Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


DI KELURAHAN SIBABANGUN TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri
(SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD
(Depkes RI, 2007). Kegiatan MMD sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka menyusun
perencanaan kegiatan puskesmas agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat di wilayah kerja.
Survey Mawas Diri (SMD) di Kelurahan Sibabangun telah dilaksanakan pada tanggal ................
Februari 2022, kemudian dianalisis dan didapatkan beberapa masalah kesehatan di Kelurahan
Sibabangun. Sebagai tindak lanjut dari proses, masalah-masalah yang ditemukan dari hasil
analisis SMD akan presentasikan kepada masyarakat untuk dicarikan solusinya.

B. TUJUAN
a. Masyarakat Keluarahan Sibabangun mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
b. Masyarakat Keluarahan Sibabangun bersepakat untuk menanggulangi masalah
kesehatan.

C. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan pada:

Hari : ...........
Tanggal : Februari 2022
Tempat : SDN 153071 Sibabangun 2
Pukul : 10.00 WIB s/d Selesai
Peserta : Lurah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kader, Ormas dan masyarakat.
Agenda : Paparan hasil SMD dan capaian program tingkat desa (materi
terlampir)

Susunan Acara Kegiatan

Durasi Waktu Kegiatan

15 menit Pembukaan dilakukan oleh Lurah

10 menit Perkenalan

45 menit Penyajian hasil SMD dan capaian program oleh petugas dari
puskesmas.

45 menit Perumusan dan penentuan prioritas masalah

20 menit Menggali potensi yang ada di masyarakat

10 menit Penyimpulan hasil MMD dan penetapan kesepakatan bersama.


5 menit Penutup

Jumlah kehadiran peserta adalah 35 peserta, yang terdiri dari Perangkat Kelurahan Sibabangun
Kader kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, bidan desa, dan masyarakat Kelurahan
Sibabangun.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan MMD diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Lurah
Sibabangun dan Kepala Puskesmas. Untuk lebih menjalin keakraban antar peserta undangan,
maka dilakukan sesi perkenalan. Acara selanjutnya yaitu penyajian hasil SMD dan capaian
program oleh petugas dari puskesmas. Berdasarkan hasil SMD dan capaian program, maka
permasalah yang ditemukan adalah sebagai berikut:
Hasil SMD
1. Masih banyak Bayi usia 6-12 Bulan yang tidak lulus ASI Eksklusif
2. Masih banyak Bayi usia >10 Bulan yang belum memperoleh imunisasi
3. Masih banyak keluarga yang tidak mengetahui yang dimaksud dengan
kehamilan resiko tinggi
4. Masih banyak responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
5. Masih ada ditemukan ibu melahirkan yang ditolong oleh dukun
6. Masih banyak keluarga yang tidak memanfaatkan Pelayanan Posyandu
Lansia
7. Masih banyak responden dan keluarga yang bepergian keluar rumah masih
menggunakan masker
8. Masih banyak anggota keluarga yang belum mengetahui tanda, gejala dan
cara penuluaran penyakit TBC

Hasil Capaian Program

1. Tingkat Partisipasi masyarakat dalam menerapkan program GERMAS belum capai


target2.
2. Cakupan jamban sehat belum mencapai target ditunjukkan dengan capaian Perilaku Stop
Buang Air Besar sembarangan masih rendah
3. Cakupan pelayanan ibu nifas belum capai target
4. Cakupan neonatus dengan komplikasi belum capai target
5. Cakupan pelayanan anak balita yang belum capai target
6. Cakupan kunjungan bayi yang belum capai target
7. Masih ditemukannya kasus balita stunting
8. Belum tercapinya target Treament Coverage TB Paru
MMD KELURAHAN SIBABANGUN TAHUN 2022

No Masalah Solusi Yang Dilibatkan Waktu Dana


1 Masih banyak Bayi usia 6-12 Bulan yang tidak lulus ASI − Melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil, Bidan 1 tahun 10 kali BOK
Eksklusif ibu hamil Koordinator, Pj. Program
Promosi Kesehatan, Dokter,
Pj P2P Imunisasi, Bidan
Puskesmas

2 Masih banyak Bayi usia >10 Bulan yang belum memperoleh −Melaksanakan pelayanan Bayi/Balita, Pj Program P2P 1 tahun 12 kali BOK
imunisasi imunisasi (imunisasi rutin) di Imunisasi, Staf Puskesmas
Posyandu dan Bidan desa

1 tahun 12 kali
−Melaksanakan pelayanan Bayi/ balita yang tidak hadir
imunisasi (sweeping) di Pos saat posyandu, Pj Program
Imunisasi Lainnya P2P Imunisasi, Staf
Puskesmas dan Bidan desa
3 Masih banyak keluarga yang tidak mengetahui yang dimaksud −Melakukan kunjungan Ibu hamil, Bidan koordinator 1 tahun 12 kali BOK
Pembinaan Pelayanan ANC, dan Bidan Puskesmas
dengan kehamilan resiko tinggi Posyandu

1 Tahun 3 kali
− Memberikan penyuluhan dan Keluarga ibu, bayi/ balita,
informasi yang akurat tentang Bidan koordinator dan Bidan
penyebab kematian ibu dan desa
bayi/ balita sehingga dapat
dilakukan tindakan yang tepat
untuk mencegah kematian ibu
dan bayi/ balita di masa yang
akan datang
4 Masih banyak responden yang tidak menggunakan alat − Melakukan penyuluhan dan PUS dan WUS, Pj. Program 1 Tahun 6 Kali BOK
kontrasepsi pelayanan KB Promosi Kesehatan, Dokter,
Bidan Koordinator, Bidan
Puskesmas
1 Tahun 6 kali
− Melaksanakan penyuluhan Kelompok masyarakat,
praktik P2GP dan kesehatan Kepala Desa, Kantor
reproduksi Kecamatan, Polsek
Sibabangun, Babinsa, Pj.
Program Promosi Kesehatan,
Dokter, Bidan Koordinator,
Bidan Puskesmas

5 6. Masih ada ditemukan ibu melahirkan yang ditolong oleh − Pelaksanaan edukasiCalon pengantin, Bidan 1 Tahun 11 Kali BOK
dukun bimbingan perkawinan /Koordinator, Pj Program P2P
konseling pranikah di KUAImunisasi, Dokter, Pj
atau lembaga agama danProgram Promosi Kesehatan,
skrining calon pengantin Pj Program P2P

− Melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil, Bidan 1 Tahun 10 Kali


ibu hamil Koordinator, Pj. Program
Promosi Kesehatan, Dokter,
Pj P2P Imunisasi, Bidan
Puskesmas
6 Masih banyak keluarga yang tidak memanfaatkan Pelayanan− Melakukan kegiatan EdukasiLansia, Pj Program lansia 1 Tahun 12 kali BOK
lansia (senam lansia/demensia,dan staf Puskesmas
Posyandu Lansia edukasi gizi dll)

− Melakukan Kunjungan RumahLansia Resiko tinggi, Pj 1 Tahun 12 kali


deteksi dini bagi lansia risti Program lansia dan staf
Puskesmas

− melaksanakan Deteksi dini /Lansia, Pj Program Lansia 1 Tahun 12 kali


skrining faktor risiko & PTMdan Staf Puskesmas
Prioritas di masyarakat dan
institusi (Posyandu lansia)
7 Masih banyak anggota keluarga yang belum mengetahui tanda, − Melaksanakan PemberdayaanKader, Pj Promosi 1 Tahun 2 kali BOK/JKN
kader masyarakat untukKesehatan, Dokter, Pj P2P
gejala dan cara penuluaran penyakit TBC melakukan kegiatanTB Paru
Pengawasan Minum Obat dan
Investigasi Kontak TBC serta
pemberian Terapi Pencegahan
TBC

− Melakukan Kunjungan rumahMasyarakat Suspect TB dan 1 Tahun 6 Kali


untuk terapi pencegahan TBC,pasien TB, Pj P2P TB Paru,
pemantauan minum obat TBC Bidan desa dan Staf
Puskesmas
Setelah paparan, dilanjutkan dengan curah pendapat dan menggali potensi yang ada di
masyarakat. Seluruh peserta MMD terlihat sangat antusias dalam proses diskusi. Tabel diatas
merupakan respon dan hasil penggalian potensi dari masyarakat.
Proses diskusi berjalan dengan lancar, secara umum masyarakat merespon permasalahan
kesehatan yang ada dengan positif. Di akhir acara, Kepala Puskesmas menyampaikan bahwa
pendanaan untuk berbagai macam usulan kegiatan program kesehatan ini diharapkan juga bisa
bersinergi dengan perencanaan anggaran di Kelurahan Sibabangun, sehingga masalah kesehatan
tidak hanya menjadi tanggungjawab puskesmas. Berdasarkan diskusi, respon umpan balik, serta
mempertimbangkan potensi yang ada maka masyarakat desa bersepakat dan berkomitmen untuk
mendukung dan membantu dalam pelaksanaan program kesehatan di Kelurahan Sibabangun.

A. KESIMPULAN
Secara keseluruhan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) tahun 2022 di Kelurahan
Sibabangun berjalan dengan lancar dan berbagai macam usulan rencana kegiatan yang berasal
dari hasil analisis kebutuhan masyarakat ini akan ditindaklanjuti sebagai salah satu bahan dasar
perencanaan kegiatan Puskesmas Tahun 2023.

Anda mungkin juga menyukai