UJI KRUSKAL-WALIS
Kelompok 11
Pembimbing: drg. Elyda Akhya Afida Misrohmasari, MIPH
Oleh :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila data yang dianalisis berada dalam skala nominal maupun ordinal
maka metode analisis yang tepat digunakan adalah metode statistika
nonparametrik. Apabila data berada dalam skala interval ataupun rasio maka
metode analisis yang dapat digunakan adalah metode statistika parametrik jika
asumsi-asumsi yang terdapat pada metode statistika parametrik dapat dipenuhi
(Siegel, 1986). Namun apabila asumsi-asumsi tersebut tidak terpenuhi maka kita
dapat menggunakan statistika nonparametrik. Statistika nonparametrik adalah
suatu uji yang modelnya tidak menetapkan asumsi- asumsi mengenai parameter-
parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya (Siegel, 1986).
Statistika nonparametrik disebut juga statistika bebas distribusi (Susetyo, 2010).
Statistika nonparametrik disebut juga statisika bebas distribusi atau sebaran
karena metodenya tidak membutuhkan asumsi tentang pola sebaran populasi
(Dajan, 1986).
Salah satu metode statistika nonparametrik yang setara dengan analisis
ragam satu arah (one way anova) yaitu uji Kruskal-Wallis. Uji ini bertujuan untuk
menguji hipotesis bahwa beberapa sampel independen berasal dari populasi yang
sama. Uji kruskal-wallis merupakan salah satu pengujian dari statistik
nonparametrik. Perhitungan dari uji kruskal-wallis dilakukan dengan
menggabungkan semua subjek dan diurutkan dari yang paling rendah sampai
yang paling tinggi. Jumlah urutan subjek-subjek pada tiap kelompok kemudian
dibandingkan. Uji kruskal-wallis pertama kali diperkenalkan oleh William H
Kruskal dan W. Allen Wallis pada tahun 1952.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
peringkat Kruskal-Wallis dan Median test. Tulisan ini akan membahas
mengenai Statistik Uji Kruskal-Wallis, contoh perhitungan manualnya dan
aplikasi pada program statistik SPSS. Statistik uji Kruskal-Wallis dapat
dituliskan sebagai berikut:
5
komparatif berpasangan untuk skala ordinal, yaitu uji Friedman Test.
D. Contoh Kasus
PT. Sinarmas memproduksi empat buah bola lampu dengan merek
A,B,C,D. Seorang manajer produksi ingin mengetahui apakah ada
perbedaan mutu yang nyata diantara keempat merek lampu tersebut.
Untuk itu, diambil sejumlah sampel tertentu dari masing-masing merek
lampu, kemudian diukur masa hidup lampu tersebut dengan cara
menyediakan alat yang sama hingga lampu mati.
Adapun data merek lampu yang diteliti sebagai berikut :
No Masa (jam) Merk
1 400,5 1
2 400,2 1
3 400,2 1
4 403,2 1
5 400,5 1
6 402,3 1
7 390,2 2
8 382,5 2
9 390,1 2
10 390,1 2
11 389,7 2
12 400,1 3
13 396,2 3
14 397,5 3
15 388,8 3
16 397,5 3
17 400,1 3
18 390,8 3
19 382,3 4
20 385,1 4
21 386,3 4
22 384,5 4
23 388,1 4
6
Langkah-Langkah Uji Kruskal Wallis
Sebelum memilih Uji Kruskal Wallis, harus dipastikan terlebih dahulu apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka sebaiknya
menggunakan Uji Anova, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka
menggunakan Uji Kruskal Wallis.
1. Buka lembar kerja baru SPSS, lalu klik variabel view untuk mengisi data sesuai
dengan contoh soal
7
2. Setelah melakukan tabulasi data, lakukanlah uji normalitas untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dengan cara analyze->
descriptive statistics-> explore lalu klik
Masukkan data sebelah kiri ke kolom sebelah kanan, dengan ketentuan masa
pada kolom dependent list dan merk pada kolom factor list.
Selanjutnya klik plot dan centang pada normality plot with tests, continue ->
klik OK
8
Lalu akan keluar hasil test normalitas data
Hasil tes menunjukkan sig merk A dan B <0.05, maka distribusi data merk A
dan B tidak normal, denga hasil tersebut data tersebut bisa dilakukan
menggunakan uji kruskal wallis untuk uji perbandingannya.
9
3. Klik analyze -> nonparametric tests -> legacy dialogs -> K independent samples
klik define range, lalu isi minumum dengan 1 dan maksimum dengan 4 ->
klik continue-> klik ok
10
Rumusan Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan masa antara merk A,B,C dan D
Ha : Ada perbedaan masa antara merk A,B,C dan D
12
BAB III
KESIMPULAN
Hipotesis yang ada dalam uji Kruskal- Wallis adalah:
H0: Ke-k populasi memiliki median yang sama.
H1: Tidak semua dari ke-k populasi memiliki median yang sama.
Apabila keputusan yang diambil adalah menolak H0 maka kesimpulan yang
diperoleh adalah tidak semua dari ke-k populasi memiliki median yang sama atau
dengan kata lain tidak semua populasi asal sampel sama. Untuk mengetahui
populasi-populasi mana yang berbeda dapat dilakukan perbandingan berganda.
Hasil akhir dari uji Kruskall Wallis adalah nilai P value, yaitu apabila nilainya <
batas kristis misalkan 0,05 maka kita dapat menarik kesimpulan statistik
terhadap hipotesis yang diajukan yaitu menerima H1 dan menolak H0.
Selanjutnya jika menerima H1 maka bisa dilanjutkan dengan uji lanjut atau
disebut juga uji post hoc. Uji post hoc setelah kruskall wallis salah satunya adalah
uji mann whitney u test. Dengan uji tersebut kita bisa menilai antar kategori
apakah yang ada perbedaan signifikan.
13
Daftar Pustaka
14