I. TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemisahan komponen fenolik yang ada
dalam minyak cengkeh dengan metode penggaraman.
II. PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu memahami dan melakukan
pemisahan komponen fenolik yang ada dalam minyak cengkeh dengan metode
penggaraman.
Cengkeh (Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum) termasuk jenis
tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh
mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai
20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan
cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang
mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut.
Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian
ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm
dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan
muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat
masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi
kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua.
Sedang bunga cengkeh yang kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab
mengandung minyak atsiri. Cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun.
Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar
matahari langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan
rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas
permukaan laut. Adapun klasifikasinya adalah:
Kerajaan : Plantae
Filum : Angiosperms
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. aromaticum
Cengkeh mengandung minyak esensial yang memiliki khasiat anestetik dan
antimikroba. Minyak esensial ini mengandung zat yang bernama eugenol yang banyak
digunakan untuk mengobati sakit gigi.
Eugenol (nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol) merupakan salah satu
komponen kimia dalam minyak cengkeh, yaitu 79-90% volume. Eugenol berupa zat cait
berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit kekuningan yang dapat berubah menjadi
cokelat bila berada di udara. Eugenol dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan
sedikit dalam air. Eugenol termasuk senyawa fenol yang beraksi dengan alkali
hidroksida membentuk senyawa fenolat yang mengikat kelarutannya dalam air.
http://www.food-info.net/images/eugenol.jpg
Prinsip dari isolasi atau pemisahan komponen fenolik pada minyak cengkeh ini
didasarkan pada fakta bahwa eugenol yang merupakan senyawa fenol dapat bereaksi
dengan basa kuat sehingga dapat diisolasi.
B. Bahan
1. Minyak cengkeh
2. Petroleum eter
3. NaOH
4. HCl
5. Aquadest
6. Lempeng KLT Silika Gel F 254
7. Fase gerak toluena
8. Pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat
9. Pembanding eugenol murni
Fase air
Analisis KLT
V. DATA PERCOBAAN
Fase diam : silika gel F 254
Fase gerak : toluena
Deteksi : pereaksi semprot anisaldehid – asam sulfat
Jarak elusi : 8 cm
Pembanding : eugenol murni
Sebelum disemprot
8 cm
Sesudah disemprot
8 cm
eugenol Na-eugenolat
Lapisan bawah yang terbentuk dimasukkan kembali ke dalam corong pisah, lalu
ditambahkan HCL hingga muncul kabut saat dikocok. Na-eugenolat yang terlarut dalam
fase air (lapisan bawah) dengan penambahan asam akan membuat Na-eugenolat
berubah menjadi fenol bebas yang larut dalam pelarut organik.
Petroleum eter (pelarut organik) dimasukkan ke dalam corong pisah, lalu dikocok
hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas merupakan lapisan organik yang
mengandung fenol bebas dan lapisan yang bawah merupakan lapisan fase air. Fase
organik diambil, lalu ditampung dalam cawan porselen untuk selanjutnya diuapkan agar
petroleum eter yang terdapat di lapisan tersebut hilang. Penguapan dilakukan untuk
mendapatkan residu yang pekat, sehingga dapat dideteksi dengan baik pada metode
KLT.
Analisis dilakukan dengan metode KLT dengan fase diam silika gel F254 dan fase
gerak toluena. Pengembangan dilakukan sekali dengan jarak migrasi 8 cm. Sesudah
elusi, plat KLT dideteksi dengan detektor UV 254 nm dan 366 nm serta sinar tampak.
Pada sinar tampak dan di bawah UV 366 nm, bercak sampel maupun pembanding
tidak terlihat. Sedangkan di bawah UV 254 nm, bercak terlihat dengan warna ungu. Rf
sampel adalah 0,075 dan 0,625 sedangkan pembanding eugenol 0,5. Dari hasil ini,
diduga bahwa sampel yang diuji masih mengandung pengotor karena memiliki bercak
dengan harga Rf 0,075, selain itu harga Rf 0,625 cukup jauh dengan harga Rf eugenol
murni yaitu 0,5 yang berarti sampel dan pembanding memiliki kepolaran yang berbeda.
Analisis selanjutnya dilakukan dengan penyemprotan pereaksi semprot
anisaldehid-asam sulfat pada plat KLT. Selanjutnya plat dipanaskan di dalam oven.
Langkah pemanasan di dalam oven tidak dilakukan, sebaliknya pemanasan plat
dilakukan di atas pengangas air untuk mempersingkat waktu. Hasil pengamatan yang
didapat setelah penyemprotan dan pemanasan adalah pada sinar tampak, bercak sampel
dan pembanding berwarna ungu. Di bawah UV 254 nm, kedua bercak berwarna ungu
dan di bawah UV 366 nm terjadi peredaman.
VII. KESIMPULAN
1. Kandungan utama minyak cengkeh merupakan senyawa fenolik, yaitu eugenol.
2. Isolasi komponen fenolik minyak cengkeh dapat dilakukan dengan metode
penggaraman.
3. Analisis kuantitatif senyawa fenolik dalam minyak cengkeh dilakukan dengan
metode KLT.
4. Hasil Rf yang didapat adalah untuk sampel Rf-nya berharga 0,075 dan 0,625
sedangkan Rf pembanding 0,5. Berarti sampel dan pembanding memiliki kepolaran
yang berbeda.
5. Sebelum disemprot dengan pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat, pada cahaya
tampak maupun di bawah UV 366 nm, sampel dan pembanding tidak terlihat. Di
bawah UV 254 nm, sampel dan pembanding terlihat berwarna ungu.
6. Sesudah disemprot, pada sinar tampak, bercak sampel dan pembanding berwarna
ungu, di bawah UV 254 nm, kedua bercak berwarna ungu dan di bawah UV 366 nm
terjadi peredaman.
7. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel minyak cengkeh kami mungkin mengandung
eugenol tapi masih tercampur pengotor karena isolasi yang tidak sempurna
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011a, http://id.wikipedia.org/wiki/cengkeh , diakses pada tanggal 20
November 2011 pukul 08.35
Anonim, 2011b, http://eckhochems.blogspot.com/2010/04/isolasi-eugenol-dari-bunga-
cengkeh.html. diakses pada tanggal 20 November 2011 pukul 16.00
Anonim, 2011c, http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=9. Diakses pada
tanggal 21 November 2011 pukul 3.37
Stahl, 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, Penerbit ITB,
Bandung
Rizky Handayani
09/284459/FA/08339
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
Analisis Kandungan Tumbuhan Obat
PERCOBAAN I
ANALISIS SENYAWA FENOLIK DALAM MINYAK
CENGKEH
Disusun oleh:
NIM : 09/284459/FA/08339
Dosen :
Asisten Jaga :
Asisten Koreksi :
YOGYAKARTA
2011