Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

OLEH:

IKRIMAH SYAM, S.Kep


70900120003

CI LAHAN CI INSTITUSI

(Ns. Fitria, M.Kep) ( A. Adriana Amal, S.Kep, Ns., M.Kep )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Mengukur suhu (Rectal)


Nama klien: Tn. R
Diagnosa Medis: HIV/AIDS
2. Diagnosis Keperawatan:
Hipertermia b.d proses penyakit infeksi d.d suhu tubuh diatas normal, teraba hangat,
keluarga klien mengatakan klien menggigil
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati
35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati 37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga
akan lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut 0,5°C lebih tinggi
dibandingkan suhu aksila.[ CITATION She14 \l 1033 ]
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
a. Terjadinya infeksi silang
Pencegahan:
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
2) Menggunakan APD: sarung tangan, masker, dan face shield
b. Tidak nyaman dan lebih tidak menyenangkan bagi pasien
Cara pencegahan:
1) Mengkomunikasikan kepada pasien bahwa pengukuran suhu di rektal
2) Jaga privasi pasien
c. sulit dilakukan pada pasien yang tidak dapat miring kiri kanan
cara pencegahan:
1) pengukuran ini dilakukan jika indikasi pengukuran harus dilakukan pada rektal
d. Dapat melukai rektum.
Cara pencegahan:
1) Hati-hati dalam memasukkan thermometer ke dalam rektal
e. Adanya feses dapat mengganggu penempatan termometer. Apabila feses lunak,
termometer dapat masuk ke dalam feses bukan ke dinding rectum
Cara pencegahan:
1) Bersihkan feses terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pengukuransuhu di
rektal
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Mengetahui suhu tubuh klien untuk menentukan tindakan kesehatan dan
membantu  menentukan  diagnosis.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
S: 40,1oC maknanya pasien mengalami hipertermia
7. Identifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosis tersebut (mandiri dan kolaborasi):
1. Kompres hangat pada aksila, lipatan paha, leher dan menyapu seluruh bagian
punggung-bokong dan seluruh badan (teknik tepid water sponge)
2. Kolaborasi pemberian analgetik
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Injeksi Intracutan (Skin test)


Nama klien: Tn. B
Diagnosa Medis: HIV AIDS
2. Diagnosis Keperawatan:
Tidak ada
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
 Dibawah permukaan kulit terdapat sel mast, pada sel mast didapatkan granula-
granula yang berisi histamin. Sel mast ini juga memiliki reseptor yang berikatan dengan
IgE. Ketika lengan IgE ini mengenali alergen (misalnya house dust mite) maka sel mast
terpicu untuk melepaskan granul-granulnya ke jaringan setempat, maka timbulah reaksi
alergi karena histamin berupa bentol (wheal) dan kemerahan (flare).[ CITATION Wah17 \l
1033 ]
a. Injeksi intracutan dilakukan penandaan pada area penyuntikan dengan melingkari area
penyuntikan dengan diameter kira-kira 1 inchi atau diameter 2,5 cm. kemudian
larutkan antibiotic atau obat sesuai ketentuan dan mengambil 0,1 cc dalam spuit dan
menambahkan aquadest 0,9 cc dalam spoit, yang disuntikkan hanya 0,1 cc.
b. Penilaian reaksi dilakukan 25 menit setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat
rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai. Artinya pasien alergi dengan
antibiotik tersebut.
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
a. Tes dilakukan pada jarak yang sangat berdekatan ( < 2 cm )
Cara pencegahan:
1) Sebelum melakukan tes ukur lebih dahulu, agar penempatannya tepat
b. Terjadi perdarahan, yang memungkinkan terjadi false positive.
Cara pencegahan:
1) Hentikan pendarahan dengan cara mendep daerah yang berdarah
c. Teknik skintest yang kurang benar sehingga penetrasi eksrak ke kulit kurang,
memungkinkan terjadinya false-negative.
Cara pencegahan:
1) Perhatikan teknik menusuk dengan posisi spoit 15o
d. Menguap dan memudarnya larutan alergen selama tes.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Untuk mengetahui apakah pasien memiliki riwayat alergi terhadap pemberian obat
antibiotik atau obat lainnya serta terapi obat lainnya yang memiliki sensifitas tinggi.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Klien mengatakan tidak mual, pusing atau gatal-gatal, tampak kemerahan namun hanya
pada sekitar tempat skin test. Maknanya: pasien tidak alergi terhadap obat dan pemberian
obat bisa dilakukan.
7. Identifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosis tersebut (mandiri dan kolaborasi):
Tidak ada

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Manajemen Nyeri: teknik relaksasi nafas


dalam.
Nama klien: Ny.M
Diagnosa Medis: CKD on HD

2. Diagnosis Keperawatan:
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, tekanan darah meningkat.

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


Teknik relaksasi nafas ini akan membuat rileks tubuh dan akan menghentikan
produksi hormon adrenalin dan semua hormon yang diperlukan saat stress, maka hormon
tersebut akan digantikan dengan hormon endorphin. Hormon endorphin merupakan
hormon penghilang rasa sakit.[ CITATION Suk16 \l 1033 ]

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
Tiga hal utama yang diwaspadai dalam teknik relaksasi:
1) Posisi klien yang tepat dapat menberi kenyamanan pada pasien ketika diberikan
tindakan
2) Pikiran istirahat, dapat memperberat nyeri pada pasien
3) Lingkungan yang tenang, lingkungan yang bising akan membuat nyeri pasien
semakin bertambah.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


Teknik relaksasi ini bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri, menurunkan
ketegangan otot, menimbulkan perasaan nyaman.

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Klien mengatakan setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi nyeri klien sedikit
berkurang, dengan skala 4. Maknanya: Masalah nyeri teratasi sebagian

7. Identifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/


diagnosis tersebut (mandiri dan kolaborasi):
a. Posisi pasien semifowler untuk memeberikan posisi yang nyaman.
b. Ajarkan terapi nonfarmakologis seperti kompres hangat, terapi music dll.
c. Kolaborai pemberian analgetik
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Pemberian obat secara topikal


Nama klien: Tn. M
Diagnosa Medis:
2. Diagnosis Keperawatan:
Gangguan integritas kulit b.d bahan kimia iritatif d.d kerusakan lapisan kulit, nyeri,
pendarahan.
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Pemberian topikal yang sesuai akan membuat penetrasi obat ke dalam kulit lebih baik.
Sediaan topikal untuk kulit berfungsi untuk mengantarkan bahan aktif obat ke kulit,
dengan cara penetrasi secara difusi pasif melewati stratum korneum. Penetrasi juga dapat
terjadi pada folikel rambut atau kelenjar keringat dalam jumlah yang lebih sedikit.
Prinsip 6 Benar Pemberian Obat ;
a. Benar Obat
Prinsip pertama dalam pemberian obat adalah untuk memeriksa dan
memverifikasi apakah itu nama dan bentuk obat yang benar. Waspadai nama obat
yang mirip dan terdengar mirip. Salah membaca nama obat yang terlihat serupa
adalah kesalahan umum. Nama obat yang mirip ini mungkin juga terdengar mirip dan
dapat menyebabkan kesalahan terkait dengan resep lisan.
b. Benar Pasien
Tanyakan nama pasien dan periksa pita identitasnya sebelum memberikan obat.
Meskipun Anda tahu nama pasien itu, Anda tetap perlu bertanya hanya untuk
memverifikasi.
c. Benar Dosis
Periksa lembar obat dan instruksi dokter sebelum memberi obat. Waspadai
perbedaan antara dosis dewasa dan anak.
d. Benar Rute Pemberian
Periksa pesanan apakah itu obat oral, IV, SQ, IM, dll.
e. Benar Waktu dan Frekuensi
Periksa kapan akan diberikan dan kapan terakhir kali diberikan.
f. Benar Dokumentasi
Pastikan untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun pada bagan dengan
benar.[ CITATION Wil18 \l 1033 ]
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
a. Kesalahan dalam pemberian obat
Memastikan nama obat, daya kerja, tempat pemberian, untuk memastikan kepada
siapa obat tersebut akan diberikan, agar meminimalisir kesalahan pemberian.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Untuk memperoleh reaksi secara lokal dari obat-obatan, mempertahankan hidrasi
permukaan kulit, melindungi bagian atas kulit, mengurangi iritasi, mengobati infeksi dan
abrasi.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Klien mengatakan sangat perih pada bagian kulit saat dioleskan obat salep.

7. Identifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/


diagnosis tersebut (mandiri dan kolaborasi):
a. Berikan intervensi manajemen nyeri seperti teknik relaksasi
Daftar Pustaka
Sherwood, L. (2014). Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Sukarta, A. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Nyeri Operasi. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Iqra, IV(2). doi:ISSN:2089-9408

Wahyudi, & Kartikawati, H. (2017). Tes Cukit ( Skin Prick Test ) pada Diagnosis Penyakit
Alergi. Everest. Retrieved from http://andrisetiyawahyudi-
fkp.web.unair.ac.id/artikel_detail-178169-Keperawatan%20Dasar-SKIN%20TEST
%20(IC%20atau%20ID).html

Williams, L., & Wilkins. (2018). Nursing Drugs Handbook. Lippincott Williams & Wilkins
(LWW).

Anda mungkin juga menyukai