Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN UNSTABLE

ANGINA PEKTORIS DI ICCU RSUD ZAINOEL ABIDIN


BANDA ACEH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memenuhi Tugas Stase Gawat Darurat Kritis

Dosen Pembimbing
Ns. Niswah, S.Kep., MNS

Nurul Maghfirah
P1337420921215 (Aceh)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEMARANG
2022
HALAMAN PERSUTUJUAN DAN PENGESAHAN

Judul kasus : Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Unstable Angina Pektoris
di ICCU RSUD dr Zainoel Abidin Banda aceh

Disusun : Nurul Maghfirah

NIM : P1337420921246

Jurusan : Keperawatan

Program Studi : Profesi Ners

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah di baca dan disetujui oleh
Clinical Instruktur (CI) dan Dosen Pembimbing Akademi

Banda Aceh, 17 September 2022

Menyetujui,

Clinical Instruktur (CI) Dosen Pembimbing Akademik

Ns.Fatahillah Syafruddin, S.Kep Ns. Niswah S.Kep., MNS

Mengetahui, Mahasiswa yang bersangkutan

Nurul Maghfirah
A. Web Of Causation (WOC)
Definisi: Etiologi: Pemeriksaan penunjang: Manifestasi klinis:

Nyeri dada atau ketidaknyamanan yang Unstable angina pectoris disebabkan oleh EKG, foto rontgen dada, a. Sifat nyeri: rasa sakit seperti ditekan, rasa
disebabkan oleh penyakit arteri koroner iskemia miokardium reversible dan pemeriksaan laboraturium, terbakar, tertindih benda berat, berat dan
yang menggambarkan sensasi seperti sementara akibat ketidakseimbangan antara dan penyadapan jantung. terpelintir.
ditekan, diremas atau seperti di tusuk. kebutuhan oksigen miokardium dan suplai b. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu
oksigen miokardium. kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
c. Nyeri membaik dengan istirahat atau dengan
obat nitrat.
d. Keringat dingin, mual dan muntah, sulit
Penatalaksanaan: Unstable Angina Pektoris
bernafas, cemas dan lemas.
Penatalaksanaan unstable angina e. Pada pemeriksaan EKG:
pectoris dibagi menjadi farmakologis - Fase hiperakut (setelah serangan)
dan non farmakologis. Kontraksi miokardium menurun - Fase perkembangan penuh (1-2 hari
Peningkatan tekanan jantung kemudian)
a. Farmakologis - Fase resolusi (beberapa minggu/bulan)
(penanganan nyeri, membatasi Lelah
ukuran infark miokard, trombolitik, Fungsi ventrikel terganggu
vasodilator perifer, antikoogulan). Intoleransi aktivitas
b. Non farmakologis
(pemberian oksigen dan membatasi Perubahan hemodinamika Peningkatan asam
Kurangnya pajanan informasi
aktivitas fisik).
Reseptor nyeri

Nyeri dada Kurang pengetahuan


Penurunan Curah Jantung

Nyeri

Takut

Ansietas
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Data Adminitrasi
Tanggal : 12/9/2022 Waktu: 14.15 WIB
Inisial Pasien : Tn. A
Umur : 59 thn 1 bln 14 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Simeulu Timur, Sinabang Jln. Meulur No. 176

B. Pre Arrival Assessment


Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 hari SMRS. Pasien mengeluh dada
terasa berat. Sebelumnya pasien sudah minum ISDN Sublingual, pasien dirawat
dengan ALO (Acute Lung Oedema). Pasien tidak mengalami sesak napas, (+) batuk,
(+), ronki (+), demam, (-) mual muntah tidak ada. Pasien memiliki riwayat minum
OAT pada tahun 2018, minum OAT selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. Pasien
memiliki riwayat pemasangan ring dijantung.

C. PENGKAJIAN CEPAT DAN SEGERA


A : Clear
B : Spontan, RR: 21, SpO2: 98%,
C : TD : 115/65 mmHg, MAP: 85 mmHg, HR: 53 x/i, CRT< 3 detik, akral hangat,
GCS: E4M6V=15
D : Drip NTG 5 mg/menit, Furosemide 20 mg/12 jam, IV Cefoperazone 1 gr/12 jam,
IV Pantoprazole 40 mg/12 jam, Sc Novorapid 6-6-6 iu, Sc Lantus 0-0-0-10 iu,
clopidogrel 1x75 mg, atorvastatin 1x 40 mg, coralan 2x 2,5 mg, valsartan 1x 80
mg, Amlodiphine 1x5 mg, Spironolactone 1 x 25 mg, N. Acetilsistein 3x 400
mg, laxadin syr 1x15 cc, ISDN 3x 5 mg
E : Kateter urine, IV Line, Heart monitor

D. PENGKAJIAN KOMPREHENSIF
1. Keluhan Utama: Pasien nyeri dada, lemas, dan mudah lelah.
2. Riwayat keluhan : Pasien merasakan nyeri dada terasa berat semenjak 3 hari yang lalu
3. Riwayat penyakit dan/atau pembedahan terdahulu: Pasien memiliki riwayat pemasangan ring
dijantung, Hipertensi, Diabetes Mellitus tipe II, danTB paru tahun 2018 tuntas
4. Allergi/reaksi :
Obat: Tidak ada
Makanan dll: Tidak ada
Tanda dan gejala dari reaksi alergi: Tidak ada
5. Data Psikososial dan Sosioekonomi
- Tipe tempat tinggal
a. Rumah pribadi √ b. Sewa c. Rumah panti jompo
- Terkait dengan hospitalisasi (pilihan bisa lebih dari satu)
a. Takut b. Cemas c. Depressi
d. Khawatir e. Home care f. Financial
g. Isu keluarga h. Lainnya (jelaskan)……… i. Tidak ada √
- Bahasa yang digunakan sehari – hari
a. Indonesia √ b. Inggris c. Daerah (jelaskan): Aceh √
- Agama
a. Islam √ b. Kristen c. Budha
6. Respirasi (pernafasan)
- Pola pernafasan:
a. Reguler√ b.Irreguler c.Lainnya:
d. frekwensi 21 x/m
- Tampilan:
a. Dispnue b. Orthopnue c. Wheeze
d. Sianosis e. Tidak ada √
- Batuk:
a. Tidak ada b. Ya (produktif/ tidak produktif) √
- Sputum:
a. Tidak ada b. Ya (warna): Putih kental √
7. Sirkulasi
- Nadi:
a. Reguler√ b. Irreguler c. Frekuensi: 53 x/m
- TD:
a. Normal 115 / 65 mmHg
b. Hipotensi........./.............mmHg
c. Hipertensi......../..............mmHg
- Mean arteri Pressure (MAP): 85 mmHg
- Central Vena Pressure: tidak ada
- SpO2 : 98 %
- Irama Jantung: Sinus Bradikardia
- Tampilan:
a. Dada seperti tertekan√ b. Nyeri dada√ c. Nyeri menyebar√
d. Perasaan pusing e. Tidak ada f. Edema:
- Ektremitas:
a. Hangat√ b. Dingin c. Pucat √ d. Sianosis
- Capiler Refil Time : <3 (detik)
- Pitting Edema:
a. Positif 1 (2mm) b. Positif 2 (4mm) c. Positif 3 (6mm)
d. Positif 4 (8mm)

8. Neurosensori
- Status Mental:
GCS :Eye ...4.... Motorik ...6.... Verbal: 5 E + M + V = 15
a. Alert b. Confused c. Tidak berespon
d. Agitasi e. Cemas f. Samnolen
g. Depresi h. Lainnya:
- Orientasi :
a. Hari b. Waktu c. Orang
d. Tempat e. Disorentasi semuanya
- Pendengaran
a. Normal √ b. Kesulitan pendengaran (ki/ka)
b. Kerusakan pendengaran d. Lainnya (jelaskan)
- Penglihatan
a. Normal √ b. Menggunakan kaca mata
c. Kontak lensa d. Lainnya:
- Berbicara
a. Normal √ b. Apasia c. Tidak ada komunikasi
d . Lainnya (jelaskan )
- Suhu
a. Normal 36.5 oC √ b. Hipotermia....... oC c. Hipertermia........oC

9. Gastrointertinal
- Tipe diet ( dirumah )
a. Normal √ b. Lunak c. Lainnya:
- Pembatasan cairan
a.Tidak ada b. Ya: ada selama di RS √
- Pembatasan diet
a. Tidak ada b. Ya: √
- Tube feeding
a. Nasogastic tube b. Peritoneal gastric tube
Ukuran: Tanggal terakhir diganti:
- Rongga mulut
Mulut/lidah
a. Lembab√ b. Kering c. Berselaput
Gigi
a. Milik sendiri √ b. Palsu (jelaskan).............................

- Tampilan
a. Nausea b. Vomiting c. Kesulitan menelan
d. Tidak ada kelainan e . Lainnya:

- Pengkajian nutrisi
Kehilangan
Kriteria Penyakit dengan resiko Oral intake berat badan BMI
score malnutrisi tanpa (kg/m2)
disengaja
Lingkari Lingkari
Lingkari cukup
Lingkari 1 atau lebih cukup satu cukup satu
satu saja
saja saja
3 a. Cancer
b. AIDS
c. Severe Burns
d. Major trauma
e. Anorexia nervosa
f. Dekubitus
g. End stage diseases a. < ¼ makan
renal, cardiac, lung, yang
liver, neurological dihabiskan a. > 5 kg a. 17.0
h. Gastrointestinal
Kehilangan
Kriteria Penyakit dengan resiko Oral intake berat badan BMI
score malnutrisi tanpa (kg/m2)
disengaja
diseases mal- b. NGT <1
absorption, ileus L/hari (1
obstruction, fistula, kcal/ml
stricture makanan)
i. Sepsis/ severe
infection
a. gastrointestinal l. ¼ - ¾ makan a. < 5 kg a. 17,0 –
diseases – lainnya yang b. ya. Tidak 18,5
j. anemia karena kurang dihabiskan . yakin
2 nutrisi a. NGT <1,5
k. psikososial – depresi/ L/hari (1
dementia stroke kcal/ml
makanan
a. tidak ada pantangan a. normal intake a. 1 kg a. > 18,5
makanan ¾ - 1 porsi b. tidak ada
b. NGT >1,5 perubahan.
1
L/hari (1
kcal/ml
makanan
Scoring
(lingkari
1 saja 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
per
kolom )
Total
Jika score 6 atau lebih, rujuk ke bagian ahli gizi

10. Eliminasi
- Bowel (usus besar )
masalah :
a. Inkontinensia b. Diare c. Konstipasi
d. melena e. Tidak ada √ f. Lainnya (jelaskan)......
- Urinary
Tampilan urine:
a. Jernih b. Berawan(keruh) √ c. Lainnya:
Produksi urine : 0.5 cc/kgBB/jam
Masalah:
a. Nocturia b. Sering kencing c. Dysuria
d. Inkotinensia e. Tidak ada √ f. Lainnya (jelaskan)........
- Pertolongan untuk beradaptasi
a. Diapers (pampers) √ b. Kondom kateter c. Indwelling cateter √
d. Intermittent cateter e. Suprapubic cateter e. Tidak ada
Cateter tipe: ukuran: 16 tanggal terakhir diganti: 17/9/2022
11. Integument dan Branden scale
- Warna:
a. Normal b. Pucat √ c. Kemerah-merahan d. Jaundice
- Intergritas :
a. Utuh
b. Ruam
c. Kerusakan kulit (tempat & ukuran ):
d. Lepuh ( tempat & ukuran ) -.....................................................................
e. Kemerah – merahan:
f. Lainnya (jelaskan ):

Braden scale
Persepsi
Kelembaban Aktifitas Mobility Nutrisi Gesekan
sensory
4√
4 √ tidak ada 4 sering 4 tidak 4 sangat
kelembaban
kerusakkan berjalan dibatasi baik
normal
3 3 √tidak
3 sedikit 3 adakalanya 3 √ sedikit 3
adakalanya muncul
terbatasi berjalan terbatas adekuat
lembab masalah
2 sangat 2 sangat 2 Di kursi 2 sangat 2 √ tidak 2 potensi
terbatas lembab roda terbatas adekuat masalah
1 1
1 sepenuhnya 1 kelembaban 1√ ditempat 1 sangat
sepenuhny bermasal
terbatas konstan tidur buruk
a terbatas ah

Total score resiko: 17


Indikasi skore dan indentifikasi resiko ( pilih salah satu berdasarkan total skore )
a. Resiko sangat tinggi (skore 10) b. Resiko tinggi ( skore 10 – 12)
c. Resiko menengah ( skore 13 – 14) d. Resiko rendah ( skore>15 ) √
12. Istirahat (tidur)
- Masalah istirahat
a√. Tidak ada b. Ya (jelaskan)..................................

13. Pengkajian nyeri


- Apakah pasien terlihat nyeri:
a. Tidak b. Ya √ ( beritahu dokter )
- Skala yang digunakan:
a. Numeric b. Deskriptif c. Wajah d.BPS √
- Skore nyeri : 2
Tipe: Akut
Deskripsi: Nyeri dada dirasakan memberat dan menjalar ke lapang dada
Frekwensi: Nyeri timbul sering dimalam hari durasi: 4-5 menit
yang meringankan: Istirahat
Komentar: -
250 | |

Temp
X
(Biru)

200

MAP

(Hijau)

150

BP

Kesadaran
(Hitam) 35
Irama EKG
Skala Nyeri RASS
CVP
SaO2
Mode Ventilator
PEEP/CPAP
PERNA-
PASAN

RR
TV
FiO2
Waktu
pH
HASIL AGD

pCO2
pO2
HCO3
SaO2
BE
Mata
Ukuran pupil
Reaksi
Kaki
tangan
V
GCS
Jalur 1 (nama)
(jumlah mcg/ml)

Jalur 2

Jalur 3

Jalur 4

TPN (nama)
(jumlah ml)
Makan/Snack Pagi Makan/Snack Siang Makan/Snack Malam
Enteral

NGT

Urine

BAB

Drain

Total

Perawatan umum rutin:


Cairan masuk...................................... cc

Cairan keluar ...................................... Personal hygiene/Mandi/Perawatan Mata/Mulut/Ganti posisi/Lain

cc IWL

.................................................... cc

Balance/shift ...................................... cc

1. Terapi medis
Nama Obat Dosis Rute pemberian
NTG 5 mg/menit Drip
Furosemide 20 mg/12 jam IV
Cefoperazone 1 gr/12 jam IV
Pantoprazole 40 mg/12 jam IV
Novorapid 6-6-6 iu SC
Lantus 0-0-0-10 iu SC
clopidogrel 1x75 mg, PO
atorvastatin 1x 40 mg, PO
Coralan 2x 2,5 mg, PO
valsartan 1x 80 mg, PO
Amlodiphine 1x5 mg PO
Spironolactone 1 x 25 mg PO
N. Acetilsistein 3x 400 mg PO
laxadin syr syr 1x15 cc PO
ISDN 3x 5 mg PO

2. Hasil Lab
Laboratorium 19/09/2022
Jenis Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 7,8 12,0-15,0 g/dL
Hematokrit 37-47 %
Eritrosit 2,8 4,2-5,4 10³/mm³
Leukosit 4,5-10,5 10³/mm³
Trombosit 150-450 10³/mm³
Limfosit 20-40 %
Monosit 2-8 %
KIMIA KLINIK
HATI&EMPEDU
AST/SOGT <31 U/L

ALT/SGPT <34 U/L

DIABETES
mg/dL
<200
Glukosa darah sewaktu
GINJAL-HIPERTENSI 66
mg/dL
13-43
Ureum 1,60
mg/dL
0,67-1,17
Kreatinin
ELEKTROLIT mmol/L
132-146
Natrium (Na) mmol/L
115 3,7-5,4
Kalium (K) mmol/L
98-106
Klorida (Cl)
ANALISA DATA

NO ETIOLOGI MASALAH
DATA
1. DS: Perubahan Irama Penurunan Curah
- Tn. A mengatakan, “Dada saya terasa Jantung Jantung
sakit dan berat sejak 1 hari sebelum
dibawa ke RS”
- Tn. A mengatakan, “Ketika dada sakit
saya sudah minum obat ISDN yang
diberikan dibawah lidah namun tidak
berkurang sakitnya”
- Tn. A mengatakan, “Saya dulu pernah
menjalani perawatan untuk pemasangan
ring jantung”
- Tn. A mengatakan, “Saya dulu juga ada
riwayat hipertensi dan DM tipe II”
- Tn. A mengatakan, “ Saya disarankan
untuk melakukan tindakan CABG oleh
dokter di RS medan”

DO:
- KU: Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- CRT < 3 detik
- TD: 115/65 mmHg
- MAP : 85 mmHg
- HR: 53 x/mnt (sinus bradikardi)
- RR: 21 x/mnt
- Urine: 0,5 cc/kg/BB/i
- Pasien tampak lemah
- ADL partial care
- Dx Medis:
UAP Timi 2/7 Gs 96 pada CAD 3 VD Pro
CABG, ADHF tipe Wet and Warm ec
CAD
- Hasil ECHO:
EF: 47 %
- Farmakologi
Drip NTG 5 mcg/menit
Clopidrogel 1 x 75 mg
ISDN 3 x 5 mg
2. DS: Sekresi yang Bersihan jalan napas
- Tn. A mengatakan, “Sebelumnya saya tertahan tidak efektif
pernah terkena TB paru tahun 2018 dan
sudah tuntas minum Obat TB (OAT)
selama 6 bulan”
- Tn. A mengatakan, “Saya juga baru
dirawat di RS medan karena edema paru
(ALO)
- Tn. A mengatakan, “Saya batuk
berdahak sesekali dan sulit saya
keluarkan”
- Tn. A mengatakan, “ Dada saya terasa
berat dan penuh sehingga saya cepat
lelah dan mengap-mengap”

DO:
- RR: 21 x/mnt
- SpO2: 98%
- Irama Pernafasan: Vesikuler
- Bunyi paru: Ronki basah
- Batuk berdahak sesekali
Hasil Pemeriksaan X-ray
Edema Paru dengan efusi pleura bilateral
(kiri minimal)
- Mendapat terapi N. Acetilsitein 3 x 400
mg
3. DS : Penurunan Perfusi perifer tidak
- Pasien mengatakan merasa lemas dan konsentrasi efektif
cepat lelah hemoglobin

DO:
- KU: Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- CRT < 3 detik
- TD: 115/65 mmHg
- MAP : 85 mmHg
- HR: 53 x/mnt (sinus bradikardi)
- RR: 21 x/mnt
- Pasien dengan DX medis: Anemia
sedang
Hb: 7,8 g/dL
- Folley chateter terpasang
- Warna kulit pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit baik
- Konjungtiva anemis
- Sudah melakukan transfusi PRC1
kolf yang kedua
DIAGNOSA KEPERATAWAN

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung


2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan Sekresi yang tertahan
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin

INTERVENSI KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1. Penurunan Setelah dilakukan Perawatan jantung
Curah tindakan
Jantung keperawatan 3x24 Observasi
(D.0008) jam diharapkan - Identifikasi tanda dan gejala primer penurunan curah
curah jantung jantung (dispnea, edema, kelelahan)
meningkat dengan, - Identifikasi tanda dan gejala sekunder penurunan curah
Kriteria Hasil: jantung (ronki, peningkatan berat badan, oliguria, batuk,
- Gambar EKG kulit pucat)
aritmia menurun - Monitor tekanan darah, MAP, HR
- Tekanan darah - Monitor intake output cairan
membaik - Monitor saturasi oksigen
- Dispnea menurun - Monitor keluhan nyeri dada
- Bradikardia - Monitor EKG 12 sadapan
menurun Terapeutik
- Posisikan pasien semifowler
- Berikan oksigen untuk mempertahankan SPO2 > 94%
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga diet jantung (batasi asupan
kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia
2. Bersihan Setelah diberikan Manajemen Jalan Napas
jalan napas asuhan keperawatan
Observasi:
tidak efektif selama 3 x 24 jam 1. Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha
b/d sekresi bersihan jalan napas napas).
yang pasien menjadi 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Mengi,
tertahan meningkat ditandai gurgling, wheezing, ronkhi kering)
dengan: 3. Monitor adanya sputum (jumlah, warna, aroma).
Terapeutik
- Pasien dapat - Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head-tilt dan
batuk efektif chin- lift ( jaw thrust jika curiga trauma Servikal ).
- Produksi sputum - Posisikan semi-fowler atau fowler.
menurun - Berikan minum hangat.
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Frekuensi napas
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan
membaik endotrakea.
- Pola napas - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik.
membaik - Berikan oksigen , jika perlu
Kolaborasi
- Pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu

Latihan Batuk Efektif


Observasi
- Indentifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
- Monitor input dan output cairan
Teurapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang secret pada tempat sputum
Edukasi
- jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4
detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir dibulatkan selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga tiga kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ DIAGNOSA SOAP


Tanggal
Senin/ 12 Penurunan S:
September curah jantung - Tn. A mengatakan, “Dada saya terasa sakit dan berat sejak 1 hari
2022 sebelum dibawa ke RS”
- Tn. A mengatakan, “Ketika dada sakit saya sudah minum obat
ISDN yang diberikan dibawah lidah namun tidak berkurang
sakitnya”
- Tn. A mengatakan, “Saya dulu pernah menjalani perawatan untuk
pemasangan ring jantung”
- Tn. A mengatakan, “Saya dulu juga ada riwayat hipertensi dan
DM tipe II”
- Tn. A mengatakan, “ Saya disarankan untuk melakukan tindakan
CABG oleh dokter di RS medan”

O:
- KU: Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- CRT < 3 detik
- TD: 115/65 mmHg
- MAP : 85 mmHg
- HR: 53 x/mnt (sinus bradikardi)
- RR: 21 x/mnt
- Urine: 0,5 cc/kg/BB/i
- Pasien tampak lemah
- ADL partial care
- Dx Medis:
UAP Timi 2/7 Gs 96 pada CAD 3 VD Pro CABG, ADHF tipe Wet
and Warm ec CAD
- Hasil ECHO:
EF: 47 %
- Farmakologi
Drip NTG 5 mcg/menit
Clopidrogel 1 x 75 mg
ISDN 3 x 5 mg
A: Penurunan curah jantung
P: Perawatan jantung
1. Memonitor TTV pertiap jam
2. Memonitor saturasi oksigen
3. Memonitor gambaran EKG 6 sedapan setiap pagi
4. Memantau balance cairan
5. Memonitor nyeri dada
6. Mengidentifikasi adanya tanda dan gejala penurunan curah
jantung
7. Memposisikan pasien semi fowler
8. Auskultasi bunyi jantung tambahan
9. Membantu pemenuhan ADL pasien
10. Melakukan pemeriksaan apakah terdapat sianosis
11. Kolaborasi pemberian terapi Drip NTG 5 mcg/menit,
Clopidrogel 1 x 75 mg, ISDN 3 x 5 mg

Senin/ 12 Bersihan S:
September jalan napas - Tn. A mengatakan, “Sebelumnya saya pernah terkena TB paru
2022 tidak efektif tahun 2018 dan sudah tuntas minum Obat TB (OAT) selama 6
bulan”
- Tn. A mengatakan, “Saya juga baru dirawat di RS medan karena
edema paru (ALO)
- Tn. A mengatakan, “Saya batuk berdahak sesekali dan sulit saya
keluarkan”
- Tn. A mengatakan, “ Dada saya terasa berat dan penuh sehingga
saya cepat lelah dan mengap-mengap”
O:
- RR: 21 x/mnt
- SpO2: 98%
- Irama Pernafasan: Vesikuler
- Bunyi paru: Ronki basah
- Batuk berdahak sesekali
Hasil Pemeriksaan X-ray
Edema Paru dengan efusi pleura bilateral (kiri minimal)
Mendapat terapi N. Acetilsitein 3 x 400 mg

A: Bersihan jalan napas tidak efektif


P:
1. Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas).
2. Monitor bunyi nafas tambahan (ronkhi basah)
3. Monitor adanya sputum (jumlah, warna, aroma).
4. Posisikan semi-fowler atau fowler.
5. Berikan minum hangat.
6. Berikan oksigen , jika perlu
7. Menganjurkan pasien melakukan batuk efektif
8. Kolaborasi pemberian N. Acetilsitein 3 x 400 mg
Senin/ 12 Perfusi S:
September perifer tidak - Pasien mengatakan merasa lemas, pusing dan cepat lelah
2022 efektif
O:
- KU: Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Konjungtiva anemis
- CRT < 3 detik
- TD: 115/65 mmHg
- MAP : 85 mmHg
- HR: 53 x/mnt (sinus bradikardi)
- RR: 21 x/mnt
- Pasien dengan DX medis: Anemia sedang
Hb: 7,8 g/dL
- Folley chateter terpasang
- Warna kulit pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit baik
- Konjungtiva anemis
- Sudah melakukan transfusi PRC1 kolf yang kedua
A: Perfusi perifer tidak efektif
P:
1. Pantau denyut nadi perifer, Tekanan darah, dan SpO2
2. Pantau turgor kulit, akral, CRT dan warna kulit
3. Memeriksa sirkulasi perifer
4. Memberikan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
5. Kolaborasi pemberian transfusi PRC 1 kolf yang kedua
EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ DIAGNOSA SOAP


Tanggal
Selasa/13 Penurunan S:
September curah jantung “Pasien mengatakan nyeri dada sudah berkurang, namun masih mudah lelah
2022 dan sesekali berdebar
“Pasien mengatakan Kaki terasa kebas sesekali”

O:
-KU: sedang
-Kesadaran : Composmentis
-CRT < 3 detik
-TD: 153/73 mmHg
-MAP : 90 mmHg
-HR: 55 x/mnt
-RR: 20 x/mnt
-SpO2: 99 %
-GDS: 89
-ADL partial care dibantu keluarga
-Dx Medis: UAP Timi 2/7 Gs 96 pada CAD 3 VD Pro CABG, ADHF tipe
Wet and Warm ec CAD
-Gambaran EKG: Sinus Bradikardia

A: Penurunan curah jantung


P:
Perawatan jantung
1. Memonitor TTV pertiap jam
2. Memonitor saturasi oksigen
3. Memonitor gambaran EKG 6 sedapan setiap pagi
4. Memantau balance cairan
5. Memonitor nyeri dada
6. Mengidentifikasi adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung
7. Memposisikan pasien semi fowler
8. Auskultasi bunyi jantung tambahan
9. Membantu pemenuhan ADL pasien dan membantu mobilisasi
10. Melakukan pemeriksaan apakah terdapat sianosis
11. Kolaborasi pemberian terapi Drip NTG 5 mcg/menit, Clopidrogel
1 x 75 mg, ISDN 3 x 5 mg
Selasa/13 Bersihan S:
September jalan napas Pasien mengatakan batuk sudah berkurang dan dahak masih sedikit sulit
2022 tidak efektif dikeluarkan

O:
- RR: 20 x/mnt
- SpO2: 99%
- Irama Pernafasan: Vesikuler
- Bunyi paru: Ronki basah
- Batuk berdahak sesekali
Hasil Pemeriksaan X-ray
Edema Paru dengan efusi pleura bilateral (kiri minimal)
Mendapat terapi N. Acetilsitein 3 x 400 mg

A: Bersihan jalan napas tidak efektif


P:
1. Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas).
2. Monitor bunyi nafas tambahan (ronkhi basah)
3. Monitor adanya sputum (jumlah, warna, aroma).
4. Posisikan semi-fowler atau fowler.
5. Berikan minum hangat.
6. Berikan oksigen , jika perlu
7. Menganjurkan pasien melakukan batuk efektif
8. Kolaborasi pemberian N. Acetilsitein 3 x 400 mg
Selasa/13 Perfusi S:
September perifer tidak - Pasien mengatakan pusing sudah berkurang dan sudah lebih segar
2022 efektif
O:
- KU: sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Konjungtiva: tidak anemis
- CRT < 3 detik
- TD: 115/65 mmHg
- MAP : 85 mmHg
- HR: 53 x/mnt (sinus bradikardi)
- RR: 21 x/mnt
- Pasien dengan DX medis: Anemia sedang
Hb: 7,8 g/dL
- Folley chateter terpasang
- Warna kulit pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit baik
- Konjungtiva anemis
- Sudah melakukan transfusi PRC1 kolf yang ketiga
A: Perfusi perifer tidak efektif
P:
1. Pantau denyut nadi perifer, Tekanan darah, dan SpO2
2. Pantau turgor kulit, akral, CRT dan warna kulit
3. Memeriksa sirkulasi perifer
4. Memberikan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
5. Kolaborasi pemberian transfusi PRC 1 kolf yang kedua
LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruangan: ICCU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 12 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Melakukan handover bersama dengan shift pagi

14.30 Melakukan pengkajian awal dengan diagnosa medis UAP

15.00 Mengisi grafik Tn.R

15.30 Memberikan oksigen nasal kanul 3ltr/mnt

16.00 Menghitung balance cairan

18.00 Mengganti caira nacl 0,9% dengan 22 tts/mnt

18.20 Melakukan pemasangan infus pada Tn.R dengan diagnosa medis


STEMI
19.00 Melakukan injeksi intravena dengan omeprazole

20.00 Menghitung balance cairan


LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruang : ICCU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 13 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Melakukan hand over dengan shift pagi

14.30 Melakukan injeksi intravena furosemide 20mg/12jam

15.00 Mengisi grafik pemantauan

15.50 Melakukan pengkajian pada Tn.A

16.00 Menghitung balance cairan

17.00 Melakukan pengkajian pada pasien resume

18.00 Melakukan pemberian oksigenasi non rebreting mask 10ltr

19.00 Melakukan pemeriksaan EKG pada Tn.A dengan hasil sinus


takhikardia
19.20 Mengatur posisi semi fowler

20.00 Menghitung total balance cairan

LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI


Ruang : ICCU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 14 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Mengikuti kegiatan hand over dengan shit siang

20.30 Mengisi grafik memantauan

21.00 Melakukan pemeriksaan EKG pada Tn.N dengan diagnosa


medias UAP
21.30 Melakukan pemeriksaan GDS pada tn.f (114 mg/dL)

22.00 Melakukan pengkajian pada pasien resume

23.00 Mengisi grafik pemantauan

23.30 Menghitung balance cairan

01.00 Melakukan tranfusi PRC 1 kolf A+

05.40 Melakukan injeksi intravena citicolin 10 mg/ml

06.00 Melakukan pengambilan darah rutin

08.00 Mengisi grafik pasien

LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruang : ICCU Lahan Praktik : RSUDZA


Tanggal : 15 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Melakukan hand over dengan shif siang

20.30 Melakukan pemeriksaan GCS E4M6V5 composentis

21.00 Melakukan pengkajian pada pasien resume

21.30 Melakukan pemberian oksigen nasal kanul 3 ltr

22.00 Melakukan pemasangan kateter pada Ny.A

23.00 Mengisi grafik pemantauan

23.30 Menghitung balance cairan

01.00 Mengangganti cairan Nacl 0,9% dengan infus pum 20 tts/mnt

05.40 Melakukan pemeriksaan EKG pada Tn.I, 59x/mnt bradikardi

06.00 Melakukan pengambilan darah rutin

08.00 Mengisi grafik pasien

LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Ruang : ICCU Lahan Praktik : RSUDZA

Tanggal : 16 September 2022

Pukul Kegiatan Tanda

Tangan
14.00 Melakukan hand over dengan shif pagi

14.30 Melakukan pengkajian pada pasien resume

15.00 Mengisi grafik pemantauan

16.00 Menghitung balance cairan

16.10 Melakukan transfusi PRC 1 kolf O+

17.00 Tranfer pasien ke ruang raudha 1

18.00 melakukan pemberian oksigen nasakl kanul 5ltr/mnt

18.30 Mengangganti cairan Nacl 0,9% dengan infus pum 20 tts/mnt

19.00 Melakukan pemberian drip NTG 5mg/mnt pada Tn.A

19.40 Menghitung balance cairan

20.00 Mengisi grafik pasien

DAFTAR HADIR PRAKTIKIKUM MAHASISWA

Nama : Nurul Maghfirah


Ruang/bagian : ICCU
Rumah Sakit : RSUDZA Banda Aceh

N Hari / Tanda Ke
o Tangga Mahasisw tangan t
l a pembimbin
g
Jam Paraf Jam Paraf Klinik Akademik
datan pulang
g
1 Senin 14.00 20.00
12-9-
2022
2 Selasa 14.00 20.00
13-9-
2022
3 Rabu 20.00 08.00
14-9-
2022
4 Kamis 20.00 08.00
15-9-
2022
5 Jum’at 08.00 14.00
16-9-
2022
6 Sabtu 14.00 20.00
17-9-
2022
LAMPIRAN 12

TARGET KETERAMPILAN DI ICU DAN ICCU DEWASA

No Daftar Kompetensi Pencapaian Mahasiswa


Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/

TTD CI TTD CI TTD CI TTD CI TTD CI TTD CI


LP FT
1. Manajemen pemasangan ventilator 2 1 1 1
2. Perawatan VP (Ventirculo peritoneal) shunt 3 1 1
3. Perawatan pasien dengan ventilator 3 1 1 1 1 1
4. Pemberian nutrisi dengan per enteral 3 1 1 1 1 1 1 1
5. Persiapan intubasi 2 1
6. Monitoring proses weaning ventilator 2 1 1
7. Persiapan ekstubasi 2 1 1
8. Manajemen pemberian obat diarea keperawatan kritis

9. Manajemen TIK (Tekanan intra Cranial 3 2 1 1


10. Manajemen delirium pada pasien kritis (termasuk:
pengkajian menggunakan RASS, CAM-ICU 7, orientasi
11. pasien)
Perawatan pasien post CABG 1 1
12. Pencegahan infeksi (APD) di area kritis 4 4 1 1 1 1
13. Pencegahan VAP (Ventilaltor Associated Pneumonia) 3 2
14. Pemasangan oropharingeal airway 3 2 1 1
15. Suctioning ET (closed / open suction) 3 2 1 1 1
16. Suctioning mulut 3 3 1 1 1
17. Suctioning hidung 3 3
18. Terapi oksigenasi: nasal kanul 3 3 1 1 1 1 1 1
19. Terapi oksigen: masker sederhana 3 3
20. Terapi oksigen: masker rebreathing 3 1
21. Terapi oksigen: masker non rebreathing 3 1 1 1 1 1 1
22. Terapi oksigen: air bag 3 1
23. Tindakan CPR 3 2 1

24. Monitoring status hemodinamik (tekanan darah, nadi, 1 1 1 1 1


frekuensi pernafasan, suhu, Sa02, MAP)
25. Monitoring GCS (Glasglow Coma Scale), ukuran pupil, dan 1 1 1 1 1 1

26. Resusitasi cairan 3 2


27. Terapi cairan dan elektrolit 3 3
28.
Pengambilan sampel darah (BGA) 3 1

29.
Perawatan endotracheal 3 2

30. Monitoring EKG 3 2 1 1 1 1 1


31. 1 1 1 1
Interpretasi hasil EKG normal 3 1
32.
Interpretasi hasil EKG abnormal 3 1
33. Bilas lambung 3 1 1 1 1 1
34. Pemasangan infus 3 2 1 1 1
35.
Pengambilan darah vena 3 1
36. Pemberian obat IV 3 3 1 1 1 1 1 1
137
.
Pemberian obat melalui three way stop cock 3 3
38.
Pengambilan bahan lab: urin, sampel darah kultur dan
sputum) 3 1
39.

Monitoring perdarahan pasien trauma abdomen 3 1


40.
Manajemen syringe dan infus pump 3 2
41.
Mobilisasi bertahap pasien stemi 3 3
42.
Tindakan DC Shock atau kardioversi 2 1
43.
Terapi inhalasi/ nebulizer 5 5
44.
Perawatan trakeostomi 3 2
45. Fisioterapi dada 3 3
46. 1 1 1 1 1 1
Perekaman EKG 12 lead 3 2
47.
Menilai kesadaran dengan GCS dan kualitatif 4 4
48.

Pemberian nutrisi
49. Pengukuran parenteral
tekanna darah sentral (CVP) dengan 4 4
manometer 3 1
50. 1 1 1 1
Monitoring keseimbangan cairan tiap jam dan harian 4 4
51.
Menghitung balance cairan setiap shift 4 4
52.
Perawatan pencegahan pressure injury/ luka tekan 4 4
53.
Dressing luka 3 2
54.
Personal hygiene pasien kritis 4 4
55.
Maintenance emergency trolley 3 1
56. Pengkajian dan interevnsi keperawatan permasalah
psikologi pasien 4 3
57. Pengkajian dan interevensi keperawatan permasalah sosial
pasien 4 3
58. pengkajian dan intervensi keperawatan permasalahan
spiritual pasien 4 3
59. Pengkajian dan intervensi keperawatan permasalahan
budaya pasien 4 3
60.
Penatalaksanaan end of life care pada pasien kritis 3 2
61. 1 1
Penatalaksanaan dukungan berduka 4 2
62.
Pengkajian nyeri menggunakan CPOT 4 4
63.
Kolaborasi manajemen nyeri farmakologi pada pasien kritis 3 4
64. Kolaborasi manajemen nyeri non farmakologi pada pasien
kritis 3 2
65. 1 1 1 1
Dokumentasi asuhan keperawatan kritis 3 2
66. 1 1 1 1
Edukasi kepada pasien atau keluarga 3 2

Anda mungkin juga menyukai