OLEH :
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2009).
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat memerlukan
pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Salah satu tempat
dimana masyarakat dapat memperoleh suatu pelayanan
kesehatan adalah rumah sakit.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 pasal 1
Rumah Sakit adalahinstitusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Untuk menjalankan tugas, Rumah Sakit
mempunyai fungsi yang terdapat dalam UU No.44 tahun 2009
:
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INSTITUSI
PASANGAN/DU-DI
B. Pelaporan
Pelaporan Narkotika dan Psikotropika di RSU Puri Raharja
dilakukan secara berkala, dilakukan secara online melalui situs
resmi kementrian kesehatan republik indonesia yaitu SIPNAP
kemkes.go.id, dalam laporan tersebut dicantumkan: nama obat
narkotika dan psikotropika, jenis akhir bulan. Selanjutnya pihak
administrator akan mengirimkan tanda terima pelaporan melalui
email rumah sakit.
Pelaporan perbekalan farmasi di RSU Puri Raharja juga
dilakukan menggunakan surat yang dilaporkan kepada pihak
dinas kesehatan provinsi/kota Denpasar terdiri dari:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi dalam rumah sakit dikepalai oleh seorang
Direktur dengan memiliki wakil direktur dari tiap bagian dan
sub bagian. Dimana Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang
dikepalai oleh seorang apoteker untuk mengkoordinir
bawahannya.
Tugas dan fungsi rumah sakit yaitu, pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit memiliki tugas mengelola mulai
dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan,
peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai
pengendalian perbekalan farmasi dengan fungsi klinik dan non
klinik.
Cara pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan
dilakukan secara langsung berinteraksi pada pasien sedangkan
untuk pasien rawat inap dilakukan oleh perawat dan untuk
pasien IRD dengan palayanan kepada perawat atau anggota
keluarga.
Cara pengolahan perbekalan farmasi dirumah sakit yang
meliputi perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan, pengadaan yang dilakukan dengan cara tender dan
pemesanan langsung, penerimaan dengan cara rekanan
mengirim atau menyerahkan barang farmasi kepada panitia
pemeriksaan dan penerimaan barang berdasarkan surat pesanan
atau Surat Perintah Kerja (SPK), penyimpanan dengan cara
penyusunan abjad dan FIFO serta penyimpanan obat disesuaikan
dengan suhu yang seharusnya dan pendistribusian dilakukan
secara merata pada apotek dan depo.
3.2 Saran
1. Saran Kepada Pihak Sekolah :
a. Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan PKL lebih diperbanyak dan diperluas sehingga siswa
dan siswi dapat lebih mantap lagi dalam melaksanakan PKL.
b. Dan perlu adanya bimbingan kepada siswa –siswi yang akan
PKL bagaimana cara membuat laporan PKL.
2. Saran Untuk Rumah Sakit :
a. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.
b. Meningkatkan kuantitas tenaga kefarmasian agar
mengoptimalkan pelayanan kefarmasian di RSU. Puri Raharja.
3. Saran untuk Siswa / Siswi yang akan melaksanakan PKL:
a. Sebaiknya siswa / siswi yang hendak melaksanakan PKL
kiranya bisa menguasai pelajaran kefarmasian khususnya
sinonim, mengetahui nama-nama obat baik generik maupun
paten serta pengetahuan mengenai tata cara pemakaian
komputer.
b. Hendaknya siswa / siswi PKL dapat lebih disiplin, menjaga
sikap dan mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan oleh
instansi yang menjadi tempat PKL.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN