Anda di halaman 1dari 19

UJI BIOFARMASETIKA

PROPRANOLOL DAN BAWANG


PUTIH SECARA ORAL
Kelompok 2
ANGGOTA
KELOMPOK 2
1808551009 1808551010 1808551011 1808551012

AGUS ADI NI KOMANG NI PUTU LINA NI KADEK AYU


PURNAMA PUTRA SUMARNI KURNIASARI ARIK SETYAWATI

1808551013 1808551014 1808551015 1808551016

HANA NI PUTU RUTIN KADEK DIAN I GUSTI AYU


YUNIESTICA SECIOLINI WIDYAPURWANTI SINITIA DEWI
SINAGA AGRISTY
JURNAL ACUAN
1.
LATAR
PENDAHULUAN
LAKANG
Hipertensi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
dan tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg
Tanaman yang dapat dijadikan
sebagai pengobatan hipertensi yaitu
bawang putih (Allium sativum)
Kandungan bawang putih yang
berkhasiat sebagai antihipertensi,
seperti allisin dan alil-metil-sulfida
Senyawa aktif
bawang putih
Mempengaruhi ketersediaan
Mekanisme ion Ca2+ untuk kontraksi otot
Penurunan Tekanan jantung dan otot polos
darah pembuluh. ion Ca2+ intraseluler
Potensial membran ↓ ↓ dan terjadi hiperpolarisasi,
→ Chanel Ca²⁺ diikuti relaksasi otot. Relaksasi
tertutup → menyebabkan ruangan dalam
hiperpolarisasi pembuluh darah melebar,
sehingga tekanan darah turun
(Qurbany, 2015)
 Rumusan Masalah
1. Apa saja senyawa aktif yang terkandung dalam bawang
putih yang memiliki efek farmakologis sebagai
antihipertensi?
2. Bagaimana paremeter farmakokinetika dari bawang
putih sebagai obat antihipertensi?
 Tujuan
1. Untuk mengetahui senyawa aktif yang terkandung
dalam bawang putih yang memiliki efek farmakologis
sebagai antihipertensi.
2. Untuk mengetahui paremeter farmakokinetika dari
bawang putih sebagai obat antihipertensi.
2. METODE PENELITIAN
Narrative review dilakukan dengan metode studi pustaka
dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan
mengumpulkan jurnal dan artikel menggunakan media internet
daru situs seperti NCBI, Pubmed dan Google Scholar. Studi
pustaka adalah metode penulisan artikel ilmiah dengan
mengumpulkan artikel-artikel ilmiah primer maupun sekunder.
Pencarian literature dilakukan dengan beberapa kata kunci
seperti “Antihipertensi dari bawang putih” serta “Kandungan
kimia bawang putih sebagai antihipertensi”. Dimana penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas bawang putih sebagai
obat herbal yang diberikan secara oral untuk mengatasi
penyakit hipertensi.
3. HASIL
BAHAN SUBJEK HASIL PUSTAKA
PENELITIAN

Bawang Tikus (Rattus Sediaan bawang putih dan


Asdaq and
Putih novergicus) propanolol (PRO) adalah agen
(Allium yang dikenal sebagai agen Inamard,
sativum) antihipertensi kardioprotektif.
2011.
Pengujian pada tikus dengan
hipertensi (fruktosa 10%) dan
kerusakan miokard
(isoproterenol, 175 mg/kg
selama 2 hari). PRO diberikan
secara oral pada 10 mg/kg
selama 1 minggu, sedangkan GH
(bawang putih) diberikan pada
dosis 125, 250, dan 500
mg/kg dalam kelompok masing-
masing selama minggu keempat
BAHAN SUBJEK HASIL PUSTAKA
PENELITIAN

Ekstrak Bawang Tikus (Rattus Pada penelitian terhadap 40 tikus dengan hipertensi
Qurbany, 2015.
Putih (Allium novergicus) renovaskular, ekstrak bawang putih (50-800 mg/kg
sativum) peroral) secara signifikan (p<0,05-0,001) dan
secara dose-dependent menurunkan tekanan darah
arterial sistemik dan laju nadi. Efek bawang putih
terhadap otot polos pembuluh darah karena efek
vasodilatasi secara langsung yang menyebabkan
penurunan resistensi vaskular. Bawang putih juga
menyebabkan hipotensi melalui mekanisme kolinergik
atau histaminergik. Bawang putih mengandung allicin
yang berasal dari alliin dan enzim allinase yang
memiliki efek menghambat angiotensin II dan
vasodilatasi.

Ekstrak Bawang Tikus (Rattus Pemberian ekstrak bawang putih degan dosis 20
Nwokocha et al.,
Putih (Allium novergicus) mg/kg secara signifikan menurunkan tekanan darah
sativum) sistolik dari 180 mmHg sampai 150 mmHg. Tekanan 2011.
4. PEMBAHASAN

Tikus diinduksi
Mekanisme
dengan
Hipertensi
isoproterenol
untuk merusak
Hipertensi
miokard dan
diberikan
Faktor Risiko fruktosa 10%
secara oral agar
tikus mengalami
hipertensi.
Obat yang dapat digunakan untuk mengobati hipertensi
adalah propranolol. Propranolol (PRO) merupakan β-blocker
non-selektif, yang bekerja dengan cara memblokir aksi
epinefrin pada β-1 dan β-2 reseptor adrenergik.
Pemanfaatan Kandungan bawang putih yang
Herbal dengan berkhasiat sebagai anti hipertensi,
Bawang Putih seperti allisin dan alil-metil-sulfida,
sekaligus mencegah tekanan darah
tinggi bagi orang yang tekanan
darahnya normal
Gambar 2.
Gambar 1. Tabel Parameter Konsentrasi Plasma
Farmakokinetik PRO dengan PRO dengan
Ada dan Tidak Adanya GH Adanya Bawang
Putih
Gambar 1.
 Cmax dan AUCtotal menunjukkan perbedaan yang signifikan
antara PRO + GH. (Tmax) dalam plasma propranolol
terjadi secara bersamaan pada kedua kelompok, Cmaks
secara substansial meningkat.
 1/2 (h) terdapat perpanjangan yang signifikan dengan
T
adanya GH dari 2,32 menjadi 6,6. Klirens dari
propranolol juga berkurang signifikan dari 5,26 menjadi
1,72 (ml kg-1 h-1) dengan adanya GH
 Tingkat penyerapan (Ka) propranolol dengan adanya GH
terjadi penurunan yang signifikan (dari 1,92 hingga 0,42).
Selain itu, tingkat eliminasi propranol ketika diberikan
bersamaan dengan GH secara signifikan menurun
 Pemberian propranolol oral memiliki bioavailabilitas yang
buruk karena metabolisme jalur pertama yang ekstensif.
Bawang putih (GH) memberikan efek yang signifikan
dalam farmakokinetik propranolol. AUC dan Cmaks dari
propranolol ↑ dengan adanya indikasi GH dan first pass
metabolism ↓ propranolol dengan adanya GH. Selain itu,
klirens berkurang dan peningkatan T1/2 dari propranolol
 Volatile oil (0,1-0,36 %) pada GH yang mengandung sulfur
(alliin, ajoene dan vinyldithiines yang dihasilkan secara
non enzimatik dari allicin) dapat mengencerkan darah dan
berperan dalam mengatur tekanan darah sehingga dapat
 Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena
bawang putih mengandung zat alliicin dan hidrogen
sulfida.
 Mekanisme kerja bawang putih dalam menurunkan
hipertensi yaitu mempengaruhi ketersediaan ion Ca2+ untuk
kontraksi otot jantung dan otot polos pembuluh. ion Ca2+
intraseluler ↓ dan terjadi hiperpolarisasi, diikuti relaksasi
otot. Relaksasi menyebabkan ruangan dalam pembuluh
darah melebar, sehingga tekanan darah turun (Qurbany,
2015)
 Dosis GH yang digunakan dalam penelitian Asdaq and
banyak allicin. Allicin secara metabolik akan diubah
menjadi zat aktif seperti antioksidan diantaranya SAC dan
SAMC.
 Dosis 500 mg/kg dapat menimbulkan gangguan pada
parameter biokomia dan histologis sedangkan dosis rendah
(125 mg/kg) tidak dipilih karena allicin yang dihasilkan
tidak dapat menimbulkan efek yang diharapkan.
 Kombinasi PRO dan GH, yaitu (GH) bekerja dengan cara
meningkatkan sistem pertahanan antioksidan endogen dan
propranolol bekerja membatasi pembentukan radikal bebas
oksidatif dan menjaga integritas membran miokard
sehingga dapat mencegah disfungsi jantung dan hipertensi
5. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan


bahwa senyawa aktif umbi bawang putih yaitu
allicin dapat menurunkan tekanan darah dan
kombinasi pemberian Propranolol dan bawang
putih dengan dosis 250 mg/kg BB secara oral
untuk studi interaksi farmakokinetik dinyatakan
efektif sebagai obat antihipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Asdaq, S. M. B. and N. I. Mohammad. 2011. Pharmacodynamic and Pharmacokinetic Interactions of Propranolol
with Garlic (Allium sativum) in Rats. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 3: 1-12.
C. R. Nwokocha., R.I Ozolua., D. U. Owu., Nwokocha M.I., and A. C. Ugwu. 2011. Antihypertensive properties
of Allium sativum (garlic) on normotensive and two kidney one clip hypertensive rats. Niger. J. Physiol. Sci. 26:
213-218.
Desmawati. 2017. Pengaruh Asupan Tinggi Fruktosa Terhadap Tekanan Darah. Majalah Kedokteran Andalas.
40(1): 31-39.
Mohanis. 2015. Pemberian Air Seduhan Bawang Putih terhadap Penurunan Tekanan Darah. Jurnal IPTEK
Terapan. 9(1): 124-135.
Qurbany, Z.T. 2015. The Benefits of Garlic (Allium sativum) as Antihypertension. J Majority. 4(3): 116-121.
Rahayuningrum, D.C., dan Andika, H. 2018. Pengaruh Pemberian Air Perasan Bawang Putih (Allium sativum)
terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory. 2(2): 18-26.
Rauf, A., S. Ningsi, dan F. Suhaidarwati. 2018. Uji Efek Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine americana
Merr.) sebagai Antihipertensi pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus). JF FIK UINAM. 6(1): 55-65.
RISKESDAS. 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sudarsono, E.K.R., Julius, J.F.A.S., Albertus, B.H., Stefanus, S.A., dan Natalia, K. 2017. Peningkatan
Pengetahuan tentang Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan Darah pada Anak Muda di Dusun Japanan, Margodadi,
Sayegan, Sleman, Yogyakarta. 3(1): 26-38.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai