Anda di halaman 1dari 2

PARASETAMOL

(ANALGESIK-ANTIPIRETIK ANTI-INFLAMSI NONSTEROID)

FARMAKODINAMIK:
– Efek analgesik : sebagai analgesik, hanya efektif terhadap nyeri dengan
intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia,
dan nyeri lain yang berasal dari integumen, juga efektif terhadap nyeri
yang berkaitan dengan inflamasi
– Efek antipiretik : akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan
demam.
– Efek anti-inflamasi : Obat ini hanya meringankan gejala nyeri dan
inflamasi yang berkaitan dengan penyakit secara simtomatik.

FARMAKOKINETIK:
– Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam
dan masa paruh plasma antara 1-3 jam.
– Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh.Pengikatan obat ini pada
protein plasma beragam, hanya 20%-50% yang mungkin terikat pada
konsentrasi yang ditemukan selama intoksikasi akut.
– Setelah dosis terapeutik, 90%-100% obat ini ditemukan dalam urin
selama hari pertama, terutama setelah konjugasi hepatik dengan asam
glukoronat (sekitar 60%), asam sulfat (sekitar 35%),atau sistein (sekitar
3%), sejumlah kecil metabolit hasil hidroksilasi dan deaseilasi juga telah
terdeteksi.

INDIKASI:
– Paracetamol merupakan lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri
sebagai antipiretik dan analgetik. Paracetamol digunakan untuk nyeri
yang ringan sampai sedang.

EFEK SAMPING:
– Reaksi Hipersensitivitas
– Ruam kulit
– Kerusakan hati
– Induksi tukak lambung atau tukak peptik
– Iritasi pada mukosa lambung

INTERAKSI OBAT:
– Interaksi obat parasetamol dapat memperngaruhi farmakokinetik
maupun farmakodinamik. Interaksi pada farmakokinetik, obat lain dapat
menganggu absorbsi dan metabolisme parasetamol
– Contoh : Kolestiramin : menurunkan waktu pengosongan lambung
sehingga menurunkan absorpsi paracetamol.

SEDIAAN & POSOLOGI:


– Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau
sirup yang mengandung 120mg/5ml.
OPINI

Anda mungkin juga menyukai