2. Tujuan khusus
a.Mengkaji klien dengan CVDNH di RS Mitra Keluarga Bekasi
b.Menegakkan diagnosa keperawatan klien CVDNH di RS Mitra Keluarga
Bekasi.
c.Menyusun perencanaan keperawatan klien dengan CVDNH di RS Mitra
Keluarga Bekasi.
d.Melaksanakan tindakan keperawatan klien denganCVDNH di RS Mitra
Keluarga Bekasi
e.Mengevaluasi asuhan keperawatan klien dengan CVDNH di RS Mitra
Keluarga Bekasi.
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Stroke non hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti
(Nurarif Huda, 2016).
Identitas Klien
Pemeriksaan Fisik
• Gejala : nafsu makan hilang,mual muntah selama fase
Makan dan akut, kehilangan sensasi pada lidah dan tenggorokan,
disfagia, adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak
Cairan dalam darah
• Tanda : kesulitan menelan dan obesitas.
5 3
2. Respirasi
a. Pola nafas : Normal
b. Suara nafas : Vesikuler
c. irama nafas : Teratur
d. batuk : Tidak
3. Kardiovaskuler
a. Denyut nadi : teratur
b. Sirkulasi : Akral hangat,waktu pengisian kapiler <2detik
c. Pulpasi :kuat
4. Gastrointestinal
a. Mukosa mulut kering
b. Nafsu Makan : kurang,frekuensi makan 2-3x/hr porsi sedikit
c. Abdomel : supel
5. Pola eliminasi
BAB : normal,frekuensi 1x/hari konsistensi bias
BAK : normal,frekuensi >7x/hari, saat ini Terpasang folley
chateter
6. Reproduksi : Menopouse
INTERVENSI KEPERAWATAN :
e. Identifikasi adanya keluhan nyeri/fisik lainny
f. Identifikasi kemampuan dalam melakukan pergerakan
g. Monitor keadaan umum selama melakukan mobilisasi
h. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
i. Anjurkan untuk melakukan pergerakan secara perlahan
j. Ajarkan mobilisasi sederhana yang bisa dilakukan seperti duduk di tempat tidur,
miring kanan kiri dan latihan rentang gerak (ROM)
3. Defisit nutrisi b/d gangguan menelan
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 72 jam di
harapkan status nutrisi adekuat/membaik dengan kriteria hasil :
a. Porsi makan di habiskan/meningkat
b. Frekuensi makan membaik
c. Nafsu makan membaik
d. Membran mukosa membaik/lembab
INTERVENSI KEPERAWATAN :
e. Monitor asupan makanan
f. Berikan makanan ketika masih hangat
g. Identifikasi makanan yang di sukai
h. Identifikasi alergi makanan
i. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit yang tepat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Resiko perfusi serebral b/d Hipertensi
12 Oktober 2021
21.30 : Memberikan therapi oksigen nasal 3LPM
21.40 : Mengobservasi KU sakit sedang,kesadaran CM, GCS=15 (E4,V5,M6) TD 158/82,N 77,S
36,2, RR 20,Saturasi 98%
21.45 : Memonitor keadaan pupil dan ukuran Hasil : kiri +2 kanan+2,reaksi
positif
22.00 : Memberikan therapi citicolin 500 mg IV, CPG 75mg dan Atorvastatin20mg sesuai
PM
13 Oktober 2021
05.00 : Memberikan posisi nyaman pasien semi fowler,menganjurkan pasien bedrest
total,menciptakan lingkungan yang nyaman
06.00 : Memonitor intake dan output pasien : intake(Infus 350cc +minum 250 cc)=600,urine
DC400cc+IWL(194)=594balance +6
2. Gangguan mobilitas fisik
12 Oktober 2021
21.50 : Mmengidentifikasi adanya keluhan nyeri/fisik lainnya, pasien
mengatakan tidak ada nyeri di area lain
13 Oktober 2021
05.10 : Mengidentifikasi kemampuan dalam melakukan pergerakan,
pasien mampu melakukan gerakan mengangkat ekstremitas kanan
atas dan bawah
05.15 : Memonitor KU selama melakukan mobilisasi, pasien tampak sakit
sedang
05.17 : Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan, Keluarga mampu mengikuti gerakan ROM dengan
benar.
06. 15 : Mengajarkan mobilisasi sederhana yg bisa dilakukan seperti
duduk di tempat tidur, miring kanan kiri. Pasien mampu miring
kanan kiri dan tampak nyaman duduk di tempat tidur
3. Defisit nutrisi
13 Oktober 2021
05.30 : Mengidentifikasi makanan yang di sukai, Pasien ingin
makan bubur ayam
05.32 : Memberikan makanan ketika masih hangat, pasien
segera makan sarapan pagi yg di berikan
05.45 : Memonitor asupan makanan, pasien menghabiskan 1/2
porsi yg di berikan.
05.47 : Mengidentifikasi alergi makanan, pasien tidak ada alergi
makanan
EVALUASI
Tanggal 13 oktober 2021
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d hipertensi
S : Pasien mengatakan pusing berkurang ,lebih nyaman
O: kesadaran CM,GCS 15, TD 150/90 mmHg Nadi 90x/mnt Suhu 36,6
RR 18x/mnt saturasi 98 % dengan O2 nasal 3LPM
A: Masalah resiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital/shift
2. Berikan therapi citocolin 2x 500 mg sesuai PM
3. Berikan therapi CPG 1x75 mg sesuai PM
2. Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan anggota gerak
S : Pasien mengatakan kedua ekstremitas kanan masih lemas
O: Aktifitas klien di bantu oleh keluarga dan perawat,pasien
masih mobilisasi di tempat tidur
A: Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
1. Identifikasi kemampuan dalam melakukan pergerakan
2. Anjurkan untuk melakukan pergerakan secara perlahan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
3. Diagnosa defisit nutrisi b/d gangguan menelan
S: Pasien mengatakan mual tidak ada,nafsu makan
masih kurang
O: Pasien mau makan 1/2 porsi bubur yang di berikan
A: Masalah defisit nutrisi belum terpenuhi
P: intervensi di lanjutkan
1. Monitor asupan makanan
2. berikan makanan ketika masih hangat
PEMBAHASAN
Pada tahap ini di temukan adany kesamaan yaitu dalam
tinjauan pustaka disebutkan bahwa manisfestasi klinis
terjadinya store non hemoragik atau CVDNH Tiba-tiba
mengalami kelemahan atau kelumpuhan separuh
badan,pusing/vertigo,bicara pelo,gangguan bicara atau
bahasa,gangguan penglihatan,mulut mencong atau tidak
simetris ketika menyeringai,gangguan daya ingat,kesadaran
menurun,proses kencing terganggu,gagguan fungsi
otak.Kenyataannya pasien mengalami kelemahan separuh
badan,pusing,bicara sempat pelo sebelum ke rs.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada kasus stroke non hemoragik/cvdnh sesuai teori: Risiko
perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan embolisme,Nyeri
akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia),
Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan, Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan
ketidakmampuan menghidu dan melihat,gangguan mobilitas
fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.
• EVALUASI :
Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap
asuhan yang di berikan. Evaluasi yang di lakukan oleh penulis
Diagnosa keperawatan Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d
hipertensi,gangguan mobilitas fisk b/d kelemahan anggota
gerak,defisit nutrisi b/d gangguan menelan belum teratasi, hal ini
di karnakan belum tercapainya kriteria hasil yg diharapkan
sesuai intervensi.
KESIMPULAN
• CVDNH/Stroke non hemoragik di definisikan sebagai suatu
penyakit akibat tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti (Nurarif Huda, 2016).
• Stroke non hemoragik adalah tanda klinis disfungsi atau
kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya
aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan
darah dan oksigen di jaringan otak. Stroke nonhemoragik
dapat disebabkan oleh trombosis dan emboli.
SARAN
1. Untuk Perawat:
a. Dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasiendengan
CVDNH yang di berikan tepat, perawat harus benar-benar menguasai
konsep medis tentang CVD itu sendiri. Selain itu harus melakukan
pengkajian secara komprehensif agar asuhan keperawatan dapat
tercapai sesuai dengan masalah yang di temukan.
b. Perawat juga di harapkan dapat membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan motivasi pasien untuk sembuh.
c. Meningkatkan kompetensi Perawat dengan sering mengikuti
seminar,pelatihan dan studi kasus terkait pasien CVD
2. Untuk RS :
Lebih meningkatkan jadwal pelatihan, dan studi kasus terkait pasien CVD
bertujuan agar perawat lebih menguasai konsep tentang CVD itu sendiri.
TERIMA KASIH