Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN INFUS

Nama Klien : Tn. H


Umur : 51 tahun
Alamat : Jl. Onta 1 no 6
Diagnosa Medik : Abdomen Pain
No. RM : 261971

1. Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan
intake yang kurang
2. Dasar Pemikiran
Terapi intravena adalah pemberian cairan atau obat kedalam pembuluh
darah vena dalam jumlah dan waktu yang ditentukan. Terapi intravena
melalui pemasangan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
pasien dilingkungan perawatan rumah sakit. Sistem terapi ini
memungkinkan terapi berefek langsung, lebih cepat, lebih efektif dan
dapat dilakukan secara kontinu.
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
a. Tahap Pre Interaksi
1) Persiapan pasien
a) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien tidur terlentang
c) Cek program terapi cairan pasien
2) Persiapan alat
a) Standar infus
b) Cairan steril sesuai instruksi
c) Set infus steril
d) Abocath dengan nomor sesuai
e) Perlak
f) Tourniquet
g) Alkohol swab/kapas alkohol
h) Plester
i) Gunting
j) Bengkok
k) Kassa
l) Handscoon
b. Tahap orientasi
1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya, lihat
gelang identitas
2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Tahap kerja
1) Cuci tangan.
2) Bebaskan lengan klien dari lengan baju.
3) Letakkan perlak dibawah lengan pasien.
4) Hubungkan cairan infus dengan selang infus sehingga tidak
ada udara didalamnya. Kencangkan klem sampai infus
tidak menetes dan pertahankan kesterilannya sampai
pemasangan pada tangan disiapkan.
5) Letakkan tourniquet 5-15 cm diatas tempat tusukan
kemudian kencangkan tourniquet.
6) Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya, palpasi dan
pastikan tekanan yang akan ditusuk.
7) Bersihkan area yang akan ditusuk menggunakan alkohol
swab/kapas alkohol.
8) Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5cm
dibawah tusukan.
9) Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan
ditusuk, setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan
pasti.
10) Rendahkan posisi jarum sejajar dan tarik jarum sedikit,
pastikan jika darah sudah keluar teruskan plastik i.v cateter
kedalam vena.
11) Tekan dengan jari ujung plastik i.v cateter kemudian
lepaskan tourniquet.
12) Tarik jarum infus keluar.
13) Buka klem infus sampai cairan mengalir lancar.
14) Fiksasi posisi plastik i.v cateter dengan plester.
15) Atur tetesan infus sesuai ketetntuan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Pasien nyaman
4) Akhiri kegiatan dan bereskan alat
5) Cuci tangan
e. Dokumentasi
1) Tanggal, jam dan bereskan alat
2) Respon pasien terhadap prosedur
4. Prinsip tindakan
Pemasangan infus yang paling penting dilakukan yaitu tindakan untuk
mencegah kontaminasi jarum intravena
Indikasi pemasangan infus:
a) Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang
memungkinkan pemberian obat langsung kedalam intravena
b) Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus
menerus melalui intravena
c) Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit
d) Pasien yang mendapatkan transfusi darah
5. Analisa tindakan
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung
elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan secara adekuat melalui oral, memberikan keseimbangan
asam basa, memperbaiki voulem komponen darah dan memberikan nutrisi
saat sistem pencernaan diistirahatkan.
6. Bahaya dan pencegahan
Bahaya: Bila dalam pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien,
vena menjadi pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena,
bisa terjadi infeksi jika IV cateter tidak steril, akan terjadi
plebitis/pembengkakan jika terlalu lama ditancapkan
Pencegahan: Berhati-hati dan cermati saat memasang IV cateter sesuai
prosedur.
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
S : Klien mengatakan mual muntah berkurang, dan nyeri pada abdomen
berkurang
 P : Nyeri jika bergerak
 Q : ditusuk-tusuk
 R : abdoman atas
 S:5
O : klien tampak tenang
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
 Kaji nyeri dengan skala 0-10
 Berikan posisi yang nyaman
 Berikan dukungan untuk pelaksanaan ibadah
8. Tindakan keperawatan lain
 Observasi tanda-tanda vital
 Observasi therapi cairan
9. Evaluasi diri
Perlu memperhatikan kesterilan tindakan untuk mengurangi infeksi pada
klien, selain itu perlu penjelasan prosedur yang jelas kepada klien sebelum
dilakukan pemasangan infus karena tindakan tersebut memungkinkan
adanya resiko infeksi, plebitis dan masuknya udara ke pembuluh darah.

Pembimbing Mahasiswa

(………………………) (………………………)

Anda mungkin juga menyukai