Anda di halaman 1dari 12

Dokter Sehat – Vulvovaginitis atau infeksi vagina adalah infeksi pada vagina dan vulva yang

menyerang perempuan dari semua golongan usia. Infeksi vagina ini biasa disebut vulvitis dan
bukanlah jenis penyakit vagina yang berbahaya.

Beberapa waktu ini banyak pertanyaan dalam rubrik konsultasi kesehatan bayi dan anak
mengenai infeksi vagina (vulvovaginitis) pada anak, artikel tanya-jawab ini dapat memberikan
gambaran yang lebih menyeluruh tentang infeksi vagina pada anak sehingga selanjutnya banyak
pertanyaan dari pembaca yang dapat terjawab dengan membaca artikel ini.

Apa Itu Vulvovaginitis / Vulvitis / Infeksi Vagina?

Jika putri Anda mengeluh sakit atau menggaruk kemaluannya, dia mungkin menderita
vulvovaginitis atau infeksi vagina yang merupakan peradangan pada daerah vulva dan vagina.

Hal ini merupakan masalah ginekologi yang paling umum pada wanita. Meskipun infeksi vagina
sering dikaitkan dengan aktivitas seksual, anak perempuan yang belum mencapai pubertas sangat
rentan terhadap infeksi yang disebut dengan istilah lain vulvitis untuk alasan yang tidak
berhubungan sama sekali dengan masalah seks.

Karena putri Anda belum memiliki rambut kemaluan atau lemak di daerah kemaluan sebagai
perlindungan terhadap infeksi pakaian, bahan kimia, sabun, dan obat-obatan dengan mudah dapat
mengiritasi kulit daerah kemaluan. Bahkan benda asing yang tertinggal di situ seperti sisa kertas
toilet dapat menyebabkan infeksi vagina.

Tidak seperti wanita dewasa, putri Anda belum memiliki cukup hormon estrogen untuk
melindungi saluran vagina, dan pH vaginanya tinggi, menciptakan lingkungan yang subur bagi
bakteri untuk tumbuh. Putri Anda juga mungkin belum dapat mencuci/ membersihkan daerah
kemaluannya dari depan ke belakang sehingga sangat beresiko terserang vulvitis.

Gejala Vulvovaginitis (Infeksi Vagina)

Pada mulanya Anda mungkin melihat putri Anda menggaruk atau menggosok daerah
selangkangannya, duduk atau berjalan dengan cara yang tidak nyaman. Selanjutnya putri Anda
akan mengeluhkan nyeri di daerah kemaluan. Ketika Anda memeriksanya, daerah kemaluan
akan tampak merah dan mungkin bengkak.

Seringkali, meskipun tidak selalu, Anda akan melihat keluarnya cairan berwarna kuning, hijau
atau kecoklatan dari daerah vagina. Cairan tersebut biasanya memiliki bau yang tidak enak. Putri
Anda mungkin mengeluh nyeri waktu buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh air seni yang
menyentuh daerah yang teriritasi atua terinfeksi meskipun hal ini sering disalahartikan sebagai
tanda infeksi saluran kemih. Jika anak Anda memiliki gejala-gejala tersebut, periksakan segera
ke dokter anak.

Penyebab Infeksi Vagina (Vulvovaginitis)

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan vulvovaginitis, berikut ini adalah beberapa penyebab
utamanya :

1. Ketidakseimbangan bakteri
Dalam keadaan normal, di daerah vagina hidup banyak bakteri yang tidak membahayakan tubuh.
Vulvovaginitis terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan bakteri tersebut. Alasan pasti dari
pertumbuhan bakteri yang berlebih ini tidak selalu diketahui, meskipun kadang-kadang
keseimbangan tersebut terganggu akibat pemakaian antibiotik, atau dengan adanya bakteri baru
disebabkan karena menyentuh kemaluan dengan tangan yang kotor.

2. Hygiene atau kebersihan

Secara anatomi, pada wanita jarak antara vagina dan anus sangatlah dekat, dan juga diperparah
dengan cara membersihkan atau mencuci daerah kemaluan yang salah. Hal ini menyebabkan
kuman E. coli dan bakteri lain dari saluran pencernaan dapat dengan mudah masuk ke lubang
kemaluan.

3. Posisi saat buang air kecil

Seperti pada kebanyakan anak, putri Anda mungkin buang air kecil dengan lutut yang rapat
(tidak terbuka lebar). Hal ini meningkatkan kemungkinan air seni akan naik ke vaginanya dan
menyebabkan infeksi.

4. Cacing kremi

Infeksi parasit ini sering terjadi pada anak, cacing kremi biasanya bertelur di sekitar anus, jika
putri Anda memiliki cacing kremi, maka cacing tersebut akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi
dan akan menyebar ke daerah kemaluan.

5. Benda asing

Sisa kertas toilet atau benda lainnya dapat ditemukan dalam kemaluan putri Anda, menyebabkan
bau dan keluarnya cairan, bahkan dapat berdarah.

6. Iritasi eksternal

Kadang-kadang pada cuaca yang panas dan penggunaan pakaian/ celana yang ketat dapat
menyebabkan peradangan pada kulit kemaluan. Gelembung mandi dan sabun yang keras juga
dapat menyebabkan kemerahan dan rasa gatal.
7. Jamur Candida

Walaupun infeksi jamur adalah gangguan umum untuk wanita dewasa, infeksi ini biasanya tidak
menggangu gadis yang belum masuk masa pubertas. Jamur ini menyebabkan cairan dari
kemaluan berwarna kuning keputihan seperti keju.

8. Pelecehan seksual

Jika hasil pemeriksaan laboratorium putri Anda positif untuk penyakit menular
seksual: trichomoniasis, chlamydia, dan gonorrhea maka ia perlu dievaluasi untuk kasus
pelecehan seksual.

Cara Mengobati Vulvovaginitis (Infeksi Vagina)

Pertama, dokter akan berbicara dengan Anda dan putri Anda tentang gejala dansetiap penyakit
baru atau obat yang telah digunakan, tentang bagaimana putri Anda mandi dan jenis pakaian apa
yang dia suka pakai, dan tentang bagaimana dia mencuci/ membersihkan daerah kemaluan.

Selanjutnya dokter akan memeriksa daerah sebelah luar kemaluan putri Anda. Pemeriksaan ini
tidak akan menyakiti atau mengganggu secara fisik. Jika ada cairan yang keluar, dokter akan
mengambil sampel usapan pada vagina untuk selanjutnya diperiksakan ke laboratorium.
Selanjutnya dokter Anda akan mengobati infeksi vulvovaginitis ini sesuai dengan penyebabnya.

Cara untuk meringankan rasa sakitnya, dengan mandi air hangat sering (tanpa menggunakan
sabun pada daerah kemaluan). Perlu juga dibiasakan cara mencuci atau membersihkan daerah
kemaluan dari depan ke belakang, mengenakan pakaian katun longgar untuk memungkinkan
udara masuk dan menjaga kemaluan tidak lembab atau basah.

Mencegah Infeksi Vagina

Untuk mencegah infeksi jamur, mengenakan pakaian katun agar udara dapat bersirkulasi,
walaupun sejumlah obat untuk mengobati infeksi jamur baru-baru ini akan tersedia over-the-
counter, berhati-hati dalam membuat diagnosis diri terburu-buru.
Penggunaan kondom selama hubungan seksual bisa mencegah sebagian besar infeksi menular
seksual vagina, tepat pas dan memadai penyerap pakaian, dikombinasikan dengan baik
kebersihan daerah genital juga mencegah banyak kasus infeksi non-vulvovaginitis.

Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara benar membersihkan daerah genital saat memandikan
atau mandi, tepat menyeka setelah menggunakan toilet juga akan membantu (anak harus selalu
menyeka dari depan ke belakang untuk menghindari memperkenalkan bakteri dari anus ke
vagina). Tangan harus dicuci bersih sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi.

Vulvovaginitis merupakan masalah ginekologi yang paling sering ditemukan pada anak
dan remaja, tetapi umumnya masih kurang mendapat perhatian di kalangan dokter
spesialis anak. Vulvovaginitis dapat disebabkan infeksi bakteri, virus, jamur, protozoa,
cacing, benda asing, trauma, reaksi alergi, atau merupakan bagian dari penyakit sistemik.
Vulvovaginitis bakterialis dapat berupa vulvovaginitis non spesifik dan spesifik.
Vulvovaginitis non spesifik biasanya terjadi pada pasien dengan higiene perineum yang
buruk, dan vulvovaginitis bakterialis spesifik terutama disebabkan Gardnerella vaginalis.
Pengeluaran sekret vagina sering merupakan gejala klinis yang membawa anak berobat
ke dokter. Gejala lain vulvovaginitis adalah pruritus, sering berkemih, disuria, atau
enuresis. Dalam tata laksana vulvovaginitis, perlu diperhatikan higiene perineum, tidak
mengenakan pakaian yang ketat, menggunakan sabun yang lunak, dan memelihara vulva
tetap bersih, sejuk, dan kering. Pengobatan vulvovaginitis tergantung pada penyebabnya.
Vulvovaginitis bakterialis dapat diterapi dengan antibiotik seperti amoksisilin atau
sefalosporin. Infeksi jamur diterapi dengan anti jamur imidazol, mikonazol, klotrimazol,
dan nistatin. Vulvovaginitis trikomonads diterapi dengan metronidazol. Krim estrogen
topikal atau salep polisporin dapat membantu.
ngertian
Vulvovaginitis adalah peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina.
Vulvovaginal kandidiasis adalah nama yang sering diberikan untuk Candida albicans vagina
infeksi berhubungan dengan dermatitis dari vulva (gatal ruam). 'Vaginal thrush', dan 'monilia'
juga nama-nama untuk Candida albicans infeksi.
Candida albicans adalah jamur ragi biasanya bertanggung jawab atas vulva gatal dan
pengosongan. Hal ini umumnya pelaku bahwa perempuan selalu merujuk pada setiap
Vulvovaginal gatal sebagai "infeksi jamur," tapi perlu diketahui bahwa semua tidak selalu gatal
disebabkan oleh ragi.

Tanda dan Gejala


Vulvovaginal gejala kandidiasis, yaitu, suatu pertumbuhan berlebih dari Candida albicans,
meliputi:
 Gatal, nyeri dan / atau pembakaran ketidaknyamanan pada vagina dan vulva
 Berat dadih putih seperti vagina
 Ruam merah terang yang mempengaruhi bagian dalam dan luar dari vulva, kadang-kadang
menyebar luas di pangkal paha untuk memasukkan daerah kemaluan, daerah inguinal dan paha.
Ini bisa berlangsung hanya beberapa jam atau bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu,
atau jarang, bulan. Gejala mungkin kadang-kadang diperparah oleh hubungan seksual.

5. Komplikasi
 Ketidaknyamanan yang tidak hilang
 Infeksi kulit (dari garukan)
 Komplikasi karena penyebab kondisi (seperti gonore dan infeksi kandida)

6. Pencehagahan
Untuk mencegah infeksi jamur, mengenakan pakaian katun agar udara dapat bersirkulasi.
Walaupun sejumlah obat untuk mengobati infeksi jamur baru-baru ini akan tersedia over-the-
counter, berhati-hati dalam membuat diagnosis diri terburu-buru.
Penggunaan kondom selama hubungan seksual bisa mencegah sebagian besar infeksi
menular seksual vagina. Tepat pas dan memadai penyerap pakaian, dikombinasikan dengan baik
kebersihan daerah genital juga mencegah banyak kasus infeksi non-vulvovaginitis.
Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara benar membersihkan daerah genital saat
memandikan atau mandi. Tepat menyeka setelah menggunakan toilet juga akan membantu (anak
harus selalu menyeka dari depan ke belakang untuk menghindari memperkenalkan bakteri dari
anus ke vagina). Tangan harus dicuci bersih sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi.

7. Perawatan
Kadang-kadang Candida albicans infeksi tetap ada meski terapi konvensional yang memadai.
Pada beberapa wanita hal ini mungkin merupakan tanda kekurangan zat besi , diabetes melitus
atau masalah imun, dan tes yang sesuai harus dilakukan. Perempuan yang mengalami berulang
Vulvovaginal Candida albicans melakukannya karena infeksi persisten, daripada infeksi ulang.
Tujuan dari perawatan dalam situasi ini adalah untuk menghindari pertumbuhan berlebih dari
kandida yang mengarah ke gejala, daripada harus mampu mencapai pemberantasan
menyelesaikan atau menyembuhkan.
Ada beberapa bukti bahwa langkah-langkah berikut dapat membantu:
a. Kapas atau uap air-wicking pakaian dalam dan pakaian longgar - menghindari stoking nilon.
b. Perendaman dalam garam mandi. Hindari sabun - menggunakan pembersih non-sabun atau krim
untuk mencuci berair.
c. Terapkan hidrokortison krim untuk mengurangi gatal dan mengobati sekunder dermatitis
mempengaruhi vulva.
d. Perlakukan dengan krim antijamur sebelum setiap periode menstruasi dan sebelum terapi
antibiotik untuk mencegah kambuh.
e. Sebuah perjalanan panjang sebuah antijamur topikal agen kadang-kadang diperlukan (tapi hal
ini mungkin sendiri menyebabkan dermatitis atau hasil dalam non-proliferasi candida albicans).
f. Antijamur oral obat-obatan (itrakonazol atau flukonazol) dapat diambil secara teratur dan
sebentar-sebentar (misalnya sekali sebulan). Dosis dan frekuensi yang cukup bervariasi,
tergantung pada keparahan gejala. Oral agen antijamur mungkin tidak sesuai pada kehamilan.
Mereka membutuhkan resep.
g. Asam borat (boraks) 600mg sebagai supositoria pada malam hari dapat membantu untuk
mengasamkan vagina dan mengurangi kehadiran khamir (albicans dan non-candida albicans).

Langkah-langkah berikut belum ditunjukkan untuk membantu.


a. Perawatan pasangan seksual - laki-laki mungkin mendapatkan singkat reaksi kulit pada penis,
yang membersihkan cepat dengan krim antijamur. Memperlakukan laki-laki tidak mengurangi
jumlah episode kandidiasis pada pasangan wanita mereka.
b. Khusus gula rendah, rendah ragi atau yoghurt tinggi diet
c. Menempatkan yoghurt dalam vagina
d. Obat alami (dengan pengecualian asam borat)

8. Diagnosa
a. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi
b. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual
c. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
d. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan

9. Intervensi
a. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system reproduksi
Kriteria hasil:
Memperhatikan bahwa nyeri ini ada mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan dan
menurunkan nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri
Intervensi:
 Berikan pengurang rasa nyeri yang optimal
 Meluruskan kesalahan konsep pada keluarga
 Bicarakan mengenai ketakutan, marah dan rasa frustasi klien
 Berikan privasi selama prosedur tindakan
b. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual\
Kriteria hasil:
Menceritakan masalah mengenai fungsi seksual, mengekspresikan peningkatan kepuasan dengan
pola seksual. Melaporkan keinginan untuk melanjutkan aktivitas seksual
Intervensi:
 Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual, kepuasan, pengetahuan seksual, masalah seksual
 Identifikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual
 Berikan dorongan bertanya tentang seksual atau fungsi seksual
c. Resiko terhadap infeksi b/d kontak dengan mikroorganisme
Kriteria hasil:
Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari proses infeksi
nasokomial selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang fakor resiko yang
berkaitan dengan infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat.
Intervensi:
 Teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia
 Amati terhadap manefestasi kliniks infeksi
 Infomasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resiko-resiko pada kekuatan
penularan dari infeksi
 Terafi antimikroba sesuai order dokter
d. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
Kriteria hasil:
Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu menunjukan prosedur
yang diperlukan dan menjelaskan rasional dari tindakan dan pasien ikut serta dalam program
pengobatan
Intervensi:
 Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan
 Berikan informasi mengenai terafi obat-obatan, interaksi, efek samping dan pentingnya pada
program
 Tinjau factor-faktor resiko individual dan bentuk penularan/tempat masuk infeksi
 Tinjau perlunya pribadi dan kebersihan lingkungan.
 Klien mengerti mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
Pengertian Vaginitis
Vaginitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana terjadi
peradangan pada vagina. Keadaan ini merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling
umum ditemui.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah infeksi vagina atau inflamasi vagina. Sering kali, vaginitis
disebabkan oleh infeksi

Diagnosis Vaginitis
Untuk menentukan diagnosis terhadap vaginitis, umumnya akan dilakukan anamnesis atau
wawancara medis secara mendetail. Dokter biasanya akan memberikan pertanyaan mengenai
tanda dan gejala yang dirasakan.

Selain itu juga perlu dilakukan juga pemeriksaan fisik untuk menilai area vagina dan sekitarnya,
serta cairan yang keluar dari vagina. Cairan yang keluar dari vagina tersebut, atau yang dikenal
dengan istilah keputihan, akan diamati. Biasanya dokter akan menilai berdasarkan warna, sifat,
dan aroma.

Sering kali, sedikit dari cairan tersebut akan diambil untuk dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan antara lain whiff test, penilaian pH vagina,
kultur, pewarnaan, dan lain-lain.

Gejala Vaginitis
Orang yang mengalami vaginitis biasanya akan mengeluhkan keluarnya keputihan atau cairan
vagina yang abnormal. Bentuk keputihan tersebut berbeda-beda, tergantung pada penyebab
vaginitis.

Gejala lain yang menyertai juga dapat berbeda, tergantung dengan penyebab vaginitis, seperti:

 Bakterial vaginosis. Keluar cairan berwarna abu-abu putih atau kuning putih, berbau amis.
Kondisi ini dapat disertai rasa gatal dan muncul aroma kurang sedap saat berhubungan
seksual.
 Kandidiasis. Keluar cairan berwarna putih dan tebal menyerupai susu basi, namun tidak
berbau. Dapat disertai gatal dan kemerahan pada vulva, sensasi rasa panas atau terbakar pada
vulva (terutama saat terkena urin), dan dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual).
 Trikomoniasis. Keluar cairan berbusa –yang bisa saja dalam warna berbeda-beda seperti putih,
abu-abu, kuning, atau hijau. Selain itu juga terdapat keluhan gatal, terbakar, dan nyeri pada
area vagina dan vulva, juga rasa terbakar saat berkemih. Bisa juga ditemukan post coital
bleeding akibat peradangan pada serviks. Tanda lainnya adalah muncul aroma kurang sedap
saat berhubungan seksual.
 Dapat muncul perdarahan ringan atau flek.

Pengobatan Vaginitis
Pengobatan yang diberikan sangat bergantung pada penyebab vaginitis, baik infeksi maupun
tidak. Vaginitis yang disebabkan bakterial vaginosis dan trikomoniasis umumnya ditangani
dengan pemberian antibiotik.

Vaginitis akibat kandidiasis ditangani dengan pemberian anti-jamur. Vaginitis akibat reaksi
iritasi atau alergi ditangani dengan menghindari paparan dengan pencetus keluhan. Vaginitis
atrofi dapat diatasi dengan hormone replacement therapy (HRT), misalnya pemberian krim yang
mengandung estrogen.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pengobatan vaginitis antara lain:

 Menjaga area kewanitaan agar bersih dan kering. Selalu gunakan sabun tanpa pewangi untuk
membersihkan area kewanitaan.
 Hindari melakukan vaginal douche (menyemprot vagina dengan air atau cairan pembersih).
 Hindari menggunakan produk pembersih area kewanitaan.
 Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari pakaian dalam terlalu ketat.
 Jika pengobatan dilakukan menggunakan krim, sebaiknya gunakan pembalut dan hindari
penggunaan tampon saat haid.
 Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang.
 Hindari menggunakan bahan yang mungkin mengiritasi atau menyebabkan alergi pada vagina.
Misalnya pewangi, panty-liner, sabun, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai