Anda di halaman 1dari 22

SITUASI

KESEHATAN MASYARAKAT
DI KAB. BOJONEGORO

Disampaikan oleh:
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
SITUASI
KEMATIAN IBU & KEMATIAN BAYI
DI KAB. BOJONEGORO
Perkembangan Kematian Ibu di Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2016-2020
161.8
157.23 TARGET TAHUN 2020 AKI : 91.45 atau
149.66
140.05
sebanyak 16 kasus kematian ibu
129.22
 Angka Kematian Ibu (AKI) secara
nasional : 305/100.000 kelahiran hidup
96.64
(KH) (SUPAS 2015)
91 91.92 91.45 89.81  Target Indonesia (RPJMN 2024) : AKI
183/100.000 KH
 Target Global SDGs 2030 : AKI
70/100.000 KH
 Tahun 2020 Kab. Bojonegoro No. 2 (28
kasus) penyumbang AKI terbesar di
Jatim setelah Jember (61 kasus)
 Tahun 2021 sampai dengan bulan Juli

2016 2017 2018 2019 2020 2021 telah terjadi 8 (delapan)) kasus
kematian ibu
Bojonegoro Jawa Timur 3
Distribusi kematian ibu per bulan tahun 2020-2021
Tahun Bulan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2020 7 3 5 4 3 2 4 0 0 0 0 0 28
orang
2021 1 1 1 1 2 1

Jika dibandingkan pada bulan yang sama, terjadi penurunan kasus


kematian ibu

4
PENYEBAB KEMATIAN IBU
DI KABUPATEN BOJONEGORO
PENYEBAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 s.d saat ini
KEMATIAN
PE / EKLAMPSIA 8 2 8 8 4 1
PERDARAHAN 4 2 4 8 8 3
INFEKSI 0 1 0 1 2 0
JANTUNG 5 8 5 2 2 2
PENYAKIT
PENYERTA
6 4 10 7 12 1
Total kematian 23 orang 17 orang 27 orang 26 orang 28 orang 7 orang

 Perdarahan, PE-Eklampsia dan penyakit penyerta masih menjadi penyebab utama


kematian ibu
 Waspada meningkatnya kehamilan pada Pasangan Usia Subur dengan penyakit penyerta
yang meningkatkan kesakitan dan kematian. 5
PERKEMBANGAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI KAB BOJONEGORO

30 TARGET TAHUN 2020 AKB : 8.97 atau


sebanyak 144 kasus kematian ibu
2019 dan 2020
25
23.6 23.1 belum release scr
23 angka  Data SDKI 2017: Angka Kematian Neonatal
(AKN) 15/1.000 KH, Angka Kematian Bayi
20 (AKB) 24/1.000 KH
15.17  Target Indonesia (RPJMN 2024) : AKN
15 10/100.000 KH, AKB 16/100.000 KH
 Target Global SDGs 2030 AKB→ 12/1.000
9.78
10 8.76 9.27 KH, AKN→ 7/1.000 KH.
7.97
 Tahun 2020 Kematian bayi Kab. Bojonegoro
6.3 138 kasus, no 9 penyumbang kematian bayi
5
terbesar di JATIM
 Tahun 2021 sampai dengan bulan Juni :
0
- 26 kasus kematian neonatal (AKN
CAPAIAN KABUPATEN CAPAIAN PROVINSI
6.23/1.000 KH)
- 35 kematian bayi AKB (9.78/1.000 KH)
Distribusi kematian bayi per bulan tahun 2020-2021

Bulan
Tahun Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2020 15 8 19 16 19 15 22 7 5 8 3 1 138
2021 3 4 6 4 4 5

Jika dibandingkan pada bulan yang sama, terjadi penurunan kasus


kematian bayi

7
3 PENYEBAB TERBESAR KEMATIAN BAYI TAHUN 2015 – 2020 ( % )
2021 s.d
TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020
saat ini

BBLR 41,48 38,31 39,88 39,9 35,5 0


ASFIKSIA 14,81 19,48 26,79 14,6 24,4 66.67
KEL.BAWAAN 16,29 17,53 11,90 12,7 8,7 0
LAIN-LAIN 27.42 24.68 21.43 23 31.4 33.33

300270
JUMLAH KEMATIAN BAYI KAB. BOJONEGORO
250 2016-2021 S.D SAAT INI
200
154 168 161 jumlah
150
138 kematian
bayi
100
50
35
0
2021 s.d saa...
ANALISIS PERMASALAHAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI
DI KAB.BOJONEGORO
Aspek Manajemen
PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
• Kurangnya sarpras dan alkes pada • Pemenuhan sarpras dan alkes
Fasilitas Kesehatan Tingkat pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan / RS untuk penanganan Lanjutan / RS tahun 2021
kasus kegawatdaruratan maternal
dan neonatal

• Belum optimalnya pelaksanaan • Perbaikan Sistem Rujukan


sistem rujukan maternal dan maternal dan neonatal
neonatal
9
Aspek Layanan
PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
• Kurangnya kompetensi nakes • Diklat tehnis , workshop dan refresh
dalam penanganan bagi nakes dalam penanganan
kegawatdaruratan maternal kegawatdaruratan maternal
neonatal neonatal
• Kurangnya tingkat kepatuhan • Monitoring dan evaluasi
nakes dalam pemberian layanan peningkatan mutu layanan
kesehatan sesuai dengan standar kesehatan yang di berikan oleh
nakes sesuai standar
• Berkurangnya frekuensi pelayanan • Pemenuhan layanan kesehatan
maternal dan neonatal pada masa maternal dan neonatal sesuai
pandemi COVID 19. dengan protokol kesehatan
• Kurang optimalnya komunikasi • Peningkatan Komunikasi antar
antar nakes pemberi layanan pemberi layanan kesehatan
kesehatan
10
Aspek Masyarakat
PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
• Kecenderungan peningkatan • Peningkatan mutu skrining dan
kehamilan pada PUS risiko pemantauan penggunaan
tinggi (PUS 4T dan PUS kontrasepsi pada PUS Risiko Tinggi
dengan penyakit penyerta)
• PUS Risti ber KB hanya 88% • Langkah bersama dg DP3AKB
(target 100%)
• Kurangnya tingkat kepatuhan • Sosialisasi kepada masyarakat
pasien membawa buku KIA tentang pentingnya buku KIA
pada saat periksa ke layanan
kesehatan. • Peningkatan peran aktif kader
• Pasien berangkat sendiri ke RS kesehatan mengenai pemantauan
tanpa memberitahu nakes sasaran maternal dan neonatal
penangung jawab wilayah
11
UPAYA TINDAK LANJUT YANG TELAH DILAKSANAKAN

PENYUSUNAN REGULASI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB

KOORDINASI LINTOR:
a. Koordinasi Tim Waspada Risti tingkat Kecamatan melalui Konferensi
Kepala desa di 28 kecamatan
b. Koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana (DP3AKB) melalui kegiatan Pemantauan Pasangan
Usia Subur – TARGET 100% PUS RISTI ber-KB dengan Metode Jangka
Panjang

Mendorong RS untuk mempunyai Ruang Intensif khusus bayi yang sesuai


dengan standar
12
Jika terjadi kasus kematian ibu maupun bayi :

a. Pelacakan kasus dalam 24 jam


b. Pelaksanaan Audit Internal di Faskes tempat terjadinya kematian
c. Pembahasan Kasus Kematian di Dinas Kesehatan Kab.
Bojonegoro
d. Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP)
e. Penyususnan Rekomendasi hasil Audit Maternal Perinatal (AMP)
f. Pembelajaran dan monitoring evaluasi pelaksanaan rekomendasi
hasil AMP

13
STUNTING
DI KABUPATEN
BOJONEGORO

L/O/G/O
PREVALENSI STUNTING
DI KABUPATEN BOJONEGORO
SELAMA 4 TAHUN TERAKHIR
8,78 %
7,45 %

6,87%
5,71%

2018 2019 2020 2021


SEBARAN PREVALENSI STUNTING
PER PUSKESMAS TAHUN 2021
14.0

12.0
12.0

10.5 TARGET 2020 : 7,15 %


10.0 TARGET 2021 : 6,5 %
8.1 7.9
8.0 7.8 7.6 7.5
7.4 7.1
7.0 6.8
6.6 6.5 6.5 6.4
6.0
5.75.4
6.0 6.0 6.0 6.0 5.9
5.1 5.0 5.0
4.4 4.2
4.0 3.9
4.0 3.3 3.0
2.8
2.3 2.2 2.1 2.1 2.1
2.0

0.0
ET LEN AM AN U ... IDU G ... AN EM NG E... OR HO I... H... U K AR G O PAS LO TEN EJO ... W U ARI NG EJO AN NO DER G ... ... K... AN RU ON BER
L S N A A C K A M E W A B
UW BA AY BU G P LIT UN EW G A AYA JON KA GR SM NG RU SE SON KA M PA ERR GO OSE OS NDA AKR SIM UR AN UN IH PA ANG HB M UM
EJ G U N KA ED ED N M O N W I N JU T G
BU MB AR UK RW G O MB KA BA D UN SU U AD EPO G A G L
M
M B PU K K B KE
TE TA
A
K SU M S P U G NG P K N N
TA

BERDASARKAN DATA BULAN TIMBANG FEBRUARI 2021


DATA SURVEY :

1. SURVEY RISKESDAS 2018


PREVALENSI STUNTING KAB.BOJONEGORO = 34,91%,
∑ SAMPLE = 10 RUMAH TANGGA X 88 BLOK SENSUS = 880 SAMPLE

2. SSGBI ( Survei Status Gizi Balita Indonesia) Tahun 2019


PREVALENSI STUNTING KAB.BOJONEGORO = 32,48%
∑ SAMPLE = 10 RUMAH TANGGA X 88 BLOK SENSUS = 880 SAMPLE
PENYEBAB STUNTING
DI KABUPATEN BOJONEGORO

AUDIT
STUNTING
1. Intake makan balita masih kurang : 81%
2. Anggota keluarga merokok di dalam rumah : 81%
3. Balita sering sakit : 51%
4. Pola asuh kurang tepat : 43 %
5. Sanitasi yang kurang baik (seperti adanya
kandang hewan dalam rumah) : 37%
6. Berat Badan Lahir kurang dari 2.5 kg : 34,5%
7. Gizi kurang pada masa kehamilan : 32%
INOVASI PENURUNAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
STUNTING
Pos Gizi (Positive Deviance) di 430 Desa
Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) 198 Desa

PENDIDIKAN GIZI MASYARAKAT


Penyuluhan dengan berbagai media
PESTA GITA
Pelatihan Pengukuran status Gizi untuk Petugas dan Kader

INTERVENSI GIZI GENERASI


Pelacakan Aktif EMAS
Pemeriksaan Dokter
PMT & Multivitamin
AUDIT STUNTING
(EXCELENT,
Konseling dan dukungan sarpras ASI & MP ASI MATURE,
PENINGKA INOVASI PUSKESMAS dalam percepatan Penurunan Stunting ACTIVE,
TAN KOLABORASI LINTAS SEKTOR SMART)
STATUS 1000 GPS (Gerakan Penanganan Stunting)
GIZI melibatkan organisasi profesi dan OPD terkait
15 DESA LOKUS STUNTING TAHUN 2021

NO KECAMATAN DESA

1 BALEN SARIREJO
2 BALEN KEDUNGBONDO
3 BALEN SEKARAN
4 KALITIDU MAYANGREJO
5 KAPAS KLAMPOK
6 NGASEM TENGGER
7 TEMAYANG NGUJUNG
8 GAYAM BEGADON
NO KECAMATAN DESA
9 KEDUNGADEM DROKILO

10 SUKOSEWU SEMAWOT

11 GAYAM RINGINTUNGGAL

12 MALO SUKOREJO

13 BOJONEGORO NGROWO

14 SUKOSEWU KALICILIK

15 BALEN BULU
TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai