Anda di halaman 1dari 13

TUGAS STATISTIK 1

GUSTI AYU PERMATA SARI /1715051045

5D

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2019
‘JAWABAN’
1. Penelitian Survey menurut Sugiyono (2004) adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambildari populasi
tersebut. Penelitian survey ini cenderung digunakan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang terhadap topik atau isu tertentu.
Berbeda dengan penelitian Eksperimen, Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang
berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat.
Sedangkan Penelitian Kualitatif adalah penelitian data berbentuk kata, skema, dan
gambar. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan berbagai macam
strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung, observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap.
2. Fungsi statistik dalam penelitian menurut Sugiyono (2016) :
- Alat menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi. Dengan
demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
- Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrumen digunakan
untuk penelitian, maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
- Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunukatif. Teknik-
teknik penyajian data antara lain : tabel, grafik, diagram lingkaran, dan pictogram.
- Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesispenelitian yang diajukan.
3. Cara memilih teknik statistik untuk menguji hipotesis
Teknik statistik yang akan dipilih secara garis besar bergantung pada dua hal, yakni jenis
data penelitian kita dan bentuk hipotesisnya. Salah satu jenis penelitian adalah penelitian
eksplanatif. Pada penelitian eksplanatif sendiri secara umum ada tiga jenis hipotesis yang
dirumuskan, yakni hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiasi. Berikut ini contoh
rumusan hipotesis ketiganya.
Hipotesis Deskriptif
Ho : Rata-rata tinggi badan siswa SMA perempuan di Yogyakarta adalah 155
cm
Ha : Rata-rata tinggi badan siswa SMA perempuan di Yogyakarta bukan 155
cm

Hipotesis Komparatif
Ho : Tidak ada perbedaan IQ antara laki-laki dan perempuan
Ha : Ada perbedaan IQ antara laki-laki dan perempuan

Hipotesis Asosiatif
Ho : Tidak ada hubungan antara IQ dengan IPK pada mahasiswa
Ha : Ada hubungan antara IQ dengan IPK pada mahasiswa
Panduan memilih teknik statistik sesuai dengan jenis data dan bentuk hipotesis
secara ringkas dapat dilihat di tabel di bawah.

4. Teknik pengambilan Sampling Menurut Sugiyono (2001)


a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik
sampel probability sampling meliputi:
1) Simple Random Sampling
adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit
sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil
memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili
populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen. Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling
dalam suatu populasi tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan
simple random sampling dapat dilakukan dengan metode undian, ordinal,
maupun tabel bilangan random.

Contoh : Misal seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan ingin
memilih 10 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam
populasi ditandai dengan nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak.
Pengacakan bisa meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan
aplikasi acak nomor. 10 individu yang nomornya keluar menjadi sampel
penelitiannya. Teknik ini biasanya digunakan pada populasi yang homogen.
Misal seseorang ingin meneliti tentang proses belajar di kelas dalam satu
kelas. Total muridnya berjumlah 100 orang. Peneliti tersebut bisa
mewawancarai secara mendalam 10 orang sebagai sampel.
2) Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi
yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional

Contoh : Misalnya, penelitian tentang pentingnya agama dikalangan


mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha. Peneliti membuat strata, mana
mahasiswa baru, mana mahasiwa tahun kedua, mana tahun ketiga, dan mana
mahasiswa tahun akhir. Masing-masing strata atau tingkatan diambil
sampelnya secara proporsional menggunakan random sampling. Misalnya,
jumlah sampel mahasiswa baru 100 orang, jumlah sampel mahasiswa tingkat
lainnya sama atau mendekati 100 orang. Apabila hanya 1 mahasiswa tingkat
akhir yang dijadikan sampel, misalnya, maka sampling tidak proporsional.
3) Systematic Sampling
Teknik sampling ini dilakukan secara sistematis dengan proses awal yang
random. Pada mulanya, mirip dengan random sampling, peneliti memberi
nomor seluruh populasi. Daftar nomor populasi tersebut diurutkan, lalu urutan
nomor dalam daftar diacak. Setelah diacak, pada setiap perhitungan tertentu,
satu sampel diambil, dihitung lagi, satu sampel diambil lagi untuk diteliti.
Begitu seterusnya sampai jumlah sampel sesuai dengan rencana awal

Contoh : seorang peneliti ingin meneliti pola konsumsi mahasiswa Fakultas


Teknik di suatu universitas. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa.
Peneliti ingin melakukan survei pada 100 mahasiswa saja. Teknik sampling
yang dilakukan, pertama-tama peneliti merencanakan, misal sampel yang
diambil adalah daftar nomor urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst
sampai 1000), lalu peneliti mengacak daftar 1000 nomor yang semula
berurutan. Setelah diacak, dilihat kembali, mereka yang namanya berada di
urutan nomor 10 dan kelipatannya diambil sebagai sampel.
4) Cluster Sampling
Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik ini
digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas.

Contoh : survei tentang tingkat kepercayaan warga NU dan Muhammadiyah


tentang pernyataan bahwa ”Borobudur peninggalan Raja Sulaiman”. Daftar
keseluruhan populasi warga NU dan Muhammadiyah tidak tersedia. Tidak
mungkin pula membuatnya. Maka, peneliti memilih organisasi NU dan
Muhamadiyah cabang mana yang akan dijadikan sampel. Setiap organisasi
diperoleh daftar anggota-anggotanya. Cluster sampling artinya memilih
klaster yang tersedia karena tidak ada data yang menunjukkan semua
populasinya.

b. Non Probability Sampling


Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis
teknik sampling ini antara lain
1) Convenience Sampling
Teknik ini dilakukan karena peneliti dihadapkan pada keberadaan subjek
penelitian yang sangat dinamis. Biasanya peneliti tidak mempunyai kontrol
atas jumlah populasi yang diteliti. Selain karena memang tidak ada datanya,
sangat mustahil menentukan jumlah populasi karena sangat dinamis, berubah-
ubah dan fleksibel.

Contoh : Contoh teknik ini adalah menghentikan orang dijalan untuk dimintai
pendapatanya atau dilakukan survei kecil-kecilan. Misal penelitian tentang
preferensi fashion pengunjung event Java Jazz pada akhir taun ini. Survei
dilakukan pada pengunjung setempat ketika event diselenggarakan. Waktu
survei juga relatif singkat sehingga tidak mungkin dilakukan kepada
semuanya. Jumlah pengunjung juga tidak bisa diketahui karena tidak ada tiket
masuk. Teknik sampling ini biasanya dilakukan sebagai penelitian awal untuk
mematangkan penelitian awal yang lebih besar, misal hubungan antara
penikmat Jazz dan selera terhadap fashion.
2) Purposive Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan
sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit
sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang
diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.

Contoh : Misal, penelitian tentang perilaku korup polisi lalu lintas. Peneliti
menentukan sampling dengan cara mengamati siapa saja orang-orang yang
pernah merasa dirugikan oleh oknum polisi lalu lintas, seperti ditilang tanpa
alasan yang jelas, dipersulit dalam pembuatan SIM, dan sebagainya. Teknik
sampling ini disebut purposif karena pemilihan sampel dilakukan dengan
bertujuan.

3) Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awal mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding,
makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan
sampel purposive dan snowball

Contoh : Sebagi contoh, penelitian tentang imigran gelap di Malaysia atau


pengemis di ibukota. Peneliti biasanya kesulitan menemukan orang-orangnya,
namun imigran atau pengemis mengenal imigran atau pengemis lain yang
berada dalam jaringannya. Informan atau responden juga memiliki
pengetahuan tentang siapa saja orang-orang yang potensial untuk menjadi
sampel penelitian. Teknik ini dinamakan snowball karena jumlahnya sedikit
diawal dan semakin besar diakhir, seperti bola salju yang menggelinding.
4) Kuota Sampling
Teknik sampling ini dilakukan dengan cara memberi kuota sampel secara
proporsional pada tiap kategori. Kategori dibuat berdasarkan pengetahuan
awal tentang karakteristik populasi. Karakteristik populasi diasumsikan
memang ada sebelumnya

Contoh : Contohnya, penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia tentang


kesetaraan gender. Sampel yang dicari berada dalam lingkup nasional, yaitu
Indonesia. Quota sampling membuat kategori berdasarkan karakteristik,
seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur dan sebagainya. Peneliti
menentukan kuota berdasarkan pengetahuan karakteristik akan berapa jumlah
laki-laki, berapa jumlah perempuan. Sampel dari kategori laki-laki dan
perempuan diambil secara proporsional. Begitu pula kategori pendidikan dan
umur.

5. Karena teknik dalam statistik mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,


menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data agar mengetahui data tersebut
normal atau homogen. Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran
data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. berguna untuk menentukan data yang
telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik
dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman
empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka
sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
ji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah
distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah Uji
Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Kita perlu membuktikan data tersebut normal atau tidak saat data yang banyaknya lebih
dari 30 angka (n > 30)
6. Tentukan nilai homogenitas data berikut:
a. 2. 8. 5. 6. 4. 8. 12. 14. 15. 10
b. 8. 4. 8. 4. 5. 6. 8. 8. 4. 6

Test of Homogeneity of Variances


Dat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.512 1 18 .020

Dapat disimpulkan bahwa kedua data (baik itu data a dan data b) tersebut tidak
homogen, karena nilai 0,020 < 0,05.

7. Tentukan nilai mean, median, modus, standar deviasi simpangan serta varians dari data
dibawah

2 8 4 2 8 9 4 16 8 3

3 6 4 10 7 8 5 4 4 4

4 5 12 5 18 20 6 22 4 30

4 6 5 15 2 4 24 25 4 32
Statistics
VAR00001

N Valid 40

Missing 0

Mean 9.1500

Std. Error of Mean 1.26823

Median 5.5000

Mode 4.00

Std. Deviation 8.02097

Variance 64.336

Range 30.00

Minimum 2.00

Maximum 32.00

Sum 366.00

VAR00001
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2.00 3 7.5 7.5 7.5

3.00 2 5.0 5.0 12.5

4.00 11 27.5 27.5 40.0

5.00 4 10.0 10.0 50.0

6.00 3 7.5 7.5 57.5

7.00 1 2.5 2.5 60.0

8.00 4 10.0 10.0 70.0

9.00 1 2.5 2.5 72.5

10.00 1 2.5 2.5 75.0

12.00 1 2.5 2.5 77.5


15.00 1 2.5 2.5 80.0

16.00 1 2.5 2.5 82.5

18.00 1 2.5 2.5 85.0

20.00 1 2.5 2.5 87.5

22.00 1 2.5 2.5 90.0

24.00 1 2.5 2.5 92.5

25.00 1 2.5 2.5 95.0

30.00 1 2.5 2.5 97.5

32.00 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

8. Buktikan apakah data dibawah normal atau tidak

50 20 40 15 20
30 25 60 10 15
45 30 45 20 30
50 45 50 25 35
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Descriptives
Std.
Statistic Error
Nilai Mean 9.15 1.268
95% Confidence Lower 6.58
Interval for Mean Bound
Upper 11.72
Bound
5% Trimmed Mean 8.33
Median 5.50
Variance 64.336
Std. Deviation 8.021
Minimum 2
Maximum 32
Range 30
Interquartile Range 8
Skewness 1.539 .374
Kurtosis 1.408 .733

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai .257 40 .000 .769 40 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai

Nilai Stem-and-Leaf Plot


Frequency Stem & Leaf
16,00 0 . 2223344444444444
13,00 0 . 5555666788889
2,00 1 . 02
3,00 1 . 568
1,00 2. 0
5,00 Extremes (>=22)
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
9.
20
50 20 40 15

15
30 25 60 10

30
45 30 45 20

35
50 45 50 25

Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data terhadap 20


peserta didik. Pengambilan sampel 30 dipilih secara random sampling. Data nilai hasil
belajar 20 peserta didik adalah sebagai berikut:
 Diberikan hipotesis sebagai berikut:
- Hipotesis nol (Ho): penilaian hasil belajar yang didapatkan peserta didik paling besar
adalah 65
- Hipotesis alternative (Ha): penilaian hasil belajar peserta didik lebih dari 65
- Lakukan pengujian hipotesis

T-TEST
/TESTVAL=65
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=nilai
/CRITERIA=CI(.95).

T-Test
[DataSet0]

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai 20 33.0000 14.36370 3.21182

10. One-Sample Test


Test Value = 65

95% Confidence Interval of the


Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

-9.963 19 .000 -32.00000 -38.7224 -25.2776

Anda mungkin juga menyukai