PENDAHULUAN
1
1.1 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat menyusun rancangan formula antasida untuk sediaan likuida
dengan menggunakan bahan aktif Magnesium Hidroksida Mg(OH)2, Aluminium
Hidroksida Al(OH)3, Simeticone yang sesuai dengan persyaratan mutu.
Mahasiswa dapat menentukan bahan tambahan yang sesuai dengan karakteristik
fisika-kimia bahan aktif.
Mahasiswa dapat menentukan jenis evaluasi fisika-kimia dan penilaian terhadap
hasil sediaan suspensi.
1.4 Manfaat
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemilihan Bahan Aktif :
Gastritis
Penyebab : Gejala :
Stress, pola makan tdk teratur, Rasa mual-muntah, nyeri
kebiasaan merokok, minum ulu hati, rasa lemah,
minuman berakohol,banyak kembung, nafsu makan
makan asam dan pedas, efek menurun
samping obat misal : asipirin
Antasida
keuntungan:
keuntungan: Sebagai salah satu golongan keuntungan:
dapat digunakan antasida yang dapat berfungsi tidak menyebabkan
sebagai suplement untuk menutupi tukak alkalosis metabolik ,
dan dapat diberikan lambung dengan suatu lapisan sebagai antasida yang
dengan antasida yang pelindung , Menetralkan asam bersifat laksatif , dapat
mengandung lambung , massa kerja lebih mengatasi konstipasi ,
magnesium panjang , tidak menyebabkan cepat di ekskresi melalui
Kerugian : alkalosisi metabolik , mudah ginjal, cepat bereaksi
Perlu perhatian pada dieliminasi lewat urin dengan HCl lambung.
penderita kelemahan Kerugian : Kerugian :
ginjal, memiliki efek Menyebabkan konstipasi Menyebabkan diare akibat
samping sedang ,penyempitan usus pada dosis efek kartatiknya, dapat
besar , hipercalciuria dengan terjadi hipermagnesia pada
resiko ostoemalacia , penderita penyakit ginjal ,
Mengurangi absorbsi vitamin iritasi mukosa
& tetrasiklin, daya kerja
lambat
3
Bahan aktif terpilih Al(OH)3dan Mg(OH)2
2.2 Bahan Aktif Terpilih
Al(OH)3
4
Mg(OH)2
(FI V h 792)
5
Simetikon
6
Tabel 2.2.1 Matriks Pemilihan Bahan Aktif
Nama Efek Utama Efek Samping Indikasi Kontraindikasi
Bahan
Al(OH)3 Berikatan dengan Konstipasi, dosis Sebagai bahan Tidak
fosfat pada jalur tinggi dapat pembantu pada diperbolehkan
gastrointestinal menyebabkan vaksin untuk bayi, tidak
membentuk obstruksi intestinal, teradsorbsi, aman bagi
kompleks yang tidak pasien dengan diet antasida, untuk pasien porfiria
larut dan fosfat rendah dapat mengobati yang menjalani
mengurangi absorbsi terjadi hiperfosfatemia hemodialysis,
fosfat. Sebagai pengurangan fosfat pada pasien pasien gagak
antasida, dipakai disertai gagal ginjal ginjal kronis
untuk mengobati peningkatan kronis terutama anak-
hiperfosfotemia pada resorpsi tulang dan (Martindale 37th, anak
pasien gagal ginjal hiperkalsium urea p. 1856) (Martindale 37th,
kronis, atau juga dan dapat p. 1856)
pada menyebabkan
hiperparatiroidisme. resiko osteomalasia
(Martindale 37th, p. (Martindale 37th, p.
1856) 1855)
CaCO3 Berikatan dengan Konstipasi, Sebagai antasida Penderita gagal
fosfat membentuk flatulens dari untuk mengobati ginjal, penderita
kompleks yang tidak pelepasan CO2, pasien berhubungan
larut dan pada beberapa hiperfosfatemia dengan penyakit
mengurangi absorbsi pasien dosis dengan gagal hiperkalsemia
fosfat. Sebagai panjang/tinggi ginjal seperti
antasida, sebagai dapat kronis/hematiroi sarcoidosis,
suplemen kalsium menyebabkan disme sekunder penderita
dalam keadaan hipersekresi gastrik (Martindale 37th, dengan kalsium
defisiensi dan dan rebound asam, p.1864) calculi ginjal,
sebagai tambahan hiperkalsiumemia, dan pada pasien
dalam pengelolaan alkalosis pemakaian
osteoporosis. (Martindale 37th, p. asidosis
(Martindale 37th, p. 1863) (Martindale 37th,
1864) p. 1822)
Mg(OH)2 Bereaksi cukup Diare, Sebagai antasida Penderita
cepat dengan asam hipermagnesia dan mempunyai mistemia gravis
klorida di lambung pada pasien efek laksatif, dan penderita
membentuk gangguan ginjal, sebagai yang
magnesium klorida depresi pernafasan, suplemen mempunyai
dan air. Sebagai hilangnya reflex makanan dan gangguan ginjal
antasida dan tendon dalam penabah nafsu (Martindale 37th,
mempunyai efek (Martindale 37th, p. makan p. 1896)
laksatif (Martindale 1896) (Martindale 37th,
37th, p. 1896) p. 1896)
7
Simetikon Menurunkan Untuk
tegangan permukaan mengatasi
dan ketika flatulensi,
dikonsumsi oral dyspepsia dan
menyebabkan GERD.
gelembung udara (Martindale 36th,
pada lambung dan p. 1770)
usus bergabung,
- -
mengurangi flatulens
dan
ketidaknyamanan
abdomen akibat gas
dalam saluran
pencernaan yang
banyak (Martindale
37th, p. 1770)
alasan :
Mg(OH)2
alasan :
8
- Efek neutralisasinya lengkap (Farmakologi dan Terapi ed 4. 1995. P.502-
555)
Simetikon
alasan :
Bahan aktif Al(OH)3, Mg(OH)2, dan simetikon praktis tidak larut air dan dikehendaki
dalam bentuk cair.
Sebagai antasida, bentuk suspensi mula kerjanya lebih cepat dari pada bentuk tablet.
Dalam bentuk sediaan suspensi, ukuran partikelnya kecil, sehingga luas permukaannya
besar, sehingga kontak dengan HCl meningkat dan efeknya menjadi lebih besar.
10
Kelarutan : Larut dalam 1:4350 air 15oC, 1:225 air 800C, 1:110 propilenglikol 50%,
1:3,9 propilenglikol, 1:70 minyak kacang, 1:200 dalam gliserin
pH : 4-8
Fungsi : Zat pengawet
4. Propilenglikol (FI III Hal 534)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik.
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dengan etanol (95%)P dan dengan kloroform
P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat bercampur dengan eter
minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
Fungsi : Sebagai pelarut pengawet
5. Sukrosa (FI IV Hal : 762)
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau berbentuk kubus, atau
serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa manis, stabil di udara. Larutannya
netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air ; lebih mudah larut dalam air mendidih ;
sukar larut dalam etanol ; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Fungsi : Pemanis
6. Peppermint oil
Fungsi : Sebagai perasa peppermint, untuk memenuhi acceptability dalam hal bau,
dan untuk menutupi bau yang tidak enak dari bahan aktif yang digunakan.
3. Persyaratan Mutu
Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan ketentuan
USP XXII & memperhatikan kriteria pendaftaran obat jadi Departemen Kesehatan RI.
Persyaratan mutu untuk bahan:
Aman
Sediaan aman dipakai & tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan pada
pemakaian ( oral ) dan tidak boleh terjadi kenaikan toksisitas. Dikatakan aman bila
kadarnya tidak melebihi kadar yang tertera pada masing-masing monografi di Farmakope,
yaitu :
Al(OH)3 : Tidak kurang dari 76,5%
11
Mg(OH)2 : Tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 100,5%
Simetikon : Tidak kurang dari 90,5% dan tidak lebih dari 99,0% polidimetilsiloksan, tidak
kurang dari 4% dan tidak lebih dari 7% silicon dioksida.
Efektif
Dengan pemberian dosis sekecil mungkin sudah dapat menimbulkan efek terapi yang
optimum dalam waktu yang singkat dengan toksisitas & efek samping yang minimum
mampu mencapai site of reaction serta dapat berinteraksi dengan reseptor yang sesuai
selama waktu yang diperhitungkan ( USP XXII p.324 )
Stabilitas Kimia
Secara kimia antara komponen tidak saling berinteraksi yang dapat menimbulkan
perubahan potensi, warna, pH, dan bentuk sediaan. Setiap bahan aktif mempunyai sifat
kimia yang tetap & kadar ataupun potensi yang sesuai dengan etiket dalam batas yang
telah ditentukan, meliputi: ( USP XXII p.1703 )
pH stabil (rentang pH di mana stabil/pH optimum biasanya terletak di tengah-tengah
pH stabil).
Untuk bahan aktif :
1. Al(OH)3, rentang pH : 7,3-7,9 (MD ed 28 p. 73)
2. Mg(OH)2, rentang pH : 7,3 – 8,5 (MD 36th , p. 82)
3. Simetikon, rentang pH : 3,0 – 10,0 (HPE 6th p. 619)
Stabilitas Mikrobiologi
12
Tidak terjadi peruraian akibat pertumbuhan mikroba Sterilitas/resistensi terhadap
pertumbuhan mikroba tergantung pada spesifikasi sediaan yang diinginkan
(steril/nonsteril ). Jika mengandung zat antimikroba harus tetap efektif selama waktu yang
ditentukan.
Mikroorganisme yang tidak boleh ada dalam sediaan likuida ( Lachmann.p.468):
1. Salmonella sp.
2. Eschericia coli
3. Enterobacter sp.
4. Pseudomonas sp.
5. Proteolitik spesies dari Clostridium & Candida
Stabilitas Farmakologi
Selama penyimpanan tidak terjadi perubahan efek teraupetik yan menyimpang dari yang
direncanakan/tujuan pengobatan. Efek teraupetik harus tetap ada ( tidak berubah ) dari
awal dibuat sampai ke tangan pasien. (USP XXII p.1703)
Stabilitas Toksikologi
Tidak boleh menjadi bahan yang mungkin dapat meracuni jaringan lokal. Tidak boleh
menunjukkan adanya gejala kenaikan/perubahan toksisitas pada sediaan selama
penyimpanan dalam batas waktu tertentu.(USP XXII p.1703)
Acceptable
Diartikan prediksi pemenuhan persepsi psikologi konsumen pemakai. Sediaan
mempunyai penampilan, bentuk, estetik yang baik dan menarik sehingga menumbuhkan
rasa senang dan nyaman pada pemakainya (USP XXI, p. 1346 – 1347)
13
8 tahun 53,33 % 133,325 ½ sendok takar (2,5 ml)
9 tahun 56,66 % 141,65 Kandungan 100 mg
10 tahun 60 % 150
11 tahun 67,5 % 168,75
12 tahun 75 % x 250 mg 187,5
13 tahun 77,5 % 193,75 1 sendok takar (5 ml)
14 tahun 80 % 200 Kandungan 200 mg
15 tahun 85 % 212,5
16 tahun 90 % 225
≥ 17 tahun 100 % 250
Aturan pakai:
Umur 6-10 tahun: sehari 4x ½ sendok takar
Umur 11- ≥ 17 tahun: sehari 4x 1 sendok takar
b. Mg(OH)2
14
Aturan pakai:
Umur 6-10 tahun: sehari 4x ½ sendok takar
Umur 11- ≥ 17 tahun: sehari 4x 1 sendok takar
c. Simetikon :
Dosis anak
Rentang Dosis
Usia terhadap dosis Dosis Takaran
(mg)
dewasa
6 tahun 45,75 % 45,75 – 114,375 80,062
5
7 tahun 50 % 50 – 125 87,5 ½ sendok takar (2,5 ml)
8 tahun 53,33 % 53,33 – 133,325 93,372 Kandungan 80 mg
5
9 tahun 56,66 % 56,66 – 141,65 99,155
10 tahun 60 % 60 – 150 105
11 tahun 67,5 % x 100- 67,5 – 168,5 118,125
12 tahun 75 % 250mg 75 – 187,5 131,25
13 tahun 77,5 % 77,5 – 193,75 135,62 1 sendok takar (5 ml)
5 Kandungan 150 mg
14 tahun 80 % 80 – 200 140
15 tahun 85 % 85 – 212,5 148,25
16 tahun 90 % 90 – 225 157,5
≥17 tahun 100 % 100 - 250 175
Aturan pakai:
15
Umur 6-10 tahun: sehari 4x ½ sendok takar
Umur 11- ≥ 17 tahun: sehari 4x 1 sendok takar
Alasan kemasan :
Volume 5 ml merupakan volume lazim digunakan pada anak-anak.
Volume 5 ml cukup efektif karena voume untuk 1 kali minum tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
Perhitungan ADI
16
Umur 6-10 tahun: 2,5 ml x 4 kali sehari x 0,18 % = 18 mg
Umur 11- ≥17 tahun: 5 ml x 4 kali sehari x 0,18% = 36 mg
Kesimpulan : kadar nipagin tidak melebihi ADI
2. Propilenglikol
Dosis : 25 mg/kg BB per hari
Usia Bobot Dosis
ADI max (mg/m2) Takaran
(tahun) rata-rata (mg)
6 16 400
7 16,65 416,25
8 18,2 455 ½ takar (2,5 ml) 400 mg
9 20,45 511,25
10 21,95 548,75
11 24,3 607,5
12 27,65 × 25 mg/kg 691,25
13 30,85 771,25 1 takar (5 ml) 800 mg
14 35 875
15 40,4 1010
16 42,4 1060
≥17
Aturan pakai:
Umur 6-10 tahun: 2,5 ml x 4 kali sehari x 3 % = 300 mg
Umur 11- ≥17 tahun: 5 ml x 4 kali sehari x 3% = 600 mg
Kesimpulan : Kadar Propilenglikol tidak melebihi batas ADI.
Formula:
R/ Al(OH)3 6,3 g
Mg(OH)2 6,3 g
17
Simetikon 4,725 g
Tylose 1%
Sorbitol 6%
Propilenglikol 3%
Sukrosa 20 %
Nipagin 0,18 %
Nipasol 0,02 %
Peppermint oil 3-5 tetes
Aqua purificata ad 150 ml
m.f.l.a solution 150 ml
Jumlah Jumlah
Kadar Jumlah tiap Jumlah
Tiap dalam Skala
No Nama Bahan dalam takaran dalam Skala
Kemasan Besar (6000
% terkecil (5ml) Lab (150 ml)
(60 ml) ml)
200 mg + 5% 2,4 g + 5% 6 g + 5% 240 g + 5%
1 Al(OH)3
=210 mg = 2,52 g = 6,3 g = 252 g
200 mg + 5% 2,4 g + 5% 6 g + 5% 240 g + 5%
2 Mg(OH)2
= 210 mg = 2,52 g = 6,3 g = 252 g
150 mg + 5% 1,8 g + 5% 4,5 g + 5% 180 g + 5%
3 Simetikon
= 157,5 mg = 1,89 g = 4,725 g = 189 g
4 Sorbitol 6% 0,3 ml 3,6 ml 9 ml 360 ml
5 Tylose 1% 50 mg 0,6 g 1,5 g 60 g
7 Propilenglikol 3% 0,15 ml 1,8 ml 4,5 ml 180 ml
8 Sukrosa 30 % 1g 12 g 30 g 1200 g
9 Nipagin 0,18 % 9 mg 0,108 g 0,27 g 108 g
10 Nipasol 0,2 % 1 mg 0,012 g 0,03 g 1,2 g
Peppermint
11 q.s. q.s. q.s. 3-5 tetes q.s.
flavor
12 Aqua ad ad 5 ml ad 50 ml ad 150 ml ad 60.000 ml
6. Cara Pembuatan :
No Tahap Perlakuan Alat
.
1 Dikalibrasi botol coklat 60ml + beaker glass Beaker glass, gelas ukur, label
150ml
2 Dibuat sirup farmasetika Beaker glass, sendok tanduk, label,
a. ditimbang sukrosa 30 g kertas perkamen, mortir dan stamper
b. dikalibrasi air panas 15 ml Instrumen : timbangan digital
c. b+a aduk ad larut, di tunggu dingin
3 Dikalibrasi propilenglikol 1,35 ml Beaker glass, pengaduk kaca
18
4 Ditimbang nipagin 0,27 g Timbangan milligram, kaca arloji
5 3+4 diaduk ad larut Beaker glass
6 Dikalibrasi propilenglikol 0,15 ml Beaker glass, pengaduk kaca
7 Ditimbang nipasol 0,03 g timbangan milligram, kaca arloji
8 6+7 di aduk ad larut Beaker glass, pengaduk kaca
9 5+8 di campur ad larut (campuran pengawet) Beaker glass, pengaduk kaca
10 Dibuat mucilago Metil Selulosa (Tylose) : sendok tanduk, kertas perkamen,
a. ditimbang 1,5 gram mortir dan stamper, beaker glass
b. dikalibrasi air panas 45 ml
c. ditaburkan Tylose di air panas diamkan 15
menit. Dicampur ad homogeny
11 Ditimbang sorbitol 9 g beaker glass, gelas ukur, mortir dan
Kalibrasi botol coklat 60 ml dan beaker glass 150 ml
stamper
12 Ditimbang aluminium hidroksida 6,3 g Timbangan gram, kaca arloji
13 Ditimbang magnesium hidroksida 6,3 g Timbangan gram, kaca arloji
14 11+12+13 dicampur ad homogeny (campuran Pengaduk kaca, mortir, stamper,
Pembuatan mucilago Tylose : Ditimbang Ditimbang Ditimbang
1) Tylose 1,5 gram
Ditimbang Al(OH)3 6,3 g beaker glass6,3 g
Mg(OH)2 simetikon 4,725 g
15 Ditimbang
Dikaliberasi simetikon
air panas 45 ml 2,835 gram Timbangan gram, kaca arloji
Tylose dikembangkan
16 15+14 campur addidalam
homogen (campuran 2) Pengaduk kaca, beaker glass, mortir
mortir panas dengan cara
ditaburkan di atas air secara Campurdan stamper
ad hom
17 Camp pengawet + camp 2 dicampur ad Pengaduk kaca, sudip, mortir dan
merata
Ditunggu 15 menit
homogeny
Diaduk ad massa mucilago
stamper
18
terbentukDimasukkan mucilago sedikit demi sedikit Gelas ukur, mortar,stamper,
dalam no 17 , diaduk ad homogen pengaduk kaca, sudip, pipet tetes
19 18 + sirup farmasetika aduk ad homogen Campur ad Mortir,
hom stamper ,beaker glass, sudip
20 19+ oleum menthae pip aduk ad homogen Pipet tetes
21 20 + Aqua purificata ad 130 ml Beaker glass, pengaduk kaca
22 Dicek pH sediaan : pH 8, Magnetic bar, magnetic stirrer, pH
Jika berlebih diadjust dengan asam sitrat
meter, gelas ukur, beaker glas,
Campur ad hom Diukur
Ditimbang nipagin
pengaduk kaca
0,27g, nipasol propilenglikol
0,03g
23 Diambil 60 ml ke dalam botol coklat, beri 4,5 ml
Pengaduk kaca, beaker glass
label lalu dibungkus dengan wadah sekunder
24 Sisa sediaan
Ditambahdilakukan evaluasi
peppermint oil Beaker
Ditimbang glass
sukrosa 30
gram, dilarutkan dengan
air panas 15 ml
Kerangka Operasional :
Ditambah aqua ad
150 ml
19
a. Organoleptis :
Bentuk : suspensi
Bau : mint
Rasa : manis
21
Warna : putih
b. pH sediaan
- Alat : pH meter
Cara kerja :
Elektroda dimasukkan pada buffer pH 4,0 kemudian diatur tombol alat sampai
digital menunjukan angka 4,0
Elektroda dikeluarkan dan buffer 4,0 cuci dengan aquadem dan keringkan
Elektroda dimasukkan pada buffer pH 7,0 kemudian diatur tombol alat sampai
menunjukan angka 7,0, cuci dengan aquadem dan keringkan
Pengukuran pH sediaan
- Alat : piknometer
- Cara kerja :
d. Viskositas Sediaan
- Cara kerja :
23
- Alat : Mikroskop
- Cara :
Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan sejumlah skala
pada skala okuler dicatat dan diulang sebanyak 3 kali.
- Cara :
24
Dikocok secukupnya dan diamkan selama 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60
menit, 24 jam, dan 48 jam.
- Alat : pH meter
- Cara :
Titrasi kelebihan asam klorida dengan natrium hidroksida 0,5 N dalam waktu
tidak lebih dari 5 menit sampai pH 3,5 yang stabil (selama 10 sampai 15 detik).
25
BAB III
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
b. Uji pH Sediaan
Kriteria =+
26
Bobot Jenis Sediaan dihitung dengan rumus :
Parameter sediaan
Massa pikno + bahan 40,10 g
Massa piknometer 29,00 g
Massa bahan 11,1 g
Volume piknometer 10,677ml
ρ bahan 1,0396 g/cm3
d. Uji Viskositas
Viskometer Cup and Bob :
Diketahui viskositas gliserin = 600 cPs, dan harga kv rata rata : 362,0958
cps/gram.menit
rpm
KV (η x )
w
27
Kurva W terhadap Rpm Sediaan Antasida
350
300 286.67
250 245.7 248.96
217.86
200
178.41
150
100
50
0
50 70 80 70 50
Column2
80 83.1
60
40
20
0
217.86 245.7 286.67 248.96 178.41
Col umn2
Viskometer Vt 04F
Menggunakan spindle no. 3
Hasil pembacaan alat = 0,98 dPas = 98 CPs
e. Uji Sedimentasi
Waktu Vu Volume Sedimentasi
15 menit 25 ml 1
30 menit 25 ml 1
45 menit 25 ml 1
60 menit 25 ml 1
24jam 24 ml 0,96
48 jam 23 ml 0,92
28
Vu
F = Vo
Ket :
F : Volume Sedimentasi
Vu : Volume akhir sedimentasi
Vo : Volume awal suspensi (25 ml)
f. Uji Mikromiretik
Hasil kalibrasi skala okuler dengan menggunakan skala objektif
Standar : 1 skala obyektif = 10 µm, 10 skala okuler = 10 skala obyektif, 20 skala okuler =
20 skala obyektif, 30 skala okuler = 30 skala obyektif
1 skala okuler= 1 skala obyektif= 10 µm
15 20 20 20 30 50 30 30 20 40
12,5 20 10 10 20 70 75 20 20 40
25 15 15 15 10 20 50 20 25 30
5 12,5 10 12,5 20 20 30 50 20 40
15 20 20 20 20 20 15 60 25 40
12,5 25 30 20 30 20 20 35 30 100
10 10 20 10 40 70 65 40 35 50
15 15 15 10 15 30 35 40 45 40
40 15 25 15 30 30 20 10 30 30
20 10 40 10 20 20 15 10 30 10
25 15 20 20 35 20 20 25 40 40
17,5 20 20 10 10 40 35 20 30 55
15 10 10 10 20 10 20 15 40 60
10 5 25 10 20 30 50 25 25 20
12,5 20 10 20 20 10 10 15 20 20
17,5 20 10 10 25 35 40 45 30 30
15 15 5 20 30 15 20 25 55 50
5 20 20 15 10 65 75 15 70 20
45 20 15 15 10 65 20 80 15 20
17,5 10 30 20 15 15 30 25 35 45
15 10 10 30 20 20 15 65 40 50
40 10 30 15 10 25 25 30 35 35
30 25 40 15 15 40 40 70 25 35
15 30 20 10 10 25 80 75 30 45
10 30 15 20 20 25 15 15 55 30
29
Rentang Nilai
Frekuensi Nd Nd2 Nd3 Nd4
Diameter Tengah
41708,6718
5-14,5 9,75 45 438,75 4277,8125 8 406659,551
14,6-24,1 19,35 96 1857,6 35944,56 695527,236 13458452,02
24,2-33,7 28,95 48 1389,6 40228,92 1164627,234 33715958,42
1718677,54
33,8-43,3 38,55 30 1156,5 44583,075 1 66255019,22
1339584,52
43,4-52,9 48,15 12 577,8 27821,07 1 64500994,66
962999,296
53-62,5 57,75 5 288,75 16675,3125 9 55613209,39
2444008,92
62,6-72,1 67,35 8 538,8 36288,18 3 164604001
2278221,13
72,2-81,7 76,95 5 384,75 29606,5125 7 175309116,5
81,8-91,3 86,55 0 0 0 0 0
91,4-100,9 96,15 1 96,15 9244,8225 88889,6834 85466743,06
Parameter :
1.Diameter nilai tengah angka panjang
∑ nd 6728,7
dln ¿ = =26,91 µ m
∑n 250
2. Diameter nilai tengah angka permukaan
dsn=
√ ∑ nd ²
∑n
=¿
√ 244670,265
250
=31,28 µ m
dvn=
√ ∑nd ³
∑n
=¿
√ 11534244,24
250
=214,79 µ m
30
4
∑ nd 659330153,8
dwm= = = 57,16
∑ nd ³ 11534244,24
80
ukuran partikel
60 48
45
40 30
20 12 8
5 5 1
0
0
,5
5
1
,9
1
7
4,
3,
3,
2,
2,
2,
1,
1,
14
00
-2
-3
-4
-5
-6
-9
-7
-8
-1
5-
,6
,2
,8
,4
53
,6
,2
,8
,4
14
24
33
43
62
72
81
91
distribusi frekuensi
31
3.2 Pembahasan
Bentuk sediaan dari kelompok kami sesuai dengan rencana formulasi yaitu sediaan
suspensi heterogen. Karena hasil evaluasi yang kami dapatkan berupa cairan putih dimana
seluruh zat terdispersi dan medium pendispersi tercampur secara menyeluruh di dalam
medium pendispersinya.
Berdasarkan uji organoleptis, sediaan suspensi yang kami buat sudah sesuai dengan
spesifikasi evaluasi. Warna sediaan dari suspensi kami yaitu putih susu. Sedangkan rasa dari
sediaan sirup kami yaitu manis karena adanya penambahan sukrosa 20% dan bau dari sediaan
sirup kami ialah peppermint karena ada penambahan oleum menthae pipperitae 5 tetes.
Berat jenis sediaan kami ialah 1,0396g/ml. Berat jenis ini sesuai spesifikasi yang
diinginkan yaitu > berat jenis air( 1 g/cm2), < gliserin( 1,26 g/cm2). Sedangkan pH yang kami
buat memiliki pH 9,38 namun setelah adjustment dengan asam sitrat 30% sebanyak 4,5 ml
atau 1,35 g pH yang didapat yaitu 8,10 hal ini sesuai dengan spesifikasi evaluasi 8,00± 0,5.
Viskositas sediaan kami yaitu 98 cps dan sesuai dengan spesifikasi evaluasi. Pada
spesifikasi sediaan ditetapkan viskositas sediaan lebih kental dari air (0,89 cPs, 25⁰C) dan
lebih encer dari gliserin 83% (111,0 cPs). Sediaan yang kami buat masih sudah cukup kental
sehingga tidak perlu penambahan komponen pengental seperti propilenglikol, sukrosa untuk
meningkatkan viskositas sediaan. Sifat alir dari sediaan sirup kami cenderung non-newtonian.
Ketidakmampuan kami untuk menyimpulkan dengan tegas sifat alir sediaan inidikarenakan
waktu yang terbatas, sehingga pada pengukuran viskositas yang seharusnya setiap mengganti
beban didiamkan selama 10 menit tidak dilakukan, sehingga menunjukkan hasil yang bias
Laju sedimentasi sediaan kami termasuk dalam sistem terflokulasi, dimana kumpulan
partikel cenderung mengendap bersamaan menghasilkan batasan yang jelas antara sedimen
dan filtrat pada pendiaman sediaan selama 1 hari volume sediaan 1 ml, memiliki laju
sedimentasi yang cepat. Sedangkan sebaran ukuran partikel sediaan kita secara mikroskopis
berdasarkan kurva distribusi partikel didapatkan bentuk lonceng dengan jumlah partikel
terbanyak pada rentang diameter 14,6-24,1 µm.
Hasil penetapan kapasitas asam sediaan kita adalah 27,85 mEq, dimana harga kapsitas
penetralan asam lebih dari 5 mEq menunjukan bahwa sediaan mampu digunakan sebgai obat
antasida.
32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dalam melaksanakan praktikum harus dilakukan sekuantitatif mungkin agar sediaan
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Harus mengatur waktu sebaik-baiknya, agar semua uji untuk evaluasi bisa berjalan
lancar sesuai prosedur, sehingga hasil yang didapat tidak bias.
Membaca dan memahami setiap langkah pembuatan sediaan terlebih dahulu.
Perlu dilakukan penetapan uji kadar bahan aktif yang terkandung dalam sediaan,
sehingga dapat menentukan waktu kadaluarsa dan layak edarnya.
33
Daftar Pustaka
Rowe, Raymond C. Sheskey, Paul J. Owen. HPE 6nd edition. Washington DC.
34