30 Januari 2024
Stunting Diukur Menggunakan Parameter Tinggi Badan
Menurut Umur
• Stunting adalah tinggi badan menurut umur <-2SD di bawah kurva pertumbuhan normal WHO
• Kurva pertumbuhan normal WHO merupakan single reference (referensi tunggal) bagi semua anak di dunia
• Bila mendapatkan asupan gizi dan lingkungan yang adekuat setiap anak di dunia memiliki pertumbuhan linear
yang sama. Pertumbuhan linear merupakan penanda kuat tumbuh kembang pada balita.
1 2
14
2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target RPJMN
: Riskesdas : SSGI
3
2
Status gizi balita di Indonesia
4
Prevalensi Stunting Balita Indonesia 2022: 21,6%
Masing-masing Kelompok Umur Memiliki Risiko
22,4 22,5
20,4
6x
18,5
1,
13,7
11,7
Lahir 0-5 bulan 6-11 bulan 12-23 bulan 24-35 bulan 36-47 bulan 48-59 bulan
Program Intervensi Spesifik dan sensitif
Sasaran
1 Skrining anemia
KEMENKES mendorong 11 Remaja
Putri
program untuk mencapai 2 Konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri
5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
7 ASI eksklusif
Edukasi remaja, ibu hamil, dan keluarga termasuk pemicuan bebas Buang
11 Rematri, bumil,
Air Besar Sembarangan (BABS) balita, masy.
6
Konsumsi TTD Remaja Putri dan Ibu Hamil, ANC, pelayanan balita Mencapai target 2023
gizi buruk dan Desa stop BABS sudah mencapai Target 2023 Tidak mencapai target 2023
Capaian 2023 akan di update setelah semua data masuk
Target Capaian Target Capaian Status %Kab/Kota
intervensi percepatan penurunan stunting 2022 2022 2023 2023 Input
melahirkan) Ibu hamil ANC minimal 6x* 60,0% 70,6% 80,0% 71,52% Tercapai 98,44
3
Tercapai
4 Ibu hamil mengonsumsi TTD selama kehamilan 60,0% 86,18% 80,0% 87,59% 93,57
Belum
5 Ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi 85,0% 88,85% 87,0% 83,15%
tercapai
92,80
data cakupan 11 intervensi spesifik dalam proses desk dan input data sampai dengan 20 Januari 2024
Sumber: Sigizi Terpadu pada dan 12 Februari 2023 dan 15 Januari 2024; Komdat Kesmas per 15 Januari 2024; Laporan Imunisasi Rutin Kemenkes TW I per Juni 2023, Triwulan II per Agustus,
Triwulan III per Oktober 2023, Triwulan IV per 12 Januari 2024; e-monev STBM Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, Triwulan IV tahun 2023;
77
* sasaran skrining anemia adalah jumlah remaja putri kelas 7 dan 10 berdasarkan data Kemdikbud dan Kemenag * Indikator yang belum tercantum dalam Perpres No 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
10.292 Puskesmas di 38 Provinsi sudah terpenuhi Hb Meter di tahun 2023
9
Sumber: Sigiziterpadu. Cut off 15-01-2024 ≥ 70% < 70%
≥ 20% < 20%
6,891,565 (54,1 %) dari 12.746.269 remaja putri kelas 7-12 konsumsi TTD
BALI 83,3
KEPULAUAN RIAU 80,7
BANTEN 76,2
DKI JAKARTA 75,2
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 75,2
BENGKULU 70,6
JAWA BARAT 64,3
KALIMANTAN TENGAH 61,7
JAWA TIMUR 61,2
LAMPUNG 60,0
SUMATERA BARAT 56,3
SUMATERA SELATAN 55,5
SULAWESI TENGAH 54,8
SULAWESI SELATAN 54,1
NASIONAL 54,1
DI YOGYAKARTA 54,1
KALIMANTAN SELATAN 52,6
JAWA TENGAH 52,3
KALIMANTAN BARAT 51,8
KALIMANTAN TIMUR 49,6
SULAWESI BARAT 42,2
KALIMANTAN UTARA 42,1
NUSA TENGGARA TIMUR 41,1
RIAU 40,9
SUMATERA UTARA 36,3
GORONTALO 33,4
SULAWESI TENGGARA 32,0
NUSA TENGGARA BARAT 31,6
SULAWESI UTARA 22,1
JAMBI 20,9
MALUKU UTARA 16,0
ACEH 15,5
MALUKU 14,7
PAPUA BARAT DAYA 11,3
PAPUA 7,7
PAPUA TENGAH 4,5
PAPUA BARAT 1,3
PAPUA PEGUNUNGAN 0,5
PAPUA SELATAN 0,0
10
Sumber: Sigiziterpadu. Cut off 15-01-2024 ≥ 50% < 50%
7.475 Puskesmas sudah melaksana pemeriksaan dengan USG
dan 2.855.052 Ibu Hamil telah diperiksa USG di Puskesmas
10.000
9.000
9.301 9.212 2.855.052 Ibu Hamil yang diperiksa USG pada
pelayanan ANC oleh dokter di Puskesmas
8.000
7.475
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
Gap pemenuhan 1
89 unit (1 %) 11
1
Indikator ANC 6 kali, TTD Bumil dan PMT Bumil KEK
Pemeriksaan kehamilan sebanyak 6x TTD Bumil PMT Bumil KEK
DKI JAKARTA 91,33 PAPUA SELATAN 125,71
BANTEN 83,38 KEP RIAU 94,79 PAPUA PEGUNUNGAN 104,88
KEP. RIAU 83,29 SUMATERA SELATAN 94,05 PAPUA 101,91
SUMATERA SELATAN 81,88 JAMBI 93,28 SULAWESI SELATAN 100,51
BALI 81,12 DKI JAKARTA 93,23 GORONTALO 99,33
JAWA TENGAH 80,89 JAWA BARAT 92,31 KALIMANTAN TIMUR 99,09
SUMATERA UTARA 80,67 KALIMANTAN UTARA 92,03 SUMATERA BARAT 98,65
JAWA BARAT 79,92 BANTEN 91,89 PAPUA BARAT 98,00
LAMPUNG 77,23 BALI 91,38 SUMATERA SELATAN 95,77
KALIMANTAN TIMUR 76,01 LAMPUNG 91,29 PAPUA BARAT DAYA 95,56
KEP. BANGKA BELITUNG 75,08 JAWA TIMUR 90,46 BALI 94,94
KALIMANTAN UTARA 74,29 KEP BANGKA BELITUNG 89,90 RIAU 93,77
SULAWESI SELATAN 74,17 PAPUA SELATAN 88,97 SULAWESI TENGAH 91,63
BENGKULU 71,66 KALIMANTAN BARAT 87,64 ACEH 90,81
NASIONAL 71,52 NASIONAL 87,59 KEP BANGKA BELITUNG 90,47
JAWA TIMUR 70,59 RIAU 84,50 KALIMANTAN BARAT 89,55
GORONTALO 67,03 DI YOGYAKARTA 84,14 KALIMANTAN SELATAN 89,16
KALIMANTAN TENGAH 66,79 JAWA TENGAH 83,57
MALUKU 89,13
RIAU 66,02 SULAWESI SELATAN 82,78
NUSA TENGGARA BARAT 88,97
NUSA TENGGARA BARAT 65,69 SUMATERA BARAT 82,16
SULAWESI TENGGARA 88,85
MALUKU UTARA 62,39 BENGKULU 81,75
MALUKU UTARA 88,33
SUMATERA BARAT 61,88 KALIMANTAN TIMUR 81,69
JAMBI 87,47
KALIMANTAN SELATAN 61,72 SULAWESI UTARA 81,47
KALIMANTAN TENGAH 86,61
KALIMANTAN BARAT 61,39 SUMATERA UTARA 80,80
KEP RIAU 85,99
JAMBI 61,12 SULAWESI TENGAH 79,45
SULAWESI UTARA 85,43
SULAWESI UTARA 57,92 KALIMANTAN SELATAN 78,38
SUMATERA UTARA 83,61
SULAWESI BARAT 56,00 KALIMANTAN TENGAH 78,33
NASIONAL 83,15
SULAWESI TENGGARA 55,80 GORONTALO 77,53
NUSA TENGGARA BARAT DKI JAKARTA 82,79
DI YOGYAKARTA 50,59 76,84
PAPUA BARAT DAYA 75,00 BENGKULU 82,68
SULAWESI TENGAH 49,55
SULAWESI BARAT 74,16 JAWA TIMUR 81,71
ACEH 49,07
PAPUA 72,85 DI YOGYAKARTA 80,64
NUSA TENGGARA TIMUR 43,54
NUSA TENGGARA TIMUR 72,61 JAWA TENGAH 79,47
MALUKU 39,60 Sumber:
MALUKU 72,11 SULAWESI BARAT 78,88
PAPUA BARAT 22,73
SULAWESI TENGGARA 70,66 NUSA TENGGARA TIMUR 78,16 Sigizi Terpadu pada 15 Januari 2024
PAPUA 15,47
ACEH 63,72 LAMPUNG 76,91
PAPUA BARAT DAYA 7,16
PAPUA BARAT 60,17 BANTEN 76,36
PAPUA SELATAN 6,42
MALUKU UTARA 58,75 JAWA BARAT 73,59
PAPUA TENGAH 6,16 12
PAPUA PENGUNUNGAN PAPUA TENGAH 52,23 KALIMANTAN UTARA 56,92
0,92
PAPUA PEGUNUNGAN 44,68 PAPUA TENGAH 26,76
13
68,05% bayi mendapat ASI Eksklusif
% bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
DI YOGYAKARTA 83,40
ACEH 82,60
DKI JAKARTA 81,80
BALI 77,40
SUMATERA BARAT 77,20
LAMPUNG 75,10
MALUKU 73,20
SULAWESI SELATAN 72,80
JAWA BARAT 72,80
JAMBI 71,70
JAWA TENGAH 71,10
BANTEN 70,20
JAWA TIMUR 69,60
SUMATERA SELATAN 68,20
NASIONAL 68,05
KEPULAUAN RIAU 66,70
NTB 66,10
BENGKULU 66,10
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 65,50
NTT 63,80
KALIMANTAN TIMUR 63,40
KALIMANTAN BARAT 61,60
KALIMANTAN SELATAN 58,00
KALIMANTAN TENGAH 58,00
SULAWESI TENGAH 52,60
SUMATERA UTARA 52,60
SULAWESI TENGGARA 50,40 Sumber:
KALIMANTAN UTARA 47,80
RIAU 46,40 • Sigizi Terpadu pada 15 Januari 2024
MALUKU UTARA 44,40
GORONTALO 44,30
SULAWESI UTARA 35,80
SULAWESI BARAT 26,80
PAPUA PEGUNUNGAN 22,20 ≥ 75% < 75%
PAPUA SELATAN 19,50
PAPUA BARAT 16,70
PAPUA BARAT DAYA 16,20
PAPUA 14,50
PAPUA TENGAH 14,40 14
15
Cegah Stunting dengan MP-ASI Kaya Protein Hewani
16
99,9% Posyandu sudah dilengkapi Antropometri Kit pada tahun 2023 dan
91% nakes di Puskesmas serta 32.266 Kader sudah dilakukan pelatihan
8.000
200.000
150.000 6.000
100.000
4.000
50.000 32.266
2.000
Target Pemenuhan -
17
Peningkatan keterampilan kader
dengan 25 kompetensi dasar
Intervensi Spesifik
Penurunan Stunting
sebagai bagian dalam
Kompetensi Dasar Kader
Bidang Kesehatan.
Progress:
• Telah disosialisasikan
daring ke 34 Dinkes Prov,
514 Kab/kota dan Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat Desa tgl 16
Feb 2023
• Telah disosialisasikan
daring ke 10.260
puskesmas (1-17 Maret
2023)
Timbang dan ukur tinggi/Panjang badan anak setiap
bulan di Posyandu untuk deteksi dini masalah gizi
Jika ditemukan balita bermasalah gizi, segera rujuk ke puskesmas
19
Apa perbedaan antara
PMT Penyuluhan dan
PMT Pemulihan?
20
21
Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal Bagi Balita dan Ibu Hamil
Berisi contoh
menu
makanan lokal
ibu hamil
dan balita
Bappeda Penggunaan dana dari Pemda untuk pemberian protein hewani setiap
hari pada Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Pemberian makanan
5 tambahan bagi Ibu KEK Menyasar paket bantuan tunai maupun non tunai bagi keluarga
Sosial
dengan Ibu hamil KEK
Pertanian,
Kelautan dan Memastikan ketersediaan bahan pangan sumber protein hewani
Perikanan
Tenaga kerja,
7 ASI eksklusif pemberdayaan Edukasi, penyediaan ruang laktasi di ruang publik
perempuan
Kelautan dan
Memastikan ketersediaan bahan pangan sumber protein hewani
Perikanan
Tatalaksana balita Fasilitasi rujukan balita dan ibu hamil dengan masalah gizi yang perlu
9 DPMN
dengan masalah gizi dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
Peningkatan cakupan Menggerakan Ibu-Ibu PKK dan kader untuk sosialisasi imunisasi dan
10 dan perluasan jenis TP PKK mendukung pemberian imunisasi di Posyandu atau
imunisasi sweeping/kunjungan rumah. 29
Harapan kepada pemda
1. Mengupayakan agar jangan ada stunting baru dengan melaksanakan upaya pencegahan
stunting secara komprehensif
2. Memastikan bahwa semua sasaran upaya pencegahan stunting dijangkau
3. Memastikan semua sasaran pra stunting mendapatkan intervensi yang tepat agar tidak jatuh
menjadi stunting
4. Memastikan seluruh kegiatan dan intervensi upaya percepatan penurunan stunting dicatat
dan dilaporkan sesuai indikator, variabel, dan format yang sudah disepakati
5. Memastikan seluruh posyandu aktif dan kader posyandu mendapat dukungan dan
pembinaan
30