Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “AA” UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK


13 MINGGU 5 HARI DENGAN ABORTUS KOMPLIT
DI RSUD KLUNGKUNG

Oleh:
INDAH MAWADDATI
NIM. P07124222157

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI AFILIASI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus PK

Asuhan Kebidanan Pada Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, Asuhan

Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada Ny. “AA” Umur 23 Tahun G1P0A0

UK 13 Minggu 5 hari dengan Abortus komplit. Dalam penyusunan laporan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam kelancaran pembuatan laporan ini, yakni yang terhormat:

1. Dr. Ni Nyoman Budiani, SST.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Denpasar.

2. Ni Wayan Armini, SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan

Kebidanan

3. IGAA.Novya Dewi,SST.,M.Kes dan Ni Komang Lindayani,SKM.,M.Keb

Selaku Penanggung Jawab Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan

Neonatal.

4. Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M. Biomed selaku dosen pembimbing dalam

penyusunan Laporan Akhir Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal

dan Neonatal.

5. Dewa Ayu Indrayuni, A.Md.Keb selaku pembimbing praktik yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama melaksanakan

praktik di Ruang VK Ponek di RSUD Klungkung.

6. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu dalam penyusunan laporan kasus ini.


Dalam laporan kasus ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih

memiliki berbagai kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

Demikianlah kiranya para pembaca dapat memahami dan apabila terdapat

hal-hal yang kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis memohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Denpasar, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abortus menjadi masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat

karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Abortus

termasuk dalam masalah kesehatan reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian

dan merupakan penyebab penderitaan wanita di seluruh dunia. Abortus bisa

terjadi karena kondisi ibu yang lemah, kehamilan yang tidak diinginkan dan

kehamilan di luar nikah. Abortus yang sering terjadi adalah abortus spontan, janin

yang dikandungnya sudah keluar sebagian dan sebagian lagi tertinggal di dalam

rahim. Bila abortus (keguguran) ini terjadi harus segera ditangani untuk mengatasi

terjadinya perdarahan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu.

Menurut WHO (2015) abortus merupakan masalah kesehatan reproduksi

yang perlu mendapatkan perhatian dan merupakan penyebab penderitaan wanita

di seluruh dunia. Abortus terbagi dua yaitu abortus spontan dan abortus

provokatus. Abortus spontan adalah kehilangan kehamilan pada usia perkawinan,

status ekonomi, berbagai penyakit medis, status gizi ibu dan riwayat abortus (

Abortus spontan menjadi komplikasi kehamilan yang umum terjadi dan

penyebabnya sangat bervariasi serta masih sering diperdebatkan. Abortus spontan

diduga sering disebabkan oleh abnormalitas uterus, gangguan hormon dan

imunologi, infeksi, dan kelainan kromosom. Rata-rata terjadi 114 kasus abortus

per jam. Beberapa studi menyatakan bahwa abortus spontan terjadi pada 10% -

25% kehamilan pada usia kehamilan antara bulan kedua dan kelima dengan 50% -

75% kasus disebabkan oleh abnormalitas kromosom.


Abortus sering dikaitkan dengan tingginya angka persalinan prematur,

abortus rekuren, dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Selain itu, abortus diduga

memiliki pengaruh terhadap kehamilan berikutnya, baik menyebabkan penyulit

kehamilan atau pada produk kehamilan). Abortus seringkali mengakibatkan

komplikasi seperti perdarahan, infeksi, perforasi, dan syok). Perdarahan dan

infeksi merupakan penyebab tersering kematian ibu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah

yang muncul adalah “ Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu hamil

Dengan Abortus Kompletus di Rumah Sakit Klungkung “

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat mengetahui dan menerapkan Asuhan kebidanan pada pasien Abortus

Kompletus di Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan dengan

menggunakan metode Varney

2. Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu :

a. Mampu melakukan pengkajian dan pengumpulan data pada ibu dengan

Abortus Kompletus

b. Mampu menentukan identifikasi masalah pada pasien dengan Abortus

kompletus

c. Mampu mengantisipasi masalah atau diagnosa potensial pada pasien

dengan Abortus Kompletus


d. Mampu menentukan identifikasi kebutuhan segera pada pasien dengan

Abortus Kompletus

e. Mampu melakukan implementasi kebidanan pada pasien dengan Abortus

kompletus

D. Manfaat

1. Bagi Responden

Dapat mengetahui tentang penyebab,tanda-tanda dan dampak dari Abortus

Kompletus

2. Bagi Bidan

Dapat meningkatkan kemampuan Bidan secara teori maupun praktek

dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada Pasien dengan Abortus Kompletus

3. Bagi Penulis

a. Mengerti,memahami dan menerapkan Asuhan Kebidanan pada pasien

dengan Abortus Kompletus

b. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam meberikan Asuhan

Kebidanan pada Pasien dengan Abortus Kompletus

c. Meningkatkan ketrampilan dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada

pasien dengan Abortus Kompletus


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Abortus

Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum

janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang

dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo,2009 ).

Abortus adalah terminasi kehamilan yang tidak diinginkan melalui

metoda obat-obatan atau bedah ( Morgan, 2009 ). Berakhirnya kehamilan sebelum

anak dapat hidup diluar kandungan disebut Abortus.Anak mungkin dapat hidup

diluar kandungan kalau berat janin telah mencapai 1000 gram atau kehamila

mencapai 28 minggu. Ada juga yang mengambil sebagai batas untuk abortus

adalah berat janin 500 gram -999 gram disebut juga dengan Immature.

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)

pada atau belum usia kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan

belum mampu untuk hidup diluar kandungan( Prawirohardjo, 2010 ).

B. Patofisiologis

Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis,diikuti dengan

nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap

benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan

benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari minggu,vili korialis belum

menembus desiduasecara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya.

Pada kehamilan 8-14 minggu penembusan sudah lebih dalamhingga plasenta tidak

dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.


Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu

daripada plasenta,hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong

amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir

mati,janin masih hidup,mola kruenta,fetus kompresus,maserasi atau fetus

papiraseus.

C. Macam Macam Abortus

1. Abortus Imminens-threatened abortion (keguguran yang mengancam)

Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20

minggu dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi

serviks.

Tanda-tanda abortus imminens

a. Perdarahan flek-flek (bisa sampai beberapa hari)

b. Rasa sakit seperti saat menstruasi bisa ada atau tidak

c. Serviks dan OUE masih tertutup

d. PP test (+)

2. Abortus Insipiens-inevitable abortion (keguguran sedang berlangsung)

Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan

adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi msh dalam

uterus

Tanda-tanda abortus insipiens :

a. Perdarahan banyak kadang-kadang keluar gumpalan darah

b. Nyeri hebat disertai kontraksi rahim

c. Serviks atau OUE terbuka dan atau ketuban telah pecah

d. PP test dapat positif atau negatif


3. Abortus Incompletus ( keguguran tidak lengkap )

Pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu denganmasih

ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus inkompli berkaitan dengan retensi sebagian

produk pembuahan( hampir selalu plasenta ) yang tidak begitu mudah lepas pada

kehamilan dini seperti halnya pada kehamilan aterm.

Tanda-tanda abortus Incomplit :

a. Umur kehamilan biasanya diatas 12 minngu atau bisa kurang

b. Perdarahan sedikit kemudian banyak disertai keluarnya hasil konsepsi,tidak

jarang pasien datang dalam keadaan syock

c. Serviks terbuka 1-2 jari sering teraba sisa jaringan

d. PP tes positif atau negatif

e. Anemia

4. Abortus Komplit ( keguguran lengkap )

Pada abortus jenis ini hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri.

Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya

dalam 10 hari perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim

telah sembuh dan epitelisasi telah selesai. Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan

semua.

Tanda-tanda abortus komplit:

a. Perdarahan yang sedikit

b. Ostium uteri telah menutup

c. Uterus telah mengecil

5. Abortus Habitualis
Adalah abortus spontan yang terjadi 3x atau lebih berturut-turut. Etiologi

abortus habitualis pada dasarnya sama dengan abortus spontan. Selain itu telah

ditemukan sebab imunologik yaitu kegagalan reaksi terhadap antigen lymphocyte

tropoblast cross reaktive (TLX). Pasien dengan reaksi lemah atau tidak ada akan

mengalami keguguran.

Tanda-tanda abortus habitualis

a. Kehamilan triwulan kedua terjadi pembukaan serviks tanpa disertai mules

b. Ketuban menonjol dan suatu saat akan pecah

c. Timbul mulas yang selanjutnya akan diikuti dengan melakukan pemeriksaan

vaginal tiap minggu

d. Penderita akan mengeluh bahwa ia telah mengeluarkan banyak lendir dari

vagina

e. Diluar kehamilan penentuan serviks inkompeten dilakukan dengan

histerosalpingografi yaitu ostium internum uteri melebar lebih dari 8mm

6. Missed Abortion

Kalau janin muda yang telah mati tertahan didalam rahim selama 2 bulan atau

lebih. Sekitar kematian janin kadang-kadang ada perdarahan pervaginam sedikit

hingga menimbulkan gambaran abortus imminens

Tanda-tanda missed abortion :

a. Rahim tidak membesar malahan mengecil karena aborsi air ketuban dan

macerasi janin

b. Buah dada mengecil kembali

c. Gejala-gejala yang penting tidak ada hanya ammenorhoe berlangsung terus

d. Tes kehamilan menjadi negatif serta denyut jantung janin menghilang


e. Dengan USG bisa ditentukan apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai

umur kehamilan.

f. Perlu diketahui bahwa missed abortion kadang disertai dengan gangguan

pembekuan darah karena hipofibrinogenemia,sehingga pemeriksaan kearah

ini perlu dilakukan.

g. Biasanya keadaan ini berakhir dengan abortus spontan selambat-lambat 6

minggu setelah janin

D. Abortus Komplitus

Abortus Kompletus merupakan abortus yang tidak dapat dihindari.

Abortus Kompletus ( keguguran lengkap ) adalah abortus yang hasil konsepsi

( desidua dan fetus ) keluar seluruhnya sebelum usia kehamilan 20 minggu.

1. Tanda-tanda Abortus Kompletus :

a. Perdarahan pervaginam

b. Adanya kontraksi uterus

c. Ostium serviks sudah menutup

d. Adanya pengeluaran jaringan

e. Tidak ada sisa jaringan dalam uterus

f. Uterus telah mengecil

2. Penegakan Diagnosa

Abortus Kompletus ditegakan bila jaringan yang keluar juga diperiksa

kelengkapannya. Untuk memastikan rahim bersih atau belum dilakukan USG oleh

dokter spesialis Obstetri dan Gynekologi.

3. Penanganan Abortus Kompletus

Tidak perlu penanganan khusus apabila rahim telah bersih


a. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak yang bisa mengkibatkan

anemia berat dan perlu pananganan dengan tranfusi

b. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas ferrosus 60mg perhari

selama 2 minggu. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung protein,vitamin dan mineral

c. Apabila kondisi ibu baik cukup berikan tablet methylergometrin 3x1 tablet/

hari untuk 3-5 hari,asam mefenamat 3x500mg/hari,tablet Fe 1x60mg/hari

selama 2 minggu,amoxillin 3x500mg/hari selama 3 hari untuk mencegah

terjadinya infeksi.

d. Pastikan tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan meliputi KU,tanda-

tanda vital dan pengeluaran pervaginam

e. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut dirumah

f. Anjurkan ibu untuk diet tinggi protein,vitamin dan mineral

g. Anjurkan ibu untuk kontrol setelah obat habis atau jika ada keluhan

E. Komplikasi Akibat Abortus

Komplikasi yang bebahaya akibat abortus adalah perdarahan,perforasi,infeksi dan

syok.

1. Perdarahan

Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uteri dari sisa-sisa hasil

konsepsi dan bila perlu diberikan tranfusi darah. Kematian karenaperdarahan

dapat trerjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.

2. Perforasi

Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam

posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peritiwa ini penderita perlu diamati dengan
teliti. Jika ada tanda bahaya perlu segera dilakukan laparotomi dan tergantung dari

luas dan bentuk perforasi,penjahitan luka perforasi atau perlu histererktomi.

3. Infeksi

Sejumlah penyalit kronik diperkirakan dapat menyebabkan abortus,

brucella abortus dan campylobacter fetus merupakan kausa abortus. Pada sapi

yang telah lama dieknal,tetapi keduanya bukan kausa signifikan pada manusia,

bukti bahwa toxoplasmagondii menyebabkanabortus pada manusia kurang

mayakinkan. Tidak terdapat bukti bahwa listeria monocytogenes atau chlamydia

trachomatis menyebabkan abortus pada manuasia. Herpes simplek dilaporkan

berkaitan dengan peningkatan insidensi abortus setelah terjadi infeksi genital pada

awal kehamilan. Abortus spontan secara independen berkaitan dengan antibodi

virus imunodefisiensi manusia (HIV-1) dalam darah ibu dan kolonisasi vagina

pada ibu oleh streptokokus grup B

4. Syock

Syock pada abortus dapat terjadi karena perdarahan ( syock haermorragie)

dan karen infeksi berat ( syock endoseptik )


BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat Pelayanan : VK PONEK Rumah sakit klungkung


Tanggal : 15 februari 2023

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal 15 februari 2023, Pukul 11.00 WITA
1. Identitas
Ibu Ayah
Nama : Ny. “AA” : Tn. “KD”
Umur : 23 Tahun : 25 Tahun
Agama : Hindu : Hindu
Suku Bangsa : Bali, Indonesia : Bali, Indonesia
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja : Swasta
Alamat/Tlp : Dsn. Rame Kusamba, Dawan
No. Telp : 081 338 444 xxx
Jaminan Kesehatan : JKN

2. Keluhan Utama
Ny. “AA” datang dengan keluhan keluar darah gumpalan pervaginam
sejak tadi pagi pukul 06.00 WITA.
3. Riwayat Menstruasi
Ny. “AA” mengatakan pertama kali menstruasi (usia menarche) saat umur
11 tahun. Ny. “AA” mengatakan biasa haid teratur siklus + 30 hari, biasa haid
selama + 5-7 hari, biasa mengganti pembalut 2-3 kali dalam sehari. Ny. “AA”
mengatakan tidak pernah mengalami keluhan saat menstruasi.
4. Riwayat Pernikahan
Ny. “AA” mengatakan sudah menikah sah sejak umur 23 tahun. Ini
merupakan pernikahan pertama Ny. “AA” dengan suami. Lama pernikahan Ny.
“AA” dan suami + selama 3 bulan.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


Tahun Usia Cara Penolong Jenis BB ASI Keadaan
kehamila bersalin persalinan Kelamin Eksklusif sekarang
n
2023 Hamil ini

6. Riwayat Hamil Ini


Ini merupakan kehamilan Ny. “AA” yang ke-1. Ibu mengatakan tidak
pernah mengalami keguguran sebelumnya. Ny. “AA” pernah memeriksakan
kehamilan 1 kali di dokter dengan pemeriksaan USG. Selama kehamilan Ny.
“AA” mengatakan hanya meminum Asam Folat. HPHT: 2-11-2022, TP: 9-8-2023.
Usia kehamilan 13 Minggu 5 hari.
Ny. “AA” tidak memiliki riwayat penyakit akut dan kronis. Ny. “AA”
mengatakan tidak pernah melakukan kebiasaan buruk yang berpengaruh terhadap
kondisi kehamilan seperti minum jamu, minum obat-obat di luar resep dan minum
beralkohol.
7. Riwayat Pemakaian Kontrasepsi
Ny. “AA” mengatakan sebelumnya tidak pernah menggunakan KB.

8. Kebutuhan Biologis
a. Bernapas : Tidak ada kesulitan
b. Pola Makan : Ny. “AA” mengatakan biasa makan 3 kali sehari
dengan menu: nasi, sayur, lauk pauk, dan buah. Ny.
“AA” tidak memiliki makanan pantangan.
c. Pola Minum : Ny. “AA” mengatakan biasa minum + 8 gelas per
hari
d. Pola Eliminasi : Ny. “AA” biasa BAK 5 kali sehari, warna kuning
jernih, BAB 1 kali sehari, konsistensi lembek. Tidak
ada keluhan Ny. “AA” terkait BAK dan BAB.
e. Gerakan Janin : Belum dirasakan
f. Hubungan Seksual : Ny. “AA” mengatakan biasa berhubungan seksual
sebanyak 1 kali dalam 1 minggu, tidak ada keluhan.
g. Aktivitas : Ny. “AA” mengatakan aktivitas sehari-harinya
ringan.
h. Kebersihan diri : Ny. “AA” mengatakan biasa mandi 2x sehari,
menggosok gigi 2x sehari, keramas 2-3x dalam 1
minggu, mencuci tangan sebelum melakukan dan
sesudah berkegiatan dan mengganti pakaian dalam
2x sehari.
9. Kebutuhan Psikologis
Ny. “AA” mengatakan cemas terhadap kehamilannya. Ny. “AA”
mengatakan tidak pernah mengalami trauma dalam kehidupan dan tidak pernah
berkonsultasi dengan Psikiater.
10. Kebutuhan Sosial
Ny. “AA” mengatakan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan
tempat tinggal baik. Dukungan yang diterima Ny. “AA” baik. Ny. “AA” tidak ada
masalah dalam perkawinannya dan tidak pernah mengalami kekerasan fisik. Ny.
“AA” bersama-sama dengan suami dalam pengambilan keputusan.
11. Perilaku dan Gaya Hidup
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah diurut dukun, tidak pernah minum
obat tanpa resep, minum-minuman beralkohol, minum jamu, konsumsi
Ganja/NAPZA, dan tidak merokok.
12. Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit ibu
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit
kardiovaskuler, asma, hipertensi, epilepsi, DM, TORCH, hepatitis, operasi
dan PMS.
b. Riwayat penyakit keluarga
Ny. “AA” mengatakan tidak ada keluarga yang menderita asma, kanker,
hipertensi, epilepsi, DM, alergi, hepatitis dan penyakit jiwa.
c. Riwayat penyakit kandungan
Ny. “AA” mengatakan tidak pernah menderita tumor, kista, mioma, kanker
dan PID.

13. Pengetahuan Ibu


Ny. “AA” mengatakan sudah tahu tentang perubahan fisik selama hamil,
nutrisi selama hamil dan tanda bahaya kehamilan trimester I.

B. DATA OBJEKTIF
Tanggal 15 februari 2023, pukul 11.10 WITA
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum Ny. “AA” baik, kesadaran composmentis.
b. Berat badan Ibu 61 kg, TB 160 cm, LiLa 24 cm, postur normal.
c. Tanda-tanda vital TD 100/70 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 18x/menit, Suhu
36,80C.
d. Penilaian nyeri : Ny. “AA” ada nyeri, lokasi di simpisis. Intensitas nyeri
adalah 5.
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Simetris, rambut hitam dan bersih
b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
d. Hidung : Bersih, tidak ada kelainan
e. Mulut : Mukosa bibir lembab, warna merah muda
f. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada kelainan
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pelebarann
vena jugularis
h. Payudara : Simetris, putting susu menonjol, payudara bersih, tidak
ada pengeluaran
i. Ekstremitas : Tungkai simetris, tidak ada oedema, refleks patella +/+,
tidak ada varises, tidak ada kelainan

3. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi
2) Palpasi : TFU belum teraba
b. Anogenital
1) Genetalia eksterna: Normal, tidak ada kelainan, ada pengeluaran
pervaginam darah warna kehitaman, tidak ada perdarahan aktif
2) Genetalia interna : VT : v/v taa, O - , perdarahan tidak aktif
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin : 12,8 g/dL
b. Golongan darah : b
c. Protein urine : Negatif
d. Reduksi urine : Negatif
e. PPIA : Non reaktif
f. Siphilis : Non reaktif
g. HbsAg : Non reaktif
h. Rapid test : Non reaktif

C. ANALISA
1. G1P0A0 UK 13 Minggu 5 hari dengan Abortus komplit
2. Diagnosa Potensial
a. Anemia
b. Infeksi

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 15 februari 2023, Pukul 11.15 WITA
Asuhan dilaksanakan secara kolaboratif bersama Bidan dan Dokter SpOG yang
ada di Ruang Bersalin RSUD Klungkung.
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa ibu
kemungkinan mengalami abortus, ibu dan suami paham akan kondisinya.
2. Memberikan KIE kepada ibu dan suami tentang penyebab perdarahan yang
terjadi, ibu dan suami mengerti penjelasan bidan.
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter SpOG
a. Cek lab DL, BT/CT,HB, cek lab telah dilakukan hasilnya WBC: 10.34,
HGB: 11, PLT : 225 BT : 1.30, CT : 11.30, Hb : 11 gr/dL
4. Berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk melakukan USG. USG telah
dilakukan dan dokter mengatakan bahwa ibu mengalami abortus komplit.
5. Memberikan KIE tentang penyebab nyeri perut bagian bawah yang dialami
ibu serta memberi dorongan spiritual kepada ibu, ibu mengerti dan menerima
kondisinya sekarang.
6. Memberikan KIE kepada ibu dan suami bahwa pendarahan akan berhenti
selama kurang lebih 10 hari. Ibu dan suami paham dengan penjelasan yang
telah diberikan.
7. Membantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan ibu, ibu sudah
dalam posisi yang nyaman .
8. Memberikan KIE kepada suami untuk mendampingi ibu dan menenangkan
ibu, suami mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.
9. Observasi tanda tanda klinis ibu, tanda klinis ibu baik dan bisa dipulangkan.
10. Memberikan ibu terapi obat yaitu Amoxilin 3x500 mg, As Mefenamat 3x500
mg, Fe 1x1 tab. Ibu paham dan bersedia meminum obat yang telah diberikan.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

A. Data Subyektif
Berdasarkan hasil anamnesa yang dilakukan, diketahui bahwa ibu sedang

anak pertama usia 13 minggu 5 hari, ibu mengatakan belum pernah mengalami

keguguran, namun ibu mengalami pengeluaran darah beserta gumpalan disertai

nyeri perut bagian bawah sejak pagi pukul 06.00 WITA. Saat ini ibu merasa lemas

dan pusing. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa abortus komplit

jenis ini hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri. Perdarahan segera

berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10 hari

perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan

epitelisasi telah selesai. Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan semua.

B. Data Obyektif
Untuk melengkapi data objektif, dilakukan pemeriksaan terhadap Ny.

“AA” umur 23 tahun yang meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda

vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Adapun hasil dari

pemeriksaan umum yaitu keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis,

tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 82x/menit, suhu 36,7C, pernafasan 20x/menit,

terjadi penurunan berat badan selama hamil 1 kg. Mata konjungtiva pucat, sklera

putih, genitalia bersih, tidak ada massa/benjolan, tidak ada pembengkakan kelenjar

skene dan bartolini, terlihat darah yang bergumpal keluar dari vagina, pada

pemeriksaan inspekulo terlihat OUE tertutup. Hal ini sesuai dengan teori bahwa

gambaran klinis dari abortus inkomplit yaitu :

1. Perdarahan pervaginam
2. Adanya kontraksi uterus
3. Ostium serviks sudah menutup
4. Adanya pengeluaran jaringan
5. Tidak ada sisa jaringan dalam uterus
6. Uterus telah mengecil
C. Analisis
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang telah didapat maka dapat ditegakkan

analisa “G1P0A0 UK 13 minggu 5 hari dengan abortus komplit”

D. Penatalaksanaan
Asuhan yang dapat diberikan pada Ny. AA meliputi pemberian penjelasan hasil

pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG

untuk tindak lanjut keadaan ibu berupa advice dokter yaitu melakukan USG untuk

mengetahui keadaan kandungan ibu, memberikan dukungan emosional kepada ibu

dan keluarga, melakukan observasi tanda-tanda vital ibu, perdarahan.


BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum

janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang

dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus komplit adalah

abortus yang hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri. Perdarahan segera

berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10 hari

perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim telah sembuh dan

epitelisasi telah selesai. Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan semua.

B. Saran
Sebagai petugas kesehatan kita harus melakukan asuhan kebidanan secara

teliti dan cermat agar masalah kebidanan yang timbul dapat diatasi sesuai dengan

hak dan kewenangan masing-masing petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai