Oleh:
INDAH MAWADDATI
NIM. P07124222157
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Kebidanan
Neonatal.
dan Neonatal.
6. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memiliki berbagai kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
hal-hal yang kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan ini
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi karena kondisi ibu yang lemah, kehamilan yang tidak diinginkan dan
kehamilan di luar nikah. Abortus yang sering terjadi adalah abortus spontan, janin
yang dikandungnya sudah keluar sebagian dan sebagian lagi tertinggal di dalam
rahim. Bila abortus (keguguran) ini terjadi harus segera ditangani untuk mengatasi
di seluruh dunia. Abortus terbagi dua yaitu abortus spontan dan abortus
status ekonomi, berbagai penyakit medis, status gizi ibu dan riwayat abortus (
imunologi, infeksi, dan kelainan kromosom. Rata-rata terjadi 114 kasus abortus
per jam. Beberapa studi menyatakan bahwa abortus spontan terjadi pada 10% -
25% kehamilan pada usia kehamilan antara bulan kedua dan kelima dengan 50% -
abortus rekuren, dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Selain itu, abortus diduga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Abortus Kompletus
kompletus
Abortus Kompletus
kompletus
D. Manfaat
1. Bagi Responden
Kompletus
2. Bagi Bidan
3. Bagi Penulis
A. Pengertian Abortus
janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo,2009 ).
anak dapat hidup diluar kandungan disebut Abortus.Anak mungkin dapat hidup
diluar kandungan kalau berat janin telah mencapai 1000 gram atau kehamila
mencapai 28 minggu. Ada juga yang mengambil sebagai batas untuk abortus
adalah berat janin 500 gram -999 gram disebut juga dengan Immature.
pada atau belum usia kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan
B. Patofisiologis
nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari minggu,vili korialis belum
Pada kehamilan 8-14 minggu penembusan sudah lebih dalamhingga plasenta tidak
amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir
papiraseus.
minggu dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi
serviks.
d. PP test (+)
adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi msh dalam
uterus
ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus inkompli berkaitan dengan retensi sebagian
produk pembuahan( hampir selalu plasenta ) yang tidak begitu mudah lepas pada
e. Anemia
Pada abortus jenis ini hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri.
dalam 10 hari perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim
telah sembuh dan epitelisasi telah selesai. Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan
semua.
5. Abortus Habitualis
Adalah abortus spontan yang terjadi 3x atau lebih berturut-turut. Etiologi
abortus habitualis pada dasarnya sama dengan abortus spontan. Selain itu telah
tropoblast cross reaktive (TLX). Pasien dengan reaksi lemah atau tidak ada akan
mengalami keguguran.
vagina
6. Missed Abortion
Kalau janin muda yang telah mati tertahan didalam rahim selama 2 bulan atau
a. Rahim tidak membesar malahan mengecil karena aborsi air ketuban dan
macerasi janin
umur kehamilan.
D. Abortus Komplitus
a. Perdarahan pervaginam
2. Penegakan Diagnosa
kelengkapannya. Untuk memastikan rahim bersih atau belum dilakukan USG oleh
b. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas ferrosus 60mg perhari
c. Apabila kondisi ibu baik cukup berikan tablet methylergometrin 3x1 tablet/
terjadinya infeksi.
g. Anjurkan ibu untuk kontrol setelah obat habis atau jika ada keluhan
syok.
1. Perdarahan
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peritiwa ini penderita perlu diamati dengan
teliti. Jika ada tanda bahaya perlu segera dilakukan laparotomi dan tergantung dari
3. Infeksi
brucella abortus dan campylobacter fetus merupakan kausa abortus. Pada sapi
yang telah lama dieknal,tetapi keduanya bukan kausa signifikan pada manusia,
berkaitan dengan peningkatan insidensi abortus setelah terjadi infeksi genital pada
virus imunodefisiensi manusia (HIV-1) dalam darah ibu dan kolonisasi vagina
4. Syock
A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal 15 februari 2023, Pukul 11.00 WITA
1. Identitas
Ibu Ayah
Nama : Ny. “AA” : Tn. “KD”
Umur : 23 Tahun : 25 Tahun
Agama : Hindu : Hindu
Suku Bangsa : Bali, Indonesia : Bali, Indonesia
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja : Swasta
Alamat/Tlp : Dsn. Rame Kusamba, Dawan
No. Telp : 081 338 444 xxx
Jaminan Kesehatan : JKN
2. Keluhan Utama
Ny. “AA” datang dengan keluhan keluar darah gumpalan pervaginam
sejak tadi pagi pukul 06.00 WITA.
3. Riwayat Menstruasi
Ny. “AA” mengatakan pertama kali menstruasi (usia menarche) saat umur
11 tahun. Ny. “AA” mengatakan biasa haid teratur siklus + 30 hari, biasa haid
selama + 5-7 hari, biasa mengganti pembalut 2-3 kali dalam sehari. Ny. “AA”
mengatakan tidak pernah mengalami keluhan saat menstruasi.
4. Riwayat Pernikahan
Ny. “AA” mengatakan sudah menikah sah sejak umur 23 tahun. Ini
merupakan pernikahan pertama Ny. “AA” dengan suami. Lama pernikahan Ny.
“AA” dan suami + selama 3 bulan.
8. Kebutuhan Biologis
a. Bernapas : Tidak ada kesulitan
b. Pola Makan : Ny. “AA” mengatakan biasa makan 3 kali sehari
dengan menu: nasi, sayur, lauk pauk, dan buah. Ny.
“AA” tidak memiliki makanan pantangan.
c. Pola Minum : Ny. “AA” mengatakan biasa minum + 8 gelas per
hari
d. Pola Eliminasi : Ny. “AA” biasa BAK 5 kali sehari, warna kuning
jernih, BAB 1 kali sehari, konsistensi lembek. Tidak
ada keluhan Ny. “AA” terkait BAK dan BAB.
e. Gerakan Janin : Belum dirasakan
f. Hubungan Seksual : Ny. “AA” mengatakan biasa berhubungan seksual
sebanyak 1 kali dalam 1 minggu, tidak ada keluhan.
g. Aktivitas : Ny. “AA” mengatakan aktivitas sehari-harinya
ringan.
h. Kebersihan diri : Ny. “AA” mengatakan biasa mandi 2x sehari,
menggosok gigi 2x sehari, keramas 2-3x dalam 1
minggu, mencuci tangan sebelum melakukan dan
sesudah berkegiatan dan mengganti pakaian dalam
2x sehari.
9. Kebutuhan Psikologis
Ny. “AA” mengatakan cemas terhadap kehamilannya. Ny. “AA”
mengatakan tidak pernah mengalami trauma dalam kehidupan dan tidak pernah
berkonsultasi dengan Psikiater.
10. Kebutuhan Sosial
Ny. “AA” mengatakan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan
tempat tinggal baik. Dukungan yang diterima Ny. “AA” baik. Ny. “AA” tidak ada
masalah dalam perkawinannya dan tidak pernah mengalami kekerasan fisik. Ny.
“AA” bersama-sama dengan suami dalam pengambilan keputusan.
11. Perilaku dan Gaya Hidup
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah diurut dukun, tidak pernah minum
obat tanpa resep, minum-minuman beralkohol, minum jamu, konsumsi
Ganja/NAPZA, dan tidak merokok.
12. Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit ibu
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit
kardiovaskuler, asma, hipertensi, epilepsi, DM, TORCH, hepatitis, operasi
dan PMS.
b. Riwayat penyakit keluarga
Ny. “AA” mengatakan tidak ada keluarga yang menderita asma, kanker,
hipertensi, epilepsi, DM, alergi, hepatitis dan penyakit jiwa.
c. Riwayat penyakit kandungan
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah menderita tumor, kista, mioma, kanker
dan PID.
B. DATA OBJEKTIF
Tanggal 15 februari 2023, pukul 11.10 WITA
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum Ny. “AA” baik, kesadaran composmentis.
b. Berat badan Ibu 61 kg, TB 160 cm, LiLa 24 cm, postur normal.
c. Tanda-tanda vital TD 100/70 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 18x/menit, Suhu
36,80C.
d. Penilaian nyeri : Ny. “AA” ada nyeri, lokasi di simpisis. Intensitas nyeri
adalah 5.
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Simetris, rambut hitam dan bersih
b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
d. Hidung : Bersih, tidak ada kelainan
e. Mulut : Mukosa bibir lembab, warna merah muda
f. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada kelainan
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pelebarann
vena jugularis
h. Payudara : Simetris, putting susu menonjol, payudara bersih, tidak
ada pengeluaran
i. Ekstremitas : Tungkai simetris, tidak ada oedema, refleks patella +/+,
tidak ada varises, tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi
2) Palpasi : TFU belum teraba
b. Anogenital
1) Genetalia eksterna: Normal, tidak ada kelainan, ada pengeluaran
pervaginam darah warna kehitaman, tidak ada perdarahan aktif
2) Genetalia interna : VT : v/v taa, O - , perdarahan tidak aktif
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin : 12,8 g/dL
b. Golongan darah : b
c. Protein urine : Negatif
d. Reduksi urine : Negatif
e. PPIA : Non reaktif
f. Siphilis : Non reaktif
g. HbsAg : Non reaktif
h. Rapid test : Non reaktif
C. ANALISA
1. G1P0A0 UK 13 Minggu 5 hari dengan Abortus komplit
2. Diagnosa Potensial
a. Anemia
b. Infeksi
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 15 februari 2023, Pukul 11.15 WITA
Asuhan dilaksanakan secara kolaboratif bersama Bidan dan Dokter SpOG yang
ada di Ruang Bersalin RSUD Klungkung.
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa ibu
kemungkinan mengalami abortus, ibu dan suami paham akan kondisinya.
2. Memberikan KIE kepada ibu dan suami tentang penyebab perdarahan yang
terjadi, ibu dan suami mengerti penjelasan bidan.
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter SpOG
a. Cek lab DL, BT/CT,HB, cek lab telah dilakukan hasilnya WBC: 10.34,
HGB: 11, PLT : 225 BT : 1.30, CT : 11.30, Hb : 11 gr/dL
4. Berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk melakukan USG. USG telah
dilakukan dan dokter mengatakan bahwa ibu mengalami abortus komplit.
5. Memberikan KIE tentang penyebab nyeri perut bagian bawah yang dialami
ibu serta memberi dorongan spiritual kepada ibu, ibu mengerti dan menerima
kondisinya sekarang.
6. Memberikan KIE kepada ibu dan suami bahwa pendarahan akan berhenti
selama kurang lebih 10 hari. Ibu dan suami paham dengan penjelasan yang
telah diberikan.
7. Membantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan ibu, ibu sudah
dalam posisi yang nyaman .
8. Memberikan KIE kepada suami untuk mendampingi ibu dan menenangkan
ibu, suami mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.
9. Observasi tanda tanda klinis ibu, tanda klinis ibu baik dan bisa dipulangkan.
10. Memberikan ibu terapi obat yaitu Amoxilin 3x500 mg, As Mefenamat 3x500
mg, Fe 1x1 tab. Ibu paham dan bersedia meminum obat yang telah diberikan.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Data Subyektif
Berdasarkan hasil anamnesa yang dilakukan, diketahui bahwa ibu sedang
anak pertama usia 13 minggu 5 hari, ibu mengatakan belum pernah mengalami
nyeri perut bagian bawah sejak pagi pukul 06.00 WITA. Saat ini ibu merasa lemas
dan pusing. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa abortus komplit
jenis ini hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri. Perdarahan segera
perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan
B. Data Obyektif
Untuk melengkapi data objektif, dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 82x/menit, suhu 36,7C, pernafasan 20x/menit,
terjadi penurunan berat badan selama hamil 1 kg. Mata konjungtiva pucat, sklera
putih, genitalia bersih, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan kelenjar
skene dan bartolini, terlihat darah yang bergumpal keluar dari vagina, pada
pemeriksaan inspekulo terlihat OUE tertutup. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
1. Perdarahan pervaginam
2. Adanya kontraksi uterus
3. Ostium serviks sudah menutup
4. Adanya pengeluaran jaringan
5. Tidak ada sisa jaringan dalam uterus
6. Uterus telah mengecil
C. Analisis
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang telah didapat maka dapat ditegakkan
D. Penatalaksanaan
Asuhan yang dapat diberikan pada Ny. AA meliputi pemberian penjelasan hasil
pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
untuk tindak lanjut keadaan ibu berupa advice dokter yaitu melakukan USG untuk
A. Simpulan
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus komplit adalah
abortus yang hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri. Perdarahan segera
perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan
B. Saran
Sebagai petugas kesehatan kita harus melakukan asuhan kebidanan secara
teliti dan cermat agar masalah kebidanan yang timbul dapat diatasi sesuai dengan