Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Populasi
Dalam kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi merupakan
salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama apabila peneliti
ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna utuk daerah (area) atau
objek penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan manusia
yang terdapat dalam area yang telah ditetapkan, sedangkan Truckman mengemukakan bahwa
populasi atau target populasi adalah kelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi
dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada obyek atau
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karateristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek
dan obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2009), yaitu populasi secara umum dan populasi target (target population).
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakuan kesimpulan penelitian
kita.
B. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang
merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili
dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci dan merujuk pada semua ciri populasi dalam
jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya.
Ciri-ciri sampel yang baik sebagai berikut:
a. Sampel dipilih dengan cara hati-hati, dengan meggunakn cara tertentu dengan benar.
b. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yng diberikan mewakili keseluruha
karakteristik yang terdapat pada populasi.
c. Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang
dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik
C. Jenis – Jenis Populasi
1. Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:
a) Populasi terbatas (definite), yaitu objek penelitian yang dapat dihitung, seperti luas
area sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.
b) Populasi tak terbatas (indefinite), yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah tak
terbatas, atau sulit dihitng jumlahnya; seperti tinta, air, pasir di pantai, padi di sawah,
atau beras di gudang.
2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang lingkupyang
lebih diersempit, yang digolongkan menjadi:
a) Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memugkinkan
hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih luas.
b) Populasi tersedia (Accessible ppulation), yaitu populasi turunan dari populasi teoritis
yang akan dilakukan penelitian dengan mempertimbangkan jumlah dana, waktu dan
tenaga yang tersedia dengan memperhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada
populasi teoritis.
3. Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data:
a) Populasi bersifat homogen, yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-unsur
pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak dijumpai
dalam bidang ilmu keteknikan.
b) Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi dimana pembentuk sumber data yang
unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu
ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

4. Tekhnik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan
Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Non probability Sampling Probability Sampling meliputi:
simple random, proportionate stratified random, disproport ionate stratifed random, dan
area random. Nonprobability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota,
sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Macam-macam teknik ini meliputi:
a. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan pengambilan anggot sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Proportionate
stratified random sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi
yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka
populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1=45 orang,
S2=30 orang, SMK= 800 orang, SMA= 400 orang, SMP= 300 orang, SD= 300
orang. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

b. Disproportionate stratified random sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai, 3
orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP.
Maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 tersebut diambil semuanya sebagai
sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok
S1, SMU, dan SMP.

c. Cluster sampling ( Area sampling)


Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara,
provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan jadi sumber
data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan. Misalnya di Indonesia terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan
menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 privinsi itu dilakukan secara
random,. Tetapi perlu diingat, karena provinsi-provinsi di Indonesia itu berstrata
(tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random
sampling. Provinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat ada yang tidak, ada
yang mempunyai hutan banyak ada yang tidak, ada yang kaya bahan tambang ada
yang tidak. Karakter semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel
menurut strata populasi itu dapat ditetapkan
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada
pada daerahn itu ceara sampling juga

2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
a. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor
ganjil saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 5,
untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor1, 5, 10, 15, 20, dan
seterusnya sampai 100.

b. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan
melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang.
Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan. Bila
pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul
data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota
sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 orang anggota
sampel tersebut.

c. Sampling ansidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti, hasil datanya
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan yang ditemui
itu cocok sebagai sumber data. .

d. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melekukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Atau penelitian tentang
kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap data yang diberikan,maka
peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah
sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel
purposive dan snowball, misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka
akancocok menggunakan purposive dan snowball.

Amirullah, SE., M.M, (2015), Populasi dan Sampel, Malang, Bayumedia Publishing

https://docplayer.info/32385524-Pengertian-populasi-dan-sampel.html Dukutip pada


Jum’at, 29 Oktober 2021, 18.46

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,


(Jakarta: Kencana ,2014), hlm. 145.

Prof.Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta,


2014), hlm.119.

Ibid, hlm. 146-161.

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,


(Jakarta: Kencana ,2014), hlm. 145-161.

Prof.Ir. Sukandarrumidi, MSc., Ph.D., Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk


Peneliti Pemula, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2012), hlm. 47-49.

Anda mungkin juga menyukai