Anda di halaman 1dari 15

Terapi Farmakologi Vertigo

Pembimbing :
Dr. Yunni Diansari, Sp.S (K)
Dr. Masita, Sp.S
Penyaji :
Dr. Riski Amanda
Tujuan Terapi
• Mengupayakan tercapainya kualitas hidup
yang optimal sesuai dengan perjalanan
penyakitnya, dengan mengurangi atau
menghilangkan sensasi vertigo dengan efek
samping obat yang minimal.
OPSI TERAPI VERTIGO
• Terapi kausal :
– Farmakoterapi
– Prosedur reposisi partikel (BPPV)
– Bedah
• Terapi simptomatik
– Farmakoterapi
• Terapi rehabilitatif
• Hindari faktor pencetus dan memperbaiki life
style
Terapi Kausal
Terapi simptomatik
1. Meningkatkan kompensasi/adaptasi
2. Tidak menghambat kompensasi/adaptasi
• Obat sedatif diberikan dalam waktu singkat
• Antihistamin, antikolinergik, dan sedative
bekerja secara sentral dalam mengurangi
respon vestibuler, sehingga dapat mencegah
dan mengurangi mabuk gerakan. Untuk
mengurangi efek kantuk dapat diberikan
golongan amfetamin.
Obat supresan vestibuler
• Antikolinergik
• Antihistamin
• Benzodiazepin
Antikolinergik
• Efek samping :
– Mulut kering, dilatasi pupil, sedasi, gangguan
akomodasi
– Menghambat kompensasi
• Tidak dianjurkan pemakaian kronik
Antihistamin
• Mengurangi vertigo
• Hampir semua antihistamin yang di gunakan
untuk terapi vertigo mempunya efek
antikolinergik
Benzodiazepine
• Potensiasi GABA
• Supresan vestibuler
• Dosis kecil bisa mengurangi vertigo
• Efek samping : adiksi, gangguan memori,
mudah jatuh, menghambat kompensasi.
BETAHISTINE
• Struktur analog dengan histamin
• Meingkatkan sistesis dan pengeluaran histamin dan
dapat meningkatkan kompensasi
• Meningkatkan kompensasi  efek vasodilatasi, efek
aurosal, dan restorasi fungsi vestibuler.
• Semakin tinggi dosis betahistin  semakin tinggi pula
efektifitasnya. Dengan efek samping sangat minimal.
Dosis betahistin bisa dinaikkan menjadi 24mg 2x1 per
hari.
• Setelah reposisi kanalit pada BPPV, seringkali masih
terjadi disekuilibrium sehingga diperlukan betahistin
untuk mempercepat kompensasi.
Terapi rehabilitatif
• Tujuan :
– Reposis kanalit
– Mencapai kompensasi dan adaptasi.
• Meningkatkan balance dan percaya diri
• Optimalisasi visual saat gerakan kepala
• Optimalisasi orientasi spasial
Mencegah faktor pencetus dan life
style
• Makanan dan diet adekuat
• Mencegah minum alkohol dan rokok
berlebihan
• Mengurangi obat sedatif, ototoksik dan opioid
• Memperbaiki posisi tidur saat bekerja
NISTAGMUS
• Gerakan ulang-alik mata involunter oleh karena
gangguan refleks vestibulovisual
• Pengobatan nistagmus :
– Nistagmus kebawah : clonasepam, aminopyridine,
gabapentin atau 3,4 diamopyridine
– Nistagmus ke atas : baclofen 5-10mg atau
aminopyridine
– Pendular nistagmus non-congenital : gabapentin 300-
600mg, memantine, atau trihexiphenidyl
– Periodix alternating nystagmus : baclofen 5-10mg
3xsehari.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai