Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PAPER UJI TIDAK BERPASANGAN MENGGUNAKAN

MS.EXCEL,MANUAL,SPSS

Dosen Pengampu :
Dr. Yuli Sipahutar, S.Pi.,MM

OLEH :
Amelya Putri D 56203213399

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengujian untuk sampel biasanya terbagi menjadi dua macam yaitu pengujian
dua sampel dan pengujian lebih dari dua sampel. Dalam pengujian dua sampel terbagi
menjadi dua kelompok sampel, yaitu sampel berpasangan dan sampel saling bebas.
Sampel berpasangan adalah sebuah pengamatan dengan subjek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, atau pengamatan yang
memang sengaja dipasangkan

Uji T berpasangan (paired- sample T test) merupakan sebuah uji untuk mengetahui
perbandingan rata –rata sample pada satu populasi. Satu populasi ini merupakan kata
kunci yang membedakan uji T tidak berpasangan. Kemudian uji T berpasangan ini biasa
disebut sebagai Uji sebelum-sesudah (before after test). Misalnya pengujian terhadap
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah training atau sosialisasi dilakukan oleh
penyuluh. Pada contoh tersebut akan timbul dua data kelompok sample (sample sebelum
dan sample sesudah) pada satu populasi, peserta penyuluhan.Bedakan uji T dengan uji
lainnya pada sample bebas satu populasi, karena proses data untuk satu sample berbeda
dengan uji T yang karakteristiknya seperti 2 sample pada satu populasi

Paired t sendiri sudah tersedia di aplikasi statistik seperti SPSS, Minitab, Stata, R, dan
lain-lain. Namun kali ini saya akan mencoba memanfaatkan fitur excell untuk menghitung
kedua uji T tersebut. Informasi ini saya peroleh dari Ir Rahmat Hendayana Msi yang
berkunjung ke kantor minggu lalu. Menarik membahas kedua output minitab dengan excell
karena keduanya memiliki kelebihan masing –masing

Untuk menguji dua sampel berpasangan dapat menggunakan statistika parametrik


maupun non parametrik. Penggunaan statistika parametrik dan non parametrik sendiri
tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistika parametrik
digunakan jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sampel diperoleh
secara random, dan skala pengukuran minimal interval.

1.2 Tujuan Praktikum


Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
laporani ini adalah :

1. Mengetahui penerapan uji tanda untuk dua sampel berpasangan,


2. Mampu memahami Uji Hipotesis Sample t-Test
3. Mampu menyelesaikan persoalan Uji Hipotesis Sample t-Test dengan
software
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 2

1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................... 4
2.1 Sejarah Uji-T .......................................................................................................... 4

2.2 Uji T-Tidak berpasangan ...................................................................................... 4

2.3 Langkah-langkah uji t sampel tidak berpasangan .............................................. 4

2.4 Uji Asumsi Normalitas (Shapiro Wilk) ................................................................. 5

2.5 Uji-T ....................................................................................................................... 5

BAHAN DAN METODE ........................................................................................................ 6


3.1 Data dan Metode Pengumpulan Data .................................................................. 6

3.2 Metode Pengolahan Data ..................................................................................... 6

3.1 Pengujian Hipotesis.............................................................................................. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 8


4.1 Pengujian Uji Tidak berpasangan ........................................................................ 8

4.4.1 Perhitungan menggunakan Manual .............................................................. 8


4.4.2 Perhitungan menggunakan Ms.Excel ........................................................... 9
KESIMPULAN .................................................................................................................... 12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Uji-T


Tes t atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebena!an atau
kepalsuan hipotesis nol Uji t pertama kali dikembangkan oleh william Seely Gosset
Pada tahun 1951 Awalnya william Seely Gosset menggunakan nama samaran
Student t yang terdapat dalam

Uji t merupakan dalam golongan statistika Statistik uji ini digunakan dalam pengujian
hipotesis uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance ragam/ populasi tidak
diketahui Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan menyakinkan dari dua mean sampel dua buah
variabel yang dikombinasikan Uji t dapat dibagi menjadi 2

yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 0 sempel.Bila dihubungkan dengan kebebasan
(independence)sampel yang digunakan khusus bagi uji t dengan 2 sampel, maka uji t
dibagi lagi menjadi 2 yaitu uji t untuk sampel bebas

2.2 Uji T-Tidak berpasangan

Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
skripsi ini adalah : 1. Mengetahui penerapan uji tanda untuk dua sampel berpasangan,
modifikasi uji tanda, uji peringkat bertanda Wilcoxon, modifikasi uji peringkat bertanda
Wilcoxon, dan modifikasi uji sampel berpasangan menggunakan ranking pada data
nilai pengetahuan penyakit limfatik filariasis sebelum dan sesudah bermain game
edukasi. 2. Mengetahui metode mana yang efisien diantara keenam metode tersebut.
Uji t sampel tidak berpasangan digunakan pada saat analisis dilakukan
terhadap 2 sampel dengan subjek yang berbeda dan mengalami perlakuan yang
berbeda, gunanya untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara
signifikan kelompok A dengan kelompok B.

2.3 Langkah-langkah uji t sampel tidak berpasangan


1. Data sudah terkumpul
2. Uji asumsi harus terpenuhi yaitu data harus berdistribusi normal (wajib).
3. Bila uji asumsi sudah terpenuhi maka gunakanlah uji t tidak berpasangan. Dengan
syarat dimana nilai sig > 0.05 (pada ouput spss bisa dilihat dalam tabel Shapiro-
Wilk bila banyak anggota sampel <= 50, bila anggota sampel >= 50 lihat disisi
Kolmogorov-Smirnov)
4. Bila uji asumsi tidak terpenuhi yaitu dimana nilai sig < 0.05 untuk
sampel <= 50 (pada ouput spss bisa dilihat dalam tabel Shapiro-Wilk) dan bila
anggota sampel >= 50 lihat disisi Kolmogorov-Smirnov, maka coba tranformasi
dulu datanya.
5. Bila data sudah ditranformasi coba lagi uji normalitasnya seperi pada langkah 2.
6. Bila hasil tranformasi juga tidak berdistribusi normal yaitu dimana nilai sig masih
< 0.05 (pada ouput spss bisa dilihat dalam tabel Shapiro-Wilk dan Kolmogorov-
Smirnov) maka pakailah uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov khusus untuk
sampel yang berpasangan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung
dengan F tabel.

 Jika F hitung < F tabel,maka disimpulkan data kedua sample tersebut


sama (homogen)

 Jika F hitung > F tabel,maka disimpulkan data kedua sample tersebut


tidak sama (tidak homogen)

2.4 Uji Asumsi Normalitas (Shapiro Wilk)

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai residual atau
variabel pengganggu terdistribusi secara normal atau tidak (Sulisyono, 2018). Uji
normalitas yang diterapkan pada regresi dalam rangka menghasilkan model yang
optimal (BLUE) yaitu salah satunya pengujian normalitas pada faktor gangguan ui
(disturbance) yang dihasilkan dari model regresi, regresi linier normal klasik
mengasumsikan bahwa tiap distribusi probabilitas gangguan (ui) didistribusikan
secara normal dengan rata-rata nol dan varians σ2 (Richie, 2017). Uji normalitas
dengan metode Saphiro Wilk digunakan untuk mengolah data sampel berukuran kecil,
dengan syarat data berskala interval atau rasio, data tunggal yang belum
dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi, dan data sampel yang diambil secara
acak.

2.5 Uji-T
Menurut Gujarati (2003) Uji-t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel
dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (H0).
Sedangkanmenurut Ghozali (2018:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Keputusan untuk menerima atau
menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Hal yang
penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data sampel dengan
menggunakan uji t adalah masalah pemilihan apakah menggunakan dua sisi atau satu
sisi. Uji hipotesis dua sisi dipilih jika kita tidak punya dugaan kuat atau dasar teori yang
kuat dalam penelitian, sebaliknya kita memilih satu sisi jika peneliti mempunyai
landasan teori atau dugaan yang kuat

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 Data dan Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam menganalisis penelitian ini
adalah dengan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara. Data tersebut adalah laporan tahunan perusahaan untuk membantu
menganalisis data perlu digunakan alat bantu salah satunya menggunakan program
SPSS 25

3.2 Metode Pengolahan Data


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menurut Sujarweni (2016:2)
penelitian kua ntitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan
penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di
dalam kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variable dalam pendekatan
kuantitatif hakekat hubungan diantara variabelvariabel dianalisi dengan menggunakan
teori yang objektif. Penelitian jenis ini, untuk membantu menganalisis data perlu
digunakan alat bantu salah satunya menggunakan program SPSS

3.1 Pengujian Hipotesis


Paired sampel t-Test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel
berpasangan merupakan subjek yang sama, tapi mengalami perlakuan yang
berbeda. Model uji beda ini digunakan untuk menganalisis model penelitian sebelum
dan sesudah. Menurut Widiyanto (2013:35), paired sample t-test merupakan salah
satu metode pengujian yang digunakan untuk mengkaji keefektifan perlakuan,
ditandai adanya perbedaan rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah diberikan
perlakuan.

Dasar pengambilan putusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji ini adalah
sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak (perbedaan
kinerja tidak signifikan).
2. Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ho ditolak atau Ha diterima (perbedaan
kinerja signifikan).

Pengujian ini untuk membuktikan apakah sampel penelitian sebelum dan


setelah IPO memiliki rata-rata yang berbeda secara signifikan ataupun tidak. Alasan
penulis menggunakan alat analisis ini adalah karena dalam penelitian ini digunakan
dua sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan ini sebagai sebuah subjek yang
sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
sebelum dan setelah IPO.

Rumus Paired T-test

𝐷
𝑡=
𝑆𝐷
( )
√𝑁

t = Nilai t hitung

𝐷̅ = Rata Rata pengukuran sampel 1 dan 2

SD = Standar deviasi pengukuran sampel 1 dan 2

N = Jumlah sampel

Untuk mengintepretasikan Paired sample t-test terlebih dahulu harus ditentukan :

 Nilai α - df (degree of freedom) = N-k Untuk paired sample t-test


 df = N-1 –
 Bandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel
Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan
tingkat signifikansi 95%. kriteria pengambilan keputusannya adalah: T tabel >
T hitung = Ho diterima atau Ha ditolak T tabel < T hitung = Ho ditolak atau Ha
diterima

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Uji Tidak berpasangan


4.4.1 Perhitungan menggunakan Manual
KELAS C KEAS D
6 8
5 9
6 7
6 8
4 10

𝐴−𝐵
Thitung =
√𝑠𝐴2 𝑠𝐵2
+√
𝑛𝐴 𝑛𝐵

6+5+6+4 8+9+7+8+10
A-B = −
5 5
27 42
= −
5 5
=5,4-8,4
=-3
𝑗𝐾𝐴
𝑠𝐴2 =
5𝑛𝐴−1
∑𝑋 2 (∑ 𝑋)
= −
𝑛𝐴−1 𝑛
62 +52 +52 +62 42 272
= −
5−1 5

=36+25+25+36+16
5−1
729
− 5
149−145,8
= 4
3,2
= 4

=0,8

𝑗𝐾𝐴
𝑠𝐴2 =
5𝑛𝐴−1
∑𝑋 2 (∑ 𝑋)
= −
𝑛𝐴−1 𝑛
82 +92 +72 +82 +102 2422
= −
5−1 5

=64+81+49+64+100
5−1
1764
− 5
358−352,8
= 4
5,2
= 4

=1,3

𝐴−𝐵
Thitung =
√𝑠𝐴2 2
+ √𝑠𝐵
𝑛𝐴 𝑛𝐵

3
=
√0,8 1,3
5
+√ 5

3
=
√0,16+0,26
3
=
√0,42
3
=
0,648

=4,629

4.4.2 Perhitungan menggunakan Ms.Excel


 Data yang diperoleh
Tabel 1.data uji t tidak berpasangan

sebelum uji t tidak berpasangan terlebih dahulu kita uji homogenitas terhadap
kedua sample kelompok tersebut. Uji homogenitas merupakan pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah sample kedua kelompok tersebut memiliki varians
yang sama (homogen) atau tidak. Informasi sama atau tidaknya varians kedua
kelompok ini nantinya akan mempengaruhi macam uji t tidak berpasangan.
Karena uji t tidak berpasangan ada dua macam, t-Test: two sample assuming equal
variances dan t-Test: two sample assuming unequal variances. Cara dan prosesnya
sama, yang membedakan adalah sama atau tidaknya varians kedua kelompok sample
tersebut.

Tabel 2.pengisian setting uji t berpasangan

hasil uji tidak berpasangan


4.4.3 Perhitungan menggunakan SPSS

BAB V

KESIMPULAN

Uji T tidak berpasangan (independent) adalah statistik parametrik yang


dipergunakan untuk membandingkan dua nilai rata-rata sampel yang tidak salaing
berpasangan (bebas). Berdasarkan asumsi keragaman (varian) maka dalam
pelaksanaannya uji t dibagi 2, yaitu : (1) uji t dengan asumsi varian ke dua sample
sama (t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances), dan (2) uji t dengan asumsi
varian ke dua sample berbeda (t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances).
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni L, Puspitasari H, Ayubbi SE, Wiliasih R. 2015. Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro
Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul Ummah,
Kabupaten Bogor. Jurnal al-Muzara’ah. Vol.1(1).

Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta(ID): Raja Grafindo Persada. [BPRS Amanah
Ummah]. 2016. Komposisi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah Tahun Anggaran 2013-2015.
Bogor(ID): BPRS Amanah Ummah.

Dewi G. 2007. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Pengasuransian Syari’ah di Indonesia.
Jakarta(ID): Kencana.

Hakim AA. 2011. Fiqih Perbankan Syariah Transformasi Fiqih Muamalah ke dalam Peraturan
Perundang-Undangan. Bandung (ID): PT. Refika Aditama. [KEMENKOP] Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008

Kurniawan D. 2008. Uji T Berpasangan (Paired T-Test), Vienna (AT) : Foundation for Statistical
Computing.

Muhammad. 2005. Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.

Nawawi I. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor (ID): Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai