Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF)


DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UNS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

Disusun Oleh :

1. Avin Lestari P16171


2. Ernawati Chyaningsih P16074
3. Joni Chandra Korniawan P16138
4. Serly Oksaini P16046
5. Vivi Yosisca P16104

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF)

A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
ADHF atau gagal jantung adalah terminalogi yang diunakan untuk
mendeskripsikan kejadian atau perubahan yang cepat dari tanda gejala gagal
jantung. Kondisi ini mengancam kehidupan dan harius ditangani denga
segera dan biasanya berujung pada hospitalia (perhimpunan dokter spesialis
kardiovaskuler indonesi, 2015).
ADHF menurut European socialy at cardiology (ECS) merupakan
istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan kondisi keagalan fungsi
jantung dengan awalan cepat maupun perburukan dari gajala dan tanda dari
gagal jantung (Ronikawski dkk, 2016).

2. Etiologi
a. Keadaan yang menyebabkan gaggal jantung secara cepat
1) Gangguan takisaritmia dan bradikardia yang berat
2) Sindrom karanera akut
3) Emboli paru akut
4) Krisis hipertemia
5) Diseksia aorta
6) Tamponade jantung
7) Kardiomiapati penpaikim
b. Keadaan yang menyebabkan gagal jantung tidak terlalu cepat
1) Infeksi
2) Eksasekasi akut PPOK/asma
3) Anemia
4) Disfungsi ginjal
5) Hipertensi tidak terkontrol
6) Penggunaan obat terlarang dan alcohol
3. Manefestasi klinis
a. Tipikal
Sesak nafas, arsapnew, paroxysmal natural dyapepsia, takrnasi aktivitas
yang berkurang, cepat lelah, bengkak di pergelangan kaki.
b. Kurang fipikal
…. dimakan, mengi, BB bertambah 7-2 mingu, pencernaan kembung,
nafsu makan menurun, depresi,berdebar
c. Spenpk
Peningkatan JPV, Reflek kepala jugular, suara jantung S3 gallop, apex
jantung bergeser ke lateral
d. Kurang spenpk
Edema perifer, krepitasi para, efusi fleura, takikardi, pulnari irreguler,
takipnea, hepatomegali, asietas

4. Patofisiologi dan pathway


Pada beberapa kasus, dekompensasi kardis dapat terjadi
karenapenggunaan darah yang berlebihan oleh jariingan (high output failure)
sering diikuti oleh peng… pada system vena (backward failure) karena
keagalan ventrikel tidak mampu untuk mengeluarkan darah yang dikirim
oleh vena dalam jangka normal saat diastole. Ini dihasilkan saat peningkatan
volume darah dalam ventrikel saat akhir diastole, peningkatan er.. diastole
pressure pada jantung dan akhirnya peningkatan kekanan vena (cranial dan
hers, 2019).
Pada permulaan kema.. sejumlah respon adapid local diberikan untuk
mengukur cardiac output yang normal, yaitu reaksi neurohumonal dimana
pada awalnya akan terjadi peningkatan aktulasi system sayaraf simpatik.
Caketatamnas menyebabkan kontraksi yang lebih bertenaa pada alat jantung
dan meningkatkan heart rate kelebihan kerja yang membebani jantung dapat
menyebabkan keperluan dalam bentuk bermacam-macam dari tamadeling
termasuk hiperkasi dan dilatasi (carfal dan hess, 2009).
Saat jantung gagal, perubahan sistemik juga terjadi agen co mendekati
normal. Penurunan output ventrikel kiri berhubungan dengan penurunan
ginjal yang selanjutnya menyebabkan aktivasi local pada system renin –
angioterasin yang menyebabkan t… ginjal menyerap air dan sadium kejadian
ini kadang disebut seconding hiyproraldesterinasm.
Sebagai respon terhadap gagal jantung, ada 3 mekanisme primer yang
dapat dilihat (1) meningkatnya aktiivitas adrenergic simpatis (2)
Menngkatkan beban awal akibat aktivitas system renin angioter.. (3) Hiper…
ventrikel
Ketiga respon komm.. ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan
curah jantung pada awal perjalanan gagal jantung. namun, denngan
berlanjutnya gagal jantung kompenasi menjadi kurang asisis kori.. (carial
dan sless, 2009).
5. Kompilkasi
a. Trombosis vena dalam, kesan pembengakan bekuan vena karna s…
darah
b. Syok kardiogenik akibat disfungsi nyata
c. Taksisiter digitalis akibat pembengkakan obat-obatan digital.

6. Pemeriksaan diagnostic
a. EKG
Pemeriksaan EKG harus dikerjakkan pada semua pasien diduga gagal
jantung. Normalitas EKG memiliki nilai prediksi yang kecil dalam
mendiagnosa gagal jantung, jika EKG normal diagnose gagal jantung
khususnya dengan disfungsi sitolik sangan kecil
b. Faal thorak
Merupakan komponen penting dalam diagnisa gagl jantung rongent
thorak dapat mendeteksi kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan
dapat mendeteksi penyakit yang menyebabkan atau memperbetar sesak
napas.
c. Pemeriksaan lab
Pemeriksaan lab secara rutin pada pasien gagal jantung adalah darah
perifer lengkap, elektrolit, glukosa dan disfungsi hati.
d. Ekakardiografi
Konfirmasi giagnosa gagal jantung dan disfungsi jantung dengan
pemeriksaan ekakardiografi adalah keharusan dan dilakukan
secepatnya pada pasien dengan dugaan gagal jantung.

7. Penatalaksanaan
a. Medik
Loop diuretic : obat obatan diuretic untuk me…program sinplogi ginjal
untuk meningkatkan produksi urin dan ekskresi sadium yang lebih
bermakna. Diuretic telah lama digunakan untuk menejemen gagal
jantung simtomatik dengan retensi cairan, diutertik direkomendasikan
u,,, line p… (sbrasista dkk, Tung dkk, 2019).
b. Keperawatan
Tirah baring : mengurangi resiko kerja jantung, meningkatkan tenaga
cadangan jantung dan menurunkan tekanan darah dengan menurunkan
volume inta vaskuler melalui induksi diuretic berbaring.
Oksien : pemenuhan O2 akan mengurangi d…. i…. dan membantu
memenuhi kebutuhan O2 tubuh.
Diet : pengkajian diet membanu kerja dan tegangan otot jantung
minimal, salain pembatasan natrium ditujukan untuk mencagah,
mengatur dan mengurangi edema.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat kesehatan : riwayat kesehatan sekrang, riwayat kesehatan lalu,
riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan lingkungan
c. Pemeriksaan fisik : aktivitas, sirkulasi, pernafasan, makan, eliminasi

2. Diagnose keperawatan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
b. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebih
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen

3. Intervensi keperawtan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah teratasi dengan kriteria hasil :
1) Tekanan darah dalam batas normal (040101)
2) Saturasi O2 normal (040137)
3) CRT normal (040151)
4) Tidak ada wajah pucat (040154)
Intervensi :
1. Monitor TTV secara rutin
2. Lakukan terapi relaksaksi nafas dalam
3. Lindungi pasien dari kecemasan dan depresi
4. Monitor toleransi aktivitas pasien
b. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah teratasi dengan kriteria hasil :
1.) Frekuensi pernafasan DBN (041004)
2.) Pasien dapat mengeluarkan secret (041012)
3.) Tidak ada suara nafas tambahan (041407)
Intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Buang secter dengan memotivasi pasen untuk melakukan batuk
3. Auskultasi suara nafas
4. Kolaborasi dengan pemberian nebulizer
5. Monitor pola napas
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah teratasi dengan kriteria hasil :
1.) Saturasi oksigen dalam batas normal saat beraktivitas (000001)
2.) Kemudahan dalam melakukan aktivitas

Intervensi
1. Monitor respon emosi fisik, social dan spiritual
2. Bantu aktivitas fisik secara teratur
3. Monitor toleransi terhaap aktivitas
4. Pertahankan jadwal ambulasi terhadap aktivitas
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tujuan akhir dari proses keperawatan
dimana perawat menilai sejauh mana masalah dapat diatasi, disamping itu,
perawat yamng memberikan umpan balik atau pengkajian ulang seandainya
tujuan yang ditetapkan belum tercapai, maka dalam hal ini proses
keperawatan dapat dimodifikasi (Mitayani, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Budiani & sumirah Budi utami, 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Cetakan 2.
Jakarta : Bumi Medika
Chrolitha S, 2012. Edvidence Base, Medineim, Khoramonake Universty Medikal
Jurnal
Herman, T Healher & shigemi Kaamitsara, 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi 11 :Jakarta:EGC
Mitalyani, 2009. Asuhan Keperawatan . Salembra Medika : Jakarta
Perhimpnan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesi (PERKI), 2015 :Pedoman
Taatalaksana Gagal Jnatung (Edisi 1) :Jakarta :PERKI
Panikawgki.P. 2016 Europan Society Of Cardiologi CESO Guidelinon For the
diagnosis and threatmen of acute and cranlc Heart Failure

Anda mungkin juga menyukai