Anda di halaman 1dari 14

POPULASI DAN SAMPEL

A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sintesis). Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain, misalnya: orang,
benda, lembaga, organisasi, dan lainlain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subyek atau objek yang diteliti itu. Yang menjadi sasaran penelitian
merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa
disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari
benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

1. Berikut pengertian populasi menurut para ahli:

1) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).
2) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002).
3) Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang
diteliti (Nursalam, 2003).
4) Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok
objek yang lengkap dan jelas (Usman, 2006).
5) Populasi adalah seluruh individu yang menjadi wilayah penelitian akan
dikenai generalisasi (Netra, 1974).

2. Populasi berdasarkan jenisnya

1) Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah pasien rawat
jalan RS A pada tahun 2017 adalah 457.924 orang.
2) Populasi tak Terbatas (tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-
batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja pada
tahun 2017. Dalam hal ini jumlah penduduk Indonesia yang mengalami
pemutusan hubungan kerja merupakan populasi tak terbatas karena tidak
semua perusahaan melaporkan kejadian tersebut.

3. Populasi berdasarkan sifatnya

1) Populasi homogen Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan
tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Contoh: populasi
pasien rawat jalan dengan jenis asuransi yaitu BPJS Kesehatan kelas 3 di RS
A pada tahun 2017.
2) Populasi heterogen Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas - batasnya secara
kualitatif dan kuantitatif. Contoh: populasi pasien pasien rawat inap di RS A
pada tahun 2017.

4. Populasi berdasarkan kelompoknya

1) Populasi Umum Populasi umum adalah dimana sumber datanya seluruh objek
pada lokasi penelitian
2) Populasi Target Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran dalam
mengeneralisasi sebagai kesimpulan sebuah penelitian.

B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan
menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian
menggunakan populasi karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Dalam menentukan sampel, langkah awal yang
harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi target.
1) Kegunaan pengambilan sampel
- Menghemat biaya
- Mempercepat pelaksaan penilitian
- Menghemat tenaga
- Memperkecil ruang lingkup penilitian
- Memperoleh hasil yang akurat
2) Yang harus dipenuhi dalam menetapkan sampel
- Representatif, representatif adalah sampel yang dapat mewakili populasi
yang ada. Untuk memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian yang
menggambarkan keadaan populasi penelitian, maka sampel harus
mewakili populasi yang ada.
- Sebenarnya tidak ada pedoman umum yang digunakan untuk menentukan
besarnya sampel untuk suatu penelitian. Tetapi, besar kecilnya jumlah
sampel akan mempengaruhi keabsahan dari hasil penelitian. Polit dan
Hungler (1993) menyatakan bahwa semakin besarnya sampel yang
dipergunakan semakin baik dan representatif hasil yang diperoleh. Prinsip
umum yang berlaku adalah sebaiknya dalam penelitian digunakan jumlah
sampel sebanyak mungkin. Namun demikian penggunaan sampel sebesar
10-20% untuk subjek dengan jumlah lebih dari 1000 dipandang sudah
cukup.

Dalam menentukan sampel juga diukur besaran sampel yang harus


terpenuhi menggunakan perhitungan besaran sampel yang akan dibahas pada
topik selanjutnya. Untuk menilai suatu besaran sampel dari perhitungan itu
terpenuhi jumlahnya, maka beberapa kriteria yang diperlukan antara lain:

- Derajat keseragaman (degree of homogenity). Makin seragam populasi itu,


makin kecil sampel yang dapat diambil. Apabila populasi seragam
sempurna (completely homogeneous), maka satu elemen saja dari seluruh
populasi itu sudah cukup representatif untuk diteliti. Berbeda kalau
populasi adalah tidak seragam secara sempurna (completely
heterogeneous), maka hanya pembuatan kerangka sampel (sampling
frame) lengkaplah yang dapat memberikan gambaran yang representatif.
- Presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Tingkat ketepatan ditentukan oleh
perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dibandingkan dengan hasil yang
diperoleh dari sampling frame yang lengkap, dengan menggunakan asumsi
instrument (alat ukur), metode penelitian, kualitas peneliti, dan yang sama. Secara
kuantitatif presisi diukur dari standar error. Makin kecil kesalahan baku maka
makin besar tingkat presisinya.
TEKNIK SAMPLING
Telah disebutkan pada topik sebelumnya bahwa alasan sampel digunakan
karena tidak semua penelitian mampu meneliti keseluruhan objek yang diteliti. Dalam
penentuan sampel harus mengacu kepada teknik sampling. Teknik sampling
merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001). Teknik sampling dilakukan
agar sampel yang diambil dari populasinya representatif (mewakili), sehingga dapat
diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. Teknik
pengambilan sampel dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan sama atau tidaknya
kesempatan seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel yaitu
probability sampling dan non probability sampling.

TEKNIK SAMPLING

Probility Sampling Probility Non Sampling

1. Simple Random 1. Sampling Purposif


Sampling
2. Sampling Kuota
2. Sistematik Random
Sampling 3. Sampling Aksidental
4. Sampling Jenuh
3. Stratified Random
Sampling 5. Snowball Sampling

4. Cluster Sampling

PROBILITY SAMPLING
A. Simple Random Sampling
a. Pengertian
Simple random sampling atau sampel acak sederhana merupakan
teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama
kepada populasi untuk dijadikan sampel. Syarat untuk dapat
melakukan teknik random sampling adalah:
1. Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen.
2. Adanya kerangka sampel, yaitu merupakan daftar elemenelemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
b. Tujuan
Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Simple random
sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling
c. Mamfaat
- untuk membantu memahami distribusi dari suatu karakteristik
populasi yang tidak diketahui, ilmuwan dan insinyur sering
menggunakan data sampel
- teknik sampling berguna dalam penarikan kesimpulan (inference)
yg valid dan dapat dipercaya
- teknik pengambilan sampling yang baik dan benar dapat
menghemat biaya dan waktu tanpa mengurangi keakuratan
hasil.
d. Kelebihan dan kekurangan
- Temuan riset mempunyai kemampuan digeneralisir yang tinggi.
- Secara teknis kurang efisien dibandingkan stratified sampling.

B. Sistematik Random Sampling


a) Pengertian
Sistematik random sampling adalah metode yang digunakan dengan
cara membagi jumlah seluruh anggota populasi dengan jumlah sampel
yang dibutuhkan. Hasil tersebut merupkan interval sampel. Dalam
rumus dituliskan sebagai berikut:

N = N/n

Keterangan:
K = sampling interval
N = jumlah seluruh anggota populasi
n = jumlah sampel yang diinginkan
b) Tujuan
Teknik sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel
yang representative dari suatu populasi Teknik sampling meliputi dua
hal, yaitu seberapa besar ukuran sampel yang digunakan dan
bagaimana proses atau teknik penarikan sampel tersebut.
c) Mamfaat
Keuntungan dari Systemtic random sampling ini adalah jelas cara ini
lebih cepat, lebih mudah dan lebih mudah pelaksanaannya daripada
cara-cara lainnya. Cara ini juga memungkinkan untuk mengambil
sampel di lapangan dengan tanpa harus menggnakan kerangka sampel.
d) Kelebihan dan kekurangan
- Mudah digunakan jika rerangka populasi tersedia.
- Memungkinkan timbulnya bias sistematik.
C. Stratified Random Sampling
a) Pengertian
Stratified random sampling merupakan proses pengambilan sampel
melalui proses pembagian populasi ke dalam strata, memilih sampel
acak sederhana dari setiap strata, dan menggabungkannya ke dalam
sebuah sampel. Dari populasi tersebut kemudian dibagi ke dalam strata
yang karakteristiknya sama.
b) Tujuan
Teknik pengambilan sampel secara proportional stratified random
sampling digunakan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang
representatif dengan melihat populas kelas yang tidak sejenis
(heterogen).
c) Mamfaat
Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih
efisien dibanding simple random sampling. Selain meningkatkan
efisiensi, stratified random sampling juga digunakan untuk memastikan
kategori-kategori yang proporsinya kecil dalam populasi akan
terwakili.
d) Kelebihan dan kekurangan
- Paling efisien diantara alternatif geografis rendah.
- Rerangka populasi untuk setiap strata merupakan hal yang esensial.
D. Cluster Sampling
a) Pengertian
Cluster sampling adalah metode pemilihan sampel dimana unit
samplingnya adalah kumpulan atau kelompok elemen, dimana elemen
(unit observasi) dari masing-masing kelompok (cluster) bisa sama
ataupun berbeda jumlahnya. Misalnya seorang peneliti ingin
mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap infrastruktur yang
telah dibuat oleh pihak developer sebuah perumahan. Perumahan
tersebut dihuni oleh 120 rumah tangga yang secara geografis terbagi
kedalam 12 blok, dimana masing-masing blok terdiri dari 10 rumah
tangga. Bila peneliti menetapkan jumlah sampel sebagai responden
adalah 50 rumah tangga, maka jumlah blok yang menjadi sampel
adalah 5 blok7 (50 : 10 = 5 blok).
b) Tujuan
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.
c) Mamfaat
Efektif dan efisien dari segi tenaga, waktu, dan anggaran biaya. Dapat
mencakup populasi yang luas. Meminimalisir variabel yang
membingungkan
d) Kelebihan dan kekurangan
- Dalam kluster geografis, biaya pengumpulan data rendah.
- Mempunyai reliabilitas dan efisiensi yang paling rendah diantara
metode sampling probabilitas.

