OLEH :
MUHAMMAD HASAN
NIM. 21011020
Parasetamol adalah drivat
p-aminofenol yang
mempunyai sifat
antipiretik/analgesik, yang
umumnya digunakan untuk
menurunkan panas badan
yang disebabkan oleh
N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol
karena infeksi atau sebab
yang lainnya, dan juga
( C8H9NO2 )
dapat digunakan untuk
meringankan gejala nyeri
dengan intensitas ringan
sampai sedang.
Obat
Obat analgesik
analgesik adalah
adalah obat
obat yang
yang dapat
dapat
mengurangi
mengurangi nyeri
nyeri tanpa
tanpa menyebabkan
menyebabkan hilangnya
hilangnya
kesadaran
kesadaran
CONTOH SEDIAAN DI PASARAN
ADME obat dalam tubuh
Absorpsi Distribusi
Eksresi/
Metabolisme
Eliminasi
Absorpsi paracetamol
Parasetamol yang diberikan secara oral diserap secara cepat
dan mencapai kadar serum puncak dalam waktu 30 - 120 menit.
Adanya makanan dalam lambung (digestif) akan sedikit
memperlambat penyerapan sediaan parasetamol lepas lambat.
Di Di Membran
Lambung
Penyerapan obat dari saluran P-glikoprotein (P-gp) merupakan
gastrointestinal (GI) dipengaruhi oleh protein yang membentuk membran
sifat fisiko kimia obat, pKa lambung, yang berfungsi untuk memompa
keadaan lambung (apakah dalam trans membran efluks. Hal ini
keadaan digestif atau makan, atau dikarenakan, Efluks dan
dalam keadaan puasa/terdigetif) , transportan bekerja untuk
metabolisme dinding usus, dan mengendalikan bioavaibilitas obat.
transportasi aktif (proses transporter Diketahui bahwa transporter efluks
efluks oleh P-glycoprotein), serta dan influks diidentifikasi
farmakologis obat dan tipe bentuk mempunyai fungsi dapat
sediaan meningkatkan atau menurunkan
absorbsi obat.
DISTRIBUSI PARACETAMOL
Parasetamol terdistribusi dengan cepat secara
sistemik pada hampir seluruh jaringan tubuh
melalui sistem kardiovaskular (pembuluh
darah). Lebih kurang 25% parasetamol dalam
darah terikat pada protein plasma, yakni P-
glikoprotein (P-gp)
metabolisme paracetamol
Dalam rentang dosis terapi, Paracetamol di metabolisme oleh
hepatosit melalu tiga mekanisme, yaitu
• Glucuronidation (52-57%), dikatalisasi oleh enzim UGTs (UDP-
glucuronosyltransferase) menjadi APAP (acetyl-para-
aminophenol)-gluc
• Sulfation (30-44%), oleh sulfotransferases menjadi APAP
sulfate (APAP-SO4)
• N-acetyl-p-benzoquinoneimine /NAPQI (5-10%), oleh enzim
sitokrom P450 mikrosomal hati.
Parasetamol berikatan dengan sulfat dan
glukuronida dan terjadi di hati. Metabolisme
utamanya meliputi senyawa sulfat yang tidak
aktif dan konjugat glukoronida yang dikeluarkan
lewat ginjal. Sedangkan sebagian kecil,
dimetabolismekan dengan bantuan enzim
sitokrom P450. Hanya sedikit jumlah
parasetamol yang bertanggung jawab terhadap
efek toksik (racun) yang diakibatkan oleh
metabolit NAPQI (N-asetil-p- benzo-kuinon
imina).
Bila pasien mengkonsumsi parasetamol pada dosis normal, metabolit toksik
NAPQI ini segera didetoksifikasi menjadi konjugat yang tidak toksik dan segera
dikeluarkan melalui ginjal. Perlu diketahui bahwa sebagian kecil dimetabolisme
cytochrome P450 (CYP) atau N-acetyl-p-benzo-quinone-imine (NAPQI) bereaksi
dengan sulfidril.