Anda di halaman 1dari 72

1

2
3
4 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENCEPHALITIS
5 DI IGD RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
6
7
8
9 LAPORAN INDIVIDU
10
11
12 Diajukan Sebagai Syarat Praktik Stase
13 Gadar Kritis Program Studi Profesi Ners
14
15
16
17
18

20
21
22
23
24 Oleh :
25 Nurul Maghfirah
26 P1337420921246
27
28
29
30
31
32 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
33 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKENKES SEMARANG
34 JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
35 PROGRAM STUDI PROFESI NERS
36 TAHUN 2022
37
38

39

40 HALAMAN PERSUTUJUAN DAN PENGESAHAN

41

42 Judul kasus :Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Enchephalitis dan


43 Diare Akut Di Ruang IGD RSUD dr Zainoel Abidin Banda aceh

44 Disusun : Nurul Maghfirah

45 NIM : P1337420921246

46 Jurusan : Keperawatan

47 Program Studi : Profesi Ners

48 Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah di baca dan disetujui oleh Clinical
49 Instruktur (CI) dan Dosen Pembimbing Akademik

50

51
52
53
54
55 Clinical Instruktur (CI) Dosen Pembimbing Akademik
56
57
58
59
60 Ns. Tusni Syafrizal S.Kep Dr. Wirda Hayati, S.Kep., Ns., MKep.Sp. Kom
61
62
63
64
65
66
67
68 Mengetahui, Mahasiswa yang bersangkutan

69
70 Nurul Maghfirah
71
72
73
74
75 WOC
Faktor-faktor predisposisi pernah mengalami campak,cacar
air,Herpes dan bronchopneumonia
76
77
78

Virus/Bakteri masuk jaringan otak secara local,Hematogen dan


melalui saraf-saraf

Peradangan otak

Pembentukan Reaksi kuman Iritasi kortek serebral Kerusakan syaraf Kerusakan saraf IX
Transudat dan patogen area fokal V
eksudat

Suhu Tubuh Kesulitan Sulit makan


Edema serebral Kejang,Nyeri
Mengunyah
kepala

1.Gangguan perfusi Defisit cairan dan


Hipovolemik Resiko tinggi trauma 4.Pemenuhan Nutrisi kurang dari
jaringan serebral
kebutuhan
Resiko kejang berulan

Nyeri
3.Resiko tinggi
defisit cairan dan
hipovolemik

81
Kesadaran
8.Gangguan mobilitas fisik

Penumpukan 9.Gangguan persepsi sensori


Sekret

2.Gangguan 10. Koping individu tidak efektif


83 bersihan Nafas
11. Kecemasan
84
85

86
87
88

89

90

91
92

93 LAPORAN KASUS PRAKTIK KEPERAWATAN


94 KEGAWATDARURATAN PRODI PROFESI NERS SARJANA
95 TERAPAN KEPERAWATAN
96

97 Pengumpulan Data
98 1. Identitas
99 a. Identitas Klien
00 Nama : Tn. I
01 Umur : 19 tahun
02 Jenis Kelamin : Laki-laki
03 Agama : Islam
04 Pendidikan : Tamat SD Sederajat
05 Pekerjaan : Tidak bekerja
06 Suku Bangsa : Aceh
07 Status Perkawinan : Belum menikah
08 Golongan Darah :O
09 No.Registrasi : 1313710
10 Tanggal Masuk : 07 Agustus 2022
11 Tanggal Pengkajian : 09 Agustus 2022
12 Diagnosa Medis : Enchepalitis
13 Alamat : Kuala Pandawa Puntong, Aceh Timur
14
15 b. Identitas Penanggung Jawab
16 Nama : Tn. Z
17 Umur : 48 tahun
18 Jenis Kelamin : Laki-laki
19 Agama : Islam
20 Pendidikan : Tamat SMA Sederajat
21 Pekerjaan : Nelayan
22 Suku Bangsa : Aceh
23 Hubungan Dg Klien : Orang tua
24 Alamat : Kuala Pandawa Puntong, Aceh Timur
25
26
27
28 2. Riwayat Kesehatan
29 a. Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
30 Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran setelah mengalami kejang
31 berulang lebih kurang 15 jam sebelum masuk rumah sakit, kejang berlangsung lebih
32 dari 10 kali, jarak antar kejang lebih dari 6 menit, seluruh tubuh tegang dan
33 kelonjatan. Demam (+), riwayat kejang (+) sejak balita, berhenti minum obat sejak
34 remaja.
35
36 b. Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian PQRST)
37 Pasien mengalami penurunan kesadaran, alasan masuk rumah sakit karena kejang
38 berulang lebih dari 10 kali, jarak antar kejang lebih dari 6 menit, seluruh tubuh tegang
39 dan kelonjatan, demam (+).

40 3. Pengkajian, berisikan:
41 a. Primar Survey
42 1) Airway
43 Keadaan jalan nafas
44 Tingkat kesadaran :Ancaman
45 Pernafasan :Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
46 Upaya bernafas :Tidak ada
47 Benda asing :Ada sumbatan jalan nafas (secret)
48 Bunyi nafas :Stridor (suara kasar/serak, bernada tinggi setiap tarikan)
49 Hembusan nafas :Ada
50 2) Breathing:
51 Fungsi pernafasan
52 Jenis pernafasan :Takipneu
53 Frekuensi pernafasan :26 kali/menit
54 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
55 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
56 Hembusan nafas :Ada, 26 kali/menit
57 3) Circulatiron
58 Keadaan sirkulasi
59 Tingkat kesadaran :Stupor
60 Pendarahan :Tidak ada
61 Kapilari refill :< 2 detik
62 Tekanan darah :90/60 mmHg
63 Nadi :70 kali/menit
64 Akral :Dingin
65 4) Disability
66 Pemeriksaan neurologis
67 GCS :E1 M2 V1=4
68 Reflek fisiologis :-
69 Reflek patologis :-
70 Kekuatan otot : Tidak ada kontraksi otot
71 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
72
73 b. Secondary Survey
74 1) Riwayat Kesehatan
75 a) Riwayat kesehetan dahulu
76 Pasien riwayat kejang ada sejak balita, berhenti minum obat sejak remaja.
77 b) Riwayat kesehatan sekarang
78 Pasien mengalami penurunan kesadaran, alasan masuk rumah sakit karena
79 kejang berulang lebih dari 10 kali, jarak antar kejang lebih dari 6 menit,
80 seluruh tubuh tegang dan kelonjatan, demam (+).
81 c) Riwayat kesehatan keluarga
82 Di dalam anggota keluarga tn.i tidak ada yang menderita penyakit yang sama
83 dengan tn.i.

84 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


85 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
86 a) Kulit kepala : Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
87 perlukaan
88 b) Wajah : Mata tampak simestris kiri dan kanan. Tidak ada cidera, tidak ada
89 lesi atau perlukaan.
90 c) Mata : Bentuk mata simetris konjungtiva dan sklera tidak dikaji
91 d) Hidung : Tidak ada lesi, pendarahan, sumbatan maupun tanda gejala infeksi
92 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar dan
93 tidak ada lesi
94 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak kering, tidak ada lesi dan
95 pendarahan
96 g) Crania : Tidak ada keluhan
97 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak ada pembesaran kelenjae
98 tiroid
99 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest, tidak ada pembengkakan, gerakan dada
00 simetris, tampak tidak adanya retraksi otot bantu pernapasan
01 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
02 k) Pelvis : Bentuk pelvis semetris
03 l) Genetalia :Tidak dikaji
04 m) Ekstremitas atas : Tidak ada keluhan
05 n) Ekstremitas bawah : Tidak ada keluhan
06
07 4. Terapi obat
08 1) Citicolin 50 mg/12 jam iv
09 2) Paracetamol 1 g/8 jam drip
10 3) Dextrose 4% 2 flc
11 4) Dexamethasone 5 mg/8 jam iv
12 5) Omeprazole 4 g/2 jam iv
13 6) Neropenem 5 mg/8 jam iv
14 7) Nacetylsisteiri 200 g/8 jam po
15 8) Bicnaf 500 mg/8jam po
16
17 5. Hasil Lab
18 1) Hb :13,2 g/dL
19 2) Ht :26%
20 3) Leukosit :10.600 103/mm3
21 4) Trombosit :470.000 103/mm3
22 5) Glukosa sewaktu :129 mg/dL
23 6) Protein total :7,9 gr/dL
24 7) Albumin :3,4 gr/dL
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39 6. Analisa Data Keperawatan
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Pasien tidak dapat dinilai Cidera kepala Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
DO:
1. Ku: pasien mengalami penurunan Cidera otak primer
kesadaran
2. Kesadaran:stupor Kerusakan sel otak
3. Terpasang ventilator
4. Terdapat secret di mulut Rangsangan simpatis
5. Adanya suara nafas tambahan
6. RR: 26 kali/menit Tahanan vaskuler sistemik
N : 70 kali/menit
TD: 90/60 mmHg Tekanan darah pulmonal
T : 36,50C
SPO2 : 90% Tekanan hidrostatik

Kebocoran cairan kapiler

Oedema paru

Penumpukan cairan/secret

Difusi O2 terhambat

Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas

2 DS: Pasien tidak dapat dinilai Cidera otak primer Ketidakefektifan


DO: pola nafas
1. Ku: penurunan kesadaran Kerusakan sel otak
2. Kesadaran:stupor
3. Terpasang selang ETT Rangsangan simpatis
4. Suara nafas tambahan stridor
5. Pasien terpasang oksigen Tahanan vaskuler sistemik
sungkup 5 liter/menit
6. GCS: E1 M2 V1=4 Tekanan darah pulmonal
7. RR : 26 kali/menit
N : 70 kali/menit Tekanan hidrostatik
TD: 90/60 mmHg
T : 36,50C Kebocoran cairan kapiler
SPO2 : 90%
Oedema paru

Penumpukan cairan/secret

Ketidakefektifan pola nafas

40
41

42 7. Masalah Keperawatan/Diagnosa Keperawatan

43 1) Bersihan jalan nafas tidak efektif

44 2) Ketidakefektifan pola nafas


8. Intervensi Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan (SDKI) Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SDKI)
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 Manajemen jalan nafas (1.01011)
kali 24 jam maka diharapkan jalan nafas membaik Tindakan:
dengan kriteria hasil: Observasi:
Bersihan jalan nafas (L.01001) 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
1. Batuk efektif meningkat (5) kedalaman usaha nafas)
2. Produksi sputum menurun (5) 2. Monitor bunyi nafas tambahan misal
3. Wheezing menurun (5) gurgling, mengi, wheezing, ronchi
4. Dispnea menurun (5) kering
5. Gelisah menurun (5) 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
6. Frekuensi nafas membaik (5) aroma)
7. Pola nafas membaik (5) 4. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Auskultasi bunyi nafas
Teurapeutik:
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan head tilt dan chin lift (jaw
thrust jika curiga trauma servical)
2. Posisikan semi-fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 dektik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda dengan
forsep McGill
8. Berikan oksigen bila perlu
Edukasi:
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
jika tidak ada kontraindikasi
2. Ajarkan tehnik batuk efektif
3. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
espektoran, mukolitik jika perlu
2 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 Manajemen jalan nafas membaik
kali 24 jam maka diharapkan jalan nafas membaik 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
dengan kriteria hasil: kedalaman usaha nafas)
Pola nafas tidak efektif 2. Monitor bunyi nafas tambahan misal
1. Ventilasi semenit meningkat gurgling, mengi, wheezing, ronchi
2. Kapasitas vital meningkat kering
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
4. Tekanan ekspirasi meningkat aroma)
5. Tekanan inspirasi meningkat 4. Pertahankan kepatenan jalan nafas
6. Dispnea menurun dengan head tilt dan chin lift (jaw
7. Penggunaan otot bantu nafas menurun thrust jika curiga trauma servical)
8. Pemanjangan fase eksperasi menurun 5. Posisikan semi-fowler atau fowler
9. Ortopnea menurun 6. Berikan minum hangat
10. Pernasfasan purse-lip menurun 7. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
11. Pernafasan cuping hidung menurun 8. Lakukan penghisapan lendir kurang
12. Frekuensi nafas membaik dari 15 dektik
13. Kedalaman nafas membaik 9. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
14. Ekskursi dada membaik penghisapan endotrakeal
10. Keluarkan sumbatan benda dengan
forsep McGill
11. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
jika tidak ada kontraindikasi
12. Ajarkan tehnik batuk efektif
13. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
espektoran, mukolitik jika perlu
Pemantauan Respirasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas (seperti
bradypnea, takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokes, biot,
ataksis)
3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor adanya produksi sputum
5. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Auskultasi bunyi nafas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Monitor hasil x-ray toraks
11. Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
246 9. Intervensi Keperawatan
247
Diagnosa Implementasi Rasional
1 1. Mengkaji adanya nafas tambahan Memantau dan mengatasi
2. Mengkaji perubahan irama dan komplikasi potensial.
kedalaman nafas Pengkajian fungsi pernafasan
3. Mengkaji adanya sumbatan jalan dengan interval yang teratur
nafas adalah penting karena
4. Mengkaji adanya pengunaan otot pernafasan yang tidak efektif
bantu nafas dan adanya kegagalan, akibat
5. Mengkaji warna dan kekentalan adanya kelemahan atau
sputum paralisis pada otot-otot
6. Memonitor saturasi oksigen interkontal dan diafragma
7. Mengkaji tanda-tanda vital berkembang dengan cepat.
Kemudian untuk memantau
kadar oksigen dalam darah.

2 1. Mengkaji pola nafas Frekuensi pernafasan dalam


2. Membersihkan mulut dan hidung rentang normal, tidak ada
3. Memonitor kepatenan oksigen suara nafas abnormal,
4. Memberikan oksigen 4 liter menunjukkan jalan nafas
5. Mengkaji adanya sumbatan jalan yang paten. Memantau dan
nafas mengatasi komplikasi
6. Memonitor respirasi dan status O2 potensial.
7. Mengkaji tanda-tanda vital
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264 10. Implementasi Keperawatan
265
Diagnosa Implementasi SOAP
1 1. Mengkaji adanya nafas tambahan S: Pasien tidak sadarkan diri
2. Mengkaji perubahan irama dan O:
kedalaman nafas - Terdapat sputum di jalan
3. Mengkaji adanya sumbatan jalan nafas
nafas - Adanya suara tambahan
4. Mengkaji adanya pengunaan otot (stridor)
bantu nafas - Tingkat kesadaran stupor
5. Mengkaji warna dan kekentalan - Tampak menggunakan otot
sputum bantu pernafasan
6. Memonitor saturasi oksigen - GCS: E1 M2 V1=4
7. Mengkaji tanda-tanda vital - SPO2 : 90%
- Hasil TTV
TD:90/70 mmHg
RR : 26 kali/menit
N : 70 kali/menit
T : 36,50C
A:Bersihan jalan nafas tidak
efektif
P:Intervensi dihentikan,
pasien meninggal
2 1. Mengkaji pola nafas S: Pasien tidak sadarkan diri
2. Membersihkan mulut dan hidung O:
3. Memonitor kepatenan oksigen - Pasien tampak pucat
4. Memberikan oksigen 4 liter - Tingkat kesadaran stupor
5. Mengkaji adanya sumbatan jalan - Tampak adanya otot bantu
nafas pernapasan
6. Memonitor respirasi dan status O2 - Pasien tampak terpasang
7. Mengkaji tanda-tanda vital selang ETT (alat bantu
bernafas).
- Pasien terpasang oksigen
sungkup 5 liter/menit
- GCS: E1 M2 V1=4
- SPO2 : 90%
- Hasil TTV
TD:90/70 mmHg
RR : 26 kali/menit
N : 70 kali/menit
T : 36,50C
A: Pola nafas tidak efektif
P: Intervensi dihentikan,
pasien meninggal

266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303 LAPORAN ANALISA SINTESA

304 Nama mahasiswa : Nurul Maghfirah Ruang : IGD


305 NIM : P1337420921246 TGL : 9 Agustus 2022
306
307 1) Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
308 Merupakan alat pemberian oksigen kontinyu 5-8 liter permenit dengan konsentrasi
309 oksigen 40-60%.
310 2) Identitas Klien
311 Nama klien : Tn.I
312 CM : 1313710
313 3) Diagnosa medis
314 Penurunan kesadaran e.c susp stroke hemoragik.
315 4) Diagnosa keperawatan
316 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penurunan reflek batuk dan
317 menelan.
318 5) Justifikasi tindakan:
319 Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran
320 pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan (standar pelayanan keperawatan
321 di ICU, Depkes RI, 2005). Terapi O2 merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
322 mempertahankan oksigenasi. Terapi oksigen merupakan suatu terminologi untuk
323 penggunaan oksigen sebagai bahan farmakologis utama yang diberikan pada individu
324 tertentu berkaitan dengan penyakitnya, baik akut maupun kronik, dalam jumlah, cara,
325 dan durasi tertentu demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas
326 hidup, atau berkaitan dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut
327 diberikan. Terapi oksigen telah lama dikenal (kurang lebih 1 abad yang lalu), khususnya
328 bagi pasien-pasien dengan gangguan kardiopulmoner akut. Pada terapi ini, oksigen yang
329 diberikan konsentrasinya harus lebih tinggi daripada udara atmosfer atau fraksi oksigen
330 lebih dari 21%. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan memasang masker ke
331 saluran pernafasan pasien lalu menghubungkan dengan tabung oksigen. Indikasi
332 pemberian terapi O2 adalah kerusakan O2 jaringan yang diikuti gangguan metabolisme
333 dan sebagai bentuk Hipoksemia, secara umum pada:
334 a. Kadar oksigen arteri (Pa02) penurunan
335 b. Kerja pernafasan meningkat (laju nafas meningkat, nafas dalam, bernafas dengan otat
336 tambahan)
337 c. Adanya peningkatan kerja otot jantung (miokard)
338 6) Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
339 a. Tahap Pra Interaksi
340 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
341 R: Agar tidak salah dalam melakukan tindakan
342 2) Mencuci tangan
343 R: Mengurangi penularan mikroorganisme
344 3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
345 R: Tindakan steril
346 b. Tahap Orientasi
347 1) Memberi salam dan menyapa nama pasien
348 R: Agar terjalin komunikasi terapeutik
349 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
350 R: Agar pasien mengetahui dan mengerti tujuan tindakan
351 3) Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan di lakukan
352 R: Inform concent pemberian teknik relaksasi nafas dalam
353 c. Tahap kerja
354 1) Berikan privasi
355 R: Memastikan keamanan dan kenyamanan pasien
356 2) Atur posisi pasien yang nyaman (semifowler)
357 R: Memastikan keamanan dan kenyamanan pasien
358 3) Isi tabung humidifier dengan air steril pada batas water level yang tertera
359 R: Mempersiapkan alat
360 4) Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen
361 R: Mempersiapkan alat
362 5) Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2
363 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung humidifier
364 R: Memastikan flow meter dan humidifier berfungsi dengan baik
365 6) Sambungkan sungkup ke selang oksigen dan ke sumber oksigen yang sudah
366 dihumidifikasi
367 R: Mengalirkan oksigen ke sungkup (simple face mask)
368 7) Atur tali pengikat sungkup menutup rapat dan nyaman jika perlu dengan kain kasa
369 pada daerah yang tertekan
370 R: Mencegah kebocoran sungkup, mencegah iritasi kulit akibat tekanan
371 8) Tanyakan pada pasien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang diinginkan
372 R: Memastikan keamanan dan kenyamanan
373 9) Berikan oksigen sesuai dengan program terapi
374 R: Memberikan terapi oksigen sesuai perencanaan
375 d. Tahap Terminasi
376 1) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
377 R: Menanyakan bagaimana perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
378 2) Berpamitan dengan pasien dan mengucapkan salam
379 R: Menjalin komunikasi terapeutik
380 3) Membereskan alat-alat
381 R: Bereskan alat
382 4) Mencuci tangan
383 R: Mencegah transmisi organisme
384 5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan (dokumentasi)
385 R: Untuk perencanaan tindakan selanjutnya
386 7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
387 pencegahannya:
388 a. Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus–menerus pada klien dapat
389 menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas. Pencegahan:
390 Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi
391 alergi yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik,
392 obat-obat tertentu, dan latihan fisik.
393 b. Bahaya yang dapat terjadi untuk emberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya
394 kondisi hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi.
395 Pencegahan:
396 Selalu memonitor pemberian O2 dan selalu memantau kondisi pasien.
397 c. Tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan
398 sungkup muka yang tidak steril juga memperbesar penularan penyakit melalui sekret
399 dari pasien ke pasien lain. Pencegahan:
400 Perawat harus mencuci tangan sebelum melakukan tindakan serta menjaga
401 kebersihan dan kesterilan alat-alat yang digunakan.
402 d. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman-
403 kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh pasien. Pencegahan:
404 Harus menjaga kebersihan dan kesterilan cairan humidifier dengan meletakkannya
405 pada tempat yang bersih.
406 e. Kekeringan membran mukosa di saluran nafas pasien. Pencegahan:
407 Selalu memantau dan memperhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan
408 berlebih atau kurang dari batas.
409 f. Pada pasien dengan masalah febris dan diaforesis, pemasangan masker tersebut
410 dapat menyebabkan efek kekeringan di sekitar area tersebut. Pencegahan:
411 Perawat perlu melakukan perawatan kulit dan mulut secara ekstra.
412 g. Kebakaran, oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya
413 kebakaran. Pencegahan:
414 Menghindari: merokok, membuka alat, listrik dalam area sumber oksigen,
415 menghindari penggunaan listrik tanpa “ground”
416 h. Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat
417 pada pasien dengan retensi CO2 (karbondioksida) dapat menekan ventilasi.
418 Pencegahan:
419 Selalu memonitor pemberian O2 dan selalu memantau kondisi pasien.
420 i. Keracunan oksigen dapat terjadi bila terapi oksigen dengan konsentrasi tinggi dalam
421 waktu relatif lama. Keadaan ini merusak struktur jaringan paru seperti terjadinya
422 atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan terganggu.
423 Pencegahan:
424 Selalu memonitor pemberian O2 dan selalu memantau kondisi pasien serta
425 berkolaborasi untuk perencanaan pemberian terapi oksigen.
426 8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
427 a. Mengatasi keadaan hipoksemia
428 b. Menurunkan kerja pernafasan
429 c. Menurunkan beban kerja otot jantung (miokard)
430 9. Hasil yang didapat dan maknanya
431 Hasil:
432 - Pengukuran tanda-tanda vital:
433 TD: 177/106 mmHg
434 HR: 140 x/menit
435 RR: 35 x/menit
436 T: 39,2 °C
437 - SPO2: 97%
438 10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
439 masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi)
440 a. Monitor tanda-tanda vital
441 b. Pantau saturasi oksigen (SPO2)
442 c. Suction
443 d. Kolaborasi pemberian obat
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIARE AKUT
480 DI IGD RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
481
482
483
484 LAPORAN INDIVIDU
485
486
487 Diajukan Sebagai Syarat Praktik Stase
488 Gadar Kritis Program Studi Profesi Ners
489
490
491
492
493

495
496
497
498
499
500 Oleh :
501 Nurul Maghfirah
502 P1337420921246
503
504
505
506
507 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
508 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKENKES SEMARANG
509 JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
510 PROGRAM STUDI PROFESI NERS
511 TAHUN 2022
512 WOC

513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523 LAPORAN KASUS PRAKTIK KEPERAWATAN

524 KEGAWATDARURATAN DENGAN DIAGNOSA DIARE AKUT

525 Pengumpulan Data


526 1. Identitas
527 a) Identitas Klien
528 Nama : An.A
529 Umur : 10 tahun
530 Jenis Kelamin : Perempuan
531 Agama : Islam
532 Pendidikan : Tamat SD/Sederjat
533 Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa
534 Suku Bangsa : Aceh
535 Status Perkawinan : Belum kawin
536 Golongan Darah :O
537 No.Registrasi : 131455
538 Tanggal Masuk : 17 Agustus 2022
539 Tanggal Pengkajian : 17 Agustus 2022
540 Diagnosa Medis : Diare akut
541 Alamat : Aceh Besar
542
543 b) Identitas Penanggung Jawab
544 Nama : Tn. Z
545 Umur : 30 tahun
546 Jenis Kelamin : Laki-laki
547 Agama : Islam
548 Pendidikan : SMA/Sederajat
549 Pekerjaan : Buruh haran lepas
550 Suku Bangsa : Aceh
551 Hubungan Dg Klien : Orang tua
552 Alamat : Aceh Besar
53 2. Riwayat Kesehatan
54 a) Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
55 Ku: Ruam kemerahan
56 Kt: Demam, batuk, mata merah, muntah, nafsu makan menurun
57 b) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian PQRST)
58 Pasien datang dibawa orang tua mengeluhkan ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 4 hari
59 yang lalu, ruam awalnya muncul di wajah kemudian menjalar ke leher dan sudah sampai kaki.
60 Pasien demam sejak jum’at pagi (sakit HS) demam terus menerus namun ibu tidak mengukur
61 suhu demam, demam turun dengan obat penurun panas, pasien juga mengeluhkan batuk
62 berdahak sejak demam, BAB cair disangkal, BAB frekuensi 2-3 kali/hari, konsistensi
63 berampas, lendir darah tidak ada, muntah frekuen 2 kali kemarin, berisi apa yang dimakan.
64 Tampak mata kemerahan sejak keluar ruam, nafsu makan menurun, sanggup makan bubur pagi
65 ini habis 1/3 porsi, minum sedikit 1000 cc.

66 3. Pengkajian, berisikan:
67 a. Primar Survey
68 1) Airway
69 Keadaan jalan nafas
70 Tingkat kesadaran :Composmentis
71 Pernafasan :Bebas
72 Upaya bernafas :Ada
73 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
74 Bunyi nafas :Tidak ada
75 Hembusan nafas :Ada
76 2) Breathing:
77 Fungsi pernafasan
78 Jenis pernafasan :Normal
79 Frekuensi pernafasan :20 kali/menit
80 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
81 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
82 Bunyi nafas :-
83 Hembusan nafas :Ada, 20 kali/menit
84 3) Circulatiron
85 Keadaan sirkulasi
86 Tingkat kesadaran :Composmentis
87 Pendarahan :Tidak ada
88 Kapilari refill :< 2 detik
89 SPO2 :98%
90 Nadi :-
91 Akral :Hangat
92 4) Disability
93 Pemeriksaan neurologis
94 GCS :E4 M5 V5=14
95 Reflek fisiologis :ada
96 Reflek patologis :ada
97 Kekuatan otot : Ada kontraksi otot
98 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
99
00 b. Secondary Survey
01 1) Riwayat Kesehatan
02 a) Riwayat kesehetan dahulu
03 Pasien tidak ada riwayat diare akut sejak kecil
04 b) Riwayat kesehatan sekarang
05 Ku: Ruam kemerahan
06 Kt: Demam, batuk, mata merah, muntah, nafsu makan menurun
07 c) Riwayat kesehatan keluarga
08 Di dalam anggota keluarga Ny.K memiliki riwayat sesak nafas

09 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


10 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
11 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau perlukaan
12 b) Wajah : Tidak ada cidera, ada ruam kemerahan.
13 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva tidak enemis, sclera putih (tidak ikterik), mata
14 kemerahan
15 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda gejala infeksi
16 dan tidak ada bengkak
17 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar dan tidak ada
18 lesi
19 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak lembab, tidak ada lesi dan tidak ada
20 pendarahan
21 g) Crania : Tidak ada keluhan
22 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
23 nadi karotis teraba, terdapat kemerahan
24 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan dada simestris
25 tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
26 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
27 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
28 l) Genetalia : Tidak dikaji
29 m) Ekstremitas atas : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
30 n) Ekstremitas bawah : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
31 o) Fungsi sensorik : Tidak ada masalah
32 p) Fungsi motorik : Tidak ada masalah
33 4. Riwayat Kehamilan
34 1) Riwayat persalinan
35 Anak lahir secara normal, cukup bulan dengan berat lahir 3 kg, segera menangis tidak pernah
36 dirawat di NICU.
37 2) Riwayat imunisasi
38 Ayah pasien mengatakan imunisasi anak lengkap (HB0, BCG, DPT, Campak).
39 3) Riwayat nutrisi
40 Anak usia 0-6 bulan : ASI
41 Anak usia 6-12 bulan : ASI + MPASI
42 Anak usia > 12 bulan : makanan biasa
43 4) Riwayat tumbuh kembang
44 Anak kelas 5 SD, saat ini anak bisa belajar dan bergaul dengan teman sebaya seperti biasanya.
45 5. Terapi Obat
46 1) Paracetamol 500 ml iv
47 2) Vitamin A 200.000 Iu/hari selama 2 hari
48 3) Ambroxol 5 gr 3xcf I
49 4) Citirizine 10 g 1x1 tab
50 5) Zink 20 mg
51 6) Lakto B 2x1
52 7) Oralit 100-200 cc
53
54 6. Hasil Lab
55 Hasil pemeriksaan laboratorium
56 1) Hb : 13,3 L,g,dl
57 2) Leukosit : 19,9 103/ul
58 3) Hematokrit : 38%
59 4) Trombosit : 417 k/ul
60 5) Basofil : 0.0%
61 6) Eosinofil : 0,0%
62 7) Netrofil Batang : 1,0%
63 8) Netrofit Segmen : 86,0%
64 9) Limfosit : 11,0
65 10) Monosit : 2,0%
66 11) Elektrolit darah natrium : 133. Mmol/L
67 12) Kalium : 5,07 mmol/L
68 13) Klorida : 117 mmol/L
69
70 7. Analisa Data Keperawatan
No Data Masalah
1 DS: Diare Akut
Ayah mengatakan anak keadaan lemas, muntah dan
sering mencret tapi tidak keluar apa-apa hanya lendir
DO:
- Anak terlihat muka pucat
- Anak terlihat kurus
- Anak terlihat nangis-nagis
- Tampak diare encer
- Paristaltik 24x/menit
2 DS: Resiko Volume Cairan Tubuh
Ayah mengatakan anak tampak tidak ingin makan
DO:
- Anak terlihat terpasang NGT
- Anak terlihat nangis-nangis
- Tampak BAB encer
- Anak tampak lemah
- Mukosa bibir kering
- Tanda-tanda vital
Nadi 80x/menit
RR: 30x/menit
T: 36,8ºC
TD: 90/80
Terpasang RL 18 TPM
3 DS: Ketidakseimbangan nutrisi
Ayah mengatakan bahwa anak banyak mengeluarkan kurang dari kebutuhan tubuh
cairan tapi sedikit minum dengan sambil kuar lender
di fesesnya
DO:
- Anak tampak rewel/nangis
- Anak terlihat pasang NGT
- Anak terlihat memakai cairan RL 18 TPM
- Makan tidak habis (1/2 porsi)
- Tanda-tanda vital
Nadi 80x/menit
RR: 30x/menit
T: 36,8ºC
TD: 90/80
- Berat badan sebelumnya 7 kg
- Berat badan setelah sakit 5,2 kg

71
72
73 8. Masalah Keperawatan/Diagnosa
74 1) Diare berhubungan dengan parasit, psikologis, proses infeksi, inflamasi, iritasi, malabsorbsi.
75 2) Resiko kekurangan voulume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kegagalan
76 mekanisme regulasi.
77 3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis,
78 factor psikologis , ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi
79 nutrient.
80
81 9. Intervensi Keperawatan
NO Diagnose NOC NIC
1. Diare a. Kontinensi usus a. Manajemen diare
berhubungan Setelah dilakukan tindakan Tindakan keperawatan:
dengan parasit, keperawatan diharapkan pasien 1. Evaluasi efek samping pengobatan
psikologis, dapat mengontrol pengeluaran terhadap gastrointestinal
proses infeksi, feses dari usus, dengan Kriteria 2. Anjurkan pasien untuk
inflamasi, hasil: menggunakan obat anti diare
iritasi, 1. Diare(4) 3. Evaluasi intake makanan yang
malabsorbsi 2. Mengeluarkan feses paling dikonsumsi sebelumnya
tidak 3 kali per hari(5) 4. Identifikasi faktor penyebab diare
3. Minum cairan secara (misalnya, bakteri)
adekuat(5) 5. Berikan makanan dalam porsi kecil
4. Mengkonsumsi serat secara dan lebih sering serta tingkatkan
adekuat(5) porsi secara bertahap
Keterangan: 6. Monitor tanda dan gejala diare
(4):Jarang menunjukkan b. Manajemen Saluran Cerna
(5):Secara konsisten Tindakan keperawatan:
menunjukkan 1. Monitor buang air besar termasuk
b. Fungsi Gastrointestinal frekuensi, konsistensi, bentuk,
Setelah dilakukan tindakan volume, dan warna, dengan cara
keperawatan diharapkan saluran yang tepat.
pencernaan pasien mampu 2. Monitor bising usus
untuk mencerna, dan menyerap 3. Instruksikan pasien mengenai
nutrisi dari makanan, dengan makanan tinggi serat
Kriteria hasil:
1. Frekuensi BAB(4)
2. Konsistensi feses(5)
3. Distensi perut(5)
4. Peningkatan peristaltik(4)
5. Diare(4)
Keterangan:
(4): Sedikit terganggu
(5): Tidak terganggu
2. Resiko a. Keseimbangan cairan a. Manajemen cairan
Volume cairan Setelah dilakukan tindakan Tindakan keperawatan:
berhubungan keperawatan diharapkan 1. Monitor status hidrasi (misalnya,
dengan keseimbangan cairan didalam membran mukosa lembab, denyut
kehilangan tubuh pasien tidak terganggu, nadi adekuat)
cairan aktif, dengan Kriteria hasil: 2. Jaga intake/asupan yang akurat dan
kegagalan 1. Tekanan darah (5) catat output pasien
mekanisme 2. Denyut nadi perifer(5) 3. Monitor makanan/cairan yang
regulasi. 3. Keseimbangan intake dan dikonsumsi dan hitung asupan
output dalam 24 jam(4) kalori harian
4. Berat badan stabil(5) 4. Kolaborasi pemberian cairan IV
5. Turgor kulit(5) 5. Monitor status nutrisi
6. Kelembaban membran 6. Timbang berat badan setiap hari
mukosa(5) dan monitor status pasien
Keterangan: 7. Monitor tanda-tanda vital
(4): Sedikit terganggu 8. Dorong keluarga untuk membantu
(5): Tidak terganggu pasien makan
b. Hidrasi b. Manajemen Hipovolemia
Setelah dilakukan tindakan Tindakan Keperawatan:
keperawatan diharapkan 1. Monitor status cairan termasuk
ketersediaan air didalam tubuh intake dan output cairan
pasien tidak terganggu, dengan 2. Pelihara IV line
Kriteria hasil: 3. Monitor tingkat Hb dan hematokrit
1. Turgor kulit(5) 4. Monitor tanda-tanda vital
2. Membran mukosa 5. Monitor respon pasien terhadap
lembab(5) penambahan cairan
3. Intake cairan(5) 6. Dorong pasien untuk menambah
4. Mata dan ubun-ubun intake oral
cekung(5) c. Monitor cairan
5. Nadi cepat dan lemah(5) Tindakan keperawatan:
Keterangan: 1. Monitor berat badan
(5): Tidak terganggu 2. Monitor intake dan output
c. Status nutrisi: asupan 3. Monitor nilai serum dan elektrolit
makanan & cairan urin
Setelah dilakukan tindakan 4. Monitor serum albumin dan total
keperawatan diharapkan jumlah protein
makanan dan cairan yang masuk 5. Monitor TD, nadi, pernafasan
ke dalam tubuh pasien adekuat, 6. Monitor kelembaban mukosa,
dengan Kriteria hasil: turgor kulit
1. Asupan makanan secara
oral(4)
2. Asupan makan secara tube
feeding (NGT/OGT) (4)
3. Asupan cairan intravena(4)
4. Asupan nutrisi parenteral(4)
Keterangan:
(4): Sebagian besar adekuat
3 Ketidakseimba a. Status nutrisi a. Manajemen nutrisi
ngan nutrisi: Setelah dilakukan tindakan Tindakan keperawatan:
kurang dari keperawatan diharapkan nutrisi 1. Identifikasi adanya alergi atau
kebutuhan pasien dapat terpenuhi, dengan
tubuh Kriteria hasil: intoleransi makanan
1. Asupan makanan(4) 2. Instruksikan pasien mengenai
2. Asupan cairan(5) kebutuhan nutrisi
3. Rasio berat/tinggi badan(5) 3. Atur diet yang diperlukan (yaitu,
4. Energi(4) menyediakan makana protein tinggi,
5. Hidrasi(4) menambah atau mengurangi kalori,
Keterangan: menambah atau menurangi vitamin,
(4): Sedikit menyimpang dari mineral)
rentang normal 4. Tentukan jumlah kalori dan jenis
(5): Tidak menyimpang dari nutrisi yang dibutuhkan untuk
rentang normal memenuhi persyaratan gizi
b. Status nutrisi: Asupan b. Monitor nutrisi
Makanan & Cairan Tindakan keperawatan:
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kecendrungan turun BB
keperawatan diharapkan jumlah 2. Monitor turgor kulit
makanan dan cairan yang 3. Monitor adanya mual dan muntah
masuk ke dalam tubuh pasien 4. Monitor pucat, kemerahan, dan
adekuat, dengan Kriteria hasil: kekeringan jaringan konjungtiva
1. Asupan makanan secara 5. Monitor diet dan asupan kalori
oral(4) c. Monitor nutrisi
2. Asupan makan secara tube Tindakan keperawatan:
feeding (NGT/OGT) (4) 1. Timbang berat badan pasien
3. Asupan cairan secara oral 2. Monitor adanya mual muntah
(4) 3. Monitor adanya penurunan berat
4. asupan nutrisi parenteral badan
(4) 4. Monitor turgor kulit dan mobilitas
d. Bantuan peningkatan BB
Keterangan: Tindakan keperawatan:
(4): Sebagian besar adekuat 1. Timbang pasien pada jam yang
c. Status nutrisi: asupan sama setiap hari
nutrisi 2. Monitor mual dan muntah
Setelah dilakukan tindakan 3. Monitor asupan kalori setiap hari
keperawatan diharapkan asupan 4. Instruksikan cara meningkatkan
gizi pasien terpenuhi, dengan asupan kalori
Kriteria hasil:
1. Asupan kalori(5) 2
2. Asupan protein(5)
3. Asupan karbohidrat(5)
4. Asupan serat(4)
5. Asupan mineral(5)
Keterangan:
(4): Sebagian besar adekuat
(5): Sepenuhnya adekuat
d. Berat badan: Massa tubuh
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan berat
badan pasien normal, dengan
Kriteria hasil:
1. Berat badan(5)
2. Persentil lingkar kepala
(anak)(5)
3. Persentil berat badan (anak)
(5)
Keterangan:
(5): Tidak ada deviasi dari
kisaran normal
82
83
84 10. Implementasi Keperawatan
85
Kode DX Implementasi Evaluasi
1 1) Mengobservasi turgor kulit S:
2) Menganjurkan pada ibu untuk - Ayah pasien mengatakan anaknya
menggantikan pakaian yang longgar BAB encer ±3x sehari
3) Memonitor kulit akan adanya - Ayah pasien mengatakan bahwa
kemerahan masi ada kemerahan di daerah anus
4) Menganjurkan makan makanan - Paristaltik 24x/menit
tinggi serat O:
5) Mengkaji intake dan ouput - Feses cair sehari tiga kali
6) Mengkaji seberapa sering BAB, dan - Pasien belum biasa minum obat
konsistensinya - Belum mampu mempertahankan
turgor kulit
- Pemberian Zink IV
A: Diare Akut

P:
- Mengidentifikasi penyebab diare
(kuman/bakteri)
- Mengkaji tanda dan gejala diare
- Pantau input dan output
- Kolaborasi pemberian obat

2 1. Memonitor status hidrasi (misalnya, S:


membran mukosa lembab, denyut - Ayah mengatakan bahwa anaknya
nadi adekuat) masi BAB 2x sehari
2. Menjaaga intake/asupan yang akurat - Ayah mengatakan bahwa sudah
dan catat output pasien memberikan air sering tapi sedikit
3. Memonitor makanan/cairan yang O:
dikonsumsi dan hitung asupan - Anak tampak nangis
kalori harian - Kulit tampak berkeringat
4. Mengkolaborasi pemberian cairan - Feses tampak berlendir berwerana
IV hitam campur hiajau
5. Memoonitor status nutrisi - Tanda-tanda vital
T: 37,5ºC
N: 105x/menit
RR: 26x/menit
A: Resiko voulume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif,
kegagalan mekanisme regulasi

P:
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Pantau output dan intput anak
3 - Mengkaji tanda-tanda vital anak S:
- Mengkaji tanda-tanda dehidrasi - Ayah mengatakan bahwa anak
- Mengkaji intake dan output cairan tiadak nafsu makan
- Menganjurkan keluarga memberikan - Ayah mengatakan bahwa sudah
air sedikit tapi sering memberikan air sering tapi sedikit
- Mengkolaborasi dengan tim medis O:
dalam pemberian obat dan cairan - Anak tampak nangis
infuse, oralit. - Kulit tampak berkeringat
- Tanda-tanda vital
T: 37,5ºC
N: 105x/menit
RR: 26x/menit
- Terpasang cairan RL 18 TPM
-
A: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
factor biologis, factor psikologis ,
ketidakmampuan mencerna makanan,
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient.

P:
- Intervensi dilanjutkan
- Kaji kekurangan cairan
- Kaji TTV
- Anjurkan keluarga mmebrikan air
sedikit tapi sering
- Diberikan cairan infuse, diberikan
Zink, oralit, ceftriaxone, lacto b
sach, donperidone sys, ondan
sefxtrone
86
687 LAPORAN ANALISA SINTESA

688 Nama : Nurul Maghfirah Ruang : IGD


689 NIM : P1337420921246 TGL : 16 Agustus 2022
690
691 1) Identitas Klien: An. A (Pr) 10 tahu
692 2) Diagnosa Medis: Diare Akut
693 3) Data Fokus
694 Pasien datang dibawa orang tua mengeluhkan ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 4
695 hari yang lalu, ruam awalnya muncul di wajah kemudian menjalar ke leher dan sudah
696 sampai kaki. Pasien demam sejak jum’at pagi (sakit HS) demam terus menerus namun
697 ibu tidak mengukur suhu demam, demam turun dengan obat penurun panas, pasien juga
698 mengeluhkan batuk berdahak sejak demam, BAB cair disangkal, BAB frekuensi 2-3
699 kali/hari, konsistensi berampas, lendir darah tidak ada, muntah frekuen 2 kali kemarin,
700 berisi apa yang dimakan. Tampak mata kemerahan sejak keluar ruam, nafsu makan
701 menurun, sanggup makan bubur pagi ini habis 1/3 porsi, minum sedikit 1000 cc.

702 4) Diagnosa Keperawatan


703 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan antara intake dan
704 output
705 5) Analisa Sintesa Prosedur Tindakan
706
707 Diare selama 3 hari rata-rata 10 kali/hari, muntah 1 kali
708 ↓
709 Kekurangan volume cairan tubuh
710 ↓
711 Tubuh lemas, mata cekung, mukosa bibir kering
712 ↓
713 Dapat dibantu pemenuhan cairan dengan pemberian cairan infus
714
715 6) Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan:
716 Pemberian cairan melalui infus
717 7) Tujuan Tindakan:
718 Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
719 nutrisi parenteral.
720 8) Prinsip Tindakan Dan Rasional
721 a. Proteksi diri dengan masker dan handscoon steeril
722 Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi, dan cegah masuknya kuman ke tubuh
723 pasien
724 b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
725 Rasional : pasien tidak bingung dengan tindakan yang akan dilakukan dan sebagai
726 informed consent
727 c. Menghubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan kedalam botol infus
728 (cairan) dengan hati-hati
729 Rasional : agar lebih memudahkan dalam memasang infus
730 d. Isi cairan kedalam infus set dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan
731 tetesan terisi sebagian dan membuka tutup hingga selang terisi dan udara selang
732 keluar.
733 Rasional : selang yang masih terisi udara akan menimbukan emboli udara dan masuk
734 pada pembuluh darah, hal tersebut membahayakan pasien.
735 e. Periksa larutan, menggunakan lima benar pemberian obat. Pastikan aditif yang
736 diresepkan seperti kalium dan vitamin telah ditambahkan, periksa larutan terhadap
737 warna, kejernihan, dan tanggal kadaluwarsa.
738 Rasional : larutan IV adalah obat dan harus diperiksa dengan hati-hati untuk
739 mengurangi resiko kesalahan, kandungan partikel atau yang telah kadaluwarsa untuk
740 tidak digunakan.
741 f. Jika menggunakan larutan IV dalam botol, lepaskan penutup logam dan lempeng karet
742 dan logam dibawah penutup. Untuk kantung larutan IV plastik, lepaskan lapisan
743 plastik diatas port selang IV.
744 Rasional : memungkinkan masuknya slang infus kedalam larutan.
745 g. Pilih jarum IV yang tepat atau over the needle catheter (ONC)
746 Rasional : membantu pungsi vena dan memasukkan cairan IV
747 h. Pilih tempat distal vena yang digunakan
748 Rasional : jika terjadi kerusakan vena, tempat proksimal dari vena yang sama masih
749 bisa digunakan
750 i. Untuk pemberian cairan IV, atur kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat permenit
751 sesuai program
752 Rasional : mempertahankan kecepatan tetesan aliran larutan IV yang tepat
753
754 9) Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut Dan Cara
755 Pencegahannya
756 a) Resiko infeksi (plebitis) pada daerah yang dipasang infus
757 Antisipasi : ganti infus setelah tiga hari dengan infus yang baru
758 b) Udem pada jaringan sekitar pemasangan infus
759 Antisipasi : pastikan jarum masuk pada pembuluh darah vena
760
761 RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DENGAN
762 DIAGNOSA STROKE HEMORAGIK

763 Pengumpulan Data


764 1. Identitas
765 a. Identitas Klien
766 Nama : Tn. M
767 Umur : 67 tahun
768 Jenis Kelamin : Laki-laki
769 Agama : Islam
770 Pendidikan : SLTA/Sederajat
771 Pekerjaan : Petani
772 Suku Bangsa : Aceh
773 Status Perkawinan : Kawin
774 Golongan Darah :A
775 No.Registrasi : 1313844
776 Tanggal Masuk : 08 Agustus 2022
777 Tanggal Pengkajian : 09 Agustus 2022
778 Diagnosa Medis : Cerebral Infaction
779 Alamat : Lampakuk, Aceh Besar
780
781 b. Identitas Penanggung Jawab
782 Nama : Tn. K
783 Umur : 48 tahun
784 Jenis Kelamin : Laki-laki
785 Agama : Islam
786 Pendidikan : S1
787 Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
788 Suku Bangsa : Aceh
789 Hubungan Dg Klien : Famili
790 Alamat : Bha Ule Tutu, Aceh Besar
791 2. Riwayat Kesehatan
792 a. Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
793 Pasien dirujuk dari rumah sakit meuraxa karena tidak sadarkan diri sejak lebih
794 kurang 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien awalnya sedang di kamar
795 mandi, tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri, tampak lemah tubuh sebelah
796 kiri, riwayat kejang tidak ada ada, riwayat muntah tidak ada.
797 b. Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian
798 PQRST)
799 Pasien tidak sadarkan diri sejak lebih kurang 5 jam sebelum masuk rumah sakit.
800 Tampak lemah tubuh sebelah kiri, riwayat kejang tidak dan muntah tidak ada.

801 3. Pengkajian, berisikan:


802 a. Primar Survey
803 1) Airway
804 Keadaan jalan nafas
805 Tingkat kesadaran :Delirium
806 Pernafasan :Menggunakan alat bantu nafas guedel
807 Upaya bernafas :Ada
808 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
809 Bunyi nafas :Tidak ada
810 Hembusan nafas :Ada
811 2) Breathing:
812 Fungsi pernafasan
813 Jenis pernafasan :Takipneu
814 Frekuensi pernafasan :26 kali/menit
815 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
816 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
817 Bunyi nafas :Vesikuler
818 Hembusan nafas :Ada, 26 kali/menit
819 3) Circulatiron
820 Keadaan sirkulasi
821 Tingkat kesadaran :Delirium
822 Pendarahan :Tidak ada
823 Kapilari refill :< 2 detik
824 Tekanan darah :200/100 mmHg
825 Nadi :106 kali/menit
826 Akral :Dingin
827 4) Disability
828 Pemeriksaan neurologis
829 GCS :E3 M5 V1=9
830 Reflek fisiologis :-
831 Reflek patologis :-
832 Kekuatan otot : Tidak ada kontraksi otot
833 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
834
835 b. Secondary Survey
836 3) Riwayat Kesehatan
837 a) Riwayat kesehetan dahulu
838 Pasien riwayat darah tinggi, berhenti sejak rutin mengonsumsi
839 obat
840 b) Riwayat kesehatan sekarang
841 Pasien mengalami penurunan kesadaran 5 jam sebelum masuk
842 rumah sakit, tampak lemah tubuh sebelah kiri.
843 c) Riwayat kesehatan keluarga
844 Di dalam anggota keluarga tn.i tidak ada yang menderita
845 penyakit yang sama dengan Tn.M

846 4) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


847 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
848 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
849 perlukaan
850 b) Wajah : Tidak ada cidera, tidak ada lesi atau perlukaan.
851 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva enemis, sclera putih (tidak
852 ikterik)
853 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
854 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
855 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
856 dan tidak ada lesi
857 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak kering, tidak ada lesi
858 dan tidak ada pendarahan
859 g) Crania : Tidak ada keluhan
860 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran
861 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba
862 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
863 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
864 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
865 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
866 l) Genetalia : Tidak dikaji
867 m) Ekstremitas atas : Tampak lemah anggota badan sebelah kiri
868 n) Ekstremitas bawah : Tampak lemah anggota badan sebelah kiri
869 o) Fungsi sensorik : Terganggu
870 p) Fungsi motorik : Mengalami kelemahan pada ekstremitas

871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
902
903 RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DENGAN
904 DIAGNOSA THYROIDITIS
905

906 Pengumpulan Data


907 1. Identitas
908 a. Identitas Klien
909 Nama : Ny.T
910 Umur : 66 tahun
911 Jenis Kelamin : Laki-laki
912 Agama : Kristen
913 Pendidikan : SLTA/Sederajat
914 Pekerjaan : Swasta
915 Suku Bangsa : Aceh
916 Status Perkawinan : Kawin
917 Golongan Darah : AB
918 No.Registrasi : 1302803
919 Tanggal Masuk : 10 Agustus 2022
920 Tanggal Pengkajian : 10 Agustus 2022
921 Diagnosa Medis : Thyroiditis
922 Alamat : Kuta Alam, Kota Banda Aceh
923
924 b. Identitas Penanggung Jawab
925 Nama : Ny.M
926 Umur : 31 tahun
927 Jenis Kelamin : Perempuan
928 Agama : Kristen
929 Pendidikan : S1
930 Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
931 Suku Bangsa : Aceh
932 Hubungan Dg Klien : Anak kandung
933 Alamat : Kuta Alam, Kota Banda Aceh
934 2. Riwayat Kesehatan
935 a. Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
936 Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan pasien sejak 1 bulan ini
937 dan memberat dalam 1 hari ini. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktifitas,
938 cuaca dan debu. Sesak nafas tidak disertai mengi. Batuk dirasakan, sputus susah
939 dikeluarkan. Demam naik turun dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Mual muntah
940 tidak dirasakan, pasien sulit menelan makanan dan minuman, pasien post op
941 massa 5 bulan yang lalu.
942 b. Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian
943 PQRST)
944 Pasien sesak nafas sejak 1 hari ini, batuk dirasakan, sputum sulit untuk
945 dikeluarkan. Demam naik turun sejak 1 hari yang lalu, pasien sulit menelan
946 makanan dan minuman. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktifitas, cuaca dan
947 debu.

948 3. Pengkajian, berisikan:


949 a. Primar Survey
950 1) Airway
951 Keadaan jalan nafas
952 Tingkat kesadaran :Composmentis
953 Pernafasan :Menggunakan alat bantu nafas oksigen nasal kanul
954 Upaya bernafas :Ada
955 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
956 Bunyi nafas :Tidak ada
957 Hembusan nafas :Ada
958 2) Breathing:
959 Fungsi pernafasan
960 Jenis pernafasan :Spontan
961 Frekuensi pernafasan :22 kali/menit
962 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
963 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
964 Bunyi nafas :Vesikuler
965 Hembusan nafas :Ada, 22 kali/menit
966
967 3) Circulatiron
968 Keadaan sirkulasi
969 Tingkat kesadaran :Composmentis
970 Pendarahan :Tidak ada
971 Kapilari refill :< 2 detik
972 Tekanan darah :145/82 mmHg
973 Nadi :85 kali/menit
974 Akral :Hangat
975 4) Disability
976 Pemeriksaan neurologis
977 GCS :E4 M6 V5=15
978 Reflek fisiologis :Ada
979 Reflek patologis :Ada
980 Kekuatan otot :Ada kontraksi otot
981 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
982
983 b. Secondary Survey
984 1) Riwayat Kesehatan
985 a) Riwayat kesehetan dahulu
986 Pasien dengan riwayat post op massa tyroid 5 bulan yang lalu
987 b) Riwayat kesehatan sekarang
988 Pasien mengalami sesak sejak 1 bulan ini, dan memberat 1 hari ini, sulit
989 menelan makanan dan minuman.
990 c) Riwayat kesehatan keluarga
991 Di dalam anggota keluarga tn.i tidak ada yang menderita penyakit yang
992 sama dengan Ny.T

993 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


994 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
995 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
996 perlukaan
997 b) Wajah : Tidak ada cidera, tidak ada lesi atau perlukaan.
998 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva enemis, sclera putih (tidak
999 ikterik)
1000 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
1001 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
1002 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
1003 dan tidak ada lesi
1004 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak kering, tidak ada lesi
1005 dan tidak ada pendarahan
1006 g) Crania : Tidak ada keluhan
1007 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak ada pembesaran
1008 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba
1009 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
1010 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
1011 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
1012 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
1013 l) enetalia : Tidak dikaji
1014 m) Ekstremitas atas : Tampak lemah anggota badan sebelah kiri
1015 n) Ekstremitas bawah : Tampak lemah anggota badan sebelah kiri
1016 o) Fungsi sensorik : Terganggu
1017 p) Fungsi motorik : Mengalami kelemahan pada ekstremitas

1018
1019
1020
1021
1022
1023
1024
1025
1026
1027
1028
1029
1030
1031
1032
1033
1034
1035
1036
1037
1038
1039
1040
1041 FORMAT RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
1042 DENGAN DIAGNOSA STROKE ISKEMIK

1043 Pengumpulan Data


1044 1. Identitas
1045 a. Identitas Klien
1046 Nama : Ny.K
1047 Umur : 53 tahun
1048 Jenis Kelamin : Perempuan
1049 Agama : Islam
1050 Pendidikan : SLTA/Sederajat
1051 Pekerjaan : IRT
1052 Suku Bangsa : Aceh
1053 Status Perkawinan : Kawin
1054 Golongan Darah :B
1055 No.Registrasi : 1314349
1056 Tanggal Masuk : 14 Agustus 2022
1057 Tanggal Pengkajian : 14 Agustus 2022
1058 Diagnosa Medis : Cerebral Infaction
1059 Alamat : Teupin pukat, Aceh Timur
1060
1061 b. Identitas Penanggung Jawab
1062 Nama : Tn. R
1063 Umur : 56 tahun
1064 Jenis Kelamin : Laki-laki
1065 Agama : Islam
1066 Pendidikan : SLTA/Sederajat
1067 Pekerjaan : Wiraswasta
1068 Suku Bangsa : Aceh
1069 Hubungan Dg Klien : Suami
1070 Alamat : Teupin pukat, Aceh Timur
1071 2. Riwayat Kesehatan
1072 a) Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
1073 Pasien datang dengan penurunan kesadaran yang semakin memberat 7 hari
1074 sebelum masuk rumah sakit secara perlahan. Sebelumnya pasien tirah baring
1075 lebih dari 3 bulan dan masih berespon pembicaraan sebelum mengalami
1076 penurunan kesadaran, kejang tidak ada muntah tidak ada. Pasien riwayat stroke 2
1077 kali, terakhir 2019 dengan kelemahan anggota gerak kanan hingga saat ini.
1078 b) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian
1079 PQRST)
1080 Pasien datang dengan penurunan kesadaran yang semakin memberat 7 hari
1081 sebelum masuk rumah sakit secara perlahan. yang semakin memberat 7 hari
1082 sebelum masuk rumah sakit secara perlahan

1083 3. Pengkajian, berisikan:


1084 a. Primar Survey
1085 1) Airway
1086 Keadaan jalan nafas
1087 Tingkat kesadaran :Composmentis
1088 Pernafasan :Bebas
1089 Upaya bernafas :Ada
1090 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
1091 Bunyi nafas :Tidak ada
1092 Hembusan nafas :Ada
1093 2) Breathing:
1094 Fungsi pernafasan
1095 Jenis pernafasan :Normal
1096 Frekuensi pernafasan :20 kali/menit
1097 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
1098 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
1099 Bunyi nafas :Reguler
1100 Hembusan nafas :Ada, 20 kali/menit
1101 3) Circulatiron
1102 Keadaan sirkulasi
1103 Tingkat kesadaran :Composmentis
1104 Pendarahan :Tidak ada
1105 Kapilari refill :< 2 detik
1106 Tekanan darah :108/69 mmHg
1107 Nadi :110 kali/menit
1108 Akral :Hangat
1109 4) Disability
1110 Pemeriksaan neurologis
1111 GCS :E4 M5 V3=12
1112 Reflek fisiologis :-
1113 Reflek patologis :-
1114 Kekuatan otot : Tidak ada kontraksi otot
1115 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
1116
1117 b. Secondary Survey
1118 1) Riwayat Kesehatan
1119 a) Riwayat kesehetan dahulu
1120 Pasien riwayat darah tinggi, berhenti sejak rutin mengonsumsi
1121 obat
1122 b) Riwayat kesehatan sekarang
1123 Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 2 minggu
1124 sebelum masuk rumah sakit, tampak lemah tubuh sebelah kiri.
1125 c) Riwayat kesehatan keluarga
1126 Di dalam anggota keluarga Ny.K memiliki riwayat darah tinggi

1127 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1128 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
1129 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
1130 perlukaan
1131 b) Wajah : Tidak ada cidera, tidak ada lesi atau perlukaan.
1132 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva enemis, sclera putih (tidak
1133 ikterik)
1134 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
1135 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
1136 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
1137 dan tidak ada lesi
1138 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak kering, tidak ada lesi
1139 dan tidak ada pendarahan
1140 g) Crania : Tidak ada keluhan
1141 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran
1142 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba
1143 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
1144 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
1145 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
1146 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
1147 l) Genetalia : Tidak dikaji
1148 m) Ekstremitas atas : Pasien dengan kelemahan anggota gerak kanan
1149 n) Ekstremitas bawah :
1150 o) Fungsi sensorik : Terganggu
1151 p) Fungsi motorik : Mengalami kelemahan pada ekstremitas

1152
1153
1154
1155
1156
1157
1158
1159
1160
1161
1162
1163
1164
1165
1166
1167
1168
1169
1170
1171
1172
1173
1174
1175
1176
1177
1178
1179
1180
1181
1182 RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DENGAN
1183 DIAGNOSA STROKE HEMORAGIK
1184

1185 Pengumpulan Data


1186 1. Identitas
1187 a) Identitas Klien
1188 Nama : Ny.N
1189 Umur : 64 tahun
1190 Jenis Kelamin : Perempuan
1191 Agama : Islam
1192 Pendidikan : SLTA/Sederajat
1193 Pekerjaan : Tdak bekerja
1194 Suku Bangsa : Aceh
1195 Status Perkawinan : Kawin
1196 Golongan Darah :O
1197 No.Registrasi : 1314577
1198 Tanggal Masuk : 16 Agustus 2022
1199 Tanggal Pengkajian : 16 Agustus 2022
1200 Diagnosa Medis : Coma
1201 Alamat : Lueng Bata, Kota Banda Aceh
1202
1203 b) Identitas Penanggung Jawab
1204 Nama : Tn.A
1205 Umur : 30 tahun
1206 Jenis Kelamin : Laki-laki
1207 Agama : Islam
1208 Pendidikan : Pelajar/mahasiswa
1209 Pekerjaan : Mahasiswa
1210 Suku Bangsa : Aceh
1211 Hubungan Dg Klien : Cucu
1212 Alamat : Lueng Bata, Kota Banda Aceh
1213 2. Riwayat Kesehatan
1214 a) Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
1215 Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadar yang terjadi secara tiba-tiba
1216 sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien dengan keluhan nyeri
1217 kepala dengan intensitas sedang berat disertai dengan keluhan muntah sebanyak 1
1218 kali. Riwayat stroke 2 tahun yang lalu dengan kelemahan anggota gerak kiri
1219 b) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian
1220 PQRST)
1221 Pasien datang dengan penurunan kesadaran yang terjadi tiba-tiba sejak 1 hari
1222 sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien dengan keluhan nyeri kepala
1223 dengan itensitas sedang berat, tidak berkurang jika beraktifitas.

1224 3. Pengkajian, berisikan:


1225 a. Primar Survey
1226 1) Airway
1227 Keadaan jalan nafas
1228 Tingkat kesadaran :Delirium
1229 Pernafasan :Ancaman
1230 Upaya bernafas :Ada
1231 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
1232 Bunyi nafas :Tidak ada
1233 Hembusan nafas :Ada
1234 2) Breathing:
1235 Fungsi pernafasan
1236 Jenis pernafasan :Takipneu
1237 Frekuensi pernafasan :24 kali/menit
1238 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
1239 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
1240 Bunyi nafas : Stridor
1241 Hembusan nafas :Ada, 24 kali/menit
1242 3) Circulatiron
1243 Keadaan sirkulasi
1244 Tingkat kesadaran :Delirium
1245 Pendarahan :Tidak ada
1246 Kapilari refill :< 2 detik
1247 Tekanan darah :164/117 mmHg
1248 Nadi :80 kali/menit
1249 Akral :Dingin
1250 4) Disability
1251 Pemeriksaan neurologis
1252 GCS :E4 M2 V2=12
1253 Reflek fisiologis :-
1254 Reflek patologis :-
1255 Kekuatan otot : Tidak ada kontraksi otot
1256 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
1257
1258 b. Secondary Survey
1259 1) Riwayat Kesehatan
1260 a) Riwayat kesehetan dahulu
1261 Pasien riwayat hipertensi 2 tahun yang lalu
1262 b) Riwayat kesehatan sekarang
1263 Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum
1264 masuk rumah sakit
1265 c) Riwayat kesehatan keluarga
1266 Di dalam anggota keluarga Ny.K memiliki riwayat darah tinggi

1267 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1268 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
1269 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
1270 perlukaan
1271 b) Wajah : Tidak ada cidera, tidak ada lesi atau perlukaan.
1272 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva enemis, sclera putih (tidak
1273 ikterik)
1274 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
1275 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
1276 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
1277 dan tidak ada lesi
1278 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak kering, tidak ada lesi
1279 dan tidak ada pendarahan
1280 g) Crania : Tidak ada keluhan
1281 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran
1282 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba
1283 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
1284 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
1285 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
1286 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
1287 l) Genetalia : Tidak dikaji
1288 m) Ekstremitas atas : Pasien dengan kelemahan anggota gerak
1289 n) Ekstremitas bawah : Pasien dengan kelemahan anggota gerak
1290 o) Fungsi sensorik : Terganggu
1291 p) Fungsi motorik : Mengalami kelemahan pada ekstremitas

1292
1293
1294
1295
1296
1297
1298
1299
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1313
1314
1315
1316
1317
1318
1319
1320
1321
1322
1323
1324 RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DENGAN
1325 DIAGNOSA PNEUMONIA

1326 Pengumpulan Data


1327 1. Identitas
1328 a) Identitas Klien
1329 Nama : An.E
1330 Umur : 1 tahun
1331 Jenis Kelamin : Perempuan
1332 Agama : Islam
1333 Pendidikan : Belum sekolah
1334 Pekerjaan : Belum bekerja
1335 Suku Bangsa : Aceh
1336 Status Perkawinan : Belum kawin
1337 Golongan Darah :O
1338 No.Registrasi : 1314687
1339 Tanggal Masuk : 18 Agustus 2022
1340 Tanggal Pengkajian : 18 Agustus 2022
1341 Diagnosa Medis : Pneumonia
1342 Alamat : Aceh Selatan
1343
1344 b) Identitas Penanggung Jawab
1345 Nama : Tn. S
1346 Umur : 30 tahun
1347 Jenis Kelamin : Laki-laki
1348 Agama : Islam
1349 Pendidikan : S1
1350 Pekerjaan : PNS
1351 Suku Bangsa : Aceh
1352 Hubungan Dg Klien : Orang tua
1353 Alamat : Aceh Selatan
1354 2. Riwayat Kesehatan
1355 a) Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
1356 Pasien saat ini keluhkan sesak nafas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
1357 Pasien diawali demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, muncul ruam
1358 kemerahan sejak 2 hari sebelum masuk rumaah sakit, ruam mulai muncul dari
1359 wajah berlanjut saat ini sampai kaki, batuk sejak 1 minggu sbelum masuk rumah
1360 sakit, BAB cair sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 2-4 kali/hari,
1361 konsistensi cair berampas, tampak mata kemerahan.
1362 b) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian
1363 PQRST)
1364 Alasan masuk rumah sakit karena pasien mengeluhkan sesak nafas yang
1365 dirasakan 4 hari sebelum masuk rumah sakit.

1366 3. Pengkajian, berisikan:


1367 a. Primar Survey
1368 1) Airway
1369 Keadaan jalan nafas
1370 Tingkat kesadaran :Composmentis
1371 Pernafasan :Bebas
1372 Upaya bernafas :Ada
1373 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
1374 Bunyi nafas :Tidak ada
1375 Hembusan nafas :Ada
1376 2) Breathing:
1377 Fungsi pernafasan
1378 Jenis pernafasan :Normal
1379 Frekuensi pernafasan :30 kali/menit
1380 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
1381 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
1382 Bunyi nafas :Reguler
1383 Hembusan nafas :Ada, 30 kali/menit
1384 3) Circulatiron
1385 Keadaan sirkulasi
1386 Tingkat kesadaran :Composmentis
1387 Pendarahan :Tidak ada
1388 Kapilari refill :< 2 detik
1389 Tekanan darah :108/69 mmHg
1390 Nadi :-
1391 Akral :Hangat
1392 4) Disability
1393 Pemeriksaan neurologis
1394 GCS :E4 M6 V5=15
1395 Reflek fisiologis :-
1396 Reflek patologis :-
1397 Kekuatan otot : Ada kontraksi otot
1398 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
1399
1400 b. Secondary Survey
1401 1) Riwayat Kesehatan
1402 a) Riwayat kesehetan dahulu
1403 Pasien tidak ada riwayat sesak sejak baru lahir
1404 b) Riwayat kesehatan sekarang
1405 Pasien mengalami sesak nafas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit
1406 c) Riwayat kesehatan keluarga
1407 Di dalam anggota keluarga Ny.K memiliki riwayat sesak nafas

1408 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1409 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
1410 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
1411 perlukaan
1412 b) Wajah : Tidak ada cidera, tidak ada lesi atau perlukaan.
1413 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva enemis, sclera putih (tidak
1414 ikterik)
1415 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
1416 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
1417 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
1418 dan tidak ada lesi
1419 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak lembab, tidak ada
1420 lesi dan tidak ada pendarahan
1421 g) Crania : Tidak ada keluhan
1422 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran
1423 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba
1424 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
1425 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
1426 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
1427 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
1428 l) Genetalia : Tidak dikaji
1429 m) Ekstremitas atas : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
1430 n) Ekstremitas bawah : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
1431 o) Fungsi sensorik : Tidak ada masalah
1432 p) Fungsi motorik : Tidak ada masalah

1433
1434
1435
1436
1437
1438
1439
1440
1441
1442
1443
1444
1445
1446
1447
1448
1449
1450
1451
1452
1453
1454
1455
1456
1457
1458
1459
1460
1461
1462
1463
1464
1465 RESUME PRAKTIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DENGAN
1466 DIAGNOSA DIARE AKUT

1467 Pengumpulan Data


1468 1. Identitas
1469 a) Identitas Klien
1470 Nama : An.A
1471 Umur : 10 tahun
1472 Jenis Kelamin : Perempuan
1473 Agama : Islam
1474 Pendidikan : Tamat SD/Sederjat
1475 Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa
1476 Suku Bangsa : Aceh
1477 Status Perkawinan : Belum kawin
1478 Golongan Darah :O
1479 No.Registrasi : 131455
1480 Tanggal Masuk : 17 Agustus 2022
1481 Tanggal Pengkajian : 17 Agustus 2022
1482 Diagnosa Medis : Diare akut
1483 Alamat : Aceh Besar
1484
1485 b) Identitas Penanggung Jawab
1486 Nama : Tn. Z
1487 Umur : 30 tahun
1488 Jenis Kelamin : Laki-laki
1489 Agama : Islam
1490 Pendidikan : SMA/Sederajat
1491 Pekerjaan : Buruh haran lepas
1492 Suku Bangsa : Aceh
1493 Hubungan Dg Klien : Orang tua
1494 Alamat : Aceh Besar
1495 2. Riwayat Kesehatan
1496 a) Keluhan Utama/kondisi saat ini/KU/keadaan umum:
1497 Ku: Ruam kemerahan
1498 Kt: Demam, batuk, mata merah, muntah, nafsu makan menurun
1499 b) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan Masuk Rumah Sakit dan Pengkajian PQRST)
1500 Pasien datang dibawa orang tua mengeluhkan ruam kemerahan di seluruh tubuh
1501 sejak 4 hari yang lalu, ruam awalnya muncul di wajah kemudian menjalar ke leher
1502 dan sudah sampai kaki. Pasien demam sejak jum’at pagi (sakit HS) demam terus
1503 menerus namun ibu tidak mengukur suhu demam, demam turun dengan obat
1504 penurun panas, pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak demam, BAB cair
1505 disangkal, BAB frekuensi 2-3 kali/hari, konsistensi berampas, lendir darah tidak ada,
1506 muntah frekuen 2 kali kemarin, berisi apa yang dimakan. Tampak mata kemerahan
1507 sejak keluar ruam, nafsu makan menurun, sanggup makan bubur pagi ini habis 1/3
1508 porsi, minum sedikit 1000 cc.

1509 3. Pengkajian, berisikan:


1510 a. Primar Survey
1511 1) Airway
1512 Keadaan jalan nafas
1513 Tingkat kesadaran :Composmentis
1514 Pernafasan :Bebas
1515 Upaya bernafas :Ada
1516 Benda asing :Tidak ada sumbatan jalan nafas
1517 Bunyi nafas :Tidak ada
1518 Hembusan nafas :Ada
1519 2) Breathing:
1520 Fungsi pernafasan
1521 Jenis pernafasan :Normal
1522 Frekuensi pernafasan :20 kali/menit
1523 Otot bantu nafas :Menggunakan otot bantu nafas
1524 Kelainan dinding thorax :Tidak ada (simetris)
1525 Bunyi nafas :-
1526 Hembusan nafas :Ada, 20 kali/menit
1527 3) Circulatiron
1528 Keadaan sirkulasi
1529 Tingkat kesadaran :Composmentis
1530 Pendarahan :Tidak ada
1531 Kapilari refill :< 2 detik
1532 SPO2 :98%
1533 Nadi :-
1534 Akral :Hangat
1535 4) Disability
1536 Pemeriksaan neurologis
1537 GCS :E4 M5 V5=14
1538 Reflek fisiologis :ada
1539 Reflek patologis :ada
1540 Kekuatan otot : Ada kontraksi otot
1541 5) Exposure: Pasien tidak ada frktur, hematom, jejas memar, luka dan lecet.
1542
1543 b. Secondary Survey
1544 1) Riwayat Kesehatan
1545 a) Riwayat kesehetan dahulu
1546 Pasien tidak ada riwayat diare akut sejak kecil
1547 b) Riwayat kesehatan sekarang
1548 Ku: Ruam kemerahan
1549 Kt: Demam, batuk, mata merah, muntah, nafsu makan menurun
1550 c) Riwayat kesehatan keluarga
1551 Di dalam anggota keluarga Ny.K memiliki riwayat sesak nafas

1552 2) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1553 Meliputi pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi
1554 a) Kulit kepala: Tidak ada cidera ringan maupun berat, tidak ada lesi atau
1555 perlukaan
1556 b) Wajah : Tidak ada cidera, ada ruam kemerahan.
1557 c) Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva tidak enemis, sclera putih (tidak
1558 ikterik), mata kemerahan
1559 d) Hidung : Tidak tampak adanya lesi, pendarahan, sumbatan mapun tanda
1560 gejala infeksi dan tidak ada bengkak
1561 e) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar dan
1562 tidak ada lesi
1563 f) Mulut dan gigi : Warna mukosa bibir pucat, tampak lembab, tidak ada lesi
1564 dan tidak ada pendarahan
1565 g) Crania : Tidak ada keluhan
1566 h) Leher : Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak teraba pembesaran
1567 kelenjar tiroid, nadi karotis teraba, terdapat kemerahan
1568 i) Thoraks : Bentuk dada normal chest , tidak ada pembengkakan. Gerakan
1569 dada simestris tampak adanya retraksi otot bantu pernafasan
1570 j) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada penumpukan cairan
1571 k) Pelvis : Bentuk pelvis simetris
1572 l) Genetalia : Tidak dikaji
1573 m) Ekstremitas atas : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
1574 n) Ekstremitas bawah : Pasien tidak ada keluhan anggota gerak kanan
1575 o) Fungsi sensorik : Tidak ada masalah
1576 p) Fungsi motorik : Tidak ada masalah

1577
78
79 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
80
81
82 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
83 Tanggal : 09 Agustus 2022
84
85
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

08.00 Mengikuti kegiatan operan dengan tim perawat yang lain

08.30 Memasang masker oksigen non rebrething 4 liter pada Tn.M

09.00 Melepaskan guedel pada Tn.M

09.15 Memasang guedel pada Tn.M

10.00 Memberikan terapi obat epinefrine sebanyak 0.05 cc/jam


menggunakan syringe pump pada Tn.I
10.20 Memberikan terapi obat omeprazole 4 g/2 jam iv pada Tn.i

10.40 Memberikan terapi obat paracetamol drip 100 ml pada Tn.I

11.00 Melakukan perawatan jenazah pada Tn.I

11.20 Memasang infus pada Tn.M

12.00 Mengambil sampel darah rutin pada Ny.R

12.30 Memasang EKG pada Tn.J dengan hasi takikardi

13.00 Memasang SPO2 pada Tn.M dengan hasil 97%

13.30 Melakukan pengkajian pada Tn.M sebagai pasien resume

13.50 Mengisi lembar pemantauan

86
87
88
89
90
91
92
93
94

95 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI


96
97
98 Ruangan :IGD Lahan Praktik : RSUDZA
99 Tanggal :10 Agustus 2022
00
01
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

08.00 Mengikuti handover dengan tim perawat lainya

08.30 Mengikuti bimbingan dengan CI klinik

09.00 Membersihkan luka Tn.I dibagian mulut

09.40 Mendampingi pasien untuk CT Scan pelvis dan abdomen

11.00 Melakukan suction pada Ny.N

11.30 Injeksi obat ampicilin dan omeprazole pada Tn.F

12.00 Melakukan pengkajian pada pasien resume

13.30 Melakukan pemasangan infus pada Tn.J

14.00 Melakukan pengisapan lendir (suction) pada Tn.L

02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

19 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI


20
21
22 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
23 Tanggal : 11 Agustus 2022
24
25
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Handover dengan teman yang jaga siang

20.30 Melakukan pemasana NGT pada Tn.L

21.00 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.I dengan hasil sinus


rythim normal
21.40 Memberi terapi inhalasi (nebul) dengan obat ventolin pada
Tn.M
22.00 Melakukan pengambilan darah pada Ny.M untuk cek darah
rutin
22.20 Mendampingi pasien ke radiologi untuk dilakukan CT Scan
kepala
23.00 Melakukan injeksi (lansoprazole dan omeprazole) pada Ny.E
dengan cara bolus
00.00 Membantu perawat untuk mengantar pasien ke ruangan

00.50 Melakukan pemasangan infus pada Ny.M

01.00 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.B dengan hasil sinus


rythim normal
02.00 Membantu perawat mengantar pasien ke ruangan

06.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.I

07.00 Melakukan pemasangan NGT pada Ny.M

07.30 Melakukan injeksi ceftriaxone 1 g secara bolus pada Ny.N

26
27
28
29

30 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI


31
32
33 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
34 Tanggal : 12 Agustus 2022
35
36
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Handover dengan teman yang jaga siang

20.30 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.M dengan hasil sinus


rythim normal
21.00 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.H dengan hasil sinum
rythim normal
21.30 Memberikan terapi obat ceftriaxone 1 g dan omeprazole dengan
cara bolus pada Ny.Z
22.10 Membantu perawat mengantar pasien ke ruangan

23.00 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.K dengan hasil sinum


rythim normal
23.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.M dengan hasil sinus
takikardia
00.00 Melakukan pemsangan EKG pada Ny.D dengan hasil sinus
rythim normal
00.20 Memberikan terapi inhalasi (nebul) obat ventolin pada Tn.T

00.55 Aff NGT pada Tn.M

01.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.s dengan hasil sinum


rythim normal
02.00 Melakukan pemasangan infus (RL) pada Tn.M

03.00 Melakukan pengambilan darah vena pada Tn.M untuk di cek


darah rutin
07.30 Memberikan terapi obat lansoprazole dengan cara bolus pada Tn.J
37
38
39 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
40
41
42 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
43 Tanggal : 14 Agustus 2022
44
45
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Handover dengan yang jaga pagi

14.20 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.U dengan hasil sinur


takikardia
14.45 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.A dengan hasil sinum
rythim normal
15.00 Melakukan pemasangan infus RL pada Tn.D

15.30 Melakukan pemasangan keteter pada Ny.L

15.55 Memberikan terapi obat furosemid dan omeprazole pada Tn.A

16.20 Memberikan obat melalui NGT pada Tn.A

17.20 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.R

18.00 Melakukan pemasangan NGT pada Tn.A

19.20 Melakukan pemasangan infus pada Tn.A

20.00 Memberikan terapi obat iv

46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

59 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI


60
61
62 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
63 Tanggal : 15 Agustus 2022
64
65
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

14.00 Handover dengan yang jaga pagi

14.20 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.O dengan hasil sinur


takikardia
14.45 Melakukan pemasangan infus pada Ny.I dan melakukan
pengambilan sampel darah rutin
15.00 Memberikan terapi obat furosemid pada Tn.L

15.30 Melakukan pengambilan sampel darah arteri pada Tn.L

15.55 Melakukan pemasangan infus RL pada Tn.H dan melakukan


pengambilan sampel darah
16.20 Melakukan suction pada Tn.S

17.20 Memberikan terapi oksigen nasal kanul 5 liter pada Tn.S

18.00 Melakukan observasi pasien dengan penurunan kesadaran

19.20 Melakukan perawatan stoma pada Tn.K

20.00 Melakukan skin test ceftriaxone pada Ny.S

66
67
68
69
70
71
72
73
74 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
75
76
77 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
78 Tanggal : 16 Agustus 2022
79
80
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

08.00 Handover dengan yang jaga malam

08.20 Melakukan pemasangan infus RL pada Ny.K

09.45 Melakukan pemasangan infus EKG pada Tn.M dengan hasil


sinus rythim normal
10.00 Melakukan pengambilan sampel darah vena pada Tn.J

10.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.N

10.55 Melakukan pemantauan pasien di resusitasi

11.20 Melakukan penghisapan sekret (suction) pada Tn.K

11.55 Memberikan terapi oksigen nasal kanul 5 liter pada Tn.S

12.20 Memberikan terapi obat omeprazole, ceftriaxone melalui bolus


pada Ny.A
13.20 Menguplus obat nicardipine 1 ampul 10 mg kemudian
meyambung ke syringe pump dengan kecepatan 7,5 cc/jam
14.00 Melakukan pengkajian pada pasien resume

81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
93
94
95 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
96 Tanggal : 17 Agustus 2022
97
98
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

08.00 Handover dengan yang jaga malam

08.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.L dengan hasil sinus


takikardia
09.20 Melakukan skintest ceftriaxone pada Ny.Y

10.00 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.N dengan hasil sinus


rythim normal
10.20 Melakukan pemasangan infus pada Tn.M

11.10 Melakukan pengambilan sampel darah vena pada Tn.K

11.40 Memberikan terapi inhalasi (nebul) obat ventolin pada Ny.M

11.55 Memberikan terapi oksigen menggunakan masker rebreathing


pada Ny.D
12.20 Memberikan terapi obat omeprazole, ceftriaxone melalui bolus
pada Ny.R
12.50 Meberikan terapi oksigen nasal kanul pada Ny.M

13.00 Melakukan observasi pada pasien dengan penurunan kesadaran

13.30 Melakukan pemasangan kaketer pada Ny.J

14.00 Memberikan terapi cairan RL pada Ny.Y

99
00
01
02
03
04
05
06
07 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
08
09
10 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
11 Tanggal : 18 Agustus 2022
12
13
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Handover dengan yang jaga siang

20.30 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.B dengan hasil sinus


takikardia
21.20 Melakukan pemasangan infus pada Tn.J

22.00 Melakukan injeksi obat omeprazole, citicolin dan ceftriaxone


pada Ny.D secara bolus
22.20 Melakukan pemasangan infus pada Tn.K

22.50 Memberikan terapi oksigen menggunakan masker rebreathing


pada Tn.N
23.40 Memberikan terapi inhalasi (nebul) obat ventolin pada Ny.M

00.00 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.M dengan hasil sinus


rythim normal
00.40 Melakukan pemgambilan sampel darah pada Tn.M

01.50 Meberikan terapi oksigen nasal kanul pada Ny.M

02.30 Melakukan observasi pada pasien dengan penurunan kesadaran

03.30 Melakukan pemantau pada pasien resusitasi

07.00 Mengantar pasien ke ruangan

14
15
16
17
18
19
20
21
22 LAPORAN KEGIATAN SEHARI-HARI
23
24
25 Ruangan : IGD Lahan Praktik : RSUDZA
26 Tanggal : 19 Agustus 2022
27
28
Pukul Kegiatan Tanda

Tangan

20.00 Handover dengan yang jaga siang

20.40 Melakukan pemasangan EKG pada Ny.N dengan hasil sinus


rythim normal
21.30 Melakukan pemasangan infus pada Tn.H

22.00 Melakukan injeksi obat omeprazole, dan ceftriaxone pada Ny.D


secara bolus
22.20 Melakukan skintest pada Ny.N

23.00 Memberikan terapi cairan paracetamol drip pada Ny.N

23.40 Mendampingi pasien dibawa ke radiologi untuk foto thorax

00.55 Melakukan pemasangan EKG pada Tn.M dengan hasil sinus


rythim normal
01.30 Melakukan pemgambilan sampel darah pada Tn.S

02.00 Mengantur posisi fowler pada Tn.J

02.30 Melakukan observasi pada pasien dengan penurunan kesadaran

03.30 Melakukan injeksi obat omeprazole pada Ny.N

07.00 Mengantar pasien ke ruangan

07.30 Melakukan pengkajian pada pasien resume

29

Anda mungkin juga menyukai