Anda di halaman 1dari 29

FARMAKOTERAPI

DIABETES MELITUS

Ade Arinia Rasyad


TERAPI
1. TERAPI NON FARMAKOLOGI
 DIET ( 1 Unit/15 g KH total, pada pasien MD
tipe 2 yang resisten thd insulin : 2-5 UI/15 g
KH total)
 OLAHRAGA, mempermudah transpor glukosa
ke dalam sel2 dan meningkatkan kepekaan
terhadap insulin.

2. TERAPI FARMAKOLOGI
TERAPI DM TIPE 1
 Pemberian insulin
 Pengaturan makan
 Olahraga
 dan edukasi, yang didukung oleh
pemantauan mandiri (home
monitoring).
TERAPI FARMAKOLOGI
A. Terapi Insulin
Pemberian insulin hanya dapat dilakukan
melalui suntikan, insulin dihancurkan di
dalam lambung sehingga tidak dapat
diberikan per-oral (ditelan).

Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam


lapisan lemak,biasanya di lengan, paha atau
dinding perut. Digunakan jarum yang sangat
kecil agar tidak terasa terlalu nyeri
TERAPI INSULIN

 Sediaan insulin umumnya diperoleh dari bovine


atau porcine ( sapi atau babi) atau dengan cara
DNA Rekombinan (dari des 2003 seluruh insulin di
USA sdh menggunakan teknik ini) akan diperoleh
Insulin yang analog dengan insulin manusia.

 Preparat insulin dapat dibedakan berdasarkan


lama kerja (kerja obat singkat, sedang, dan
panjang ) atau dibedakan berdasarkan asal
spesiesnya (human and porcin). Human insulin
yang merupakan hasil teknologi rekombinan
DNA ,dalam larutan yang cair lebih larut dari
porcine insulin,karena adanya treonin (ditempat
alanin) dan mempunyai ekstra gugus hidroksil.
INDIKASI PEMAKAIAN INSULIN
1. DM tipe 1
2. DM tipe 2 yang gula darahnya tidak dapat
dikendalikan dengan diet dan antidiabetika
oral
3. DM dengan BB yang menurun cepat
4. DM dengan komplikasi akut
5. DM pasca bedah pankreas, ketoasidosis dan
koma hiperosmolar
6. DM dengan kehamilan
7. DM dengan HBA1C > 8,5 % (>9%)
FARMAKOKINETIK BERBAGAI INSULIN DAN NAMA SEDIAAN
Jenis Insulin Mulai Kerja Puncak Efek Lama Nama Sediaan Kekuatan
(Jam) (Jam) Kerja
(Jam)

Kerja singkat 0,5 1–3 8 Actrapis HM 40 UI/ml


Actrapis HM Penfil 100 UI/ml
0,5 2-4 6-8 Larutan jernih (bs lewat
IV)
Kerja sedang 1-2 6 - 12 18 – 24 + protamin (NPH)
(NPH=Neutral + zink (insulin lente),
Protamin Hagedom) btknya suspensi,absorpsi
lbh lambat shg efek lbh
panjamg
Kerja sedang mulai 0,5 4 – 12 24 Insulatard HM 40 UI/ml
kerja singkat Insulatard HM 100 UI/ml
Penfil 40 UI/ml
2,5 7 - 15 24 Monotard HM 100 UI/ml

Kerja lama 4-6 14 - 20 24 - 36 Protamin Zinc Sulfat Efek nya dapat


Glargine (Lantus) bertahan 24 j

Sediaan campuran 0,5 1,5 – 8 14 – 16 Humulin 20/80 40 UI/ml


0,5 1–8 14 – 15 Humulin 30/70 100 UI/ml
0,5 1-8 14 - 15 Humulin 40/60
Mixtard 30/70 40 UI/ml
Penfil 100 UI/ml
TERAPI INSULIN
Pada DM tipe 1 kebutuhan insulin rata2/hari 0.5-0.6
unit/ kg.
Pada DM tipe 2, kisaran dosis 0.7 – 2,5 unit/ kg.
Literatur lain : insulin rata2 0.5- 1 unit/ kg.
(40% basal, 60% post prandial)
Misalnya :
pasien dengan BB 80 kg , akan diberikan insulin 0,5
U/KgBB, maka kebutuhan insulin nya 0,5 U/KgBB x 80
Kg = 40 U, 40% diberikan Insulin basal ( Lantus malam
atau pagi hari , 40% x 40 U = 16 U) dan 60% diberikan
insulin post prandial terbagi untuk setiap kali makan
(3x makan @ 8 U)
EFEK SAMPING INSULIN :

 Penambahan BB
 Hipogikemia, pengobatan nya :
 Glukosa (10-15 g) secara per oral
 Dextrose IV unt pasien yg tdk sadar
 Glukagon I g IM, untuk pasien yg tdk
sadar yang tdk memungkinkan
mendapatkan akses IV
TERAPI DM TIPE 2
 Pemberian Obat Hipoglikemik Oral
(OHO) tunggal
 Pemberian 2 atau lebih OHO
 Pemberian OHO kombinasi insulin
PENGGOLONGAN OBAT
HIPOGLIKEMIK ORAL
1. Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi
obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida
(meglitinida dan turunan fenilalanin).
2. Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan
sensitifitas sel terhadap insulin), meliputi obat-obat
hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion, yang
dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif.
3. Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-
glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa
dan umum digunakan untuk mengendalikan hiperglikemia
post-prandial (post-meal hyperglycemia). Disebut juga
“starch-blocker”. Contoh lain Inhibitor dpp-4 (dipeptidyl
peptidase)
B. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
(OHO)
1. Sulfonil urea
2. Sekresi insulin kerja pendek ; nateglinide
dan refaglinide
3. Biguanida
4. Tiazolidindion
5. Penghambat alfa glukosidase
6. Inhibitor dpp-4 (dipeptidyl peptidase)
1. GOLONGAN SULFONILUREA
 Golongan ini bekerja dengan merangsang
produksi insulin pada sel ß pankreas untuk
mempertinggi sekresi insulinnya ( hy untyang
sel-sel ß pulau Langerhansnya masih dapat
berfungsi ).
 Menurunkan HBAIC 1,5-2%, GDP 60-70 mg/dl
 Obat-obat yang termasuk golongan
sulfonilurea seperti Klorpropamid, Glikazid,
Glibenklamida/Gliburid, glipizida, Glikuidon,
glimepirida, dan tolbutamid.
 Terapi tunggal atau kombinasi dengn insulin,
metformin atau akarbose
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
SULFONIL UREA
NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg
LANSIA mg/hari mg/hari
ASETOHEKSAMID 250 150-250 1500
KLORPROPAMID 250 100 500
TOLAZAMID 100-250 100 1000
TOLBUTAMID 1000-2000 1000 300400
GLIPIZID 5 5 20
GLIBURID 5 5 20
GLIBURID 3 3 12
MIKRONIZE
GLIMIPIRID 1-2 2
2. GOL SEKRESI INSULIN KERJA PENDEK
 Mirip dg sulfonil urea, mencetuskan pelepasan
insulin dari pankreas segera sesudah makan.
 Menurunkan HBAIC 0,8 - 1%, GDP 60-70 mg/dl
 Obat yang termasuk golongan miglitinida
adalah repaglinid dan nategnilid
 Repaglinida secara peroral 0,5-2 mg maks 16
mg/hari.dapat diberikan 2, 3, atau 4 kali
sehari 30 menit sebelum makan.
 Nateglinide, Peroral 120 mg 3x1 ac.
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
SEKROTAGOGUM INSULIN KERJA PENDEK

NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg


LANSIA mg/hari mg/hari
NATEGLINID 120 BERSAMA 120 BERSAMA 120 MG 3X1
MAKANAN MAKANAN SEHARI
REAPAGLINID 0.5 – 1 DENGAN 0.5 – 1 DENGAN 16
MAKANAN MAKANAN
3. GOLONGAN BIGUANIDA
 Golongan biguanida mempunyai mekanisme
kerja, mengurangi glukoneogenesis di hati
(menurunkan glukosa hepatik),
memperlambat absorbsi glukosa dari saluran
pencernaan dan peningkatan penyerapan
glukosa di jaringan perifer.
 Obat-obat yang termasuk golongan biguanid
seperti fenformin, buformin, dan metformin
(2x 500mg/hari segera setlah makan, dosis
ditingkatkan 500 mg tiap minggu, maks 850
mg 3x/hari)
BIGUANIDA LANJUTAN…
 Menurunkan HBAIC 1,5 - 2%, GDP 60-80 mg/dl, mampu
menurunkan GDP > 300 mg/dl.
 Golongan biguanida bagi penderita obesitas refrakter
dimana hiperglikemianya disebabkan karena resistensi
insulin
 Sebagai terapi kombinasi dengan golongan sulfonilurea
bila dengan sulfonilurea gagal diobati dan sebagai
terapi kombinasi dengan insulin
 Metformin satu2 nya yg disetujui USA unt DM pada
anak
 Bila GDP>260 mg/dl diberikan analag Insulin sbg
intervensi awal, GDP>210 mg/dl, HBA1C >9%
→kombinasi mis sulonilurea dan metformin
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
BIGUANIDA

NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg


LANSIA mg/hari mg/hari
METFORMIN 500 MG 2X1 TERGANTUNG FUNGSI 2500
SEHARI GINJAL
METFORMIN LEPAS 500-1000 TERGANTUNG FUNGSI 2500
LAMBAT BERSAMA MAKAN GINJAL
MALAM
4. PENGHAMBAT ENZIM ΑΙ-GLUKOSIDAS

 Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat


kerja enzim α-glukosidase sehingga mencegah
penguraian sukrosa dan KH kompleks dalam usu
halus.Dengan demikian akan memperlambat dan
menghambat penyerapan KH.
 Obat ini tidak menyebabkan hipoglikemia.
Absorbsinya sangat sedikit dan efek samping utama
adalah perut kembung, diare dan kram abdominal.
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini
adalah akarbose dan miglitol
 Sbg tambahan terhadap sulfonilurea dan biguanida
pada DM yang tidak dapat dikendalikan dengan obat
dan diet
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
PENGHAMBAT ALFA-GLUKOSIDASE

NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg


LANSIA mg/hari mg/hari
AKARBOSE 25 mg 1-3x 25 mg 1-3x 25 mg-100 mg 3x
sehari sehari sehari
MIGLITOL 25 mg 1-3x 25 mg 1-3x 25 mg-100 mg 3x
sehari sehari sehari
5. GOLONGAN
THIAZOLIDINDIONE (TZD)
 Kerja utama obat golongan tiazolidindion
yaitu untuk mengurangi resistensi insulin
dengan meningkatkan ambilan glukosa dan
metabolisme dalam otot dan jaringan
adiposa
 Obat yang termasuk ke dalam golongan ini
adalah pioglitazone dan rosiglit (4-8 mg/hari)
 Dosis pioglitazon yang dianjurkan adalah 30
-45 mg/hari.
 Terapi tunggal atau kombinasi dengan
metformin
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
TIAZOLIDINNDION

NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg


LANSIA mg/hari mg/hari
PIOGLITAZON 15 15 45
ROSIGLITAZON 2-4 2 8 mg / hari ATAU 4
mg 2X1 SEHARI
DOSIS OBAT ANTIDIABETIKA ORAL
PRODUK KOMBINASI
NAMA GENERIK DOSIS NON DOSIS LANSIA DM mg
LANSIA mg/hari mg/hari
GLIBURID/METFORMIN 2.5-5 / 500
2xsehari periksa
fungsi ginjal
GLIPIZID/METFORMIN 2.5-5 / 500
2xsehari periksa
fungsi ginjal
ROSIGLITAZON/METFO 1-2 / 500
RMIN 2xsehari
6. INHIBITOR DPP-4
(DIPEPTIDYL PEPTIDASE)
 Mengurangi jumlah glukagon postprandial
yang tidak tepat dan merangsang sekresi
insulin tergantung glukosa
 Rata2 pengurang HBAIC 0,7%-1% pada dosis
maks
 Contoh obat :
Sitagliptin 100 mg peroral/hari
Saxagliptina 5 mg peroral/hari
Linagliptin 5 mg peroral/hari
Alogliptin 25 mg/hari
FARMAKOTERAPI DM TIPE 2
 Pasien simptomatik dg GDP > 260 mg/dl awalnya
memerlukan insulin atau kombinasi terapi oral
untuk mengurangi toksisitas glukosa
 Pasien dg HBAIC < 7%, GD 140-200 mg/dl diobati
dg perbaikan lifestile dan diet.
 Pasien dg 7< HBAIC < 8,5 diobati dg oral tunggal
atau kombinasi
 Pasien dg HBAIC ≥ 8,5% (9%) dan GDP > 210 mg/dl :
obat 0ral tunggal/kombinasi + insulin
LANJUTAN…

 Pasien obesitas 120% dari BB ideal tanpa


kontraindikasi diberikan metformin dinaikan
sampai mak 2000 mg/hari. Glitazone diberikan
untuk yg KI metformin
 DM dg BB normal diberikan sekretagog insulin
 Terapi tambahan diberikan apabila setelah 3-6
bulan target glikemik tidak terpenuhi
 obat peroral yang berlabel untuk anak-anak
adalah metformin, walaupun sulfonilurea
kadang-kadang juga digunakan.
 TERIMAKASIH
TUGAS

Anda mungkin juga menyukai