Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Uji Wilcoxon Signed Rank Test


Wilcoxon signed rank test merupakan uji non parametrik yang digunakan
untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang
berbeda. Wilcoxon signed rank test digunakan apabila data tidak berdistribusi
normal (Pramana, 2012).
Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji
wilcoxon signed rank test adalah sebagai berikut: jika probabilitas
(Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas
(Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Salah satu tujuan digunakannya analisis statistika adalah membuat
kesimpulan tentang suatu penelitian tertentu dari satu atau beberapa populasi,
baik dengan cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis mengenai penelitian
tersebut (Sudjana, 2005).
Prosedur uji wilcoxon signed rank test (Siregar, 2013):
a. Menentukan hipotesis
Hipotesis yang ditentukan dalam pengujian wilcoxon signed rank test
ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan.
b. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05.
c. Menentukan kriteria pengujian. Ho ditolak jika nilai probabilitas <
0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Ho diterima jika nilai
probablitas > 0,05 berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan.
d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis.
Adapun perhitungan rumus Wilcoxon Signed Rank Test menurut Ghozali
dan Castellan dalam Panuluh (2011) adalah sebagai berikut:

Dimana:
Sehingga diperoleh rumus nilai Z hitung sebagai berikut :

Keterangan :
Z : Z score hasil perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test
µT+ : Mean
σ 2 T : Variance
T + : Jumlah ranking positif
N : Jumlah sampel
1.2. Asumsi atau Syarat Uji
a. Variabel dependen berskala data ordinal atau interval/rasio tetapi
berdistribusi tidak normal. Oleh karenanya perlu melakukan uji
normalitas terlebih dahulu pada selisih antara kedua kelompok. Selisih
yang dimaksud adalah misal: nilai pretest atau sebelum pelajaran dikurangi
nilai posttest atau setelah pelajaran. Apabila memenuhi asumsi normalitas
maka sebaiknya menggunakan uji parametris yang sesuai yaitu uji paired t
test. Dan apabila tidak memenuhi, maka uji Wilcoxon Signed Rank Test
dapat digunakan sebagai alternatif.
b. Variabel independen terdiri dari 2 kategori yang bersifat berpasangan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berpasangan artinya subjek sebagai
sumber data adalah 1 individu atau observasi yang sama. Apabila
subjeknya beda, misal nilai ujian kelas A dan kelas B, maka uji yang tepat
apabila memenuhi asumsi normalitas adalah uji Independen T Test. Dan
apabila tidak memenuhi asumsi normalitas, maka uji yang tepat
adalah Mann Whitney U Test atau yang disebut juga Wilcoxon Rank Sum
Test.
c. Bentuk dan sebaran data antara kedua kelompok yang berpasangan adalah
simetris. Jika tidak memenuhi asumsi ini maka gunakanlah alternatif uji
yang lain, yaitu uji Sign Test.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kasus
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP
kelas IX. Untuk kebutuhan data, peneliti melakukan penilaian atas hasil
belajar siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) metode pembelajaran
kelompok diterapkan di kelas tersebut.
Data sebagai berikut:
PRETEST POSTTEST
67 75
84 90
76 88
34 42
31 47
79 82
88 77
47 55
35 37
41 50
34 44
37 46
36 46
26 38
90 93

2.2. Uji Normalitas dan Interpretasi


a. Langkah Langkah
1. Buka aplikasi spss
2. Klik variabel view, pada kolom ‘Name’ tuliskan variabel yang akan di
uji. Dalam kasus ini variabel yang akan diuji adalah nilai pretest dan
posttest.
3. Klik data view, masukkan nilai pada kolom variabel pretest dan
postest.

4. Klik Analyze  Descriptive Statistics  Explore


5. Kemudian akan muncul kotak dialog.

6. Masukkan kedua variabel pada kotak ‘Dependen list’

7. Klik plots dan centang ‘Normality plots with tests’

8. Klik continue dan klik Ok


b. Output dan Interpretasi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST .236 15 .024 .836 15 .011
POSTEST .229 15 .033 .852 15 .018
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, pada kolom Shapiro-Wilk diketahui


signifikansi pretest sebesar 0,011 dan posttest sebesar 0,018. Sesuai
dengan kaidah pengambilan keputusan dari uji normalitas, jika sig. p >
0,05 berarti data terdistribusi normal dan jika sig. p < 0,05 data tidak
terdistribusi normal. Uji Normalitas diatas signifikansi pretest yaitu 0,011
< 0,05 dan signifikansi posttest yaitu 0,018 < 0,05 yang berarti kedua data
tidak terdistribusi normal dan dapat dilanjutkan uji wilcoxon.
Pada plots di atas banyak titik yang menjauhi garis dan
mengartikan data semakin tidak terdistribusi normal.

2.3. Uji Wilcoxon dan Interpretasi


a. Langkah Langkah
1. Uji wilcoxon dilakukan apabila hasil uji normalitas data tidak
terdistribusi normal.
2. Klik Analyze  Nonparametric Tests  Legacy dialogs  2 Related
Samples...
3. Kemudian akan muncul kotak dialog.

4. Masukkan variabel pretest pada kolom variabel 1 dan variabel posttest


pada kolom variabel 2.
5. Pada ‘Test type’ pilih dan centang wilcoxon.

6. Kemudian klik Ok.


b. Output dan Interpretasi

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
POSTEST - PRETEST Negative Ranks 1a 12.00 12.00
Positive Ranks 14b 7.71 108.00
Ties 0c
Total 15
a. POSTEST < PRETEST
b. POSTEST > PRETEST
c. POSTEST = PRETEST

Test Statisticsa
POSTEST -
PRETEST
Z -2.731b
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

1) Output “Ranks”
a) Negative Ranks atau selisih (negatif) antara hasil belajar matematika
untuk pretest dan post test adalah 1. Nilai 1 ini menunjukkan adanya
penurunan (pengurangan) dari nilai pretest ke nilai postest.
b) Positif Ranks atau selisih (positif) antara hasil belajar matematika
untuk pretest dan post test. Terdapat 14 data positif (N) yang artinya
ke 14 siswa mengalami peningkatan hasil belajar matematika dari
nilai pretest ke nilai post test. Mean Rank atau rata rata peningkatan
tersebut sebesar 7,71, sedangkan jumlah rangking positif atau Sum of
Ranks adalah sebesar 108,0.
c) Ties adalah kesamaan nilai pretest dan posttest, disini nilai Ties adalah
0, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada nilai yang sama antara
pretest dan posttest.
2) Uji Hipotesis Wilcoxon
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Wilcoxon
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Ha diterima
2. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05, maka Ha ditolak

Berdasarkan output “Test Statistics” diketahui Asymp.Sig(2-tailed)


bernilai 0,006. Karena nilai 0,006 < 0,05 maka hipotesis diterima.
Artinya ada perbedaan antara hasil belajar matematika untuk pretest
dan posttest, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh
penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar
matematika pada siswa SMP kelas IX.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Wilcoxon signed rank test merupakan uji non parametrik yang digunakan
untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang
berbeda. Pada uji hipotesis, Asymp.Sig(2-tailed) bernilai 0,006 ada perbedaan
antara hasil belajar matematika untuk pretest dan posttest, dapat disimpulkan
ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil
belajar matematika pada siswa SMP kelas IX. Pada output, terdapat tanda
positif (+) dan negative (-), dimana tanda negative pada ouput kasus berarti
selisih (negatif) antara hasil belajar matematika untuk pretest dan post test
adalah penurunan (pengurangan) dari nilai pretest ke nilai postest. Sedangkan
tanda positif adalah peningkatan hasil belajar matematika dari nilai pretest ke
nilai post test. Ties merupakan kesamaan nilai pretest dan posttest, jika nilai 0
berrati tidak ada nilai yang sama antara pretest dan posttest.
DAFTAR PUSTAKA

Pramana, A., Mawardi, W. (2012). Analisis Perbandingan Trading Volume


Activity dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan
Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007- 2011). Diponegoro Journal Management, 1 (1) ,
hal. 1-9.

Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar


Interpratama Mandiri.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan


Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai