNGAN MANAJEMEN
Lingkup Pembiayaan:
Biaya pembinaan administrasi pengelolaan program dan anggaran oleh OPD-
KB kabupaten dan kota berupa perjalanan dinas dalam kabupaten/kota yang
dilaksanakan oleh pejabat/staf dari OPD-KB.
Meliputi:
1. honorarium pengelola keuangan BOKB di OPD-KB kabupaten dan kota;
2. dukungan administrasi, seperti ATK, penggandaan materi, dan/atau
penjilidan;
3. rapat-rapat/pertemuan koordinasi, sosialisasi dan perencanaan bagi
pengelola program Bangga Kencana di OPD-KB kabupaten dan kota, serta
monitoring dan evaluasi dari kecamatan ke kabupaten dan kota dan/atau
sebaliknya; dan
4. pembinaan administrasi pengelolaan program dan anggaran oleh OPD-KB
Kabupaten dan Kota di Balai Penyuluhan KB dan Kampung KB serta Kader
kelompok kegiatan

BERENCANA ITU KEREN


SASARAN PEMBIAYAAN

5.938 Balai Penyuluhan KB kategori biaya paket data komunikasi di Balai


good signal Penyuluhan KB

biaya sewa langganan internet broadband bagi


98 Balai Penyuluhan KB kategori
daerah yang belum terjangkau sinyal di Balai
poor signal
Penyuluhan KB

Output : Tersedianya paket data komunikasi pada 5.938 Balai penyuluhan KB dan
sewa paket langganan broadband pada 98 Balai Penyuluhan KB

BERENCANA ITU KEREN


THANK YOU!
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta

Berencana itu keren

Anda mungkin juga menyukai