Oleh:
Dian Nurani Octavia
102310101019
102310101025
102310101061
1. Pengertian populasi
a. Kumpulan seluruh elemen dimana seorang peneliti akan melakukan
kesimpulan mengenai variable tertentu terhadap populasi tersebut;
b. Kumpulan objek penelitian;
c. Keseluruhan objek psikologis yang dibatasi kriteria-kriteria tertentu.
Objek psikologis ini dapat merupakan objek yang bisa diraba/konkret
seperti barang-barang manufacturing dan fisik orang, maupun objek
abstrak seperti motivasi kerja, kesadaran hukum, dan kredibilitas seorang
pemimpin.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kumpulan seluruh elemen
sebagai objek penelitian yang terdiri dari objek psikologis dimana seorang
peneliti akan melakukan kesimpulan mengenai variable tertentu terhadap
populasi tersebut.
2. Pengertian sampel
a. Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi;
b. Ronald (1995) mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian
dari populasi;
c. Bagian yang diamati.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian jumlah dari suatu
populasi termasuk bagian yang dapat diamati dalam suatu penelitian dan
memiliki karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selain
itu, sampel harus mencerminkan semua unsur dalam populasi secara
proporsional.
Sampel harus bersifat valid. Validitas dari sampel ini bergantung pada 2
faktor penentu yaitu ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision).
3. Pengertian metode
Metode adalah cara yang digunakan dalam suatu hal/kegiatan/penelitian.
4. Pengertian metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel adalah suatu cara yang digunakan dalam
melakukan penelitian yang mencakup sebagian
termasuk bagian yang dapat diamati dalam suatu penelitian itu sendiri. Metode
pengambilan sampel ini dapat pula disebut sebagai teknik sampling.
sumber
data,
maka
pengambilan
sampelnya
c. Sampling aksidental
Teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok
dengan yang diperlukan sebagai sumber data.
d. Sampling jenuh
Teknik sampling jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Istilah lain dari teknik sampling jenuh adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
e. Snowball sampling
Teknik snowball sampling adalah teknik penarikan sampel yang
mula-mula dilakukan dalam jumlah kecil, kemudian sampel yang
terpilih pertama disuruh memilih sampel berikutnya, yang
akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju
yang bergelinding makin lama makin besar.
f. Sampling seadanya
Merupakan teknik sampling sebagian dari populasi berdasarkan
seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa
perhitungan apapun mengenai derajat kerepresentatifannya.
Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat
sementara.
g. Sampling purposive (sampling pertimbangan)
Teknik sampling purposive dikenal juga dengan sampling
pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan
berdasarkan
pertimbangan
perorangan
atau
pertimbangan
sudah tidak relevan lagi untuk variable-variabel tertentu, seperti pada tingkat
pendapatan;
d. Teknik sampling juga mutlak diperlukan jika populasi sasarannya bersifat
tak terhingga, misalnya penelitian terhadap kualitas barang yang terus
diproduksi atau uji kualitas lingkungan sepanjang waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Lemeshow, Stanley., Klar, Janelle. 1997. Besar Sampel Dlam Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Gadja Mada University Press.
Rasni, Hanny. 2011. Buku Penuntun Praktikum Ilmu Dasar Keperawatan II A:
Demografi dan Biostatistika Dalam Keperawatan. Jember.
Budiarto , Eko 2001.Biostatistika.Jakarta:EGC.