Anda di halaman 1dari 43

Implementasi SNPKPR

dengan MTPKR
di Pusk. Kramat
Kab. Tegal
DASAR HUKUM :
UUD 1945: Pasal 28B Ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28H Ayat 1 : setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
PENDAHULUAN

– REMAJA ADALAH SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN


– DIPERLUKAN PENDEKATAN KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN REMAJA
– PKPR ADALAH PENDEKATAN YG MAMPU MENINGKATKAN JANGKAUAN DAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI REMAJA
– KUALITAS PENYELENGGARAAN PKPR SANGAT BERVARIASI
– DIPERLUKAN STANDAR UNTUK MENJAMIN KUALITAS PELAYANAN PKPR – SN
PKPR
KOMPONEN STANDAR YG
DIUKUR
– SDM KESEHATAN : PENGETAHUAN & KOMPETENSI PETUGAS
PELAYANAN KONSELING REMAJA
– FASILITAS KESEHATAN : PAKET PELAYANAN KESEHATAN
PROSEDUR, TATALAKSANA, ALUR
– REMAJA : KIE, KEGIATAN KONSELOR SEBAYA
– JEJARING : PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN
: PENINGKATAN PARTISIPASI REMAJA
– MANAJEMEN KESEHATAN : ADVOKASI, PENCATATAN & PELAPORAN, SUPERVISI
PEMANTAUAN EVALUASI, SISTEM RUJUKAN
Upaya Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja

PKPR
(PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA)

LUAR GEDUNG DALAM GEDUNG

PUSKESMAS/
INSTITUSI MASYARAKAT
KLINIK PKPR

POSYANDU REMAJA, SAKA


SEKOLAH, PONPES BAKTI HUSADA
Upaya Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja

– Sekolah
– Ponpes
– Desa
Definisi

Remaja  Kelompok Usia 10 – 18 tahun (Permenkes No 25 tahun 2014)


10 - 19 tahun (WHO)
65 juta dari penduduk Indonesia adalah Remaja
(Kemenkes 2013)

18.245 jiwa dari penduduk wilayah kerja puskesmas


kramat adalah Remaja
(Profil Puskesmas Kramat, 2020)

Konselor Sebaya adalah tempat curhat teman


sebaya (10% dari jumlah siswa)
Gambaran Umum Puskesmas Kramat
Kab. Tegal

 Puskesmas Kramat merupakan salah satu puskesmas di kabupaten Tegal Provinsi


Jawa Tengah. Wilayah kerja Puskesmas Kramat terbagi menjadi 10 Desa dan 1
Kelurahan.
 Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kramat, yaitu :
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Timur : Wilayah Kerja Pusk. Bangun Galih
 Sebelah Barat : Wilayah Kerja Kota Tegal
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tarub dan Talang
 Jumlah penduduk : 75.081 jiwa
 Jumlah penduduk usia remaja (10-18 tahun) : 11.245 jiwa
 Jumlah sekolah dan PONPES : 11 Sekolah : 5 SMP/MTS, 2 SMA, 4 SMK dan 2
Ponpes
 Jumlah siswa SMP/SMA atau sederajat : 6.374 jiwa (L: 3.842 jiwa, P: 2.535 jiwa)
 Jumlah konselor sebaya : 130 jiwa dari 4 Sekolah
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kramat
Kondisi Kesehatan Remaja Di Kab. Tegal

1. Kurangnya pendampingan
konselor sebaya
2. Kurangnya pendampingan
orangtua terhadap anak
remaja
3. Akses pelayanan puskesmas
terhadap remaja belum
optimal
Kondisi Kesehatan Remaja Di Pusk. Kramat

Seks pra nikah dan kehamilan remaja di luar nikah


termasuk dilakukan oleh remaja yang masih duduk di
bangku sekolah semakin meningkat
Hamil
di luar
nikah,
Hamil
2019,
di luar
11
nikah,
Hamil Hamil
2020,
di luar di luar
Hamil 7
nikah, nikah,
di luar 2018, 2021,
nikah, 3 3
2017, 1
Perkembangan Konselor Sebaya
di Puskesmas Kramat
Tahun 2019-2020
• Pembinaan Konselor Sebaya
• Penambahan pembentukan konselor sebaya
Tahun 2016 - 2017 sebanyak 4 konselor di 4 sekolah
• Monev Konselor Sebaya dan Pengembangan
Pelatihan Tim PKPR Posyandu Remaja (3 Pos di 3 desa)
Puskesmas di Kabupaten
• Mengikuti Jambore Konselor Sebaya tk.
Kabupaten
02 04
01 03
Tahun 2021
Tahun 2018
• Pembentukan dan Deklarasi Konselor • Monev Konselor Sebaya 4
Sebaya di 1 sekolah SMA N 1 sekolah, penambahan
Kramat pembetukan konselor sebaya 1
• Pembentukan Posyandu Remaja (1 Pos sekolah dan posrem menjadi 4
desa Jatilawang) desa
Faktor Pendukung

● Adanya tenaga terlatih


tim PKPR
● Dana BOK
● Dukungan dari sekolah
● Antusiasme dari siswa
didik
● Dukungan dari
pemerintahan desa
Faktor Penghambat
● Kurangnya kerjasama dan partisipasi dari pihak
sekolah dengan pihak-pihak yang terkait.
● Terbatasnya keterampilan konselor sebaya. 
● Fasilitas sarana dan prasarana konseling kurang
lengkap.
● Dimasa pandemi, kegiatan pembinaan konselor
sebaya yang telah dianggarkan terhenti karena
dialihkan untuk penanganan pandemi covid.
Faktor Penghambat di Tingkat Sekolah

● Susah mengkoordinir sejumlah siswa sebanyak 10%.


● Kurikulum yang padat dgn waktu istirahat yang hanya 15
menit, tidak akan cukup waktu ketika ada siswa yang
ingin konsul atau berbincang secara langsung.
● Konselor sebaya belum mjd kegiatan ekstra kurikuler
shg sedikit susah dalam pengajuan program dan
anggaran.
● Dimasa pandemi, pembelajaran dilakukan dengan daring
sehingga konselor sebaya tidak dapat bertugas
sebagaimana mestinya.
Upaya yang dilakukan
1. Memberikan pembekalan pengetahuan 4. Meningkatkan penyediaan fasilitas
kesehatan untuk mencegah perilaku pelayanan kesehatan bagi remaja di
beresiko dan menghindari pengaruh puskesmas maupun di masyarakat.
buruk lingkungan disekitar remaja 5. Mendekatkan akses pelayanan
secara berkala. terhadap anak usia sekolah dan
2. Meningkatkan keterlibatan konselor remaja.
sebaya disekolah termasuk rujukan ke 6. Memberikan reward kepada konselor
konselor ahli. sebaya
3. Memberikan wadah bagi konselor
7. Meningkatkan jejaring dengan dinas
sebaya untuk berkarya di bidang
dikbud dan kemenag
kesehatan melalui kegiatan promotif
8. Memfasilitasi konselor sebaya melalui
dan preventif  KS Cakra Muda
sosmed (Wa Grup Konselor Sebaya)
Kramat, KS Hamka Muda Kramat, KS
9. Mengupayakan konselor sebaya
Nusa Muda Kramat, KS Sahabat Muda
sebagai kegiatan ekstra kurikuler di
Kramat
sekolah
Dokumentasi
Puskesmas Mampu PKPR
JENIS KEGIATAN
KONSELOR
SEBAYA
Pelatihan Konselor Sebaya
Deklarasi Konselor Sebaya
Pembinaan Konselor Sebaya
Jambore Konselor Sebaya Tk. Kabupaten
2019
Jambore Konselor Sebaya Tk. kabupaten
Kegiatan Konselor Sebaya
Program Minum Pil Pintar Bersama khususnya bagi
Remaja Putri
Implementasi Konselor
Sebaya di Masa
Pandemi
Pembinaan Konselor Sebaya di Masa Pandemi
Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
Posyandu Remaja
Ketuk Pintu TB
Pemberantasan Sarang Nyamuk
HARAPAN
37
Melakukan pembinaan konselor sebaya secara berkala dengan beberapa penyesuaian
1

2 Anak usia sekolah dan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten dengan Dikbud, Kemenag, sekolah maupun


3 lembaga terkait dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan
remaja

4
Terpenuhinya SNPKPR dan MTPKR di tingkat puskesmas

Adanya sinergi antara program kesehatan remaja dengan program-program


5 kesehatan lainnya
SK PKPR
STATUS PASIEN PKPR
DENGAN METODE MTPKR
SOP KONSELING REMAJA
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai