Anda di halaman 1dari 28

PERAN DAK FISIK REGULER SUB BIDANG KB DAN DAK NON FISIK

(BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA-BOKB)


DAK KB
DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL

Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS


Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga
Kementerian PPN/Bappenas

SELASA, 12 OKTOBER 2021


DAK NON FISIK

DAK NON FISIK


01
ANALISA SITUASI
PEMBANGUNAN
BANGGA KENCANA
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA: KESEHATAN IBU & ANAK
Terjadinya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020, sangat berpengaruh terhadap ketahanan keluarga terutama terkait
kesehatan ibu dan anak, serta terhambatnya upaya pemenuhan layanan KB dan Kespro esensial bagi keluarga.

Stunting balita menurun


namun masih belum
mencapai sasaran target
penurunan stunting pada
TA 2019, yaitu 24,8.

Stunting Balita • + 2% (2020)


• + 3% (2021)
30,8% 27,7%
(Riskesdas, (Integrasi Susenas Perkiraan capaian tahun 2024
2018) 2019 – SSGB 2019) 19-21% (target 2024: 14%)
Sumber: Modifikasi dari Impact of COVID-19
on Stunting in Indonesia (World Bank, 2020)

Belum optimalnya akses dan pemenuhan kebutuhan pelayanan KB dan


Kematian ibu & bayi menurun
Kespro yang berkualitas karena informasi dan layanan yang kurang
namun masih tinggi.
memadai.
Kematian Ibu Kematian Bayi
per 100,000 KH per 1000 KH Belum optimalnya PUS (Pasangan Usia Subur) 15-49
tahun yang menggunakan alat KB Modern (mCPR).
346 305 32 24 ▪ Target 2019: 61,3%
(SP, 2010) (SUPAS, 2015) (SDKI, 2012) (SDKI, 2017) ▪ Capaian: 55%
Kebutuhan ber-KB yang Tidak Terpenuhi/ Unmet Need
21,47% anak usia 0-17 tahun tidak memiliki akses sanitasi layak pada Wanita PUS masih tinggi.
▪ Target 2019: 9,91%.
dan 10,87% anak tidak memiliki sumber air minum layak ▪ Capaian: 14,4%
(Susenas, 2020) 3
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA: PREVALENSI PERKAWINAN ANAK
25
BERDASARKAN PROVINSI TA 2018-2020
21.18
2018
20 19.43
20.16 Nasional (2018) 2019
18.76
19.17
19.13
18.96 11,2%% Nasional
17.86
17.63 (2019) 2020, mengalami peningkatan angka
17.46
17.14
17.12
16.61
16.35 16.24
16.56
16.25
10,8% 2020, mengalami penurunan angka
15
15.48
16.09 16.09
15.29 15.29 Nasional (2020)
14.78 14.88
Sumber: Susenas 2018, 2019 dan Maret 2020
15.48 14.36 15.84 14.89
14.73 14.01 13.78
14.1
14.33
10,35%
13.36 13.53
14.22 14.03 13.20 13.26
12.94 13.24 12.71
13.44
13.54 12.36
12.71 12.07 12.33 12.11 12.10
12.91 12.70
11.52
13.16 11.96 11.11
12.42 11.04
11.79
11.21 11.54 11.25
11.16 10.67 10.19
10 10.68
10.24 10.18
10.05 9.19
10.7 9.22 9.54
8.78
8.30 8.79 8.94
8.51 8.55
7.93
6.84
7.31
6.78 6.50 6.68
6.59
6.23 6.2
5.96
5.29
5 6.00 5.43
5.95 5.03
4.68 4.9 4.06

3.82 3.06 3.12

1.83
1.45

0
el r r l bi ut l at t ar l l i ri n ut r
b ba ba TB ng l se ta
r a
ta
ra ng ta
l o l ua se ar lu b l tim l se ul
u
tim ng en
g TT ia
u
Ba p uk
u
te e h
ba IY rta
Ba Ka
l
Su
l N lte Ka
l lte on Ja
m Su Pa
p m B Ka Ja Ka Su
k Ja pu t N R Ke al n u m Ac m D
ak
a
. Ka Su u
U
Su r Su a ng m Ja M Ba S Su J
Ke
p uk G
o pu Be La KI
al Pa D
M
Secara nasional, terjadi Perlu menjadi perhatian pada 3 provinsi Apresiasi kepada 3 provinsi dengan
Sebanyak 10 Provinsi mengalami penurunan angka perkawinan terbesar
penurunan angka perkawinan dengan kenaikan angka perkawinan tertinggi
peningkatan angka dari tahun dari 2019 ke tahun 2020, yaitu:
anak dari antara tahun 2019 ke tahun 2020, yaitu:
sebelumnya. 2 Provinsi terus mengalami ⮚ Kep. Riau, naik sebesar 3,49% ⮚ Kalsel, turun sebanyak 4,94%
11,2 (2018
peningkatan dari tahun 2018, yaitu Kep. ⮚ Kep. Babel, naik sebesar 3,28% ⮚ Kalteng, turun sebanyak 3,81 %
10,82 (2019) menjadi
Bangka Belitung dan Maluku Utara ⮚ Papua, naik sebesar 2,57% ⮚ Maluku, turun sebanyak 2,70%
10,35 (2020) 4

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


ANALISIS SITUASI: PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

Jumlah Penduduk Tantangan pembangunan kependudukan Sinergi Data Kependudukan menuju


semakin kompleks karena setiap generasi Satu Data
Indonesia per
memiliki karakteristik yang berbeda,
September 2020 sehingga perlu strategi untuk membangun Satu Data sebagai dasar perencanaan
270,20 juta jiwa komunikasi lintas generasi yang dapat
memberikan dampak positif pada keluarga
dan evaluasi di berbagai bidang
pembangunan agar intervensi kebijakan
bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan Indonesia.
SP2010. (SP, 2020) tepat sasaran.

Perlu Menjaga TFR di Replacement Tahun 2045 (100 tahun Indonesia merdeka)
Rate dan Menjaga Momentum Penuaan Penduduk akan Mendominasi Komposisi Penduduk Indonesia
Bonus Demografi Didominasi oleh Gen Z (26,46%) dan
Milenial (25,80%)
Capaian TFR nasional: 2,45 (SKAP, 2019)
Persentase Penduduk
dari target TFR 2019, yaitu 2,28.
Lansia naik menjadi 136,66 Rasio 133,54
Target Nasional RPJMN untuk TA 9,93% dari tahun 2010 Juta 102 Juta
2022: 2,21. sebesar 7,59%. (50,6%) (49,4%)
(SP, 2020)*
Sebagian provinsi, terutama Indonesia Bagian Hampir separuh dari potensi sumber daya
Timur, masih mempunyai TFR di atas 2,1. Terdapat 22 provinsi yang memiliki pembangunan berada pada perempuan (49,4%).
Beberapa provinsi telah mencapai persentase penduduk 60+ lebih dari 17,1% Hal ini menjadi peluang dan tantangan dalam
replacement level sebesar 2,1 anak per WUS & pada tahun 2045. pembangunan yang berkeadailan gender.
sebagian lainnya mengalami transisi yang (Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045) (SP, 2020)*
cukup cepat.
* Hasil Perapihan Umur dari Data Administrasi Kependudukan dan Sensus Penduduk 2020 (September) 5
PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
ANALISIS SITUASI: KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Belum optimalnya akses pelayanan KB dan Kespro yang berkualitas, antara lain karena informasi dan layanan yang kurang
memadai, serta ketersediaan alat/obat kontrasepsi yang belum merata.

Capaian Tingkat Putus Pakai (DO), Unmet Need, Peserta Baru (PB) KB berdasarkan metode kontrasepsi didominasi
ASFR 15-19 Tahun, TFR, CPR Modern 2016-2019 oleh PB kontrasepsi jangka pendek (Suntik & Pil)
42,4% 8,5% 6,6%
6,3%
59.39 57.2 57.22 0,1% Suntik 3 Pil KB IUD/
54.97
5% bulan Spiral
IUD (349,998)
38.2 36
1,8% 11,1%
MOW (101,652) 23% Proporsi pemakaian
33.4
28.8 30 29 24,4% Implant (616,797) kontrasepsi pasca
25
20.6 Suntik (2,856,453) persalinan (KBPP).
17.3 14.4
12 Pil (1,359,268)
10.6 Sumber: Riskesdas, 2018.
Kondom (278,983)
2.34 2.4 2.38 2.45
2016 2017 2018 2019 51,3% MOP (3,718) Pemakaian KBPP pada usia
10 - 54 tahun didominasi
Drop Out Unmet Need ASFR 15-19 Tahun Sumber: Data Pelkon,
Desember 2020 oleh metode kontrasepsi
TFR CPR Modern
Sumber: Susenas,Statistik Rutin BKKBN, SDKI jangka pendek.
▪ Tingkat putus pakai KB mengalami penurunan pada tahun 2018 dan kembali meningkat menjadi 29% Angka Kelahiran Kelompok Umur Tertentu/ASFR 15-19 Tahun
pada tahun 2019 dari target 24,6%. turun cukup signifikan, namun data menunjukkan kelahiran di
▪ Capaian terhadap kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need di tahun 2019 mengalami
usia remaja juga semakin muda, terdapat 0,179 kelahiran per
peningkatan dibandingkan tahun 2017 dan 2018, hal tersebut menyebabkan terlambatnya pencapaian
penurunan target pada tahun berikutnya.
1000 perempuan usia 10-14 tahun.
Belum optimalnya pemenuhan permintaan masyarakat untuk menjadi
Peserta KB Baru (PB). 48 36 33,4
▪ Target 2019: 5,69 juta Belum optimalnya proporsi PB MKJP, yaitu SDKI 2012 SDKI 2017 SKAP 2019
▪ Target 2020: 7,55 juta sekitar 1,1 juta atau baru 19,3% dari total PB.
▪ Capaian Des 2020: 5,57 juta 6

PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


DAK NON FISIK

DAK NON FISIK


02
PEMBANGUNAN BANGGA
KENCANA DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN
TEMA RKP DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 2022

Tema RKP 2022: Prioritas Nasional:

“Pemulihan Ekonomi dan


Reformasi Struktural”

Kerangka Pikir RKP 2022:


Pembangunan Tahun 2022 menyiapkan
landasan untuk menuju Transformasi
Ekonomi Indonesia
6 Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia
(Jangka Menengah-Panjang)
1. SDM Berdaya Saing
2. Produktivitas Sektor Ekonomi
3. Ekonomi Hijau
4. Transformasi Digital
5. Integrasi Ekonomi Domestik
6. Pemindahan IKN
: Strategi didanai DAK 8
Sumber: Paparan KickOff Meeting Penyusunan RKP 2022
KERANGKA PIKIR TEMA RKP TA 2022
Pembangunan Tahun 2022 menyiapkan landasan untuk menuju Transformasi Ekonomi Indonesia

PEMULIHAN EKONOMI

Pemulihan Daya Beli dan Usaha Diversifikasi Ekonomi


▪ Penuntasan krisis kesehatan ▪ Peningkatan Nilai Tambah
▪ Pemberian bantuan untuk pemulihan dunia ▪ Ketahanan pangan
usaha ▪ Pembangunan Rendah Karbon
▪ Menjaga daya beli rumah tangga ▪ Peningkatan pemerataan
▪ Percepatan Pembangunan Infrastruktur Padat infrastruktur & kualitas layanan
Karya digital Transformasi Ekonomi
▪ Program Khusus (prioritas arahan tertentu)
Indonesia
6 Strategi Transformasi Ekonomi
Indonesia
(Jangka Menengah-Panjang)
REFORMASI STRUKTURAL
1. SDM Berdaya Saing
▪ Reformasi Iklim Investasi ▪ Reformasi Peningkatan Kualitas 2. Produktivitas Sektor Ekonomi
▪ Reformasi Kelembagaan & Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM) & 3. Ekonomi Hijau
Perlindungan Sosial 4. Transformasi Digital
5. Integrasi Ekonomi Domestik
6. Pemindahan IKN
9
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
STRATEGI PEMBANGUNAN TA 2022

Meningkatkan
Kualitas dan Daya
Saing SDM

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


MAJOR PROJECT PERCEPATAN KEMATIAN IBU DAN STUNTING

Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi Penanggung Jawab Proyek

▪ Kementerian Kesehatan: AKI


Urgensi
▪ SUPAS 2015: sebesar 305/100.000 KH
▪ Penurunan 5 tahun terakhir (2010-2015): 2,4%/ Dampak Kelembagaan ▪ BKKBN: Stunting
tahun Lintas K/L/D
▪ Perlu penurunan 9,5%/ tahun untuk mencapai Menurunkan AKI sesuai target RPJMN
target SDGs global & 5% untuk target RPJMN 2020- ▪ Kemenko PMK, Bappenas,
2024 183/100.000 KH Kemendagri, Kemenkeu,
Prevalensi stunting masih tinggi Kemensos, Kemendesa
Mencapai target percepatan PDTT, Kemenag,
▪ SSGB, 2019 : 27,7% termasuk kategori tinggi (WHO). penurunan stunting KemenPUPR, Kemensetneg,
▪ Perlu percepatan hingga 2x (2,7% rata-rata penurunan Kemendikbud, Kementan,
per tahun) untuk mencapai target RPJMN. 14% di tahun 2024 KSP, KPPPA
▪ Perlu intervensi lintas sektor. ▪ Pemerintah Daerah.

▪ Keluarga dengan baduta


514 Kabupaten/Kota yang mendapatkan
fasilitasi dan pembinaan
Lokus penurunan stunting
1000 HPK.
320 Kabupaten/Kota ▪ Penyediaan TTD & mikronutrien
lainnya remaja putri dan bumil.
Lokus penurunan kematian ibu ▪ Penyediaan PMT bumil KEK dan
Indikasi balita kurus.
Lokasi ▪ Penguatan sarpras PONED dan
Proyek PONEK.
▪ Pelatihan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
11

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PN TA 2022
ARAH KEBIJAKAN, HIGHLIGHT TARGET DAN INDIKATOR Angka Kelahiran Total Angka Kematian Prevalensi Stunting
PN SERTA SASARAN, INDIKATOR, TARGET PROGRAM 2,21
(Total Fertility Rate/TFR)
205
Ibu (AKI)
18,40
(pendek & sangat pendek)
PRIORITAS (PP) PN 3 MENINGKATKAN SDM BERKUALITAS HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PP 3
DAN BERDAYA SAING Target
2019 Realisasi
No. Sasaran/Indikator
(baseline) 2020 2021 2022 2024
PP 3. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3.3. Angka prevalensi kontrasepsi 57,20 57,90 62,16 62,5 63,4
modern/modern Contraceptive Prevelance Rate 0 1
(mCPR)
3.4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak 10,60 13,40 8,30 8,00 7,40
terpenuhi (unmet need) (%)
3.5. Angka kelahiran remaja umur 15-19 36 n.a 24 21 18
tahun/Age Specific Fertility Rate (ASFR 15-
ARAH
19) (kelahiran hidup perKEBIJAKAN TERKAIT PROGRAM BANGGA KENCANA
1000 perempuan)
Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka kelahiran total dan
1
memperkuat penyelenggaraan tata kelola kependudukan.
Menyempurnakan penyelenggaraan program bantuan dan jaminan sosial bagi seluruh penduduk
2
yang lebih akurat, terintegrasi, dan adaptif yang difokuskan pada Reformasi Sistem Perlindungan
Sosial.
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama keberlanjutan
3 reformasi sistem kesehatan, penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB dan kesehatan
reproduksi, pelayanan gizi, pelayanan kesehatan usia lanjut, serta pengendalian penyakit didukung
▪ dengan upaya promotif
Pemanfaatan dan preventif serta
data kependudukan untukdigitalisasi pelayanandan
pembangunan kesehatan.
pelayanan publik sebagai
FOKUS KEGIATAN TERKAIT BKKBN
bagian dari transformasi digital.
▪ Penyediaan dan pengembangan statistik hayati yang akurat dan terintegrasi.
▪ Integrasi dan peningkatan kesinambungan data.
▪ KB pascasalin, serta revitalisasi akses dan kualitas pelayanan KB & Kespro melalui
pengembangan akses ke poskesdes dan pelayanan KB di RS (PKBRS) serta KIE dan
pendampingan bagi remaja dalam penyiapan kehidupan berkeluarga.
▪ Penajaman intervensi spesifik dan sensitif dengan menjamin pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan balita, edukasi pola asuhan gizi, serta memberikan pendampingan bagi
keluarga 1000 HPK.
12
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
ARAH KEBIJAKAN, HIGHLIGHT TARGET DAN INDIKATOR HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PN TA 2022
PN SERTA SASARAN, INDIKATOR, TARGET PROGRAM 57,00 Indeks Pembangunan Keluarga 22,00 Median Usia Kawin Pertama
PRIORITAS (PP) PN 4 REVOLUSI MENTAL DAN (nilai) Perempuan (tahun)

PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PP 1


Target
2019 Realisasi
Sasaran/Indikator
(baseline) 2020 2021 2022 2024

PP 1. Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan


Budaya Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan Berkarakter
Meningkatnya peran dan ketahanan keluarga dalam rangka pembentukan karakter
Indeks Kerentanan Keluarga (nilai) 12,29 11,92 11,50 11,00 10,00
Indeks Karakter Remaja (nilai) n.a 79,60 68,42 68,92 69,92
ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PROGRAM BANGGA KENCANA

Memperkuat pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental melalui: (1)


penguatan pendidikan karakter; (2) peningkatan mutu pelayanan publik dan
penguatan partisipasi masyarakat dalam layanan publik; (3) penegakan disiplin
1 ASN; (4) peningkatan kualitas keluarga sebagai bagian dari sistem sosial yang
berperan penting dalam pembentukan karakter sejak usia dini; (5) penguatan
peran Gugus Tugas dan pusat-pusat perubahan revolusi mental di K/L dan
daerah; dan (6) penguatan gerakan ekonomi kerakyatan.

Mengembangkan moderasi beragama untuk memperkuat kerukunan dan


harmoni sosial melalui (a) penguatan pemahaman dan pengamalan nilai ajaran
FOKUS KEGIATAN TERKAIT BKKBN agama yang substantif, serta praktik beragama yang moderat; (b) pelaksanaan
▪ Pengasuhan berbasis hak anak berdasarkan karakteristik wilayah dan target 2 dialog internal dan antarumat beragama, serta bimbingan-penyuluhan praktik
sasaran. peribadatan di musim wabah; (c) pengembangan dana sosial keagamaan; (d)
▪ Penyiapan kehidupan berkeluarga dan kecakapan hidup bagi remaja. pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan layanan sertifikasi halal; dan
▪ Pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia, sebagai upaya penguatan (e) pembangunan sarana prasarana layanan keagamaan.
fungsi dan nilai keluarga.
▪ Peningkatan pelayanan bimbingan perkawinan dan keluarga. 13
UNGGUL VISIONER BERINTEGRITAS 13
DAK NON FISIK

DAK NON FISIK


03
ARAH KEBIJAKAN,
PERKEMBANGAN
ALOKASI DAN
PEMANFAATAN DAK SUB
BIDANG KB
ARAH KEBIJAKAN DAN RUANG LINGKUP DAK FISIK REGULER
SUBBIDANG KB TA 2022
ARAH KEBIJAKAN RUANG LINGKUP/MENU KEGIATAN

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keluarga DAK FISIK REGULER SUBBIDANG KB
berencana dan kesehatan reproduksi yang merata dalam ▪ Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB.
mendukung pencapaian sasaran prioritas Program ▪ Penyediaan Sarana dan Prasarana Transportasi KB.
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga ▪ Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendataan & Penyuluhan KB.
Berencana (Program Bangga Kencana). ▪ Penyediaan Sarana Dukungan Percepatan Penurunan Stunting.

DUKUNGAN TERHADAP PN RKP 2022, MAJOR


Mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
stunting. PROJECT, SERTA KEBIJAKAN LAINNYA
▪ PN 3, PP 1, KP 4 Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan
Pengendalian Penduduk.
Membantu keuangan daerah dan bukan untuk mengambil ▪ PN 3, PP 3, KP 1 Peningkatan KIA, KB, dan Kespro; serta KP 2
alih tanggung jawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat.
pembiayaan bidang Pegendalian Penduduk dan Keluarga ▪ MP: Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting.
Berencana. ▪ Dukungan terhadap pencapaian SDGs Tujuan 2 & 3.

KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN KRITERIA LOKASI PRIORITAS


▪ Kab./Kota dengan capaian Total Fertility Rate (TFR) tinggi.
▪ Angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) tinggi.
▪ Kab./Kota dengan capaian Modern Contraceptive Prevalence Rate
▪ Angka pemakaian kontrasepsi modern atau Modern (mCPR) rendah.
Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) rendah. ▪ Kab./Kota dengan capaian Unmet Need tinggi.
▪ Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau Unmet Need ▪ Kab./Kota prioritas stunting.
tinggi. ▪ Kab/Kota dengan kriteria kapasitas fiskal yang sangat tinggi tidak
▪ mendapatkan alokasi DAK Fisik.
Keaktifan dalam melaporkan kinerja serapan DAK melalui
▪ Kab/Kota lokus penurunan AKI dan AKB.
aplikasi Morena. 15
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
MENU KEGIATAN DAK FISIK (REGULER) SUBBIDANG KB TA 2022
No. Program dan Kegiatan Sasaran
Sasaran: Meningkatnya Dukungan sarana Prasarana Pelayanan KB di 508 Kabupaten dan Kota
Reguler 1: Menu Sarana Prasarana Pelayanan KB 
1.1 Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) Kit Faskes KB (tim vasektomi)
1.2 Minilaparotomi/Tubectomy Set Rumah Sakit (RS)
1.3 Laparoskopi dengan kamera dan monitor Rumah Sakit (RS)
1.4 Pembangunan/Alih Fungsi/Rehab Gudang Alokon Gudang Alokon OPD KB
Sasaran: Meningkatnya Dukungan Sarana Transportasi KB di 508 Kabupaten dan Kota
Reguler 2: Menu Sarana Prasarana Transportasi KB
2.1 Kendaraan jemput antar akseptor/pendampingan keluarga stunting (Roda empat atau lebih) OPD KB
2.2 Kendaraan jemput antar akseptor/pendampingan keluarga stunting (Roda dua) OPD KB
2.3 Kendaraan jemput antar akseptor/pendampingan keluarga stunting (Kendaraan air) OPD KB
Sasaran: Meningkatnya Sarana Prasarana Pendataan dan Penyuluhan KB di 508 Kabupaten dan Kota
Reguler 3: Menu Sarana Prasarana Pendataan dan Penyuluhan KB di Balai Penyuluhan KB
3.1 Sarana Prasarana SIGA (Laptop dan Personal Computer) Balai Penyuluhan KB
3.2 Pembangunan/Alih Fungsi/Rehab Balai Penyuluhan Kecamatan
Sasaran: Meningkatnya Dukungan Sarana Percepatan Penurunan Stunting di 514 Kabupaten dan Kota
Reguler 4: Menu Sarana Prasarana Percepatan Penurunan Stunting
4.1 BKB Kit Stunting Desa lokus stunting
3.2 Kit Siap Nikah Desa lokus stunting
16

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


ARAH KEBIJAKAN DAN RUANG LINGKUP BOKB TA 2022

ARAH KEBIJAKAN RUANG LINGKUP/MENU KEGIATAN

Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaia, DAK NON FISIK KB/BOKB
calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan ▪ Operasional Balai Penyuluhan KB.
melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan alat ▪ Operasional pelayanan KB.
kesehatan (SPA) di Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri ▪ Operasional penggerakkan di Kampung KB.
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas ▪ Operasional penurunan stunting.
Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) ▪ Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana oleh Kader
serta akses pelayanan penunjangnya. [PPKBD/Sub-PPKBD).
▪ Dukungan Manajemen dan SIGA.
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui
optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil DUKUNGAN TERHADAP PN RKP 2022, MAJOR
dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan PROJECT, SERTA KEBIJAKAN LAINNYA
pengasuhan. ▪ PN 3, PP 1, KP 4 Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan
Pengendalian Penduduk.
Mendukung 8 area Reformasi Sistem Kesehatan Nasional [SKN) ▪ PN 3, PP 2, KP 4 Kesejahteraan Sosial.
dalam penguatan ketahanan kesehatan penguatan promosi ▪ PN 3, PP 3, KP 1 Peningkatan KIA, KB, dan Kespro; serta KP 2
preventif, dan pemenuhan supply side pelayanan kesehatan. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat.
▪ MP: Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting.
KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN ▪ PN 4, PP 1, KP 3 Revolusi Mental dalam sistem sosial untuk
▪ Jumlah Balai Penyuluhan KB. Memperkuat Ketahanan, Kualitas dan Peran Keluarga dan
▪ Masyarakat dalam Pembentukan Karakter.
Jumlah Faskes.
▪ Jumlah Kecamatan. KRITERIA LOKASI PRIORITAS
▪ Jumlah Desa. ▪ 514 Kabupaten/Kota.
▪ Jumlah Desa lokus stunting.
▪ Keaktifan dalam melaporkan serapan BOKB melalui aplikasi 17
BERSAMAMorena.
KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
MENU KEGIATAN DAK NON FISIK KB/BOKB TA 2022 (1)
No. Program dan Kegiatan Sasaran
Sasaran: Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di daerah, serta untuk penggerakkan program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang tersebar di 514 Kabupaten/Kota.
Menu 1: Operasional Balai Penyuluhan KB
1.1 Operasional penyuluhan KB Balai Penyuluhan KB
1.2 Operasional pengolahan data Balai Penyuluhan KB
1.3 Operasional pembinaan Kader IMP Balai Penyuluhan KB
1.4 Orientasi tenaga lini lapangan Balai Penyuluhan KB
1.5 Langganan daya dan jasa Balai Penyuluhan KB
1.6 Operasional jasa tenaga keamanan dan pramusaji Balai Penyuluhan KB Balai Penyuluhan KB
Menu 2: Operasional Pelayanan KB
2.1 Operasional distribusi Alokon Faskes
2.2 Operasional koordinasi pelayanan KB di Faskes OPD KB
2.3 Operasional pembinaan pelayanan KB di Faskes Faskes
2.4 Operasional penggerakkan pelayanan IUD Akseptor
2.5 Operasional penggerakkan pelayanan Implant Akseptor
2.6 Operasional penggerakkan pelayanan MOW Akseptor
2.7 Operasional penggerakkan pelayanan MOP Akseptor
2.8 Operasional pencabutan Implant Akseptor

Menu 3: Operasional Penggerakkan di Kampung KB


3.1 Operasional Pokja Kampung KB Kampung KB
3.2 Operasional ketahanan keluarga Kampung KB
18

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


MENU KEGIATAN DAK NON FISIK KB/BOKB TA 2022 (2)

No. Program dan Kegiatan Sasaran


Menu 4: Operasional Penurunan Stunting*
4.1 Operasional pendampingan Calon Pengantin di desa Calon Pengantin/Calon PUS
4.2 Operasional pendampingan Ibu Hamil di desa Ibu Hamil
4.3 Operasional pendampingan pasca persalinan di desa Ibu Melahirkan
4.4 Operasional Survailance Stunting tingkat desa (paket data untuk pelaporan) Kader Desa (3 orang)
4.5 Mini lokakarya kecamatan Kecamatan
4.6 Audit kasus stunting OPD KB
4.7 Biaya cetak Data Keluarga (berisiko stunting) Rukun Tetangga (RT)
Menu 5: Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD)
5.1 Operasional pelaksanaan KIE oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD) Kelurahan/Desa
5.2 Dukungan advokasi program Bangga Kencana OPD KB
5.3 Dukungan bahan media KIE (media cetak) OPD KB
5.4 Dukungan bahan media KIE (media elektronik dan tradisional) OPD KB
5.5 Dukungan bahan media KIE (momentum dan kearifan lokal OPD KB

Menu 6: Dukungan Manajemen dan SIGA


6.1 Dukungan manajemen OPD KB
6.2 Dukungan SIGA (sewa langganan jaringan internet) Balai Penyuluhan KB (poor signal)

* Menu baru TA 2022 19

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


PEMANFAATAN DAK SUBBIDANG KB (FISIK DAN BOKB)

Mendorong Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Kewenangan Daerah untuk


Mendukung Prioritas Nasional
• Mendukung pencapaian TFR sebesar 2,1 pada tahun 2024
• Meningkatkan kemampuan daerah dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran PN,
TPB/SDGs, dan komitmen global lainnya yang mencakup isu lintas sector dan isu yang bersifat
kewilayahan (penugasan)

Mendorong Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah

• Mengurangi kesenjangan pelaksanaan program KB di daerah melalui upaya perluasan akses


layanan KB, pembangunan sarana dan prasarana layanan KB, serta advokasi dan KIE kepada poktan
di Kampung KB
• Sebagai stimulus pemulihan ekonomi dan pembangunan kesehatan di daerah pasca pandemic
COVID-19

Meningkatkan Kapasitas Manajemen Pemerintah Daerah


• Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan proses bisnis DAK dan
melaksanakan urusan daerah terutama dalam menyediakan pelayanan dasar yang berdampak
langsung bagi masyarakat 20

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


TREN ANGGARAN DAK SUBBIDANG KB
TAHUN 2008-2022

2022 3,358
▪ Program KB telah memperoleh DAK sejak tahun 2008 sampai dengan
saat ini.
2021 2,667

2020 2,516 ▪ Mulai tahun 2018, anggaran DAK meningkat cukup signifikan dengan
2019 2,591
adanya penambahan alokasi yang cukup besar pada DAK Non Fisik
(Bantuan Operasional Keluarga Berencana/BOKB).
2018 2,334

2017 794 ▪ Alokasi anggaran DAK sub bidang KB tahun 2021 terdiri dari:
2016 819
a. DAK Fisik Reguler : Rp 575 M
b. DAK Fisik Penugasan : Rp 100 M
2015 569
c. BOKB : Rp 1,967 T
2014 463

2013 443
▪ Alokasi DAK Fisik Reguler Subbidang KB tahun 2021 mengalami
sedikit penurunan dibandingkan tahun 2020. Alokasi DAK Fisik
2012 392
Penugasan meningkat dibandingkan tahun 2020, yang disebabkan
2011 368 meningkatnya jumlah lokus stunting.
2010 329
▪ Walau tren alokasi DAK Subbidang KB cenderung meningkat, target
2009 329
pembangunan yang dicapai melalui DAK belum optimal. Dengan itu,
2008 279 diperlukan peningkatan mekanisme pemantauan, evaluasi dan
- 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 pelaporan terhadap kualitas perencanaan & pelaksanaan DAK yang
terintegrasi. 21

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


TREN PENYERAPAN ALOKASI ANGGARAN DAK SUBBIDANG KB
Tren Penyerapan DAK Fisik Subbidang KB
• Sampai dengan 10 Oktober 2021, Penyerapan DAK Fisik Subbidang KB dan BOKB
120 di tahun 2021* yang dilaporkan dalam aplikasi Morena masih jauh dari target
104.1
100
102.4
95 96.7 98 yang ditetapkan.
88.4 89.7 84.5 81
80 75.3
66.2 69.1
59.2
• Terdapat 3 Provinsi dengan serapan DAK Fisik Subbidang KB tahun 2021*
60
terendah (<10% untuk semua menu) antara lain:
40 Papua Barat (2.43%)
23.5 188 Kab/Kota belum melaporkan realisasi
20 Kepulauan Riau (9.08%)
Sulawesi Utara (9.46%) DAK Fisik dalam aplikasi Morena
0

• Terdapat 3 provinsi dengan serapan BOKB di tahun 2021* terendah antara lain:
Tren Penyerapan BOKB Jawa Timur (11.24%)
Bali (14.60%) 39 Kab/Kota belum melaporkan realisasi
90 83
77.1 78.6 Kep. Riau (15.91%) BOKB dalam aplikasi Morena
80
70
60
50 43.3
40 34.9
• Berdasarkan menu kegiatan di DAK Fisik, menu pengadaan sarana prasarana
30.38
30 siga memiliki laporan dengan realisasi anggaran terkecil sekitar 22,6% dan
20 realisasi fisik 30,6%. Untuk BOKB menu operasional pelayanan KB memiliki
10 realisasi anggaran yang paling rendah dibandingkan menu yang lain.
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021*

Sumber : *Morena per tanggal 10 Oktober 2021


22

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


KETERKAITAN PENYERAPAN DAK DENGAN CAPAIAN PROGRAM BANGGA KENCANA
Capaian Peserta KB Baru dan Aktif Perbandingan alokasi DAK dan capaian CPR Modern
3000 35.85 35.28 50
33.71 34.87 35.2 35.8 36.31 35.81 36.68 36.32 37
45
4,000
62.54
64.00
61.7862.16
2500 40 3,500 60.9 61.1 61.3 62.00

2000 35 3,000 61.4061.00 60.00


30 60.2060.40 60.60
2,500 59.70
1500 25 58.9959.39 58.00
20 2,000 57.90
1000 15 57.2057.00 56.00
8.65 9.58 9.39 8 7.76 1,500 56.00
6.41 6.66 6.39 6.01 5.69 5.57 10
500 54.97 54.00
5 1,000
0 0 500 52.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
- 50.00
Total Alokasi DAK KB Peserta KB Baru (Juta) Peserta KB Aktif (Juta) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Alokasi DAK Capaian CPR modern Series3

Capaian Peserta KB Aktif MKJP dan Non MKJP ▪ Kenaikan alokasi DAK tidak diikuti peningkatan capaian berarti pada indikator
KB:
3000 35.85 35.28 50 ­ Indikator peserta KB Baru dan Aktif yang dapat dianggap sebagai outcome
33.71 34.87 35.2 35.8 36.31 35.81 36.68 36.32 37
45
2500 langsung dari pemanfaatan DAK KB tidak mengalami perubahan signifikan
40 ­ Capaian peserta KB Aktif (MKJP maupun Non-MKJP) cenderung stagnan
2000 35
­ Terdapat tren penurunan pada capaian mCPR sejak tahun 2013, meskipun
30
1500 25 kembali meningkat di tahun 2020 namun capaiannya masih jauh dari target
20 yang di tetapkan.
1000 15 ▪ Hal tersebut mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara perencanaan
8.65 9.58 9.39 8 7.76
6.41 6.66 6.39 6.01 5.69 5.57 10 dengan pelaksanaan DAK KB serta belum optimalnya pemanfaatan sarana
500
5 prasarana DAK KB
0 0 ▪
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Diperlukan peningkatan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan
terhadap kualitas perencanaan & pelaksanaan yang terintegrasi terhadap
Total Alokasi DAK KB Peserta KB Baru (Juta) Peserta KB Aktif (Juta)
pemanfaatan DAK KB
Sumber: Susenas,Statistik Rutin BKKBN, Morena, SKAP 2019 23

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


DAK NON FISIK
05
PENUTUP
TANTANGAN PEMANFAATAN DAK SUBBIDANG KB

Pandemi COVID-19 Masih terdapat beberapa


mengakibatkan daerah yang belum tertib
tertundanya pelaksanaan dalam menyampaikan
kegiatan DAK dalam laporan melalui aplikasi
upaya pencapaian target, Morena, mengingat tertib
sehingga diperlukan penyampaian laporan
strategi dan juga inovasi menjadi salah satu
dalam menjalankan kriteria dalam
kegiatan. perhitungan alokasi

Pemilihan menu kegiatan DAK Komitmen antar daerah dalam


baik fisik maupun non fisik dalam mengalokasikan anggaran untuk
upaya pencapaian target program Bangga Kencana dalam APBD
pembangunan Program Bangga sangat bervariasi sehingga
Kencana menimbulkan tidak meratanya
pemanfaatan DAK KB
25

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Penguatan koordinasi dan Perencanaan dan penetapan


kemitraan K/L, serta DAK perlu didukung data
pemerintah daerah dalam sebagai referensi dan
perencanaan dan pengelolaan informasi yang akurat
DAK

Penguatan pendampingan
K/L untuk daerah yang Penetapan juknis oleh K/L
memiliki sisa anggaran yang sebelum penetapan alokasi
cukup besar dan belum DAK di daerah
terserap

Penguatan komitmen daerah Kepatuhan terhadap pelaporan


penerima DAK dalam termasuk melalui aplikasi
MORENA; pemantauan dan
menyediakan Dana evaluasi atas realisasi anggaran,
Pendamping pada APBD TA capaian output, immediate
berjalan outcome dan outcome

26

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


HARAPAN PENINGKATAN KUALITAS
PENGELOLAAN DAK
▪ Perumusan menu kegiatan perlu dipetakan berdasarkan relevansi dan seberapa besar daya ungkit dalam
pencapaian target PN dan major project dalam RKP 2022.
▪ Menu dan kegiatan yang disepakati wajib disertai dengan data pendukung dan peta kondisi nasional dan
per wilayah sebagai dasar penentuan lokasi sasaran.
▪ Ketepatan dan keakuratan data basis menjadi penentu kualitas dari perencanaan DAK baik untuk Fisik
dan Non Fisik.
▪ Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi yang dapat mengukur tingkat capaian output
dan daya ungkit terhadap pencapaian outcome indikator PN

▪ Integrasi pemanfaatan DAK subbidang KB dengan Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.
▪ Sinkronisasi dan integrasi perencanaan, pengalokasian dan sinergitas DTK (DAK Fisik & Non Fisik) dengan
kegiatan yang didukung oleh sumber pendanaan lain terutama dalam mendukung kegiatan berbasis
program yang bersifat multi sektor seperti percepatan penurunan angka kematian ibu dan stunting

27

BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF


DIREKTORAT KELUARGA, PEREMPUAN, ANAK, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Gedung TS 2A, Lantai 3, Jalan Taman Suropati No.2 Jakarta 10310, Telp. 021 310 1925 Fax 021 310 1925

kpapo@bappenas.go.id

KPAPO Bappenas https://medium.com/@kpapobappenas https://www.facebook.com/direktorat.k.bappenas @kpapo.bappenas

Anda mungkin juga menyukai