MS.EXCEL,MANUAL,SPSS
Dosen Pengampu :
Dr. Yuli Sipahutar, S.Pi.,MM
OLEH :
Amelya Putri D 56203213399
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengujian untuk sampel biasanya terbagi menjadi dua macam yaitu pengujian
dua sampel dan pengujian lebih dari dua sampel. Dalam pengujian dua sampel terbagi
menjadi dua kelompok sampel, yaitu sampel berpasangan dan sampel saling bebas.
Sampel berpasangan adalah sebuah pengamatan dengan subjek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, atau pengamatan yang
memang sengaja dipasangkan
Uji T berpasangan (paired- sample T test) merupakan sebuah uji untuk mengetahui
perbandingan rata –rata sample pada satu populasi. Satu populasi ini merupakan kata
kunci yang membedakan uji T tidak berpasangan. Kemudian uji T berpasangan ini biasa
disebut sebagai Uji sebelum-sesudah (before after test). Misalnya pengujian terhadap
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah training atau sosialisasi dilakukan oleh
penyuluh. Pada contoh tersebut akan timbul dua data kelompok sample (sample sebelum
dan sample sesudah) pada satu populasi, peserta penyuluhan.Bedakan uji T dengan uji
lainnya pada sample bebas satu populasi, karena proses data untuk satu sample berbeda
dengan uji T yang karakteristiknya seperti 2 sample pada satu populasi
Paired t sendiri sudah tersedia di aplikasi statistik seperti SPSS, Minitab, Stata, R, dan
lain-lain. Namun kali ini saya akan mencoba memanfaatkan fitur excell untuk menghitung
kedua uji T tersebut. Informasi ini saya peroleh dari Ir Rahmat Hendayana Msi yang
berkunjung ke kantor minggu lalu. Menarik membahas kedua output minitab dengan excell
karena keduanya memiliki kelebihan masing –masing
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................... 4
2.1 Sejarah Uji-T .......................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
Uji t merupakan dalam golongan statistika Statistik uji ini digunakan dalam pengujian
hipotesis uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance ragam/ populasi tidak
diketahui Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan menyakinkan dari dua mean sampel dua buah
variabel yang dikombinasikan Uji t dapat dibagi menjadi 2
yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 0 sempel.Bila dihubungkan dengan kebebasan
(independence)sampel yang digunakan khusus bagi uji t dengan 2 sampel, maka uji t
dibagi lagi menjadi 2 yaitu uji t untuk sampel bebas
Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
skripsi ini adalah : 1. Mengetahui penerapan uji tanda untuk dua sampel berpasangan,
modifikasi uji tanda, uji peringkat bertanda Wilcoxon, modifikasi uji peringkat bertanda
Wilcoxon, dan modifikasi uji sampel berpasangan menggunakan ranking pada data
nilai pengetahuan penyakit limfatik filariasis sebelum dan sesudah bermain game
edukasi. 2. Mengetahui metode mana yang efisien diantara keenam metode tersebut.
Uji t sampel tidak berpasangan digunakan pada saat analisis dilakukan
terhadap 2 sampel dengan subjek yang berbeda dan mengalami perlakuan yang
berbeda, gunanya untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara
signifikan kelompok A dengan kelompok B.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai residual atau
variabel pengganggu terdistribusi secara normal atau tidak (Sulisyono, 2018). Uji
normalitas yang diterapkan pada regresi dalam rangka menghasilkan model yang
optimal (BLUE) yaitu salah satunya pengujian normalitas pada faktor gangguan ui
(disturbance) yang dihasilkan dari model regresi, regresi linier normal klasik
mengasumsikan bahwa tiap distribusi probabilitas gangguan (ui) didistribusikan
secara normal dengan rata-rata nol dan varians σ2 (Richie, 2017). Uji normalitas
dengan metode Saphiro Wilk digunakan untuk mengolah data sampel berukuran kecil,
dengan syarat data berskala interval atau rasio, data tunggal yang belum
dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi, dan data sampel yang diambil secara
acak.
2.5 Uji-T
Menurut Gujarati (2003) Uji-t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel
dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (H0).
Sedangkanmenurut Ghozali (2018:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Keputusan untuk menerima atau
menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Hal yang
penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data sampel dengan
menggunakan uji t adalah masalah pemilihan apakah menggunakan dua sisi atau satu
sisi. Uji hipotesis dua sisi dipilih jika kita tidak punya dugaan kuat atau dasar teori yang
kuat dalam penelitian, sebaliknya kita memilih satu sisi jika peneliti mempunyai
landasan teori atau dugaan yang kuat
BAB III
Dasar pengambilan putusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji ini adalah
sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak (perbedaan
kinerja tidak signifikan).
2. Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ho ditolak atau Ha diterima (perbedaan
kinerja signifikan).
𝐷
𝑡=
𝑆𝐷
( )
√𝑁
t = Nilai t hitung
N = Jumlah sampel
BAB IV
𝐴−𝐵
Thitung =
√𝑠𝐴2 𝑠𝐵2
+√
𝑛𝐴 𝑛𝐵
6+5+6+4 8+9+7+8+10
A-B = −
5 5
27 42
= −
5 5
=5,4-8,4
=-3
𝑗𝐾𝐴
𝑠𝐴2 =
5𝑛𝐴−1
∑𝑋 2 (∑ 𝑋)
= −
𝑛𝐴−1 𝑛
62 +52 +52 +62 42 272
= −
5−1 5
=36+25+25+36+16
5−1
729
− 5
149−145,8
= 4
3,2
= 4
=0,8
𝑗𝐾𝐴
𝑠𝐴2 =
5𝑛𝐴−1
∑𝑋 2 (∑ 𝑋)
= −
𝑛𝐴−1 𝑛
82 +92 +72 +82 +102 2422
= −
5−1 5
=64+81+49+64+100
5−1
1764
− 5
358−352,8
= 4
5,2
= 4
=1,3
𝐴−𝐵
Thitung =
√𝑠𝐴2 2
+ √𝑠𝐵
𝑛𝐴 𝑛𝐵
3
=
√0,8 1,3
5
+√ 5
3
=
√0,16+0,26
3
=
√0,42
3
=
0,648
=4,629
sebelum uji t tidak berpasangan terlebih dahulu kita uji homogenitas terhadap
kedua sample kelompok tersebut. Uji homogenitas merupakan pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah sample kedua kelompok tersebut memiliki varians
yang sama (homogen) atau tidak. Informasi sama atau tidaknya varians kedua
kelompok ini nantinya akan mempengaruhi macam uji t tidak berpasangan.
Karena uji t tidak berpasangan ada dua macam, t-Test: two sample assuming equal
variances dan t-Test: two sample assuming unequal variances. Cara dan prosesnya
sama, yang membedakan adalah sama atau tidaknya varians kedua kelompok sample
tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
Anggraeni L, Puspitasari H, Ayubbi SE, Wiliasih R. 2015. Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro
Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul Ummah,
Kabupaten Bogor. Jurnal al-Muzara’ah. Vol.1(1).
Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta(ID): Raja Grafindo Persada. [BPRS Amanah
Ummah]. 2016. Komposisi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah Tahun Anggaran 2013-2015.
Bogor(ID): BPRS Amanah Ummah.
Dewi G. 2007. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Pengasuransian Syari’ah di Indonesia.
Jakarta(ID): Kencana.
Hakim AA. 2011. Fiqih Perbankan Syariah Transformasi Fiqih Muamalah ke dalam Peraturan
Perundang-Undangan. Bandung (ID): PT. Refika Aditama. [KEMENKOP] Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008
Kurniawan D. 2008. Uji T Berpasangan (Paired T-Test), Vienna (AT) : Foundation for Statistical
Computing.
Muhammad. 2005. Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
Nawawi I. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor (ID): Ghalia Indonesia