Anda di halaman 1dari 14

BIOSINTESIS SENYAWA

DARI BIOTA LAUT


KELOMPOK 2
NOVI ASTRIANTI (1601031)
LIZA ELVIRA (1601105)
ZULFITHRI MUTIARA RAMADHANI (1701093)
M. SALEH BUDI ISHAQI POHAN (1701069)
REYNALDI SYAHPUTRA (1701123)
BIOSINTESIS
• Biosintesis adalah suatu proses yang dikatalisis oleh enzim
yang terjadi dalam organisme hidup, dimana substrat diubah
menjadi senyawa lain(produk) yang biasanya memiliki struktur
lebih kompleks.
• Proses biosintesis biasanya terdiri atas beberapa tahap,
dimana produk, dimana produk dari satu tahap akan menjadi
substrat bagi tahap berikutnya.
• Beberapa contoh biosintesis:sintesis asam-asam
amino,protein, asam lemak, serta produk metabolit primer
maupun sekunder lainnya (vitamin,antibiotika dll)
BIOSINTESIS METABOLISME
• Metabolit adalah senyawa-senyawa organic yang dihasilkan
dan terlibat dalam metabolisme
• Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul yang
merupakan produk akhir atau produk anatara dalam proses
metabolisme makhluk hidup, yang funsinya sangat esensial
bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk
secara intraseluler. Contohnya adalah protein, lemak,
karbohidrat, dan DNA.
• Metabolit sekunder diproduksi oleh mikroorganisme setelah fase
pertumbuhan aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya tidak
diperlukan untuk metabolisme atau pemeliharaan sel tujuan
penting
BIOSINTESIS METABOLIT SEKUNDER
• JaIur asam asetat
• Jalur asam sikimat
• Jalur asam mevalonat
Skrining Bakteri yang Berasosiasi dengan
Spons Jaspis sp. Sebagai Penghasil Senyawa
Antimikroba
• Spons adalah hewan berpori yang termasuk filter feeder yaitu
hewan yang memiliki cara makan dengan menyaring air laut yang
mengandung makanan melalui pori-pori (ostium
Isolasi bakteri dari sampel spons

• Permukaan sampel spons disemprot air laut steril


Materi dan Metode dengan perbandingan ukuran spons 1 cm2 : 5 ml air
• Pengambilan sampel penelitian ini laut steril
dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 • Bagian mesohil diambil dengan ukuran + 1x1 cm,
sampai Januari 2009. Materi berupaspons digerus dan diencerkan dengan Phospat Buffer Saline
(PBS) steril dengan perbandingan 1:1 (Kim et al.,
Jaspis sp. berasal dari Perairan sebelah Barat
2006).
Pulau Waigeo, kabupaten Raja Ampat,
• Isolasi bakteri dari permukaan luar menggunakan
Papua Barat, yang diambil pada kedalaman
swab steril(Wahl et al., 1994),
+10 meter dengan menggunakan alat bantu
• yang diusapkan dengan satu arah pada permukaan
snorkel dan masker. Pengambilan sampel ini luar spons.
dilakukan secara purposif, yaitu dengan • Swab steril yang telah diusapkan pada permukaan
menyusuri dasar laut. Sampel diambil sampel dimasukkan ke dalam tabung pengenceran
menggunakan pisau steri dengan ukuran yang berisi PBS steril dan divorteks . Hasil
panjang sampel + 5–10 cm dan merupakan pengenceran disebar ke dalam cawan petri yang telah
sampel yang berwarna cerah tanpa adanya berisi media Sea Water Complit (SWC) dengan
tanda kerusakan pada jaringan. Sampel komposisi 1 liter media terdiri dari 5 gr/l bacto
kemudian dimasukkan ke dalam plastik pepton, 1 gr/l yeast extract dan 3 ml/l glycerol, dan
sampel (Whirl-Pak, Nasco, USA) yang telah diinkubasi pada suhu 26oC selama 24-36 jam dan
diamati pertumbuhan koloni bakterinya. Setiap koloni
diisi oksigen murni, selanjutnya ditempatkan
bakteri yang tumbuh dipisahkan berdasarkan warna,
dalam cool box untuk analisis mikrobiologis ukuran dan bentuk koloni, serta dimurnikan dengan
di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA, Unipa • menggunakan media yang sama.
Pengujian aktivitas antagonis bakteri
dan khamir patogen
• Pengujian aktivitas antagonis terhadap bakteri dan khamir
patogen dilakukan secara kualitatif (modifikasi Marinho et al.,
2009), dengan menggores Isolat pada permukaan media yang
telah disebar dengan bakteri uji.
Pewarnaan gram, spora dan uji fisiologis

• Karakterisasi dilakukan pada lima isolat terbaik, dimana


pemilihan lima isolat terbaik didasarkan pada aktivitas
antagonis yang ditunjukkan oleh isolat SAB E-8, SAB E-35, SAB
E-38, SAB E-40 dan SAB S- 43.
• Penapisan isolat penghasil senyawa bioaktif (antibakteri dan
antifungi) dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan
dua kelompok mikroorganisme uniseluler yaitu bakteri
(prokariotik) dan khamir (eukariotik).
Hasil dan Pembahasan

• Pada penelitian ini diperoleh 138 isolat hasil isolasi bakteri


yang memiliki potensi antimikrob dari spons Jaspis sp., yaitu
70 isolat yang diisolasi dari bagian endofit dan 68 isolat dari
bagian permukaan
• Beberapa isolat asal spons Jaspis sp. memiliki aktivitas antimikrob
yang baik, yaitu mampu menghambat minimal lima pertumbuhan
mikrob target dengan baik. Lima isolate dengan aktivitas antimikrob
terbaik adalah SAB E-8, SAB E-35, SAB E-38, SAB E-40, dan SAB S-43
• Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, Isolat SAB E-8, SAB E-35 dan
SAB E-40 merupakan bakteri Gram negatif, sedangkan isolat SAB E-
38 dan SAB S-43 Gram negatif, sedangkan isolat SAB E-38 dan SAB S-
43 merupakan bakteri Gram positif. Karakterisasi isolate dilanjutkan
dengan uji fisiologis dengan menggunakan Identification Strip.
Berdasarkan hasil uji fisiologis menunjukkan isolat SAB E-8, SAB E-
35 dan SAB E-40, termasuk dalam genus Pseudomonas. Isolat yang
menunjukkan Gram positif, dilanjutkan dengan karakterisasi parsial
pengecatan spora dan uji katalase untuk genus Bacillus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai