Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ahmad Dhiyaul Wahid

NIM : 4201420055

Kelas : Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Apa beda analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial?

Jawab:

Analisis statistika deskriptif adalah kegiatan statistika yang diawali dengan


mengumpulkan, menyusun atau mengukur data, mengolah data, menyajikan dan
menganalisis data numerik untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena,
peristiwa atau keadaan. Analisis ini dilakukan untuk menggali informasi untuk
melakukan penggambaran tentang karakteristik variabel yang utama dan data
demografi dari sebuah sampel dan tidak untuk menarik kesimpulan dari sebuah
sampel.

Adapun analisis statistika inferensial merupakan salah satu teknik analisis data
kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data sampel. Analisis data
inferensial ini biasanya menggunakan rumus statistik yang lebih mendalam dan
kompleks. Pada penggunaan analisis ini berdasar atas adanya peluang dan sampel
yang terpilih secara acak.

2. Apa beda makna sampling probabilistik dan non probabilistik, beri


masing-masing contohnya 3 dan jelaskan!

Jawab:

Sampling probabilitas adalah teknik pengambilan sampel, di mana subjek


populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang
representatif. Adapun teknik sampling ini juga disebut sebagai pengambilan
sampel secara acak dan sesuai sebutannya dasar pemilihannya yaitu secara acak.
Prosedurnya dirancang sedemikian rupa, yang menjamin bahwa setiap individu
dari populasi memiliki peluang seleksi yang sama. Ini membantu mengurangi
kemungkinan bias. Kesimpulan statistik dapat dibuat oleh para peneliti
menggunakan teknik ini, yaitu hasil yang diperoleh dapat digeneralisasi dari
sampel yang disurvei ke populasi target.

Contoh sampling probabilitas:


1. Dalam 500 elemen populasi akan dipilih 50 sampel, maka setiap elemen
populasi memiliki peluang 0,1 untuk dipilih. Pada contoh ini
menggunakan simple random sampling, seluruh elemen populasi memiliki
peluang yang sama untuk terpilih. Untuk melakukan simple random
sampling, peneliti dapat membuat kerangka sampling dimana masing-
masing elemen populasi dikelompokkan dalam nomor identifikasi.
2. Dalam 1000 orang anggota populasi dimana masing-masing orang diberi
urutan nomor. Pengambilan sampel dilakukan pada nomor urutan yang
berjarak 10. Jika pengambilan pertama secara acak didapatkan urutan ke-8,
maka pengambilan selanjutnya adalah 18, 28, 38, 48, 58, 68, 78, 88, 98.
Pada metode ini, systematic sampling, pengambilan sampel dilakukan
dengan cara menyeleksi poin-poin random awal dan kemudian mengambil
beberapa nomor tertentu untuk mendapatkan kerangka sampling. Interval
sampling (i) ditentukan dengan cara membagi ukuran populasi (N) dengan
ukuran sampel (n) dan meletakan di sekitar bilangan-bilangan bulat yang
terdekat.
3. Dalam perguruan tinggi terdapat populasi 1000 mahasiswa yang terdiri
dari dua sub-populasi yakni laki-laki dan perempuan, kelompok laki-laki
sebanyak 600 orang (60%) dan perempuan 400 orang (40%). Jika sampel
yang diinginkan adalah 500 mahasiswa, maka persentase banyaknya
sampel masing-masing kelompok harus sama dengan persentase
banyaknya populasi dari masing-masing kelompok. yakni kelompok laki-
laki sebanyak 300 orang (60%) dan perempuan sebanyak 200 orang
(40%). Pada contoh ini menggunakan metode stratified sampling, populasi
dibagi kedalam sub-populasi (tingkatan, strata, jenis dan lain-lain) agar
terbentuk suatu satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variable yang
relatif homogen.

Ketika dalam metode pengambilan sampel, semua individu di alam semesta tidak
diberi kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari sampel, metode ini
disebut sebagai Non-probability sampling (Sampling non probabilitas). Di
bawah teknik ini, tidak ada kemungkinan yang melekat pada unit populasi dan
seleksi bergantung pada penilaian subjektif dari peneliti. Oleh karena itu,
kesimpulan yang ditarik oleh sampler tidak dapat disimpulkan dari sampel ke
seluruh populasi.

Contoh sampling non probabilitas:

1. Peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh kurikulum dalam


pendidikan di 10 sekolah SMP. Peneliti akan mengambil 10 sekolah yang
terdekat dengan mereka. Tanpa perlu mengetahui tingkatan sekolah
tersebut, negeri atau swasta, taraf nasional maupun internasional. Contoh
ini sebagai salah satu bentuk convenience sampling atau dikenal dengan
sampel kemudahan adalah teknik sampel yang menggunakan responden
terdekat, termudah atau yang tersedia untuk mengambil data penelitian.
Jenis sampling aksidental atau convenience ini dianggap juga sebagai
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
2. Peneliti ingin mengetahui keputusan pembelian pelanggan bisnis online.
Maka peneliti harus mencari orang-orang yang rajin membeli produk
secara online, baik melalui marketplace, maupun media sosial seperti
Facebook, Instagram dan TikTok. Contoh ini menggunakan purposive
sampling dengan metode penentuan sampel dilakukan dengan cara
menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok
untuk dikumpulkan datanya. Dengan kata lain purposive sampling adalah
jenis pendekatan non probability sampling yang memilih responden
dengan kriteria tertentu.
3. Ketika peneliti ingin meneliti kelompok remaja yang mengalami depresi,
maka peneliti dapat meminta individu awal untuk merekomendasikan
orang lain yang mengalami depresi dan kemudian meminta mereka untuk
merekomendasikan orang lain lagi.

3. Apabila kita ingin mengetahui perbedaan nilai rata-rata dua kelompok


subjek, tahapan uji apa saja yang harus kita lakukan?

Jawab:

Uji rata-rata dari 2 sampel ada dua jenis, yakni:

● Uji untuk dua data berpasangan: dilakukan jika subjek penelitian sama dan
ingin melihat apakah perlakuan yang ada memberikan dampak terhadap
perubahan mean data atau tidak. Contoh: peneliti hendak menguji apakah
ada perbedaan nilai pre test dan post test dari suatu kelompok murid dalam
mengikuti suatu pelatihan. Pada uji ini, kedua sample wajib memiliki
jumlah baris yang sama.
● Uji untuk data independen: dilakukan jika dua kelompok sample yang
diuji tidak saling berkaitan sama sekali. Pada uji ini, tidak ada keharusan
jumlah baris data dari kedua sample harus sama (bisa berbeda).

Jika akan melakukan uji mean 2 sampel yang independen dapat dilakukan dengan
dua pendekatan:

● Menggunakan z-test: digunakan jika kita mengetahui parameter variansi


dari populasi.
● Menggunakan t-test: digunakan jika kita tidak mengetahui parameter
variansi dari populasi sehingga variansi populasi akan kita dekati dengan
variansi dari sampel. Pada t-test ini juga ada dua jenis, yakni: saat kedua
variansi diasumsikan sama dan saat kedua variansi diasumsikan berbeda.
Oleh karena itu langkah yang tepat adalah kita harus mengecek terlebih
dahulu apakah kedua sampel memiliki variansi yang sama atau berbeda.

4. Apa perbedaan uji korelasi dan regresi?

Jawab:

Analisis korelasi berkaitan erat dengan regresi, tetapi secara konsep berbeda
dengan analisis regresi. Analisis korelasi adalah sebuah analisis yang bertujuan
untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Koefisien korelasi adalah mengukur kekuatan hubungan linear. Dalam analisis
korelasi tidak memerlukan teori, sehingga semua variabel bisa dikorelasikan.

Analisis regresi merupakan sebuah analisis statistika yang bertujuan untuk melihat
ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam regresi,
kedudukan variabel tidak setara, sehingga aka ada variabel yang mempengaruhi
maupun dipengaruhi.

Regresi dan korelasi mempunyai perbedaan mendasar. Dalam analisis regresi


terdapat asimetri pada variabel tergantung dan terkait yang akan dianalisis.
Variabel terikat diasumsikan random atau stokastik, sehingga mempunyai
distribusi probabilitas. Variabel penjelas (variabel bebas) diasumsikan mempunyai
nilai yang tertentu (dalam sampel tertentu). Sebenarnya sangat dimungkinkan
bahwa variabel bebas juga stokastik secara intrinsik, akan tetapi untuk kegunaan
analisis regresi, maka kita asumsikan bahwa nilai variabel bebas adalah tertentu
(fixed). Nilai-nilai pada variabel bebas adalah sama pada berbagai sampel
sehingga tidak random atau tidak stokastik.

Anda mungkin juga menyukai