Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PREFORMULASI

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


Kelompok :B
Shift :2
Tanggal : 27 Oktober 2020
Sediaan : Injeksi Dobutamin 250mg/20 mL dalam vial
1. Kajiaan Preformulasi
Dobutamine Hydrochloride
Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih. (FI VI,2020 : 444)

Nama Kimia (±)-4-[2-[[3-(p-Hidroksifenil)-1-metilpropil]


amino]etil]-pirokatekol hidroklorida [49745-95-1]
(FI VI,2020 : 444)
Struktur Kimia

(FI VI,2020 : 444)


Rumus Molekul C18H23NO3.HCl (FI VI,2020 : 444)

Bobot Molekul 337,84 (FI VI,2020 : 444)


Sifat fisikokimia
 pH Antara 2,5 dan 5,5. (FI VI,2020 : 446)

 Kelarutan Agak sukar larut dalam air dan dalam


metanol; larut dalam etanol dan dalam piridin.
(FI VI,2020 : 444)

 Titik Leleh
Stabilitas
 Panas Stabil pada suhu 20-25°C. Jangan dibekukan (AHFS,
2011)

 Hidrolisis Perubahan warna merah muda menunjukkan sedikit


oksidasi obat; Namun, tidak kehilangan potensi jika
diberikan dalam periode waktu yang direkomendasikan
(AHFS, 2011)
 Cahaya Dapat terpapar sebentar pada suhu sampai 40°C ,Jangan
dibekukan atau memaparkan ke panas yang berlebihan
(AHFS, 2011)
Wadah atau Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan simpan dalam suhu ruang
terkendali (FI VI,2020 : 446)
Kesimpulan :
1. Injeksi dobutamin mengandung komposisi aktif dobutamin hydroclorida yang
berupa serbuk hablur berwarna putih yang agak sukar larut dalam air, tetapi untuk
sediaan parenteral zat aktif sebaiknya larut dalam air sehingga memudahkan untuk
masuk ke saluran sistemik dan karna dobutamin hidroklorida tidak inkompatibilitas
dengan air, maka tetap digunakan aqua pro injection sebagai pelarut/pembawa
2. Dobutamin mudah teroksidasi, apabila teroksidasi dobutamin akan berubah warna
dan akan menyebabkan hilangnya potensi, maka pada sediaan diberi antioksidan
berupa sodium metasulfite
3.Dobutamin diberikan secara intravena maka sediaan harus isotonis sehingga pada
sediaan diberi NaCl sebagai pengsisotonis
4. Injeksi dobutamin dibuat dalam dosis ganda dengan wadah vial yang volumenya
20ml
5. Karena Dobutamin tidak tahan pemanasan dan mudah teroksidasi maka metoda
sterilisasi dilakukan dengan sterilisasi filtasi dengan membran filter

2. Pendekatan Formula
a. Formula yang diusulkan (per unit sediaan)
NO BAHAN JUMLAH (%) FUNGSI PENAMBAHAN BAHAN
1. Dobutamine HCl 1.25 Bahan aktif
2. Sodium Metabisulfite 0.022 Antioksidan, Preservatif
3. NaCl Qs Pengisotonis
4. NaOH / HCl Qs Pengatur pH
4. Aqua pro injeksi Ad 20 mL Pelarut/pembawa

b. Perhitungan tonisitas
a) Metode Ekivalensi NaCl
E.NaCl Dobutamine 1% = 0,18, maka untuk 1,25% = 0,225
E.NaCl Na bisulfit 1% = 0,67, maka untuk 1,25% = 0,837
V = 111,1 x Σ(WxE)
V = 111,1 x [(W1xE1)+(W2xE2)
V = 111,1 x [(0,25 gram x 0,225)+(0,0044 gram x 0,837)
V = 111,1 x (0,0562 + 0,0037)
V = 111,1 x 0,0599
V = 6,65 mL (sudah isotonis)
Volume belum isotonis = 20 mL-6,65 mL = 13,35 mL
NaCl perlu ditambahkan :
x gram 0,9 gram
=
13,35mL 100 mL
x = 0,120 gram = 120 mg
b) Metode penurunan titik beku
Ptb Dobutamine HCl 1% = 0,10
Ptb Na Metabisulfit 1 % = 0,38
Banyaknya NaCl perlu ditambahkan :
0,52−[ ( c 1. ptb1 ) + ( c 2. ptb 2 ) ] 0,9 gram
B= ×
0,576 100 mL
0,52−[( 1,25 ×0,10 )+ ( 0,022× 0,38 ) ] 0,9 gram
B= ×
0,576 100 mL
0,52−0,133 0,9 gram
B= ×
0,576 100 mL
B = 0,6 gram/100mL = 0,12 gram/20 mL = 120 mg
c. Perhitungan
 Dobutamine HCl
1,25% x 20 mL = 0,25 gram
 Sodium Metabisulfit
0,022% x 20 mL = 0,0044 gram
 NaCl = 0,12 gram

d. Kesimpulan
NO BAHAN JUMLAH (mg)
1. Dobutamine HCl 250
2. Sodium Metabisulfite 4,4
3. NaCl 120
4. NaOH / HCl Qs
4. Aqua pro injeksi Ad 20 mL

3. Persiapan Proses Produksi


a. alat

No
Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)

vial 100
1 disterilkan dalam oven suhu 170⁰C selama
30 menit
Pipet ukur 10
2 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan di sterilisasi panas basah dengan
Autoklaf suhu 115-116o C.

Corong gelas 10
3 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

Kertas saring 10
4 Autoklaf suhu 115-116o C. alat dibungkus
menggunakan kertas perkamen. sterilisasi
panas basah

Labu ukur 10
5 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

Beaker glass 10
6 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

Erlenmeyer 10
7 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

Batang pengaduk 10
8 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

Gelas ukur 10
9 Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

10 Pipet tetes 10
Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.

11 Karet pipet 10
Alat dicuci sampai bersih dan dikeringkan.
Alat yang bersih dan kering kemudian
dibungkus dengan perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu 115-116o C. sterilisasi
panas basah.
b. Wadah
NO NAMA ALAT JUMLAH CARA STERILISASI
1 Vial 100 Alat dicuci sampai
bersih dan
dikeringkan.
Alat yang bersih dan
kering kemudian
dibungkus dengan
perkamen rangkap 2
dan Autoklaf suhu
115-116o C. sterilisasi
panas basah.

c. Bahan
NO BAHAN JUMLAH (%) CARA STERILISASI
1. Dobutamine HCl 1,25 Sterilisasi filtrasi dengan membran
filter(cara aseptis)
2. Sodium Metabisulfite 0,022 Sterilisasi filtrasi dengan membran
filter
3. NaCl 0,6 Autoklaf. yaitu sterilisasi panas
basah

4. NaOH / HCl Qs Autoklaf. yaitu sterilisasi panas


basah

4. Aqua pro injeksi Ad 20 mL Autoklaf. yaitu sterilisasi panas


basah

d. Label dan Kemasan


4. Proses Produksi
a. Penimbangan bahan untuk satu bets produksi
Jumlah sediaan dalam satu bets : 100 sediaan
Kelebihan volume yang dianjurkan untuk sediaan bervolume 20 mL adalah
0,6 mL
Maka volume produksi untuk 1 bets
V = 100 x (20,6 mL)
V = 2060 mL
V ~ 2100 mL
NO BAHAN JUMLAH JUMLAH
(1 sediaan) (1bets)
1. Dobutamine HCl 0,25 g 26,25 g
2. Sodium Metabisulfite 0,0044 g 0,46 g
3. NaCl 0,12 g 12,6 g
4. NaOH / HCl Qs Qs
5. Aquadest pro injection ad 20 mL Ad 2100 mL

b. Proses Pengolahan/Pencampuran

NO
PROSES YANG DILAKUKAN RUANG

1 Penyiapan Bahan D

a.Timbang semua bahan

2 Pembuatan larutan

a. Masukkan beberapa bagian aqua pro injection ke C


wadah, aliri dengan gas N2 ke cairan

b. Masukkan Dobutamine HCl dan Sodium


Metabisulfite sambil terus dialiri gas N2 ke dalam
larutan
c. Lakukan pengecekan pH, sesuaikan pH dengan cara
menambahkan larutan NaOH atau HCl

d. Cukupkan larutan dengan a.p.i dalam kondisi


terlindungi oleh gas N2

e. Lakukan lagi pengecekan dan penyesuaian pH

C
f. Hentikan aliran N2 ke dalam larutan dan ganti
dengan proteksi gas N2

C
g. Saring larutan dengan membran filter 0,45
mikrometer

2 Proses pengisian

a. Alirkan gas N2 ke dalam vial yang bersih dan


kering
A

b. Lakukan pengisian larutan ke dalam vial sambil


di saring dengan membran filter 0,22 mikrometer

c. Pasang tutup dan segel vial

5. Evaluasi Sediaan

 Evaluasi Fisika

NO Jenis evaluasi Syarat


:

Uji Ph (FI V, Mendekati ph fisiologis tubuh


1.
Halaman 1563)

Uji bahan Uji penghamburan cahaya :


2.
partikulat dalam ≥10 μm : 6000
injeksi (FI V, ≥ 25 μm : 600 perwadah (FI V, halaman 1500)
halaman 1494) Hasil hitung partikel metode mikroskopik
Terdiri dari: ≥10 μm : 3000
≥25 μm : 300 perwadah(FI V halaman 1504)
-uji penghamburan
cahaya, jika tidak
memenuhi batas
yang ditetapkan,
larutan uji harus
memenuhi prosedur
mikroskopik

Penetapan Volume Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada
3.
injeksi dalam wadah wadah bila diuji satu persatu, atau bila wadah
(FI V, halaman 1570) volume 1 ml dan 2 ml, tidak kurang dari jumlah
volume wadah yang tertera pada etiket bila isi
digabung (FI V, halaman 1570)

 Evaluasi Kimia

NO JENIS EVALUASI SYARAT


:

1. Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang telah


dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya
pada bilangan gelombang yang sama dengan
Dobutamin Hidrokiorida BPFJ.
Menunjukkan reaksi Kiorida seperti tertera
pada Uji IdentUikasi Umum. (FI V,
halaman 348)

Spektrum serapan inframerah zat yang telah


dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya pada
bilangan gelombang yang sama dengan
Dobutamin Hidroklorida BPFI. (FI VI 2020,
444)

2. Penetapan Kadar Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah


volume sama (lebih kurang 20 .tl) Larutan
baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf,
rekam kromatograni dan ukur respons
puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
dobutamin hidrokiorida, C18H23NO3 .HCI,
dalam zat yang digunakan. (FI V, halaman
350)

Dobutamin Hidroklorida mengandung tidak


kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%,
C18H23NO3.HCl, dihitung terhadap zat
anhidrat. (FI VI 2020, 444)

3. Keseragaman Sediaan Sediaan cair Timbang saksama sejumlah


cairan yang dikeluankan dari 10 wadah satu
(FI V hal 1526) per satu seperti penggunaan normal. Jika
perlu lakukan perhitungan kesetaraan
volume setelah penetapan bobot jenis.
Hitung jumlah zat aktif dalam tiap wadah
dari hasil Penetapan kadar. Hitung nilai
penerimaan.

Keseragaman sediaan memenuhi syarat jika


nilai penerimaan 10 unit sediaan pertama
tidak kunang atau sama dengan L1%. Jika
nilai penenimaan lebih besar dan L1%,
lakukan pengujian pada 20 unit sediaan
tambahan, dan hitung nilai penenimaan.
Memenuhi syarat jika nilai penerimaan
akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau
sama dengan L1% dan tidak ada satu
unitpun kurang dan [1 - (0,01)(L2)]M atau
tidak satu unitpun lebih dan [1 + (0,01)
(L2)]M sepenti tertera pada Perhitungan
nilai penerimaan dalam Keseragaman
kandungan atau Keragaman bobot. Kecuali
dinyatakan lain Li adalah 15,0 dan L2
adalah 25,0. (FI V, halaman 1527)

 Evaluasi Mikrobiologi

NO JENIS EVALUASI SYARAT


:
1 Sterilitas Inkubasi sebagian dari media pada suhu
yang sesuai selama 14 han. Tidak boleh ada
(FI V, hal 1359) pertumbuhan mikroba.

Lakukan uji fertilitas sebagai kontrol positif.


Inkubasi semua wadah yang berisi media
selama tidak lebih dari 5 hari. Jika setelah
masa inkubasi terlihat pertumbuhan mikroba
dengan jelas secara visual dibandingkan
dengan tabung yang tidak berisi sampel,
maka sampel tidak mempunyai sifat
antimikroba pada kondisi uji atau
aktivitasnya telah dihilangkan dengan
sempurna. (FI V, 2014 halaman 1361)

Kesimpulan : Sediaan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat*)

*) : Pilih salah satu

Anda mungkin juga menyukai