Anda di halaman 1dari 16

Metode Penelitian

Literatur Metode Penelitian Jurnal, Karya Tulis, Skripsi, Tesis, Disertasi & dll.

Jumat, 27 Desember 2013


Populasi, Sampel dan Sampling

A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi (baca: penyamarataan) yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 90).
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.

B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2012: 91).
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betu-betul
representative (mewakili).

C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010: 62).
Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Secara sistematis, macam-macam teknik sampling ditunjukan pada gambar berikut.

Sumber: Sugiyono (2012: 92).


Gambar 1 Teknik Sampling

Berdasarkan gambar 1 di atas, terlihat bahwa teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Probability Sampling meliputi Simple Random, Proportionate Stratified Random,
Disproportionate Stratified Random dan Cluster Random. Nonprobability Sampling meliputi
Systematic Sampling (Sampling Sistematis), Quota Sampling (Sampling Kuota),
Accidental/Incidental Sampling (Sampling aksidental/Insidental), Purposive Sampling, Sampling
Jenuh (Sampling Sensus) dan Snowball Sampling.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing teknik sampling di atas.
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,
2012: 92).
Berikut ini adalah jenis-jenis dari Probability Sampling beserta penjelasannya.

a. Simple Random Sampling


Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:
93).
Simple Random Sampling dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Simple
Random Sampling dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan
secara acak, dsb.

Sumber: Sugiyono (2012: 93).


Gambar 2 Teknik Simple Random Sampling

b. Proportionate Stratified Random Sampling


Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono, 2012: 93).
Sebagai contoh suatu organisasi/perusahaan yang memiliki pegawai dari latar belakang
pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstarata. Misalnya jumlah pegawa yang
lulus S1=45, S2=30, STM=800, ST=900, SMA=400, SD=300. Jumlah sampel yang harus
diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel akan
dibahas pada pembasan selanjutnya.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling


Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono, 2012: 93).
Misalnya pegawai perusahaan X dari divisi produksi mempunyai 3 orang lulusan S3, 4
orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan 4
orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil
bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

Sumber: Sugiyono (2012: 94).


Gambar 3 Teknik Stratified Random Sampling

d. Cluster Random Sampling (Area Sampling)


Cluster Random Sampling merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten (Sugiyono, 2012: 94).
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampel ditetapkan secara bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai ke wilayah terkecil
(kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipili sampel secara acak.
Misalnya di Indonesia terdapat 34 propinsi, dan sampel akan menggunakan 17 propinsi,
maka pengambilan 17 propinsi tersebut dilakukan secara random (acak). Tetapi perlu diingat
karena propinsi-propinsi di Indonesia berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu
menggunakan Stratified Random Sampling. Propinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat,
ada yang tidak; ada yang mempunyai hutan yang banyak ada yang tidak, ada yang kaya bahan
tambang dan adayang tidak. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan
sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara sampling juga.

Sumber: Sugiyono (2012: 95).


Gambar 3 Teknik Cluster Random Sampling

1. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setaip unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2012:95).
Berikut ini adalah jenis-jenis dari Nonprobability Sampling beserta penjelasannya.

a. Systematic Sampling (Sampling Sistematis)


Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populsai yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2012:95).
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor
urut yaitu nomor 1 sampai nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan hanya
mengambil nomor ganjil saja, genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10,
15, 20, dan seterusnya sampai 100.

b. Quota Sampling (Sampling Kuota)


Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
cirri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2012:95).
Sebagai contoh, sebuah penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam urusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukan 500
orang. Kalau pemenuhan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul
data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menhubungi 100 orang anggota sampel, atau 5
orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.

c. Incidental Sampling (Sampling Insidental)


Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (Sugiyono,
2012:96).

d. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2012:96).
Misalkan akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan, atau peneitian tentang kondisi politik di suatu daerah,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan
untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling Jenuh (Sampling Sensus)


Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012:96). Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi dengan dua orang ini
belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan dua orang sebelumnya. Begitu
seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi semakin banyak. Teknik pengambilan sampel
ditunjukan pada gambar 4 berikut. Pada penelitian kualitatif, banyak menggunakan Purposive
dan Snowball. Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok
menggunakan Purposive dan Snowball Sampling.

Sumber: Sugiyono (2012: 97).


Gambar 4 Snowball Sampling

Referensi:
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Diposting oleh Metode Penelitian di 10.35
Reaksi:
1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Metode Penelitian
Postingan Lebih Baru Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

My Instagram
My social media

Metode Penelitian
me?? just an ordinary man.. :D
Lihat profil lengkapku

Label or Category
Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik

Popular Posts
Populasi, Sampel dan Sampling

A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi (baca: penyamarataan) yang terdiri


atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas da...

UJI INSTRUMEN

Sebelum memulai analisis data, terlebih dahulu akan dilakukan uji instrumen penelitian
atau alat penelitian. Uji instrumen meliputi uji val...

UJI VALIDITAS

Berikut akan dilakukan uji validitas instrumen terhadap item/butir pernyataan pada
variabel X1. Tabel 1.1. Langkah-langkah SPSS Uji...

UJI RELIABILITAS
Berikut akan dilakukan uji reliabilitas instrumen terhadap item/butir pernyataan pada
variabel X1. Tabel 1.1. Langkah-langkah SPSS U...

Blog Archive
2014 (3)

2013 (1)
o Desember (1)
Populasi, Sampel dan Sampling

Total Tayangan Laman

57,369
Charlessigaulian.blog. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Yudhislibra's Blog
Just another WordPress.com site

Beranda
About
My Campus

ALASAN MASIH DIPERLUKANNYA PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI


STRATIFIED SAMPLING

MACAM MACAM METODE SAMPLING & TAHAP


PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN
12 Oktober 2010

yudhislibra Uncategorized Tinggalkan komentar

MACAM MACAM METODE SAMPLING & TAHAP PEMBUATAN LAPORAN


PENELITIAN

Pengertian Populasi dan Sampel


Populasi:

Kumpulan/ keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan memenuhi criteria tertentu yang telah
ditetapkan dalam penelitian. Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian
disebut Sensus.

Sampel:

Bagian tertentu dari unit populasi. Penelitian yang melibatkan sampel sebagai obyek penelitian
disebut Sampling Populasi.

Kelebihan dan Kelemahan dari Populasi dan Sampel

Populasi:

Kelebihan : Data dijamin lebih lengkap

Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat

Kelemahan: Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)

Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak dilapangan

Sampel:

Kelebihan : Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)

Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak dilapangan

Kelemahan: Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel

Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu analisis yang teliti

Hal-hal penting berkaitan dengan pemilihan sampel yang baik

Sampel Yang Baik:


Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsure sampel)

Batasan sampel harus jelas

Dapat dilacak dilapangan

Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (didata dua kali/lebih)

Harus up to date (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian)

Metode pemilihan atau pengambilan sampel (sampling) yang baik

Metode Pengambilan Sampel Yang Baik:

Prosedurnya sederhana dan mudah dilakukan

Dapat memilih sampel yang representatif

Efisien dalam penggunaan sumber daya

Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sampel

Berapa jumlah anggota sampel yang baik?

Yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel:

Derajat keseragaman/heterogenitas dari populasi

Metode analisis yang akan digunakan

Ketersediaan sumber daya

Presisi yang dikehendaki

MACAM MACAM METODE SAMPLING

Probability Sampling
1. Simple Random Sampling

Semua unsure dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota
sampel. Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara:

Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian

Menggunakan table angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota

Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling:

Sifat populasi adalah homogen

Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis

Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas

Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana


Kelemahan: Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi

2. Stratified Random Sampling

Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi berdasarkan criteria tertentu yang dimiliki
unsure populasi. Masing-masing sub populasi diusahakan homogen

Dari masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara acak dengan
komposisi proporsional atau disproporsional

Total anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian

Contoh: Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan diambil 100 orang (10%) sebagai
sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional

Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling:


Populasi mempunyai unsure heterogenitas

Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsure
heterogenitas yang dimiliki

Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara
proporsional atau disproporsional)

Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili


Kelemahan: Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan
ciri heterogenitas yang ada pada populasi

3. Cluster Sampling

Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)

Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil

Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian

Contoh: Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat pendapatan buruh
bangunan diKodya Semarang

Kodya Semarang dibagi menjadi16 Kecamatan, dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai
Populasi dari sampling I

Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II

Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian

Non Probability Sampling

1. Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang
diinginkan

Contoh: Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan kualitas proses
belajar mengajar pada mata kuliah tertentu, Peneliti menentukan quota untuk masing-masing
sampel:

Jumlah mahasiswa = 50 orang

Jumlah dosen = 5 orang

Jumlah mata kuliah = 3 matakuliah

Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan15 dosen sebagai sampel penelitian untuk 3 mata kuliah
yang memanfaatkan internet dalam proses belajar mengajarnya

Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan


Kelemahan: Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti

2. Accidental Sampling

Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai

Contoh: Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja diswalayan peneliti
menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan berbelan jadi suatu
swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya

Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan


Kelemahan: Jumlah sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada
anggota sampel yang ada pada saat itu

3. Saturation Sampling

Metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel
penelitian
Contoh: Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan kurikulum baru di
Gunadarma, peneliti menentukan sampel dengan menambil seluruh mahasiswa aktif di
Gunadarma sebagai sampel penelitian

Kelebihan : Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel


Kelemahan: Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar

4. Snowball Sampling

Metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level).

Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil

Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam jumlah tertentu

Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi.

Contoh: Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan kurikulum baru di
Gunadarma, sampel ditentukan sebesar 100 mahasiswa, peneliti menentukan sampel awal 10
mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang mahasiswa lain untuk dimintai pendapatnya. Dan
seterusnya hingga diperoleh sampel dalam jumlah 100 mahasiswa

Kelebihan : Mudah digunakan


Kelemahan: Membutuhkan waktu yang lama

TAHAP PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN

Perencanaan Penentuan Metode Sampling

Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan Pengolahan dan Analisis Data. Kegiatan
analisis data dimaksudkan untuk memberi arti dan makna pada data serta berguna untuk
memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Sebelum analisis data dilakukan
maka data perlu diolah terlebih dulu.
Pengolahan data meliputi:

Editing

Kegiatan untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan, meliputi:

Melengkapi data yang kurang/kosong

Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data

Memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan

Memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan)

Memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim)

Coding

Kegiatan untuk membuat peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan untuk analisis
data., biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding ini, data kualitatif dapat
dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi). Proses kuantifikasi mengikuti prosedur yang
berlaku, misalnya dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal.

Tabulating

Kegiatan untuk membuat table data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk memudahkan
analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana mungkin sehingga informasi
mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi bagian analisis data.

Analisis Data

Kegiatan analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian. Pemecahan
masalah penelitian dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian sangat tergantung dari hasil
analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati sehingga tidak memberikan
salah penafsiran terhadap hasil penelitian. Seorang peneliti (bagian analisis data) harus
menguasai kemampuan keilmuan secara teknis dalam menerapkan metode analisis yang cocok
Metode analisis data yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis penelitiannya. Pertimbangan
pemilihan metode analisis dapat dilihat dari:

Tujuan dan jenis penelitian

Model/jenis data

Tingkat/taraf kesimpulan

Penarikan Kesimpulan

Kegiatan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil analisis data. Pada penelitian yang
menggunakan pengujian hipotesis penelitian,kesimpulan dapat ditarik dari hasil pengujian
hipotesis. Kesimpulan hendaknya dibuat secara singkat, jelas dan padat.

Kesimpulan Penelitian harus sesuai dengan:

Tema, topic dan judul penelitian

Pemecahan permasalahan penelitian

Hasil analisis data

Pengujian hipotesis (bilaada)

Teori/ilmu yang relevan

Pelaporan

Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian. Laporan ini
berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk pertanggungjawabkan secara
ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Dalam laporan penelitian, dituliskan secara
sistematis semua tahapan yang telah dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan
kesimpulan penelitian (termasuk didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan). Sistematika
pelaporan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga/institusi/sponsor
yang akan mengelola hasil penelitian tersebut.
Iklan

Terkait

STRATIFIED SAMPLING

Konsep Dasar Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Keuangan

EKONOMI KOPERASI

Tinggalkan Balasan

ALASAN MASIH DIPERLUKANNYA PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI


STRATIFIED SAMPLING

Pencarian..

Laman

About
My Campus

Kategori

info" campus (1)


Uncategorized (15)

Arsip

November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Mei 2010

Blog di WordPress.com.

Ikuti

Anda mungkin juga menyukai