Anda di halaman 1dari 24

Simulasi pbf

Dosen pengampu
Supriadi, S.si, M.Farm,Apt
Andy Brata, S,Farm M,M Apt

KELOMPOK 3
Putri Ayu (PO71390200040)
Dhea Anggriani (PO71390200038)
Zela Putri Olensia (PO71390200044)
Sabina Humaira (PO71390200046)
Indri Dwi Kinanti (PO71390200048)
Haura Thanaska ( PO71390200050)
Nastiti Azzahra (PO71390200056)
Sucy charisma sita (PO71390200058)
PENGERTIAN RUMAH SAKIT

Rumah Sakit menurut Permenkes Nomor 72. Tahun 2016 adalah


sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
Lanjutan

• Rumah sakit dinyatakan juga pada Pasal 1 ayat (1) PerMenKes RI No.159
b Tahun 1988 Tentang Rumah Sakit.“Rumah Sakit adalah sarana
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
• Rumah sakit (RS) adalah suatu badan usaha yang menyediakan
pemondokan dan yang memberikan jasa pelayanan medis jagka pendek
dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik,
terapetik, dan rehabilitatif untuk orang orang yang menderita sakit, terluka
dan untuk mereka yang melahirkan (WHO).
Asas dan tujuan rumah sakit

Dalam pasal 2 Undang Undang No 44 tahun 2009 disebutkan


“Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi social. Tujuan
penyelenggaraan Rumah Sakit tidak lepas dari ketentuan
bahwa masyarakat berhak atas kesehatan sebagaimana
dirumuskan dalam berbagai ketentuan undang-undang, salah
satunya dalam undang-undang no 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.
Penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan :
1.Mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2.Memberikan perlindungan terhadap keselamatan
pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan
sumber daya manusia di rumah sakit.
3.Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit,
4.Memberikan kepastian hukum kepada pasien,
masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan
Rumah Sakit.
Fungsi rumah sakit
Rumah Sakit mempunyai fungsi:
1.Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
2.Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3.Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan
4.Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Persyaratan rumah sakit
Dalam pasal 7 Undang Undang No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
disebutkan :
A. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
B. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
swasta.
C. Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis
dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau
Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau
Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
D. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (2) harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya
bergerak di bidang perumahsakitan.
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
Pengelolaan perbekalan farmasi atau sistem manajemen perbekalan farmasi
merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi
yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Kegiatannya mencakup
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, dan pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi .
PERENCAAN
Perencanaan perbekalan farmasi adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses
pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit.
Tahapan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi meliputi:
1.Pemilihan
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan apakah perbekalan farmasi benar- benar
diperlukan sesuai dengan jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit di rumah sakit.
Pemilihan obat di rumah sakit merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sesuai
dengan kelas rumah sakit masing-masing, Formularium RS, Formularium Jaminan
Kesehatan bagi masyarakat miskin, Daftar Plafon Harga obat (DPHO) Askes dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Sedangkan pemilihan alat kesehatan di rumah sakit dapat
berdasarkan dari data pemakaian oleh pemakai, standar ISO, daftar harga alat, daftar harga
alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Ditjen Binfar dan Alkes, serta spesifikasi yang
ditetapkan oleh rumah sakit
PERENCANAAN
2. Kompilasi Penggunaan
Kompilasi penggunaan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan masing-masing
jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum.
3. Perhitungan Kebutuhan
Menentukan kebutuhan perbekalan farmasi merupakan tantangan yang berat yang harus dihadapi oleh tenaga
farmasi yang bekerja di rumah sakit. Masalah kekosongan atau kelebihan perbekalan farmasi dapat terjadi, apabila
informasi yang digunakan semata-mata hanya berdasarkan kebutuhan teoritis saja.
Adapun pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui beberapa metode:
PERENCANAAN
A. METODE KONSUMSI
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data riel konsumsi perbekalan
farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam rangka menghitung jumlah perbekalan farmasi yang dibutuhkan adalah:
1)Pengumpulan dan pengolahan data
2)Analisa data untuk informasi dan evaluasi
3)Perhitungan perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi
4)Penyesuaian jumlah kebutuhan perbekalan farmasi dengan alokasi dana.
PERENCAAN
b. Metode Morbiditas/Epidemiologi
Dinamakan metode morbidotas karena dasar perhitungan adalah jumlah kebutuhan perbekalan farmasi yang
digunakan untuk beban kesakitan (morbidity load) yang harus dilayani.
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikan
kunjungan, dan waktu tunggu (lead time).
Langkah-langkah dalam metode ini adalah:
1)Menentukan jumlah pasien yang dilayani
2)Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan prevalensi penyakit.
3)Menyediakan formularium/standar/pedoman perbekalan farmasi.
4)Menghitung perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi.
5)Penyesuaian dengan aloksai dana yang tersedia.
PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui:
1.pembelian
2.produksi/pembuatan sediaan farmasi,
3.sumbangan/droping/hibah.
Pada proses pengadaan ada 3 elemen penting yang harus diperhatikan:
1.Pengadaan yang dipilih, bila tidak teliti dapat menjadikan “biaya tinggi”
2.Penyusunan dan persyaratan kontrak kerja (harga kontrak = visible cost + hidden cost), sangat penting utuk
menjaga agar pelaksanaan pengadaan terjamin mutu (misalnya persyaratan masa kadaluwarsa, sertifikat
analisa/standar mutu, harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS), untuk bahan berbahaya, khusus
untuk alat kesehatan harus mempunyai certificate of origin, waktu dan kelancaran bagi semua pihak, dan lain-
lain.
3.Order pemesanan agar barang dapat sesuai macam, waktu, dan tempat.
Beberapa jenis obat, bahan aktif yang mempunyai masa kadaluwarsa relatif pendek harus diperhatikan waktu
pengadaannya. Untuk itu harus dihindari pengadaan dalam jumlah besar.
SISTEM PENGADAAN PERBEKALAN
FARMASI

1. Pelelangan
2. Pemilihan langsung
3. Penunjukan langsung
4. Swakelola
5. Produksi
6. Donasi
PENERIMAAN
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. Penerimaan
perbekalan farmasi harus dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab. Petugas yang dilibatkan
dalam penerimaan harus terlatih baik dalam tanggung jawab dan tugas mereka, serta harus mengerti
sifat penting dari perbekalan farmasi. Dalam tim penerimaan farmasi harus ada tenaga farmasi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penerimaan:


1.Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS), untuk bahan berbahaya.
2.Khusus untuk alat kesehatan harus mempunyai Certificate of Origin.
3.Sertifikat analisa produk
PENDISTRIBUSIAN
Distribusi adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi
bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh IFRS dalam mendistribusikan perbekalan farmasi di lingkungannya. Adapun
metode yang dimaksud antara lain:

1.RESEP PERORANGAN

Resep perorangan adalah order/resep yang ditulis dokter untuk tiap pasien. Dalam sistem ini perbekalan farmasi disiapkan
dan didistribusikan oleh IFRS sesuai yang tertulis pada resep.

2.SISTEM DISTRIBUSI PERSEDIAAN LENGKAP DI RUANG

Definisi sistem distribusi persediaan lengkap di ruang adalah tatanan kegiatan pengantaran sediaan perbekalan farmasi
sesuai dengan yang ditulis dokter pada order perbekalan farmasi, yang disiapkan dari persediaan di ruang oleh perawat dengan
mengambil dosis/unit perbekalan farmasi dari wadah persediaan yang langsung diberikan kepada pasien di ruang tersebut.

3.SISTEM DISTRIBUSI DOSIS UNIT (Unit Dose Dispensing =UDD)

Definisi perbekalan farmasi dosis unit adalah perbekalan farmasi yang diorder oleh dokter untuk pasien, terdiri atas satu
atau beberapa jenis perbekalan farmasi yang masing-masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang
cukup untuk suatu waktu tertentu. Istilah “dosis unit” sebagaimana digunakan rumah sakit, berhubungan dengan jenis kemasan
dan juga sistem untuk mendistribusikan kemasan itu. Pasien membayar hanya perbekalan farmasi yang dikonsumsi saja
PENDISTRIBUSIAN
4.SISTEM DISTRIBUSI KOMBINASI
Definisi: sistem distribusi yang menerapkan sistem distribusi resep/order
individual sentralisasi, juga menerapkan distribusi persediaan di ruangan
yang terbatas. Perbekalan farmasi yang disediakan di ruangan adalah
perbekalan farmasi yang diperlukan oleh banyak penderita, setiap hari
diperlukan, dan biasanya adalah perbekalan farmasi yang harganya murah
mencakup perbekalan farmasi berupa resep atau perbekalan farmasi bebas
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1.PENCATATAN
Pencatatan merupakan suatu keguatan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang
keluar dan masuk di lingkungan IFRS. Adanya pencatatan akan memudahkan petugas untuk melakukan
penelusuran bila terjadi adanya mutu obat yang sub standar dan harus ditarik dari peredaran.pencatatan dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk digital maupun manual. Kartu yang umum digunakan untuk melakukan
pencatatan adalah Kartu Stok dan Kartu Stok Induk.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
a.Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan perbekalan farmasi bersangkutan
b.Pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari
c.Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kadaluwarsa) langsung dicatat
di dalam kartu stok.
d.Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir bulan.
PENCATATAN
Informasi yang didapat:

a.Jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa stok)

b.Jumlah perbekalan farmasi yang diterima

c.Jumlah perbekalan farmasi yang keluar

d.Jumlah perbekalan farmasi yang hilang/rusak/kadaluwarsa

e.Jangka waktu kekosongan perbekalan farmasi

Manfaat informasi yang didapat:

a. Untuk mengetahui dengan cepat jumlah persediaan perbekalan farmasi

b. Penyusunan laporan

c. Perencanaan pengadaan dan distribusi

d. Pengendalian persediaan

e. Untuk pertanggungjawaban bagi petugas penyimpanan dan pendistribusian

f. Sebagai alat bantu kontrol bagi Kepala IFRS


Kartu stok induk
Fungsi:

1. Kartu Stok Induk digunakan untuk mencatat mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluwarsa).

2. Tiap lembar kartu stok induk hanya diperuntukkan mencatat dan mutasi 1 (satu) jenis perbekalan farmasi yang berasal dari semua
sumber anggaran.

3. Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu) kejadian mutasi perbekalan farmasi

4. Data pada kartu stok induk digunakan sebagai Alat kendali bagi Kepala IFRS terhadap keadaan fisik perbekalan farmasi dalam
tempat penyimpanan Alat bantu untuk penyusunan laporan perencanaan pengadaan dan distribusi serta pengendalian persediaan.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

5. Kartu stok induk diletakkan di ruang masing-masing penanggung jawab

6. Pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari

7. Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/kadaluwarsa) langsung dicatat didalam kartu stok

8. Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir bulan.


PELAPORAN
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan
yang disajikan kepada pihak yang berkepentingan.

Jenis laporan yang sebaiknya dibuat oleh IFRS meliputi:

No Jenis Laporan Kegunaan Keterangan

1. Keuangan (laporan yang telah dikeluarkan oleh IFRS) Untuk keperluan audit, wajib dibuat.

2. Mutasi perbekalan farmasi Untuk keperluan perencanaan, wajib dibuat.

3/ Penulisan resep generik dan non generik untuk keperluan pengadaan, wajib dibuat.

4. Psikotropik dan narkotik Untuk audit POM dan keperluan perencanaan, wajib dibuat

5. Stok opname Untuk keperluan audit dan perencanaan, wajib dibuat.

6. Pendistribusian, berupa jumlah dan rupiah untuk keperluan audit dan perencanaan, wajib dibuat.

7. Penggunaan obat program untuk keperluan audit dan perencanaan, wajib dibuat.

8. Pemakaian perbekalan farmasi Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin untuk keperluan audit dan perencanaan, wajib dibuat.

9. Jumlah resep Untuk keperluan perencanaan


10. Kepatuhan terhadap formularium untuk keperluan perencanaan, informasikan untuk KFT
11. Penggunaan obat terbesar untuk keperluan perencanaan,informasikan untuk KFT
12. Penggunaan antibiotic Untuk keperluan perencanaan,informasikan untuk KFT
13. Kinerja untuk audit Komputerisasi
Banyak tugas/fungsi penanganan informasi dalam seistem pengendalian perbekalan farmasi (misalnya, pengumpulan,
perekaman, penyimpanan, penemuan kembali, meringkas, mengirimkan, dan informasi penggunaan perbekalan
farmasi) dapat dilakukan lebih efisien dengan komputer daripada sistem manual. Akan tetapi, sebelum sistem
pengendalian perbekalan farmasi dapat dikomputerisasi. Suatu studi yang teliti dan komprehensif dari sistem
manual yang ada, wajib dilakukan. Studi ini harus mengidentifikasi aliran data di dalam sistem dan menetapkan
berbagai fungsi yang dilakukan dan hubungan timbal balik berbagai fungsi itu. Informasi ini kemudian digunakan
sebagai dasar untuk mendisain atau mengevaluasi secara prospektif suatu sistem komputer.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah sakit sebagai organ yang semula didirikan berdasarkan tujuan sosial, kemanusiaan atau keagamaan itu
dalam sejarah pertumbuhannya telah mengalami perkembangan, sehingga rumah sakit berfungsi untuk
mempertemukan 2 (dua) tugas yang prinsipil yang membedakan dengan organ lain yang memproduksi jasa.
Rumah sakit merupakan organ yang mempertemukan tugas yang didasari oleh dalil dalil etik medik karena
merupakan tempat bekerjanya para profesional penyandang lafal sumpah medik yang diikat oleh dalil dalil
hippocrates dalam melakukan tugasnya. Disamping itu dari segi hukum sebagai dasar bagi wadah Rumah Sakit
sebagai organ yang bergerak dalam hubungan-hubungan hukum dalam masyarakat yang diikat oleh norma hukum
dan norma etik masyarakat yang kedua norma tersebut berbeda, baik dalam pembentukannya, maupun dalam
pelaksanaan akibatnya bila dilanggar.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai