Anda di halaman 1dari 2

Metformin

Metformin adalah anti-diabetes oral yang termasuk pada kelas biguanid. Metformin merupakan obat
pilihan pertama untuk penderita diabetes tipe 2, khususnya untuk orang-orang dengan kelebihan
berat badan dan gemuk serta orang-orang dengan fungsi ginjal yang normal.

sifat fisika-kimia obat Metformin granul dan tablet keras (Banker and Anderson, 1986).Sifat fisika
kimia obat Metformin umumnya terdapat dalam bentuk metformin hidroklorida, merupakan kristal
putih atau putih tulang (off-white) dengan BM 165,63. Metformin hidroklorida sangat mudah larut
dalam air, dan praktis tidak larut dalam aseton, eter ataupun kloroform. pKa metformin = 12,4 dan
pH larutan 1% metformin hidroklorida = 6,68

Gambar 1 Struktur kimia metformin hidroklorida (Depkes RI, 1995)

Metformin hidroklorida merupakan serbuk habrur putih / hampir putih, hamper tidak
berbau, higroskopis. Kelarutan metformin hidroklorida mudah larut dalam air, praktis tidak larut
dalam eter, dan dalam kloroform, sukar larut dalam etanol (Depkes RI, 1979).

Berdasarkan kelarutan dan permeabilitas tersebut maka jelas metformin hidroklorida


termasuk pada Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas III dengan kelarutan tinggi
sedangkan permeabilitas rendah.

Metformin hidroklorida adalah turunan biguanida, berbeda dengan sulfonylurea, obat-obat


ini tidak menstimulasi pelepasan insulin dan tidak menurunkan gula darah pada orang sehat.
Mekanisme kerja obat Metformin hidroklorida menghambat gluconeogenesis dan pelepasan glukosa
oleh hati dan menurunkan kolesterol / LDL dan trigeserida. Untuk dosis dewasa 2-3 tablet 1-3 per
hari sesudah makan. Efek sampingnya dari Metformin hidroklorida dapat menimbulkan rasa sakit
kepala, gangguan GI (Depkes RI, 2000).

Banker, S.G., and Anderson, R.N., 1986, Tablet In Lachman, L. Lieberman, The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, 3 rd ed., Lea and Febiger, Philadelphia. 643-704.

Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, 378, 535, 612. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, 551, 713. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan
Pertama, 3-11, 17-19, Dikjen POM, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Anda mungkin juga menyukai