Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK

DI PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH

Disusun Oleh :
Nurul Maghfirah
P1337420921246

Dosen Pembimbing:
Ns. Niswah, MNS

CI Kliik:
Ns. Melafilani, S.Kep., M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEMARANG 2022
Lampran 1

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Nurhayati
Tempat /Tanggal Lahir : Ceurih/07 Mei 1940
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin/janda
Pendidikan terakhir : SLTA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : O
Diagnosa Medis (bila ada) : Artritis
TB/BB : 155 cm /60 kg
Alamat : Ceurih, Kec.Ule Kareng
No Telpon : -

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:


Nama : Nuraini
Alamat : Ceurih
Hubungan dengan klien : Anak
No Telp : -

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


Pekerjaan Saat ini : Pensiunan
Pekerjaan sebelumnya : PNS
Sumber Pendapatan : Gaji pensiunan
Kecukupan pendapatan : Ny.n mengatakan pendapatannya yang
sekarang sangat cukup untuk memenuhi
kebutuahannya sehari-hari.

4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Ny.n mengatakan selama sakit aktifitasnya
sudah sangat terbatas
Bepergian/wisata : Ny.n hanya pergi dari rumah untuk melakukan
kegiatan keagamaan di mesjid dekat rumahnya
Keanggotaan organisasi : Tidak ada ikut organisasi
Lain-lain : Aktifitas mengaji setiap malam di mesjid

5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung

Nama Keadaan saat ini Keterangan


Baharuddin Almarhum Ny. n mengatakan
meninggal karna faktor
usia
Nuraini Masih hidup Sehat dan sekarang tinggal
dengan ny.n
Bahtiar Almarhum Ny. n mengatakan
meninggal karna faktor
usia

b. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)

Nama : -
Umur : -
Penyebab Kematian : -
c. Kunjungan keluarga : Keluarga sering dikunjungi oleh anaknya

d. Genogram (buatlah 3 generasi)

Ny.N

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah meninggal

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : Ny.n mengatakan frekuensi makannya
tidak menentu, kadang sehari 2x
Nafsu makan : Nafsu makan baik
Jenis makanan : Jenis makanan yang dimakan yaitu
buah-buahan dan roti, serta lauk pauk
Kebiasaan sebelum makan : Tidak ada kebiasaan sebelum makan
Makanan yang tidak disukai : Ny.n mengatakan tidak ada makanan
yang tidak disukai
Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi makanan
Pantangan makanan : Ny.n mengatakan selama sakit makanan
yang harus dipantang makanan tinggi
lemak dan sayuran tertentu seperti
kacang panjang
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada keluhan
dengan makan

2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : Normal tidak keluhan, sehari 3-4 kali
Keluhan BAK pada malam : Tidak ada keluhan
hari
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada keluhan
dengan BAK

b. BAB
Frekuensi dan waktu : Normal, biasa 2 hari sekali
Konsistensi : Normal, konsistensi lunak
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada keluhan
dengan BAB
Pengalaman memakai : Tidak pernah
Laxatif/Pencahar

3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : Normal seperti biasanya 2-3 kali perhari
Pagi, siang dan sore
Pemakaian sabun(ya/tdk) : Memakai sabun
Sendiri/dg bantuan : Sendiri tampa bantuan
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok : Normal, setiap mandi 2-3 kali perhari
gigi Pagi, siang dan sore
Menggunakan pasta gigi : Menggunakan pasta gigi

c. Cuci rambut
Frekuensi : Tidak menentu, 2-3 kali perhari
tergantung kebutuhan
Penggunaan shampo : Menggunakan shampo
(ya/tdk)

d. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : Seminggu 1 kali
Kebiasaan mencuci tangan : Tidak menentu, sesuai kebutuhan. Jika
pakai sabun ny.n sudah merasa kotor maka ia
mencuci tangan

4. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : Ny.n mengatakan tidur selama 6 jam
Tidur siang : Jarang tidur siang
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada keluhan dengan tidur
dengan tidur

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olahraga : Tidak ada olahraga khusus namun ny.n
sering jalan kaki dari rumah ke mesjid
yang ia menganggap itu sebagai olahraga
Nonton TV : Jarang nonton tv
Berkebun/memasak : Ny.n mengatakan sekarang yang
memasak anaknya
Lain-lain : Biasa mengisi waktu luang dengan pergi
mengaji ke mesjid

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok (ya/tidak) : Tidak merokok
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak minum minuman keras
Ketergantungan terhadap obat : Tidak
(ya/tidak)

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari


Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. Mengaji di mesjid : Lebih kurang 1-2 jam
2. Posbindu : Lebih kurang 1-2 jam

D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : Ny.n mengatakan selama ini terkadang
terakhir sulit untuk beraktifitas seperti biasanya
Gejala yang dirasakan : Nyeri dan kaku dibagian lutut dan tampak
adanya pembengkakan
Faktor pencetus : Faktor pencetus terjadinya artritis pada
ny.n yaitu karna faktor usia sehingga
imunitas menurun.
Timbulnya keluhan : () Mendadak ( ) bertahap
Waktu mulai timbulnya : Ny.n mengatakan biasanya nyeri terasa di
keluhan pagi hari
Upaya mengatasi : Ny.n mengatakan upaya mengatasinya
jika sakit berat dengan mengonsumsi obat

2. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Riwayat alergi (obat, makanan, : Tidak ada
debu dll)
Riwayat Kecelakaan : Tidak pernah mengalami kecelakaan
Riwayat dirawat di rumah sakit : Tidak pernah dirawat
Riwayat Pemakaian obat : Tidak ada

3. Pengkajian/Pemeriksaan fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi, dan Palpasi)


a. Keadaan umum :Baik
b. BB/TB :155 cm / 60 kg
c. Rambut :Bersih dan tidak kering
d. Mata :Konjungtiva anemis (-), simestris kiri kanan, penglihatan
masih bagus dan masih bisa membaca tampa
menggunakan alat bantu berupa kaca mata
e. Telinga :Dalam batas normal, telinga tampak bersih
f. Mulut, gigi, dan bibir :Dalam batas normal, gigi tidak ada, bibir tampak lembab,
tidak ada sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.
g. Dada :Dalam batas normal
h. Abdomen :Dalam batas normal, tidak ada asites
i. Kulit :Kulit tampak bersih dan lembab
j. Ekstremitas atas :Dalam batas normal tidak ada masalah
k. Ekstremitas bawah :Ny.n mengatakan lutut kaki kanannya terasa nyeri kaku
dan ada pembengkakan
l. Sistem imune :Adanya penurunan fungsi tubuh yang menyebab imun
menurun
m. Sistem reproduksi :Tidak ada masalah dengan sistem reproduksi
n. Sistem Persyarafan :Normal tidak ada gangguan persyarafan
o. Sistem Pengecapan :Dalam batas normal, masih mampu merasakan
p. Sistem penciuman :Penciuman dalam batas normal, mampu membedakan
q. Tactil Respon :Bagus

E. Hasil Pengkajian khusus (Format terlampir)

1. Masalah kesehatan kronis : Tidak ada


2. Fungsi kognitif : Setelah dilakukan pengkajian fungsi
kognitif menggunakan MMSE didapatkan
nilai 25 dengan interpretasi dimensia
ringan
3. Status Fungsional : Setelah dilakukan pengkajian status
fungsional menggunakan barthel index
adalah 100 dengan interpretasi mandiri
4. Status Psikologis (skala :
depresi)
5. Dukungan keluarga : Keluarga selalu mendukung apa yang
dilakukan oleh ny.n

F. Pengkajian Sosial :
1. Hubungan dengan kelg : Baik, keluarga tampak peduli
2. Hubungan dengan tetangga : Ny.n hubungan dengan tetangganya sangat baik
3. Aktivitas dg lingkungan : Baik, aktifitas yang ny.n ikuti adalah pengajian

G. Pengkajian Spiritual :
1. Keyakinan akan pengobatan : Ny.n mengatakan obat yang ia minum itu adalah
salah satu bentuk ikhtiar
2. Keyakinan akan kesembuhan : Ny.n yakin akan sembuh dengan cara berdoa dan
usaha
3. Semangat untuk sembuh : Tampak ny.n mempunyai semangat untuk sembuh
4. Putus asa dan alasan : Ny.n yakin penyakitnya akan segera sembuh
5. Kegiatan ibadah : Sholat lima waktu, berzikir dan mengaj

H. Lingkungan tempat tinggal


1. Kebersihan dan kerapihan : Terlihat bersih dan barang tersusun
ruangan dengan rapi
2. Penerangan : Memilik penerangan yang cukup
3. Sirkulasi udara : Mempunyai ventilasi udara berupa
jendela
4. Keadaan kamar mandi & WC : Bersih
5. Pembuangan air kotor : Pembungan air kotor langsung ke
selokan, jarak lebih kurang 4 meter
(septitank)
6. Sumber Air minum : Air minum menggunakan air isi ulang
7. Pembuangan sampah : Tempat pembuangan sampah dengan cara
dibakar

I. Data Penunjang

ANALISA DATA

NO DATA (Sign/Symptom) INTERPRESTASI MASALAH


(Etiologi) (Problem)
1. DS : Agen pencedera Nyeri kronis
Ny.n mengatakan nyeri dan fisiologis
terasa kaku di bagian lutut kaki
kanannya, terlebih pada pagi
hari.

DO:
-Lutut kanan tampak adanya
pembengkakan
-Tampak di bagian yang
bengkak terdapat ruam
-Skala nyeri : 4 (NRS)

TTV
 TD:135/70 mmHg
 HR:80 kali/menit
 RR:19 kali/menit
2. DS: Kurang informasi Kurang
Pasien mengatakan tidak terlalu pengetahuan
paham penyakit apa yang
diderita olehnya

DO:
- Pasien tampak bertanya-tanya
- Pasien menanyakan makanan
apa yang harus dipantang agar
tidak memperparah
penyakitnya
- Pasien tidak bisa menjelaskan
tentang penyakitnya

TTV
 TD:135/70 mmHg
 HR:80 kali/menit
 RR:19 kali/menit
3. Ds: Penggunaan alat Resiko jatuh
- Ny.n mengatakan bantu jalan
menggunakan alat bantu jalan
ketika kakinya sakit

DO:
-Ny.n mengalami kelemahan
otot sebelah kanan
-Tampak menggunakan alat
bangtu jalan berupa tongkat
-Klien tampak berhati-hati dalam
menggukan alat bantu jalan
J. Prioritas Masalah

1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen pencedera fisiologis


2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Resiko jatuh berhubungan dengan penggunaan alat bantu jalan

K. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Nyeri kronis Tujuan Observasi Observasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan -Kaji keluhan nyeri, -Membantu
agen pencedera tindakan keperawatan kualitas, lokasi, menentukan
fisiologis kepada ny.n selama 3x24 intensitas (skala 0-10), kebutuhan
jam diharapkan proses dan waktu manajemen nyeri dan
inflamasi dapat teratasi -Catat fraktor yang keefektifan program
Kriteria Hasil mempercepat dan -Mengistirahatkan
-Menunjukkan nyeri tanda rasa sakit sendi yang sakit dan
hilang/terkontrol nonverbal mempertahankan
-Terlihat rileks, dapat -Kaji tanda-tanda vital posisi netral
tidur/beristirahat dan -Kaji secara periodik -Kadar asam urat
berpartisipasi dalam asam urat dalam tubuh dalam tubuh dapat
aktifitas sesuai Edukasi terkontrol
kemampuan -Ajarkan tehnik Edukasi
-Mengikuti program relaksasi untuk -Mengetahui cara
farmakologis yang mengurangi nyeri teknik relaksasi
diresepkan -Anjurkan klien dengan benar agar
-Menghubungkan melakukan teknik dapat mengurangi
keterampilan relaksasi relaksasi saat nyeri nyeri
dan aktifitas hiburan ke kambuh anjurkan -Meningkatkan
dalam program mandi air hangat/ relaksasi,
control/nyeri pancuran waktu memberikan rasa
-Durasi nyeri berkurang bangun control, dan
-Skala nyeri berkurang -Berikan kompres air meningkatkan
hangat di bagian yang kemampuan koping.
sakit selama beberapa -Menurunkan rasa
kali sakit dan kekakuan
-Berikan massae yang pada pagi hari
lembut pada -Sensitivitas pada
ekstremitas panas dapat hilang
Kolaborasi dan luka dermal
-Berikan obat sesuai dapat sembuh
petunjuk -Meningkatkan
relaksasi otot atau
mengurangi
ketegangan otot.
Kolaborasi
-Bekerja sebagai
antiinflamasi dan
efek analgesik ringan
mengurangi
kekakuan dan
meningkatkan
mobilitas.
2 Kurang pengetahuan Tujan Observasi Observasi
-Mengetahui
berhubungan dengan Setelah dilakukan -Kaji pengetahuan
kemampuan klien
kurangnya informasi tindakan keperawatan klien tentang
dalam mengenal
pada ny.n selama 3x24 penyakitnya
penyakitnya
jam diharapkan -Jelaskan sifat
-Agar klien tahu dan
menambah informasi dan penyakit dan tujuan
memungkinkan klien
pengetahuan dari pengobatan dan
untuk melanjutkan
Kriteria Hasil prosedur
pengobatan
-Mengetahui definisi, Edukasi
-Mengurangi resiko
penyebab, tanda dan -Berikan pendidikan
gejala penyakit kesehatan tentang cara keracunan dan over
rheumatoid artritis mencegah dan dosis obat.
-Menunjukkan mengatasi rheumatoid -Menambah
pemahaman tentang artritis pengetahuan klien
kondisi/komplikasi Kolaborasi sehingga klien bisa
penyakit -Diskusikan tentang mencegah
obat obatan, waktu penyakitnya
pemberian obat, dan -Mengurangi paksaan
tujuan dari pemberian untuk menggunakan
obat serta efek sendi dan
sampingnya. memungkinkan klien
ikut serta secara lebih
nyaman dalam
aktifitas yang
dibutuhkan
3. Resiko jatuh Tujuan Observasi -Untuk mengetahui
berhubungan dengan -Setelah dilakukan -Kaji aktifitas sehari- aktifitas yang
penggunaan alat tindakan keperawatan hari klien dilakukan
bantu jalan kepada ny.n selama 3x24 -Kaji lingkungan dan -Mengurangi resiko
jam diharapkan dapat riwayat jatuh klien jatuh
beraktifitas sesuai -Anjurkan klien untuk -Membantu klien
aktifitas berhati-hati ketika untuk mudah
Kriteria Hasil melakukan aktifitas di menjangkau peralatan
-Tidak ada kejadian jatuh kamar mandi yang dibutuhkan
pada pasien -Identifikasi -Membantu klien
-Nilai morse fall scale lingkungan sekitar, dalam penglihatan
klien turun dari angka 70 kamar mandi, kamar -Untuk melihat
menjadi kurang dari tidur, dan keadaan perkembangan
angka 51 lantai keseimbangan
-Anjurkan klien untuk pergerakan pasien.
ddk dan berdiri secara -Agar terhindar dari
perlahan resiko jatuh
-Anjurkan klien untuk -Memudahkan klien
tidak berjalan pada untuk bergerak.
lantai yang basah dan
licin
Edukasi
-Ajarkan klien latihan
keseimbangan
-Beri pendidikan
kesehatan tentang hal-
hal yang menyebabkan
jatuh
Kolaborasi
-Kolaborasi untuk
pemakain alat bantu
jalan

L. Implementasi Keperawatan

No Hari/ Jam Implementasi Paraf


Dx Tanggal
1. Rabu 10.00 1.Mengkaji keluhan nyeri, kualitas, lokasi,
20-04-2022
intensitas dan waktu
2.Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
3.Menganjurkan pasien untuk kompres air hangat
di bagian yang sakit
4.Memberikan massase di bagian ekstrimitas yang
sakit
5.Menganjurkan untuk minum obat yang sudah
ada di rumah
5.Mengkaji tanda-tanda vital
2. Rabu 10.25 1.Mengkaji kognitif pasien menggunakan Mini
20-04-2022
Mental Stase Exam (MMSE)
2.Mengkaji pengetahuan pasien tentang definisi,
penyebab dan tanda artritis
3.Menjelaskan sifat penyakit dan tujuan dari
pengobatan
3. Rabu 10.50 1.Mengkaji aktifitas pasien sehari-hari
20-04-2022
2.Menganjurkan pasien untuk duduk dan bediri
secara perlahan
3.Menganjurkan untuk menggunakan alat bantu
jalan yang biasa digunakan
4.Memberikan pengkes tentang hal-hal yang
menyebabkan jatuh
5.Menganjurkan untuk menghidupakan lampu di
setiap ruangan

M. Catatan Perkembangan Keperawatan

No Hari, Tanggal, Pukul Dx Perkembangan Keperawatan TT


1. Kamis, 21 april 2022 1. S:Pasien mengatakan masih nyeri dan
10.00
terasa seperti kaku terlebih di pagi
hari
O:
-Klien tampak menyentuh bagian
yang masih terasa nyeri
-Skala nyeri 4 (NRS)
-Kaki tampak bengkak
A:Masalah belum teratasi

P:Intervensi dilanjutkan

Jum’at, 22 april 2022 1 S:Pasien mengatakan nyeri sudah


berkurang
O:
-Klien tampak lebih rileks
-Skala nyeri 2 (NRS)
-Kaki masih tampak bengkak

A:Masalah teratasi sebagian

P:Intervensi dilanjutkan
Sabtu, 23 april 2022 1 S:Pasien mengatakan nyeri sudah
hilang, hanya saja sesekali nyeri
muncul tapi dalam durasi cepat
O:
-Pasien tampak rileks
-Skala nyeri 0 (NRS)

A:Masalah teratasi

P:Intervensi dihentikan

No Hari, Tanggal, Pukul Dx Perkembangan Keperawatan TT


1. Kamis, 21 april 2022 2 S:Pasien mengatakan tidak tau
10.00
penyebab penyakit yang dideritanya
O:
-Klien tampak bertanya-tanya dan
kebingungan
-Klien kooperatif
-Tampak pasien menyimak jika
sedang dijelaskan

A:Masalah belum teratasi

P:Intervensi dilanjutkan

Jum’at, 22 april 2022 2 S:Klien mengatakan sudah mengerti


tentang penyakitnya, dan klien
sudah memahami makanan apa saja
yang tidak boleh dikonsumsi
O:
-Klien tampak menjelaskan cara
pencegahan penyakitnya
-Rumah klien tampak terang di setiap
ruangan
A:Masalah teratasi sebagian

P:Intervensi dilanjutkan
Sabtu, 23 april 2022 2 S:Klien mengatakan sudah mengerti
tentang penyakitnya, dan klien
sudah memahami makanan apa saja
yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi, memahami mamfaat
dan waktu minum obat yang tepat.
O:
-Klien tampak dapat menyebutkan
pengertian, penyebab dan cara
pencegahan penyakitnya tanda dan
gejala dan komplikasi.

A:Masalah teratasi

P:Intervensi dihentikan

No Hari, Tanggal, Pukul Dx Perkembangan Keperawatan TT


1. Kamis, 21 april 2022 3 S:Pasien mengatakan terkadang
10.00
menggunakan alat bantu jalan
berupa tongkat
O:
-Terlihat menggunakan alat bantu
berjalan
-Tampak berjalan secara perlahan-
lahan
-Tampak berhati-hati saat
menggunakan alat bantu jalan

A:Masalah belum teratasi

P:Intervensi dilanjutkan

Jum’at, 22 april 2022 3 S:Klien mengatakan menggunakan


alat bantu jalan berupa tongkat
O:
-Klien tampak mengerti apa yang
sudah dijelaskan terkait tentang
resiko jatuh
-Rumah klien terliat terang di setiap
ruangan
A:Masalah teratasi sebagian

P:Intervensi dilanjutkan
Sabtu, 23 april 2022 3 S:Pasien mengatakan terkadang
menggunakan alat bantu jalan
berupa tongkat

O:
-Klien tampak mengerti apa yang
sudah dijelaskan terkait tentang
resiko jatuh
-Rumah klien terliat terang di setiap
ruangan
A:Masalah teratasi
P:Intervensi dihentikan
Lampiran 2
MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
1. KODE RESPONDEN : Ny. N (Pr) Umur: 80 tahun Pendidikan : SLTA
2. Riwayat Penyakit : Artritis
3. Tgl Pemeriksaan : 20 April 2022

Item Tes Nilai Maks Nilai


ORIENTASI
1. Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari apa) ? 5 4
2. Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), 5 5
(lantai, kamar)

REGISTRASI
3. Sebutkan nama tiga buah benda (pintu, rumah, mawar) tiap 3 3
benda 1 detik, pasien diminta mengulang ketiga nama benda
tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai
pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah
pengulangan.

ATENSI DAN KALKULASI


4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. 5 3
Hentikan setelah 5 jawaban, atau disuruh mengeja terbalik
kata “INTAN” (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum
kesalahan, misalnya NTAIN = 2)

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


5. Pasien diminta menyebutkan kembali 3 nama benda diatas 3 3
BAHASA
6. Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan 2 2
(pensil, jam tangan/gelang)
7. Pasien diminta mengulang rangkaian kata “tanpa kalau, dan, 1 1
atau tetapi”.
8. Pasien diminta melakukan perintah: “Ambil kertas ini dengan 3 3
tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”.
9. Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah 1 1
tangan kiri Anda!”.
10. Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan). 1 0
11. Pasien diminta meniru gambar di bawah ini. 1 0

Skor Total 30 25
Keterangan : Nilai 25 dengan interpretasi dimensia ringan

Nilai 27 – 30 Normal Nilai 10-20 : Demensia Sedang


Nilai 21 – 26 : Demensia Ringan Nilai < 10 : Demensia Berat
Alat : Kertas kosong, pensil, jam tangan/gelang, tulisan yg bisa dibaca dan gambar yg harus ditiru
Lampiran 3

The Timed Up and Go (TUG) Test

Purpose: To assess mobility

Equipment: A stopwatch

Directions: Patients wear their regular footwear and can use a walking aid if needed.
Begin by having the patient sit back in a standard arm chair and identify a line 3 meters
or 10 feet away on the floor.

Instructions to the patient: When I say “Go,” I want you to:


1. Stand up from the chair
2. Walk to the line on the floor at your normal pace
3. Turn
4. Walk back to the chair at your normal pace
5. Sit down again

On the word “Go” begin timing. Stop timing after patient has sat back down and record.
Time: 6 seconds

An older adult who takes ≥12 seconds to complete the TUG is athigh risk for
falling.

Observe the patient’s postural stability, gait, stride length, and sway.

Circle all that apply:

Slow tentative pace Loss of balance • Short strides • Little or no arm swing
Steadying self on walls • Shuffling • En bloc turning Not using assistive device
properly
Lampiran 4

Format Pengkajian Keseimbangan Lansia

Test Berg Balance Scale (BBS)


1. Berdiri tanpa support dengan mata tertutup.
Instruksi :Silahkan berdiri dengan tutup mata selama 10 detik.
0 : membutuhkan bantuan untuk menjaga supaya tidak jatuh
1 : tidak bisa dengan menutup mata selama 3 detik tetapi mampu berdiri tegak
2 : mampu berdiri selama 3 detik 
3 : mampu berdiri selama 10 detik dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 10 detik dengan aman

2. Berdiri tanpa support kedua kaki rapat


Instruksi : silahkan merapatkan kaki dan berdiri tanpa pegangan selama 1 menit.
0: membutuhkan bantuan saat berdiridan tidak mampu bertahan selama 15 detik
1 : membutuhkan bantuan saat berdiri dan mampu berdiri selama 15 detik
2 : tidak mampu berdiri selama 30 detik
3 : mampu berdiri selama 1 menit dengan pengawasan
4 : mampu berdiri selama 1 menit secara aman

3. Menggerakkan lengan kedepan dengan tangan terulur maksimal pada posisi berdiri
Instruksi : angkat lengan 90 º dan dapat meraih > 25 cm
menggerakkan lengan kedepan dan jari membuka sejauh mungkin semampu pasien (therapist
menempatkan penggaris pada jari terpanjang saat akhir gerakan, saat lengan posisi 90 º). Jari –
jari seharusnya tidak menyentuh penggaris saat pasien meraih kedepan ukuran yang dicatat
adalah jarak kedepan yang diraih saat posisi pasien lebih condong kedepan.
0: kehilangan keseimbangan saat mencoba membutuhkan bantuan dari luar
1 : meraih lengan kedepan tetapi membutuhkan bantuan
2 : dapat meraih lengan kedepan > 5 cm secara aman
3 : dapat meraih lengan kedepan > 12 cm secara aman
4 : dapat meraih lengan kedepan dengan keyakinan > 25 cm secara aman

4. Mengambil objek dilantai dari posisi berdiri


Instruksi : ambilah benda yang ditempatkan dikakimu
0: tidak bisa mencoba
1 : memerlukan bantuan saat mengambil
2 : dapat meraih sejauh 2 - 5 cm dari benda dan mampu menjaga keseimbangan
3 : mampu mengambil benda tetapi memerlukan pengawasan
4 : mampu mengambil benda dengan mudah
5. Berbalik untuk melihat kebelakang melebih shoulder kiri dan kanan saat berdiri
Instruksi : berbalik melihat kearah kebelakangmu lebih kearah bahu kirimu, berbalik lagi kearah
kanan, tetapi boleh menggunakan benda dibelakang arah pasien untuk dilihat memperoleh
putaran yang lebih baik
0 : memerlukan bantuan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan
1 : membutuhkan bantuan ketika berbalik
2 : mampu berbalik menyamping tetapi keseimbangan tetap terpelihara
3 : mampu melihat ke salah satu sisi pada sisi lainnya terjadi sedikit perubahan berat badannya
tetap keseimbangan terpelihara
4 : mampu melihat kebelakang dari kedua sisi dan perubahan berat badan dengan baik

6. Berdiri dengan satu kaki didepan kaki yang satu

Instruksi : berikan contoh pada pasien, tempatkanlah satu kaki didepan kaki yang lain jika kamu
merasa tidak dapat menempatkan kaki kedepan, contohlah melangkah kedepan, letakkan tumit
didepan jari-jari kaki yang lain ( score 3 panjang langkah seharusnya dissuaikan kurang lebih
dengan base pasien itu sendiri secara normal)

0 : keseimbangan hilang saat berdiri 


1 : mampu bertahan selama 15 detik
2 : mampu bertahan selama 30 detik
3 : mampu menempatkan kaki didepan kaki yang lainnya secara mandiri selama 30 detik
4 : mampu menempatkan kaki dengan berurutan secara mandiri selama 30 detik

7. Berdiri satu kaki


Instruksi : berdirilah satu kaki selama lebih dari 10 detik dan tanpe pegangan
0 : tidak mampu mencoba 
1 : mencoba mengangkat kaki tidak mampu bertahan selama 3 detik tetapi mempertahankan
berdiri
2 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama > 3 detik
3 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama 5–10 detik

4 : mampu mengangkat kaki secara mandiri selama > 10 detik

Hasil Scoring : 16 dengan interpretasi risiko jatuh menengah

- 21-28 = risiko jatuh rendah


- 11-20 = risiko jatuh menengah
- 0-10 = risiko tinggi jatuh
Lampiran 5
FORMAT PENGKAJIAN KEMANDIRIAN LANSIA
BARTHEL INDEKS

PROSEDUR TES:
Pasien di observasi saat melakukan aktivitas di bawah ini.

NO AKTIFITAS SCORE HASIL


DEPENDENCE INDEPENDENCE
1 PEMELIHARAAN KESEHATAN 0 5 5
DIRI
2 MANDI 0 5 5

3 MAKAN 5 10 10

4 TOILET (AKTIFITAS BAB & BAB) 5 10 10

5 NAIK/TURUN TANGGA 5 10 10

6 BERPAKAIAN 5 10 10

7 KONTROL BAB 5 10 10

8 KONTROL BAK 5 10 10

9 AMBULASI 15 15

KURSI RODA 10
(BILA PASIEN
AMBULASI
DENGAN KURSI
RODA)
10 TRANSFER KURSI/BED 5-10 15 15

TOTAL: 100 100

KRITERIA HASIL: 100 dengan interpretasi mandiri

0 – 20 KETERGANTUNGAN PENUH
21 – 61 KETERGANTUNGAN BERAT (SANGAT TERGANTUNG)
62 -90 KETERGANTUNGAN MODERAT
91 – 99 KETERGANTUNGAN RINGAN
100 MANDIRI
FORMAT LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DENGAN HIPERTENSI DI DESA CEURIH
KECAMATAN ULE KARENG
Resume 1
19 Appril 2022

Nama Mahasiswa : Nurul Maghfirah S.Tr.Kep


NIM : P1337420921246

A. Identitas Pasien
Nama : Hasballah
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Ceurih
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan : SLTA
Dx Medis : Hipertensi
B. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengatakan keluhan yang paling dirasakan saat beraktifitas kepala terasa pusing,
sakit kepala, tengkuk terasa berat.
C. Pengkajian Psikososial dan Spiritual Lansia
1. Psikososial
Pasien saat masalah yang dideritanya keluarga ikut membantu dan memberi support.
Komunikasi dengan keluarga baik, dan pasien percaya penyakitnya akan sembuh.
2. Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami kesulitan tidur ?
Terkadang susah untuk tidur, terlebih pada saat kepalanya sakit, sering terbangun.
Apakah klien merasa gelisah ?
Pasien tidak terlihat gelisah
Apakah klien sering murung dan menangis sendiri ?
Pasien tidak tampak murung
Apakah klien was-was atau khawatir ?
Pasien mengatkan dia tidak merasa cemas, numun sakit yang dideritanya
terkadang menganggu aktifitas
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam sebulan ?
Pasien mengatakan keluhan yang dirasakan lebih dari 1 kali dalam sebulan
Ada/banyak pikiran ?
Tidak ada
Ada masalah /gangguan dengan keluarga lain ?
Tidak ada
Menggunakan Obat tidur atas anjuran dokter ?
Pasien mengatakan tidak menggunakan obat tidur
Cenderung mengurung diri sendiri ?
Tidak mengurung diri
3. Spiritual
Pasien mengatakan penyakit yang dideritanya sekarang adalah cobaan dari Allah Swt.
Sabagai manusia kita hanya bisa berdoa dan berusaha. Ia juga yakin bahwa
penyakitnya dapat disembuhkan.
D. Data Fokus
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : Mata (4), suara (5), gerakan (6)
TTV :
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Suhu : 36,3 oC
Antopometri :
TB : 160 cm
BB : 45 kg

E. Pembahasan
a) Pengkajian
Dalam pengkajian didapat hasil yaitu pasien mengatakan kepala terasa pusing dan
tengkung terasa berat. Dimana didapat hasil pengukuran tekanan darah lebih dari normal
yaitu 180/80 mmHg. Hal yang menyebabkan pasien mengalami peningkatan tekanan
darah yaitu gaya hidup pasien yang monoton, pasien mengatakan kalau di rumah pasien
jarang beraktifitas, hanya di rumah saja, kurang berolahraga, pola makan yang tidak baik,
dimana pasien tidak suka mengonsumsi sayur dan buah-buahan, pasien lebih suka
mengonsumsi makanan yang berlemak dan kolestrol. Selain itu pemgkajian TB dan BB
penulis hanya memperkirakan karna kurangnya kelengkapan alat. Data yang menunjang
pasien mengalami hipertensi yaitu didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD:
180/80 mmHg, N:90 kali/menit, RR: 22 kali/menit, T: 36,3 oC dan keluhan pasien yang
menunjukkan tanda gejala penyakit hipertensi yaitu pusing, sakit kepala, tengkuk terasa
berat, peningkatan tekanan darah dari batas normal.
b) Diagnosa Keperawatan
(1) Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
Gangguan perfusi jaringan serebral adalah suatu keadaan dimana individu
mengalami penurunan dalam nutrisi dan oksigenasi pada tingkat seluler
sehubungan dengan kurangnya suplai darah kapiler (Carpenito,2009).
Diagnosa ini penulis tegakkan sebagai diagnosa pertama karena merupakan
keluahan utama yang muncul pada pasien mengeluhkan kepala pusing, sakit
kepala dan tengkuk terasa berat. Dan data laim yang mendukung diagnosa ini
adalah hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD:180/80 mmHg, N:90 kali/menit,
RR:22 kali/menit, T: 36,3 o C. Penulis menegakkan priotas utama karena jika tidak
ditangani akan muncul masalah lain yaitu komplikasi penyakit stroke, gagal
jantung.
(2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Intoleransi aktifitas adalah ketidakcukupan energi secara fisologis maupun
psikologis untuk meneruskan/menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas
sehari-hari (NANDA,2007).

c) Implementasi Keperawatan Pada Hari Tersebut


(1) Penatalaksanaan yang dilakukan atau implementasi didasarkan atas intervensi yang
disusun sebelumnya, maka tindakan untuk diagnosa 1 tindakan keperawatan yang
telah dilakukan adalah:
- Mengobservasi keadaan umum pasien
- Menanyakan keluhan pasien
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
- Menganjurkan untuk konsultasi dengan dokter agar diberikan obat yang tepat
- Menganjurkan keluarga untuk memijat di bagian tengkuk yang terasa sakit
- Mengajarkan teknik napas dalam
(2) Berdasarkan diagnosa di atas, maka tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
diagnosa ke 2 adalah:
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
- Menanyakan keluhan pasien
- Mengajarkan pasien untuk menggerakkan tangannya dan menekukkan kaki
- Menganjurkan keluarga pasien untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
d) Evaluasi Keperwatan
Untuk diagnosa pertama gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan peningkatan tekanan intrakranial, dengan kriteria hasil tekanan darah dalam
batas normal. Untuk data subyektif pasien mengatakan kepala masih pusing, kepala
sakit dan tengkuk terasa berat, sehingga masalah keperawatan belum teratasi,
kemudian anjurkan kembali kepada keluarga untuk konsultasi dengan dokter agar
mengurangi sakit yang diderita, selanjutnya anjurkan kepada keluarga untuk memijat
bagian tengkuk, anjurkan memenuhi kebutuhan pasien.
Diagnosa kedua intolenrasi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik,
kriteria hasil yang penulis harapkan yaitu pasien dapat memenuhi kebutuhannya secara
optimal. Pasien bisa berganti posisi tidur dengan cara miring ekstrenitas atas dan
bawah bisa digerakkan, sehingga masalah keperawatan teratasi sebagian. Planning
anjurkan keluarga untuk melakukan hal yang seperti sudah dijelaskan.
Resume 2
Nama : Nurul Maghfirah S. Tr. Kep
NIM : P1337420921246

Pada tanggal 19 April 2022 yang bertugas di Puskesmas Ule Kareng yang bertempat di
Banda Aceh dan di tugaskan turun lapangan di Posyandu Lansia yang beralamat Ceurih. Saya
yang bertugas menulis resume ini mendapatkan pasien yang berusia 72 tahun, seorang nenek
yang bernama Hammah. Nenek memiliki keluhan sakit kolestrol, asam urat, sakit lutut, sakit
sendi-sendi. Cerita nenek yang memiliki pengalaman jatuh dari pohon jambu ±12 tahun.

Kolesterol adalah zat alamiah dengan sifat fi sik berupa lemak tetapi memiliki rumus
steroida. Kolesterol merupakan bahan pembangun esensial bagi tubuh untuk sintesis zat-zat
penting seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin,
dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Namun, apabila dikonsumsi dalam jumlah
berlebih dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah yang disebut
hiperkolesterolemia, bahkan dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan kematian.
Kadar kolesterol darah cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga,
dan perokok (Iman, 2004; Beydaun, 2008).

Asam urat disebut juga artritis gout termasuk suatu penyakit degeneratif yang menyerang
persendian, dan paling seringdijumpai di masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia (lansia).
Namun tak jarang penyakit ini juga ditemukan pada golongan pralansia (Damayanti, 2012).
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan
gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan linu-linu di daerah persendian dan sering disertai
timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitannya. Penyakit ini sering disebut
penyakit gout atau lebih dikenal dengan penyakit asam urat (Andry, 2009).

Pekerjaan nenek dulu adalah petani, nenek tidak memiliki riwayat penyakit yang serius,
nenek memiliki HB=14,2 dan TD= 148-90 mmHg. Pola makan nenek makan sehari 3 kali, pola
BAB lancar tidak bermasalah 1 hari 1 kali, nenek mengatakan pernah di rawat di rumah sakit
dengan berlasan hanya karena melahirkan, nenek juga bercerita bahwasannya jika sakit nenek
hanya pergi ke Puskesmas. Nenek mengeluh pola tidur tidak baik, nenek tidur tidak teratur, pada
malam hari sering sekali terbangun-bangun (gelisah), nenek memiliki hobi yaitu memasak.

Setelah mengetahui keluhan dari nenek maka saya memberikan penkes mengenai
pantangan makanan bagi penderita kolestrol dan asam urat, memberikan penjelasan dan nenek
menangkap apa yang dijelaskan kemudian evaluasi.
Resume 3
Nama : Nurul maghfirah S. Tr. Kep
NIM : P1337420921246

Pada tanggal 21 April 2022 yang bertugas di Puskesmas Ule Kareng yang bertempat di
Banda Aceh dan di tugaskan turun lapangan di Posyandu Lansia yang beralamat Ceurih. Saya
yang bertugas menulis resume ini mendapatkan pasien yang berusia 88 tahun. Seorang kakek
yang memiliki lemah ektermitas bawah di sinistra. Keluarga mengatakan pernah operasi 2 kali
yaitu operasi prostat. Keluarga mengatakan pasien tidak dapat mengontro kening
(inkontinensia).
Data identitas pasien bernama kakek Abbas, saat ini berdomisili di Ceurih. Keluarga
mengatakan kakek tidak sekolah, semasa muda bapak kerja di bangunan, tinggi bapak 170 cm
berat badan kake 65 kg. keadaan umum bapak lemas, pola tidur baik, pola BAB lancar tidak
bermasalah, pola makan kakek tidak terganggu, saat puasa sekarang belum ada yang tinggal
satupun, dengan masalah ini kakek tidak minum obat. Keluarga mengatakan bahwasannya saat
sakit keluarga membawa kakek ke puskesmas terdekat yaitu puskesmas Ule Kareng.

Keluarga mengatakan riwayat penyakit masa lalu, kakek memiliki penyakit Tuber
Culosis sebelum operasai prostat 5 tahun yang lalu, kakek juga memiliki gangguan pendengaran,
bagian dibelakang telinga sebelah kiri seperti ada tumor, keluarga kakek mengatakan bahwa air
ludah yang keluar dari kakek tidak terhitung, sellau mengeluarkan air liur, itu terjadi saat
mengetahui riwayat Tuber Culosis.

Suhu tubuh bapak 36,5ºC, tekanan darah 130/70 mmHg, kakek tidak minum obat apapun,
saat memiliki riwayat Tuber Culosis minum obat, tapi keluarga mengatakan sudah tidak ingat
lagi dikasrenakan 5 tahun lalu. Intervensi yang dilakukan adalah latihan ROM di kaki sebelah
kiri pasien.
Resume 4

Nama : Nurul maghfirah S. Tr. Kep


NIM : P1337420921246

Pada tanggal 22 April 2022 yang bertugas di Puskesmas Ule Kareng yang bertempat di
Banda Aceh dan di tugaskan turun lapangan di Posyandu Lansia yang beralamat Ceurih. Saya
yang bertugas menulis resume ini mendapatkan pasien yang berusia 78 tahun yang memiliki
riwayat penyakit asam urat.

Pasien yang bernama Ramlah yang berpendidikan SMA yang memiliki pekerjaan ibu
rumah tangga, pasien memiliki 2 bersaudara, pasien adalah anak pertama dan yang kedua
perempuan juga. Nenek Ramlah yang memiliki hobi memasak ini memiliki 7 anak 5 laki-laki
dan 2 perempuan. Nenek pernah mengalami penurunan HB hasil 6, juga memiliki riwayat
penyakit lambung, nenek minum obat lambung Antasida 3 hari sekali, pasien mengatakan jika
mengeluh sakit pergi ke Puskesmas.

Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak
tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua sendi di tubuh
berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut,
pergelangan kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang
pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.
Resume 5

Nama : Nurul maghfirah S. Tr. Kep


NIM : P1337420921246

Pada tanggal 23 April 2022 yang bertugas di Puskesmas Ule Kareng yang bertempat di
Banda Aceh dan di tugaskan di Puskesmas Ule Kareng. Saya yang bertugas menulis resume ini
mendapatkan pasien yang berusia 60 tahun pasien mengeluh Diare. Pendidikan pasien terakhir
SMP pekerjaan saat ini penjual sayur, psien memiliki 3 orang anak 2 perempuan dan 1 laki-laki,
saat ini pasien tinggal dengan anak dan suami.

Pasien mengalami mual dan tidak nafsu makan hasil tekanan darah pasien adalah 110/70
mmHg, pernafasan pasien 20 x/menit, nasi 87 x/menit dan suhu 36.9ºC. pasien terlihan lemas,
dan kekurangan cairan dikarenakan anemis.

Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih sering dari
biasanya. Seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila ia BAB sebanyak tiga kali atau lebih
dalam satu hari. Selain itu, feses yang dikeluarkan juga lebih encer.

Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut atau kronis (persisten). Diare akut adalah
diare yang berlangsung dalam waktu singkat. Ini adalah masalah kesehatan yang umum. Diare
akut biasanya berlangsung sekitar satu atau dua hari, tapi bisa juga lebih lama, kemudian
menghilang dengan sendirinya.

Intervensi keperawatan monitor status dehidrasi, monitor hasil pemeriksaan laboratorium.


Mahasiswa menganjurkan pasien makan-makanan serat, memberikan pendiidkan kesehatan,
pengetahuan kepada pasien juga kolaborasi obat analgetik.

Implementasi keperawatan menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering, monitor


dehidrasi, menganjurkan pasien asupan cairan sesuai kebutuhan. Pasien dapat menangkap setelah
diberikan pendidika kesehatan oleh mahasiswa, dan pasien mengulangi implementasi yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai