PORTOFOLIO
PREEKLAMPSIA BERAT
Disusun oleh :
dr. Nadhilla Nurayu Lathifa
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PORTOFOLIO
Judul
PREEKLAMPSIA BERAT
Oleh :
dr. Nadhilla Nurayu Lathifa
Internsip RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat
telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Program Internsip Dokter
Indonesia di RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat periode 23 Februari 2016 23 Februari 2017
Muntok, 13 Juni 2016
Mengetahui,
Pendamping I,
Pendamping II,
Topik
Tanggal
Obgyn
22 April 2016
Presenter
(Kasus)
Tanggal
30 April 2016
Pendamping
Presentasi
Tempat
Presentasi
Obyektif
Presentasi
Keilmuan
Diagnostik
Neonatus
Deskripsi
Keterampilan
Penyegaran
Manajemen
Masalah
Bayi
Anak
Ny. P, 17 th, G1P0A0 gravid 34-35
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
minggu, mengeluh muntah-muntah sejak 3 jam
SMRS, pusing, menggigil, kesemutan pada tangan dan kaki, dan bengkak di kedua
Tujuan
Bahan
Pembahasan
Sejak Cara
tungkai.
Mendiagnosa dan melakukan penatalaksaan Pre Eklampsia Berat
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Diskusi
Membahas
Data Pasien
Nama
Nama Klinik
Telp
Pos
Ny. P
Nomor
628xxx
registrasi
Terdaftar
2016
sejak
Data Utama Untuk Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Pasien datang ke RSUD Bangka Barat Sejiran Setason. Pasien mengeluh muntah-muntah sejak 3 jam
sebelum masuk rumah sakit. Muntah . sekitar 5 kali, isi minuman dan cairan kekuningan. Pasien juga
mengeluh pusing, menggigil seluruh tubuh, kesemutan pada kedua tangan dan kaki, dan juga
trdapat bengkak di kedua tungkai. Pasien tidak mengalami demam , tidak batuk pilek , tidak diare.
BAB dan BAK dalam batas normal selama kehamilan. Pasien merupakan seorang ibu hamil anak
pertama dan sebelumnya belum pernah keguguran (G1P0A0) dengan usia kehamilan preterm (34-35
minggu), gerakan janin masih dirasakan. Selama kehamilan pasien tidak rutin memeriksakan diri ke
bidan , pasien tidak merokok , tidak mengonsumsi alkohol dan tidak menonsumsi obat-obatan dalam
2.
jangka panjang.
Riwayat Pengobatan
3.
Belum minum obat apapun dan belum berobat ke dokter maupun bidan
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Riwayat Hipertensi sebelumnya (-), saat hamil belum pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah,
riwayat malaria (+) Riwayat Asma & Diabetes Mellitus disangkal. Pasien belum pernah menjalani
4.
operasi sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Riwayat Hipertensi, Asma, Diabetes Mellitus, dan Penyakit Jantung pada keluarga disangkal. Suami
pasien bekerja di tambang, tidak ada riwayat penyakit. Pasien menikah 1 kali 2 tahun yang lalu pada
5.
6.
Gynecologic Diagnosis & Treatment. 8th ed. London: Prentice-Hall International Inc. 1994.
Cunningham FG, Mc Donald PC, Grant NF. Williams Obstetrics 21th Ed. Connecticut, Appleton and
Lange, Prentice Hall International Inc, 2001.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis PEB
2. Keilmuan PEB
3. Manajemen & Penatalaksanaan PEB
1.
Subyektif
Ny. P, 17 th, G1P0A0 gravid 34-35 minggu, mengeluh muntah-muntah sejak 3 jam SMRS,
pusing, menggigil, kesemutan pada tangan dan kaki, dan bengkak di kedua tungkai. Mules
(-), lendir darah (-), air air (-). Riwayat Hipertensi (-), riwayat malaria (+), asma (-), alergi
obat (-).
2. Objektif
Kesadaran Compos Mentis, GCS : E4V5M6, Tampak Sakit Sedang
Tanda Vital : TD 180/120 mmHg, N 98 kali/menit, P 24 kali/menit, T 36,7 C
Status Generalisata
Warna kulit : pucat (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sclera ikterik -/Thorak : SN Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-, Bunyi Jantung I-II Reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen : Cembung, Kencang, Bising Usus (+) Normal
Leopold I : Teraba Bokong, TFU 27 cm, teraba di pertengahan Proc. Xypoideus
dan pusat, Taksiran Berat Janin 2605 gram
Leopold II : Puki, Denyut Jantung Janin 141 kali/menit
Leopold III: Teraba Kepala
Leopold IV: Belum masuk Pintu Atas Panggul
Vaginal Toucher : tidak dilakukan
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT <2 detik +/+, Edema +/+
Laboratorium
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Golongan
12,1
6.700
212.000
A+
Darah
Protein Urin
+++
Konsultasi :
Dilakukan konsultasi dengan spesialis Kandungan & Kebidanan.
Edukasi Keluarga:
- Dijelaskan bahwa pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam.
Kurang dari itu dapat menyebabkan infark dan obstruksi plasenta menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin, dan juga mengancam nyawa
ibu karena terjadi perburukan patologis pada sejumlah organ dan system yang
-