TINDAKAN KEPERAWATAN
PERAWATAN TRAKEOSTOMI
119018
SEMARANG
2021
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Tujuan tindakan
a. Untuk mencegah sumbatan pipa trakeostomi (plugging)
b. Untuk mencegah infeksi
c. Meningkatkan fungsi pernapasan (ventilasi dan oksigenasi)
d. Mencegah pipa tercabut
a. Steril
Rasional : Untuk menjaga kesterilan pasien agar tidak terkontaminasi bakteri
b. Persiapan alat
Rasional : mempermudah melakukan tindakan dan myenyiapkan terlebih dahulu dan
mengecek alatnya
c. Persiapan pasien (menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
Rasional : menghormati hak pasien untuk mengetahui tindakan yang akan diberikan
5. Analisa tindakan
a. Persiapan pasien
Menyampaikan salam dengan ramah
Menjelaskan tujuan dan prosedur
Mengatur posisi senyaman mungkin
b. Persiapan alat
Pinset anatomi dan curigi
Bak instrument
Bengkok
Korentang
Gunting
Kapas
Kassa steril
NaCl 0,9%
c. Prosedur perawatan trakeostomi
Memakai sarung tangan
Membantu klien untuk posisi semi fowler
Memasang perlak pengalas pada dada
Membuka set peralatan trakeostomi/ kom steril
Menggunakan sarung tangan steril
Melakukan penghisapan dengan selang trakeostomi
Angkat balutan trakeostomi yang kotor. buang sarung tangan dan balutan
Menggunakan sarung tangan steril
Membersihkan kanula dalam
Pasang kembali kanula dalam fiksasi dengan baik
Bersihkan tempat insis dan flange
Pasang balutan steril
Gunting balutan steril
Gunting tali secukupnya untuk mengelilingi leher pasien dari satu sisi flange ke
sisi lainnya
Selipkan satu ujung tali ke celah yang terdapat satu sisi flange, kemudian ikat
6. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
- Pendarahan
- Infeksi
8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
atau diagnosa
Perawatan stoma lubang pada trakeostomi karena seringnya banyak sekret
disekitarnya
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2018. Standar diagnosa keperawatan indonesia. Jakarta : DPP
PPNI
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2018. Standar intervensi keperawatan keperawatan indonesia.
Jakarta : DPP PPNI
LAPORAN ANALISA TINDAKAN
Definsi Injeksi intra cutan (skin test) adalah memberikan obat melalui suntikan kedalam
jaringan kulit, (lapisan dermis atau dibawah bagian dalam atau ditempat lain.intra cutan biasa
digunakan untuk mengetahui sensivitas (alergi) tubuh terhadap obat yang disuntikan dan cara
menyuntikannya obat dengan sudut jarum injeksi 5-15derajat, setelah itu tunggu reaksi obat
antara 10-15 menit. Misalnya skin test pada obat cefotaxime. Injeksi intra kutan dimasukan
langsung kelapisan epidermis tepat dibawah startum korneum. Umumnya berupa larutan atau
suspense dalam air, volume yang disuntikkan sedikit (0,1-0,2 ml) atau hingga membentuk
gelembung
2. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisiologis (D.0077 halaman 172)
3. Tujuan tindakan
a. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengancara
suntikan intra cutan
b. Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat
proses penyerapan (absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
c. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat( dengan skin test).
d. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu misalnya tubercullin test
5. Analisa tindakan
a. Tahap pra interaksi
1) Persiapan klien
2) Persiapan alat
Obat-obatan yang sesuai program pengobatan
Daftar obat pasien
Spuit 1 cc atau 0,5cc disposibel
Perlak pengalas
Kapas alkohol
Handscoon
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam kepada pasien
2) Perkenalan diri, menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3) Menanyakan kesiapan pasien dan memberikan kesempatan untuk bertanya
4) Mencuci tangan
5) Menjaga privacy pasien
c. Tahap kerja
1) Memakai handscoon
2) Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan obat
3) Menutup tirai
4) Isi spuit dengan obat sesuai dosisnya
5) Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian dalam
6) Membersihkan lokasi penusukan dengan kapas alkohol, kulit, diregangkan tunggu
sampai kering
7) Lubang jarum menghadap keatas, dan membuat sudut 5-10 derajat dari permukaan
kulit
8) Memasukkan obat dengan perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung kecil. Dosis
yang diberikan 0,1cc atau sesuai dosis obat
9) Menutup area bekas penusukan dengan kapas alkohol
d. Tahap terminasi
1) Jelaskan pada pasien bahwa prosedur sudah dilakukan
2) Mengevaluasi pasien
3) Merapikan pasien
4) Membereskan alat
5) Mencuci tangan
6. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Tindakan ini bukan tindakan yang dapat memberikan efek samping yang berbahaya.
Tindakan ini hanya merupakan tes terhadap reaksi alergi obat yangmungkin muncul pada
seseorang terhadap obat tertentu. Karena tindakan initermasuk tindakan invasive yang
merusak jaringan maka salah satu resikoyang dapat terjadi adalah resiko infeksi karena
luka yang ditimbulkan.
Cara pencegahan yaitu harus dilakukan dengan hati hati dan dilakukan sesuai SOP
7. Hasil yang didapat dan makna
Hasil tindakan ini didapatkan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat yang
dimasukan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanda-tandaalergi seperti kemerahan,
bintik-bintik, gatal, dll yang muncul pada areainjeksi setelah 15 menit pasca injeksi. Jika
tidak terdapat alergi maka penggunaan obat dapat dilakukan. Namun bila terdapat alergi
maka obat tidak boleh digunakan.
8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
atau diagnosa
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Periksa kadaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
Terapeutik
Edukasi
Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, efek samping sebelum
pemberian (SIKI l.01329 halaman 266)
4.Prinsip prinsip tindakan dan Mengambil darah pasien lewat arteri radialis menggunakan
rasional spuit 3cc
b. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, meminta pasien untuk menyebutkan
nama dan tempat tanggal lahirnya (cocokkan data dengan
yang tertulis pada gelang pasien)
4) mencuci tangan
c. Tahap Kerja
1. Pertahankan teknik aseptic ketika membuka kemasan.
Bilas spuit 3cc dengan sedikit heparin dan kemudian
kosongkan spuit. Biarkan heparin membasahi spuit dan
jarum
d. Tahap Terminasi
e. Dokumentasi
- DS : pasien mengatakan nyeri saat dilakukan penusukan
- DO : pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan
penusukan
6.Bahaya yang mungkin terjadi Pengambilan darah arteri akan minimal terjadi jika
akibat tindakan tersebut dan cara dilakukan dengan
pencegahan benar. Namun dapat terjadi perdarahan atau perdarahan ya
ng tertunda atau memar pada areatusukan jarum atau yang
jarang terjadi, kerusakan sirkulasi di sekitar area tusukan.
Cara pencegahan yaitu harus dilakukan dengan hati hati dan
sesuai SOP
7.Hasil yang didapat dan makna Sampel darah arteri dapat diambil dari arteri radialis, hasil
dikirim ke lab. Menunggu hasil lab untuk dilakukan tindakan
lebih lanjut
Teraupetik
-pertahankan kewaspadaan universal
Edukasi
-jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur sebelum
pengambilan darah
- informasikan hasil pemeriksaan sampel darah, jika perlu
(SIKI I.02069 halaman 291)
9. Evaluasi diri tentang tindakan Evaluasi diri tentang tindakan pengambilan darah arteri
tersebut yaitu
REFERENSI
Potter, P. A., & Perry, A. G.(2005) Buku ajar fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan
praktik. Ed. 4.jakarta : EGC