2
A. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 67 tahun
Agama : Hindu
Initial survey:
A (alertness) :
V (verbal) :
P (pain) :√
U (unrespons) :
Warna triase:
P1 P2 P3 P4 P5
3
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI
Pernafasan : Abnormal
2. Diagnosis Keperawatan
BREATHING
1. Fungsi pernafasan
2. Diagnosis Keperawatan
dengan pasien tampak sesak, terdapat otot bantu napas/ retraksi inding dada,
4
pola napas abnormal (takipnea), fase ekspirasi memanjang.
CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
2. Diagnosis Keperawatan
DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis:
GCS : E2 V2 M4 : 8
2. Diagnosis Keperawatan
5
informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan. Timbang terima
merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki
perawat dalam berkomunikasi. Timbang terima
dinas berperan penting dalam menjaga kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002).
Menurut Australian Medical Association
/AMA (2006), timbang terima merupakan pengalihan tanggung jawab profesional dan akuntabilitas untuk
beberapa atau semua aspek perawatan pasien, atau kelompok pasien, kepada orang lain atau kelompok
profesional secara sementara atau permanen. Timbang terima merupakan komunikasi yang terjadi pada saat
perawat melakukan pergantian dinas, dan memiliki tujuan yang spesifik yaitu mengomunikasikan informasi
tentang keadaan pasien pada asuhan keperawatan sebelumnya.
6281327582625
2. Tujuan Timbang Terima
Menurut Australian Health Care and Hospitals Association/AHHA (2009) tujuan timbang terima adalah untuk
mengidentifikasi, mengembangkan dan meningkatkan timbang
terima klinis dalam berbagai pengaturan kesehatan.
Menurut Nursalam (2011) tujuan dilaksanakan timbang
terima adalah:
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
+62 812-1601-1624
+62 882-2118-0122
https://www.academia.edu/35568575/Konsep_dasar_timbang_terima
https://id.scribd.com/document/441407372/SKENARIO-ROLE-PLAY-tugas-baru-docx
6
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
namun tidak runtin kontrol dan minum obat. Riwayat masuk rumah sakit
b. RKS
Pasien Tn.M datang ke IGD rujukan dari RS Surya Husada dalam keadaan
ditemukan tidak sadar tadi pagi di kamar karena dikira tidur, dikatakan tidak
sebagian tubuh kiri yang terlihat kurang aktif dibandingkan tanagn kanan, dan
c. RKK
hipertensi yaitu istri Tn.M. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
7
2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA
(Tidak ada)
a. Kepala : Normocephale
Mulut dan gigi : Mulut tampak kering dan pecah pecah, gigi ompong,
retraksi
dinding dada
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Jantung
Perkusi : Pekak
8
Auskultasi : Murmur jantung (-)
d. Abdomen
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hepar
Perkusi : Timpani
e. Pelvis
h. Ekstremitas
i. Neurologis
9
4. HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan Rujukan
10
5. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Intra cerebral hemorrage pada thalamus kiri, basal ganglia dan mid brain sisi kiri,
vol +/-8,6 cc, Intraventrikular hemorrage pada ventrikel lateralis kanan kiri dan
6. TERAPI DOKTER
11
B. Diagnosis Keperawatan
1. Analisis data
2. Diagnosis keperawatan
12
Perencanan
No. Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasional
1. Risiko perfusi serebral Setelah Manajemen 1. Untuk Senin, 2 Mei 2022 Senin, 2 Mei 2022
tidak efektif dibuktikan dilakukan Peningkatan mengetahui Pukul 07.00 WIB Pukul 07.10 WIB
dengan hipertensi , asuhan Tekanan potensial 1. Memonitor status S : Pasien
ditandai dengan : keperawatan Intrakranial (I. peningkatan pernapasan. mengatakan tidak
mampu melakukan
DS 2x24 jam, 09325) TIK. batuk efektif.
diharapakan 2. Mengukur O:
-
perfusi Observasi tekanan - Pola napas
DO serebral 1. Monitor arteri abnormal
GCS = E2V2M4 (8) meningkat tanda/gejala pulmonale (takipnea)
dengan peningkatan TIK 3. Pemantauan - Bunyi napas
- Tingkat kesadaran snoring.
somnolen kriteria hasil: (mis. Tekanan sesak napas
Perfusi darah atau henti - Terdapat
- GCS : E2V2M4 (8) Serebral meningkat, napas. hipersekresi saliva.
- Terdapat otot
- Tekanan darah : 170/100 (L.02014) tekanan nadi 4. Agar pasien bantu napas.
mmHg 1. Tingkat melebar, tidak - Ekspansi paru
kesadaran bradikardia, pola mengalami simetris.
- MAP : 123,33 mmHG meningkat napas ireguler, depresi - SaO2 : 98 %.
- Tampak gelisah (5) kesadaran dimana bila - Tidak ada sputum.
2. Sakit menurun.) terjadi
- Skala nyeri = 7
kepala 2. Monitor MAP depresi maka
(Behavior Pain Scale) Pukul 07.30 WIB Pukul 07.40 WIB
menurun (Mean Arterial tekanan
- Hasil CT-scan : (5) Pressure) darah akan 2. Memberikan S:-
Intracerebral posisi head up O :Leher lurus
3. Gelisah 3. Monitor status naik, saat 30º (fleksi/ekstensi)
hemorrage dengan menurun pernapasan. tekanan
volume perdarahan ± (5) darah naik
8,6 cc
4. Tekanan Terapeutik maka jantung
arteri rata- 1. Minimalkan memompa
rata stimulus darah begitu Pukul 08.20 WIB
membaik Pukul 08.10 WIB S :-
13
(5) dengan cepat ke 3. Menghindari O:
5. Tekanan menyediakan seluruh pemberian cairan - Pasien kooperatif.
darah lingkungan tubuh dan hipotonik - Cairan infus
sistolik yang tenang. menekan ( Memeberikan terpasang dengan
NaCl 0,9%) kecepatan aliran 20
darah 2. Berikan posisi otak yang tetes/menit.
membaik head up 30º. menyebabka
(5) 3. Hindari n tekanan
6. Tekanan pemberian intrakranial. Pukul 09.00 WIB
darah cairan IV 5. Meningkatka S:-
diastolik hipotonik. n venous Pukul 08.50 WIB.
4. Melaksanakan O:
membaik drainage dari - Obat Mannitol 100
(5) Kolaborasi kepala dan pemberian obat.
cc dan sithicolin
1. Kolaborasi memaksimal 250 mg masuk
pemberian kan melalui IV.
diuretik oksigenasi - Tidak ada reaksi
osmosis jaringan alergi.
matinol 100 otak.
cc @ 4 jam. 6. Dimana bila
Tap off 100 terjadi
cc/hari. pemberian
2. Kolaborasi cairan PH Pukul 09.20 WIB
pemberian cairan S:-
citicholin 250 kurang dari Pukul 09.10 WIB O:
mg tiap 12 plasma darah 5. Memonitor - Pasien kooperatif.
jam. (hipotonik) tanda/gejala - Kesadaran
apalagi peningkatan TIK somnolen
melalui - TD : 160/80
intravena mmHg.
maka akan - Nadi : 114
menyebabka kali/menit.
n net aliran - RR : 22 kali menit
pelarut air - Pola napas
14
dari cairan ke ireguler.
plasma darah - Hasil EKG : Sinus
akibatnya Takikardia.
menggembun
g dan pecah
sehingga
dapat
meningkatka Pukul 09.40 WIB
n TIK. Pukul 09.30 WIB. S:-
7. Untuk 6. Memonitor MAP O : MAP = 106,67
menghambat mmHg.
reabsorbsi air
dan natrium
serta Pukul 10.00 WIB.
meningkatka Pukul 09.50 WIB S :-
n osmolaritas 7. Meminimalkan O:
darah dan stimulus dengan - Pasien tampak
jantung. menyediakan tenang.
lingkungan yang - Jumlah penunggu
tenang. 2 orang.
- Pasien diberikan
privasi
A : Masalah risiko
perfusi serebral tidak
efektif belum teratasi.
P : Lanjutkan
intervensi.
1. Monitor
tanda/gejala
TIK.
2. Kolaborasi
pemberian obat
manitol 100
cc/4 jam tap off
100 cc/hari.
3. Kolaborasi
pemberian obat
cithicolin 250
mg/12 jam IV.
4. Rencana
16
operasi
craniatomy.
17
Catatan perkembangan
No. Diagnosis Keperawatan SOAP Implementasi Evaluasi
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif Selasa, 3 Mei 2022 Selasa, 3 Mei 2022 Selasa, 3 Mei 2022
dibuktikan dengan hipertensi. Pukul 07.00 WIB Pukul 07.00 WIB Pukul 07.30 WIB
S : pasien mengatakan masih 1. Monitor tanda/gejala S:-
merasakan pusing. TIK. O:
O: 1. RR : 22 kali/menit
- Kesadaran samnolen. 2. Nadi : 98 kali/menit
- Pola napas abnormal 3. Pasien muntah
(takipnea) 4. Pola napas ireguler
- Saturasi 96% dengan
NRM 15 lpm.
- Terpasang OPA.
- MAP : 103 mmHg.
- RR : 22 kali/menit. Pukul 08.00 WIB Pukul 08.30 WIB
- TD : 160/80 mmHg. 2. Kolaborasi pemberian S:-
A : Masalah risiko perfusi obat manitol 100 cc/4 O:
serebral tidak efektif belum jam tap off 100 cc/hari. 5. Pasien kooperatif.
teratasi. 6. Obat manitol 100 cc
P : lanjutkan intervensi masuk melalui IV.
1. Monitor tanda/gejala
TIK.
2. Monitor status
pernapasan. Pukul 10.00 WIB Pukul 10.30 WIB
3. Kolaborasi pemberian 3. Kolaborasi pemberian S:-
obat manitol 100 cc/4 obat cithicolin 250 O:
jam tap off 100 cc/hari. mg/12 jam IV. 7. Obat cithicolin 250
4. Kolaborasi pemberian mg masuk melalui
obat cithicolin 250 IV.
mg/12 jam IV. 8. Tidak ada gejala
alergi.
Pukul 13.00 WIB. Pukul 13.00 WIB
4. Rencana operasi S : Pasien mengatakan takut
craniatomy. karena akan operasi.
O : Pasien kooperatif