NON PROBILITY SAMPLING

A. Sampling Purposif
a) Pengertian
Penarikan sampel secara puposif merupakan cara penarikan sampel
yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan pada karakteristik
tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik
populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
b) Tujuan
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non
random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel
dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian.
c) Mamfaat
Menurut statistikian, purposive sampling lebih tepat digunakan oleh
para peneliti apabila memang sebuah penelitian memerlukan kriteria
khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan
penelitian dapat memecahkan permasalahan penelitian serta dapat
memberikan nilai yang lebih representatif.
d) Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
1. Tujuan dari penelitian terpenuhi
2. Sempel ini dipilih sedemikian relefan dengan desain penelitian
3. Cara ini relatif murah dan mudah dilaksanakan
4. Sampel yang dipilih adalah individu yang menurut pertimbangan
penelitian dapat didekati
Kekurangan:
1. Tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa sempel representatif seperti
halnya dengan sampel acakan atau random 2.Belum tentu
mewakili keseluruhan variasi yang ada
B. Sampling kuota
a) Pengertian
Sampling kuota (penarikan sampel secara jatah) merupakan teknik
sampling yang dilakukan atas dasar jumlah atau jatah yang telah
ditentukan. Sebelum kuota sampel terpenuhi maka peneltian belum
dianggap selesai.
b) Tujuan
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan
akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
c) Mamfaat
Penerapan teknik sampel kuota akan membagi populasi terkait
menjadi kelompok-kelompok yang bersifat homogen sehingga
mempermudah dalam studi karakter. Penelitian dilakukan dengan
maksud mengetahui relasi atau hubungan antar kelompok dalam
sebuah populasi yang luas.
d) Kelebihan dan kekurangan
- Sangat bermanfaat jika kelompok partisipasi minoritas mempunyai
peranan penting.
- Tidak mudah untuk digeneralisir.

C. Sampling aksidental
a) Pengertian
Teknik sampling aksidental dilakukan berdasarkan faktor spontanitas
atau kebetulan. Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan sampel.
b) Tujuan
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
c) Mamfaat
Accidental sampling merupakan teknik yang sangat hemat bagi
peneliti. Convenience sampling memberikan kebebasan terhadap
peneliti bersangkutan untuk menentukan sampel yang dirasa paling
memenuhi syarat. Sebab, analis tidak terikat dengan kriteria-kriteria
sampel tertentu.
d) Kelebihan dan ekurangan
Kelebihan:
- Accidental sampling merupakan teknik yang sangat hemat bagi
peneliti. Baik dari segi tenaga maupun dana, penerapannya tidak
membutuhkan banyak usaha maupun memerlukan banyak uang
sedari awal proses hingga akhir.
- Convenience sampling memberikan kebebasan terhadap peneliti
bersangkutan untuk menentukan sampel yang dirasa paling
memenuhi syarat. Sebab, analis tidak terikat dengan kriteria-
kriteria sampel tertentu.
- Metode sampling peluang tidak memerlukan durasi yang lama.
Penelitian dapat dengan cepat diselesaikan dengan memanfaatkan
teknik ini.
- Dari sekian banyak teknik pengambilan sampel, accidental
sampling merupakan cara yang paling mudah dan memiliki
fleksibilitas tinggi karena tidak terikat banyak aturan.
Kekurangan:
- Hasil penelitian menggunakan teknik accidental sampling tidak
terlalu akurat sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan.
- Analis yang memilih metode ini biasanya tidak terlalu serius dalam
mengerjakan penelitian, hanya mengejar ketepatan waktu
penyelesaian riset.
- Lebih cocok diterapkan untuk penelitian dengan tujuan akhir
kuantitas karena hasil akhir laporan lebih kredibel dibandingkan
dengan riset kualitas.
- Accidental sampling terlalu rentan dalam kebiasan analis.
Mayoritas penelitian dengan teknik tersebut menghasilkan
kesimpulan yang berpihak.
- Hasil penelitian dengan metode convenience sampling ini lebih
sering ditolak daripada diterima. Alasan yang dikemukakan adalah
karena accidental sampling dianggap sebagai bentuk
ketidakseriusan analis bersangkutan dalam menyediakan informasi
bermanfaat dan akurat, khususnya untuk publik.
D. Sampling jenuh
a) Pengertian
Sampling jenuh adalah tehnik pengambilan sampling bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang, atau
penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. istilah lainnya adalah sampel jenuh atau sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampling
dikatakan jenuh (tuntas) bila seluruh populasi dijadikan sampel.
b) Tujuan
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang.
c) Mamfaat
Sampling Jenuh adalah mudah, praktis, murah dan tidak memerlukan
waktu untuk pengumpulan data sampel. Contohnya : Misalnya akan
diteliti sebuah kinerja dosen di salah satu kampus swasta di Jakarta.
Karena jumlah dosen hanya ada 35 maka seluruh guru
dijadikan sample.
d) Kelebihan dan kekurangan:
- Kelebihan dari Sampling Jenuh adalah mudah, praktis, murah dan
tidak memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel.
- Kelemahannya adalah tidak cocok untuk populasi dengan
anggotanya yang besar (hanya cocok untuk kelompok populasi
kecil)
E. Snowball sampling
a) Pengertian
Penarikan sampel pola ini dilakukan dengan menentukan sampel
pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari
sampel pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari
sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar.
Dikatakan snowball sampling karena penarikan sampel terjadi seperti
efek bola salju.
b) Tujuan
Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk
mengidentifikasi, memilih dan mengambil sampel dalam suatu
jaringan atau rantai hubungan yang menerus, biasanya metoda ini
digunakan untuk menjelaskan pola-pola social atau komunikasi
(sosiometrik) suatu komunitas tertentu.
c) Mamfaat
Snowball sampling dapat membantu untuk mengekspos kelompok
responden yang sebelumnya tidak atau kurang mendapat perhatian dan
sulit ditemukan. Hasil akhir penelitian cukup akurat, terutama bila
jumlah responden terus meningkat.
d) Kelebihan dan kekurangan
- Sampel yang terfokus, sehingga bias sangat kecil
- Membutuhkan waktu dan biaya yang besar, apalagi jika populasi
tersebar tidak merata.
DAFTAR PUSTAKA
Polgar, Steven, Share A. Thomas, 1995, Introduction to Research in The Health
Science, Melbourne, Churchill Livingstone.
Furchan, A., 2004, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hadi, A. dan Haryono, 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:Pustaka
Setia.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta.

Sevilla, C.G., dkk, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas


Indonesia

Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Nazir, 2005.

Hastono S.P, 2013, Statistik Kesehatan, Jakarta: Rajawali Pers

file:///C:/Users/hp%20PC/Downloads/Documents/Metodologi-Penelitian-dan-
Statistik-SC.pdf

Anda mungkin juga menyukai