Tabel 4.1
Uji Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 6
Berdasarkan pada tabel hasil uji statistic deskriptif diatas diketahui bahwa nilai
minimum pembiayaan murabahah sebesar 225.577.470.900, nilai maksimum
sebesar 565.841.712.375 dan mean sebesar 406.226.716.857,00 dengan standar
deviasi sebesar 143.119.687.021,399. Pembiayaan musyarakah diketahui bahwa
nilai minimum pembiayaan musyarakah sebesar, 1.834.415.384.926 nilai
maksimum sebesar 5.297.352.005.949 dan mean sebesar 3.313.342.541.912,67
dengan standar deviasi sebesar 1.221.461.218.397,660. Sedangkan untuk ROA
diketahui bahwa nilai minimum sebesar 0,006913 nilai maksimum sebesar
0,009279 dan mean sebesar 0,00819410 dengan standar deviasi sebesar
0,000765018.
b. Uji Multikoleniaritas
Uji ini merupakan bentuk pengujian asumsi dalam analisis regresi
berganda. Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel
independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Menurut Imam
Ghazali (2011:1007-108) tidak terjadi gejala multikoleaniaritas, jika
Tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10,00.
Tabel 4.3
Uji Multikoleniaritas
Sumber : Data diolah
c. Uji Heterokedastisidas
Uji asumsi ini adalah asumsi dalam regresi dimana varian dari residual
tidak sama untuk satu pengamatan yang lain. Gejala varian residual yang
sama dari satu pengamatan yang lain disebut dengan homokedastisitas. Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi dikatakan terjadi heteroskedastisitas
jika data berpencar di sekitar angka nol (0 pada sumbu Y) dan tidak
membentuk suatu pola atau trend tertentu.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat Scatterplot (alur
sebaran) antara residual dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah
distandarisasi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar
scatterplot, seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1
Grafik Uji Heterokedastisitas
Gambar di atas menunjukkan sebaran titik tidak membentuk suatu
pola/alur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas.
Berdasarkan tabel uji parsial diatas, dapat diketahui bahwa nilai sig
untuk pegaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,760 lebih besar > dari
0,05 maka diperoleh hasil variabel independent X1 secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel Y. sedangkan untuk pengaruh X2
terhadap Y dapat diketahui nilai sig sebesar 0,453 lebih besar < dari
0,05 maka diperoleh hasil variabel independent X1 secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel Y.
b. Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama atau
secara simultan. Apabila nilai sig < 0,05 maka variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,
serta apabila nilai sig > 0,05 maka variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.5
Uji F
Berdasarkan tabel Anova diatas, dapat diketahui bahwa nilai sig untuk
pengaruh X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,631 lebih besar < dari 0,05
maka maka dapat diperoleh hasil bahwa variabel independen X1 dan
X2 secara simultan tidak berpengaruh terhadap Y.