Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KETOASIDOSIS DIABETIK

Disusun Oleh :

1. MECCA

2. MELIA GUSTI RATIH

3. PELNI SAFITRI

4. PUTRA

5. SULASTRI SANICA

AKADEMI KEPERAWATAN PANGKALPINANG

TAHUN AKADEMI 2020/2021


Contoh kasus :

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Pasien tampak
lemas, bau mulut aseton, pernafasan kumaull. GCS : E3V4M3. Hasil pemeriksaan fisik terdapat
luka pada pedis sinistra, bernanah, dan berbau pada daerah perban luka pedis, CRT 3 detik,
tampak anemis. TTV : TD 180/90 MMGH, RR 36X /menit, HR 96X/menit, suhu 38,5 c. hasil
analisa gas darah ph 7,1 PCO2 50 mmgh,HCO3 24 mEq/l. Hasil laboratorium: Hb 6 g/dl,
leukosit 18.000 g/dl, GDS 620 mg/dl. Tentukan pengkajian ABCD pada kasus dibawah ini,
kemudian tentukan diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi pada setiap
pengkajian ABCD!
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn. P DENGAN DIAGNOSA

KETOASIDOSIS DIABETIK DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH

Pada bab ini, penulis akan menyajikan asuhan keperawatan gawat darurat yang dilakukan pada

Tn.P dengan Ketoasidosis diabetik. Pengkajian ini menggunakan format pengkajian keperawatan

gawat darurat. Pengkajian dilakukan pada saat klien datang ke ruang IGD pada tanggal 28

September 2020.

A. Identitas Klien

Nama : Tn. P

Umur : 45 tahun

Pendidikan : SLTA

Agama/Kultur : Islam/sunda

Alamat : Air itam

Tanggal masuk RS : 26 September 2020

Tanggal pengkajian : 28 September 2019

Nomor RM : 002435

Diagnosa medis : Ketoasidosis diabetik


Riwayat masuk RS:

Pasien datang ke IGD karena ketoasidosis diabetik dengan keluhan sesak nafas,

pasien tampak lemas, bau mulut aseton, pernafasan kumaull. TTV : TD : 180/90, RR

36x/menit, N : 96x/menit, suhu : 38,5 c.

Riwayat kesehatan keluarga :

adanya riwayat DM dalam anggota keluarga pasien.

PRIMARY SURVEY

Airway : Jalan nafas tidak terdapat sumbatan, cairan (-), benda asing (-)

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah pemberian oksigen 3L/menit dengan

nassal canul karena pasien datang dalam keadaan sesak.

Breathing : Suara napas rhoncy, frekuensi napas 36x/menit, terdapat dispnea, pergerakan

dada cepat, bau mulut aseton, pernafasan kumaull (+)

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan meneruskan pemberian oksigen 3L dengan

nassal canul.

Circulation : Teraba nadi 96x/menit, teratur, tekanan darah 180/90 mmHg, CRT <3

detik, suhu 38,5 c. AGD ph 7,1 PCO2 mmgh.

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah kolaborasi untuk pemberian

cairan pemasangan infus RL 20 tetes/menit,

Disability : GCS 10 (E3 V4 M3).


B. SECONDARY SURVEY

a) Keadaan umum lemas, kesadaran supor, klien tampak sesak nafas, bau mulut

aseton, pernafasan kumaull.

b) Pemeriksaan fisik :

tingkat kesadaran supor, GCS 10, pupil medriasis, hasil tanda tanda vital tekanan

darah 180/90 mmHg, nadi 96x/menit, pernapasan 36x/menit.

c) Kepala/leher : tampak simetris, warna kulit wajah putih agak pucat, rambut hitam,

lurus dan kering, hidung tampak simetris.

d) Mata : pupil medriasis, konjungtiva tidak anemis

e) THT : tidak ada kelainan

f) Tulang Belakang : tidak ada kelainan

g) Auskultasi : suara nafas ronkhi, pergerakan dada cepat

h) Jantung : tidak ada bunyi tambahan jantung

i) Abdomen : tidak ada tanda jejas, bising usus 9x/menit.

j) Ekstremitas atas : tidak ada kelainan

k) Ekstremitas bawah : terdapat luka pada pedis sinistra, bernanah, dan berbau pada

daerah perban luka pedis

Hasil pemeriksaan penunjang :

1. Laboratorium darah

HB : 6 g/dl

Leukosit : 18.00 g/dl

GDS : 620 mg/dl


2. Hasil AGD

PH : 7,1

PCO2 : 50 mmhg

HCO3 : 24 mEq/L

C. ANALISA DATA

NO. DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS : klien mengatakan sesak nafas Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan

hiperventilasi akibat asidosis metabolik


DO : - pasien tampak sesak

- Pernafasan kumaull

- Bau mulut aseton

- Hasil TTV

Tekanan darah 180/90

mmHg, Nadi 96x/menit,

Pernapasan 36x/menit, Suhu

38,5 C, AGD 7,1 PCO2 50

mmgh, HCO3 24 mEq/l, Hb 6

g/dl, leukosit 18.000 g/dl,

GDS 620 mg/dl

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi akibat asidosis metabolic

E. PERENCANAAN KEPERAWATAN :

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau keadaan

berhubungan dengan keoperawatan 1x24 jam umum pasien

hiperventilasi akibat diharapkan pola nafas 2. Berikan oksigen 3L

asidosis metabolik efektif dengan kriteria menggunakan nasal

hasil : canul

1. Napas normal 3. Pantau GDS setiap

20x/menit jam sampai kadar

2. Suara napas gula dalam darah

vesikuler stabil/normal

3. Nadi : 80- 4. Berikan insulin bolus

100x/menit 0,15 UI/KgBB/jam

4. GDS : 80 - < 200 dilanjutkan dengan

mg/dl drip insulin 0,1

5. CRT : < 2 detik UI/KgBB/jam dalam

6. HCO3 22-26 Nacl 0,9% dosis

7. PCO2 35-45 mmhg titrasi-tercapai GDS

normal

5. Kolaborasi dengan

dokter pemberian obat


F. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Waktu
Diagnosa
No dan Implementasi Evaluasi
keperawatan
tanggal

1. Pola nafas 14.10 1. Pantau keadaan umum Jam : 15.00

tidak efektif WIB pasien WIB

berhubungan 20-09- 2. Berikan oksigen 3L S : pasien

dengan 2020 menggunakan nasal canul mengatakan

hiperventilasi 3. Pantau GDS setiap jam sesak berkurang

akibat asidosis sampai kadar gula dalam O : RR

metabolik darah stabil/normal 26x/menit,

4. Berikan insulin bolus 0,15 A : masalah

UI/KgBB/jam dilanjutkan teratasi sebagian

dengan drip insulin 0,1 P : intervensi

UI/KgBB/jam dalam Nacl dihentikan

0,9% dosis titrasi-tercapai

GDS normal

5. Kolaborasi dengan dokter

pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai