Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UJIAN PRAKTEK BIOSTATISTIK

UJI NON PARAMETRIK “UJI BINOMIAL”

Dosen Pengampu :

Drs. Hisran H. Apt., ME

Disusun Oleh:

Nama : Haura Thanaska

Nim : PO71390200050

Tingkat : 3B

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

PRODI D3 FARMASI

TAHUN AJARAN 2022


I. JUDUL
“Uji rata-rata kadar vitamin C”

II. TUJUAN
Untuk mengetahui rata-rata kadar vitamin c

III. DASAR TEORI

Uji statistik non parametrik adalah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan
tidak perlu berdistribusi normal). Oleh karenanya statistik ini juga dikemukakan sebagai
statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal
atau tidak). Statistika non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang
berskala nominal atau ordinal.
Uji statistik non-parametrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Uji satu sampel;
b. Uji untuk dua grup independen (bebas) atau lebih;
c. Uji variabel-variabel berpasangan (paired) atau berhubungan (related).
Uji satu sampel digunakan untuk:
1. Melihat perbedaan signifikan dalam lokasi antara sampel dan populasi;
2. Melihat perbedaan signifikan antara frekuensi yang diamati (real) dan frekuensi yang
kita harapkan;
3. Melihat perbedaan signifikan antara proporsi yang diamati (real) dengan proporsi yang
diharapkan.
Pada makalah ini akan dibahas tentang uji binomial yang merupakan uji satu sampel.

PENGERTIAN UJI BINOMIAL

Uji binomial merupakan uji non parametrik yang digunakan untuk menguji
hipotesis suatu proporsi populasi yang terdiri dari dua kategori misalnya laki-laki dan
perempuan, kaya dan miskin, dll. Jumlah sampelnya kurang dari sama dengan duapuluh
lima (≤ 25). Datanya termasuk data nominal (hanya membedakan). Uji binomial
digunakan sebagai pengganti uji T (T test) jika asumsi normalitas data tidak terpenuhi.
Uji binomial dilakukan pada keadaan yang di dalamnya tiga hal berikut terpenuhi :
a) Percobaan menghasilkan salah satu dari dua kemungkinan hasil yang saling
terpisah, misalnya : “sukses” atau “gagal”, “bagus” atau “jelek”, dll.
b) Probabilitas “sukses” ditulis sebagai p, nilainya selalu tetap dari percobaan yang
satu dengan percobaan yang lainnya. Sedangkan probabilitas “gagal” ditulis sebagai
1-p atau ditulis q.
c) Percobaan-percobaan bersifat independen, artinya hasil dari satu percobaan tidak
akan mempengaruhi terhadap percobaan yang lainnya.
Variabel yang diuji seharusnya bertipe numerik dan merupakan variabel dikotomi.
Variabel dikotomi adalah variabel yang hanya terdiri dari dua macam value, misalnya
benar dan salah, ya dan tidak, 0 dan 1, dan sebagainya.
STATISTIK UJI BINOMIAL
Untuk sembarang nilai p : 0 ≤ p ≤ 1 dan n ≤ 25
x
n!
P ( x ) =∑
x n−x
∙ p ∙ ( 1− p )
i=0 ( n−x ) ! x !
Keterangan:
i = 0,1,2,3,..., n
n = banyaknya percobaan
x = banyaknya peristiwa sukses
p= probabilitas peristiwa sukses
q = probabilitas peristiwa gagal, dimana q=1− p dalam setiap percobaan

HIPOTESIS UJI BINOMIAL


H0 : p= p 0=0,5
H1 : p ≠ p 0 ≠ 0,5

Keterangan:
p adalah besar proporsi hasil pengujian
p0 adalah besarnya proporsi yang diduga atau dihipotesiskan

KRITERIA UJI BINOMIAL


Kriteria uji dua arah dari uji binomial adalah
 H0 ditolak jika 2 P(x)≤ α atau nilai sig ≤ α
 H0 gagal ditolak atau H0 diterima jika 2 P(x)>α atau nilai sig ¿ α

IV. DESAIN PENELITIAN


Menurut Sugiyono (2018) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

V. UJI STATISTIC YANG DIPILIH


Uji non parametrik binomial ,karena uji normalitas menghasilkan hasil yang tidak
terdistribusi normal,lalu dipilih uji binomial untuk mengetahui Untuk menguii perbedaan
proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah ketegori berdasarkan proporsi sampel
tunggal.

VI. HIIPOTESA
Tidak ada hipotesa karena merupakan penelitian deskriptif

VII. TAHAPAN STATISTIK


1. Lakukan uji normalitas di SPSS, dengan cara klik analyze > descriptive statistic>
explore. Lalu akan muncul output uji normalitas.
2. Kemudian, lakukan uji binomial dengan cara dengan cara, klik analyze > non
parametric test > legacy dialogs > binomial. Lalu, akan muncul output uji binomial.
3. Pindahkan output ke word, dan beri penjelasan masing-masing output.

VIII. PEMBAHASAN

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00002 .172 29 .029 .902 29 .011

a. Lilliefors Significance Correction

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN:

Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Jika sigmfikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.


Berdasarkan output diatas, diketahui nilai signifikansi uji normalitas Shapiro wilk lebih sebesar
0,11 dari 0,05. maka dari itu data tidak terdistribusi normal, maka uji yang digunakan uji non
parametrik.

Binomial Test

Category N Observed Prop. Test Prop. Exact Sig. (2-


tailed)

Group 1 <= 13 13 .45 .50 .711

Hasil Group 2 > 13 16 .55

Total 29 1.00

Dasar pengambilan keputusan:

 Jika nilai Exact Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan
 Jika nilai Exact Sig: (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan

Dari tabel diatas diketahui nilai Exact Sig. (2-tailed) sebesar 0,711 yang artinya > 0,05 maka tidak ada
perbedaan yang signifikan dari rata-rata kadar vitamin C yang diuji maka dapat disimpulkan bahwa
peluang rata-rata kadar adalah sama.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan output diatas dapat disimpulkan bahwa:
Peluang rata-rata kadar adalah sama (tidak ada perbedaan)

Anda mungkin juga menyukai