STUNTING
merupakan masalah
multidimensional
yang perlu diselesaikan
secara multisektoral
Sumber: SSGBI 2019
5 PILAR PENANGGULANGAN
STUNTING
1. Komitmen dan Visi
Kepemimpinan
2. Kampanye Nasional dan Sensitif
Perubahan Perilaku
3. Konvergensi Program 260 2021 460 2023 514
Pusat, Daerah dan Desa 360 kab/kota 514 Stunting
kab/kota kab/kota
4. Konvergensi Program INTERVENSISpesifik kab/kota kab/kota
Pusat, Daerah dan Desa 2020 2022 2024
5. Pemantauan dan Enabling
Evaluasi
Factor
KAB/KOTA PRIORITAS
TANTANGAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
2020
2020 2021
2021 Pelaksana (230)
(24,1%) (217)
(21,1%) Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, Kemensos,
KemenPU&PR, Kemendagri, Kementan,
Kemenperin, Kemenag, KKP, KemenPP&PA,
Kemenkominfo, BPOM, KemendesPDTT, 2023
2022 2023 2022
Kementerian PPN/Bappenas, KemenkoPMK, (194)
(18,4%) (16%) (205)
BPS, Kemendag, Kemensetneg, BATAN & Pemda
Angka Kematian Ibu
Stunting Balita (AKI)
(per 100.000
(persen) 2024 2024 Kelahiran Hidup)
14% (183)
Ibu hamil KEK 17,3 % Balita gizi kurang Obesitas dewasa 21,8 %
Anemia Ibu Hamil
10,2 %
48,9 %
Ibu hamil yang kurang energi kronis (KEK) dan menderita anemia
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1) Aktivitas fisik
2) Konsumsi makanan sehat
3) Deteksi dini
4) Lingkungan sehat
5) Pendidikan kesehatan
6) Pola hidup sehat
Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
1) Ketersediaan pangan
2) Keterjangkauan pangan
3) Pemanfaatan pangan
4) Perbaikan gizi masyarakat
5) Penguatan kelembagaan pangan dan gizi
2
Intervensi Kesehatan dan Gizi Berkelanjutan pada
Tahap Siklus Kehidupan
Kemenkes, 2016
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
Kemenkes, 2018
REKOMENDASI 2023
1) Lanjut menyusui
2) Susu untuk anak yang tidak menyusu
3) Usia mengenalkan MPASI
4) Diversifikasi pangan
5) Terkait makanan dan minuman tidak
sehat
6) Suplemen nutrisi dan produk pangan
fortifikasi
7) Pemberian makanan secara
responsif
Rekomendasi 2
Susu untuk anak yang tidak menyusu
• Usia 6–11 bulan:
susu formula atau hewan dapat dikonsumsi.
(kondisional, bukti rendah)
1) ASI
• lainnya:
2) makanan hewani (daging, ikan,
unggas, hati daging) • Produk hewani
• Buah dan sayur
3) produk susu dan turunannya • Polong, kacang dan biji-bijian,
4) telur akar dan umbi.
5) kacang dan polong
6) buah dan sayur kaya vitamin A
7) buah dan sayur lain
8) biji-bijian, akar-akaran, dan umbi-
umbian
Produk pangan hewani
Kaya makro dan mikronutrien dan memberikan kualitas protein lebih
tinggi (asam amino lebih lengkap)
Mikronutrient lebih tinggi (vitamin A, B12, riboflavin, calcium, zinc, dan
zat besi)
Lemak tidak jenuh ganda rantai Panjang, DHA yntuk neurogenesis,
neurotransmisi, myelinisasi, plasitas sinaps
Telur kaya akan kolin, nutrisi sangat penting untuk jalur pertumbuhan,
neurotransmisi, memori dan proses belajar juga untuk ekspresi gen
Biovailibilitas lebih tnggi
Sumber utama vitamin B12
Produk pangan hewani
6-8 9-11 12-24
B U L A N B U L A N B U L A N
• Makanan pokok • Makanan pokok • Makanan pokok
1/3 1 1/2- 1-1 ½ ½-3/4 - 1 ½ - 2
• Lauk hewani • Lauk hewani ½
2/3 2/3 • Lauk hewani 1
2 2 3
• Lauk nabati • Lauk nabati • Nabati ¼ ½-1
¼ ¼ • Minyak 2 sdt 6
½-1 ½-1 • Sayur lebih banyak
• Minyak 1 sdt • Minyak 1 sdt
3 3
M A K A N A N
• LSayur
U M A T L• Sayur
E M B I K K E L U A R G A
pengenalan pengenalan
Terlalu
cair
Lumat
kental
Rekomendasi 5
Makanan dan minuman yang tidak sehat
A. Makanan tinggi gula, garam dan lemak trans sebaiknya tidak
dikonsumsi
B. Minuman yang dimaniskan dengan gula sebaiknya tidak
dikonsumsi
C. Pemanis non-gula sebaiknya tidak dikonsumsi
D. Konsumsi jus buah 100% sebaiknya dibatasi
Rekomendasi 6
Suplemen nutrisi dan produk makanan fortifikasi
Dalam kondisi dimana kebutuhan nutrisi tidak dapat dipenuhi hanya
dengan makanan yang tidak difortifikasi saja, anak usia 6–23 bulan dapat
memperoleh manfaat dari suplemen nutrisi atau produk makanan yang
difortifikasi.
A. Serbuk multi mikronutrien dapat memberikan tambahan sejumlah vitamin
dan mineral tertentu tanpa menggantikan makanan lain dalam makanan.
B. Bagi masyarakat yang sudah mengonsumsi makanan pelengkap berbahan
dasar biji-bijian dan tepung campuran, fortifikasi sereal ini dapat
meningkatkan asupan mikronutrien, meskipun konsumsinya tidak
dianjurkan.
C. Suplemen nutrisi berbasis lipid dalam jumlah kecil mungkin berguna
pada populasi rawan pangan yang menghadapi kekurangan nutrisi yang
signifikan
Rekomendasi 7
Pemberian makan yang responsif