Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER

Nama Pasien : Tn . S
Diagnosa Medis : BPH
No. Register : 331170
Ruang : UGD

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Retensi Urin berhubungan dengan penyumbatan uretra oleh prostat
Data Hasil Pengkajian :
DS : Pasien mengatakan tidak bisa BAK sejak semalam,pasien mengatakan sebelumnya
merasakan Nyeri saat BAK dan hanya menetes.
DO :
Jumlah urin sedikit
Penonjolan pada daerah supra pubik → retensi urine
Palpasi : terasa adanya ballotement
Distensi VU
TD : 120/80mmHg
HR : 76x/menit
S : 360C
Dasar pemikiran :
BPH adalah pembesaran atau hypertropi prostat. Kelenjar prostat membesar, memanjang ke
arah depan ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urine, dapat menyebabkan
hydronefrosis dan hydroureter.

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Memasang kateter uretra.
3. Prinsip Tindakan
a. Gentle
b. Sterilitas
c. Adekuat lubrication
d. Gunakan kateter sesuai ukuran

4. Analisa Tindakan
Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat
dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Kandung kemih adalah sebuah
kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang
dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Jadi, kateterisasi kandung kemih adalah
dimasukkannya kateter melalui urethra kedalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni
atau urine.
A. Tahap pra interkasi
1. Membaca status pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan peralatan
a. Sarung tangan
b. Kateter steril ( sesuai dengan ukuran dan jenisnya )
c. Duk steril
d. Minyak pelumas atau jelli
e. Larutan pembersih atau antiseptik
f. Kapas alkohol atau sublimat
g. Sepuit 5 cc
h. Perlak
i. Pinset anatomis
j. Bengkok
k. Kantung penampung urine
B. Tahap orientasi
1. Menmberikan salam kepada pasien
2. Validasi kondisi pasien
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga.
C. Tahap kerja
1. Menjelaskan prosedur
2. Cuci tangan
3. Pasang sampiran
4. Pasang perlak
5. Gunakan sarung tangan steril
6. Pasang duk steril
7. Tangan kiri memegang penis lalu repusium ditarik sedikit kepangkalnya dan
bersihkan dengan kapas sublimat
8. Kateter diberi minyak pelumas atau jelli pada ujungnya ±12,5-17,5 cm, lalau
masukan perlahan-lahan ±17,5-20 cm dan sambil memberi ntruksi pasien untuk
mengambil nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
9. Jika tertahan jangn dipaksakan
10. Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquads atau sejenisnya untuk
mengunci kateter supaya menetap dan tidak lepas dan bila intermiten tarik kembali
sambil intruksikan pasien untuk menarik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
11. Sambungkan kateter dengan kantung penampung dan fiksasi kearah atas paha atau
abdomen.
12. Pelester kateter diatas pubis atau paha supaya tidak tertarik
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan bsik

5. Bahaya dan Pencegahan


Bahaya :
a. Infeksi
b. Striktur uretra
c. Ruptur uretra
d. Perforasi buli-buli
e. Pendarahan
f. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan
Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur tindakan yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan, seperti pengecekan balon kateter sebelum
pemasangan, memperhatikan teknik steril, pemasangan secara gentle, pemberian lubrikasi, dan
mengunakan kateter yang sesuai.

6. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya


S: Pasien mengatakan perut tidak terasa penuh
O: Terdapat haluaran urin pada klien 1500cc, HR : 80x/menit, S : 360C
A: Masalah teratasi ditandai dengan haluaran urin
P: Pertahankan intervensi :
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
 Pertahankan DC selanjutnya kontrol ke poli Bedah

7. Tindakan Keperawatan lain


 Monitor TTV
 Obsevasi aliran urin, perhatikan ukuran dan kekuatan.
 Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih.
 Perhatikan penurunan haluaran urin dan perubahan berat jenis.

8. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemasangan kateter tanpa bantuan

Pembimbing Mahasiswa

( Budi Sucipto,S.Kep ) ( Indriana,S.kep )

Anda mungkin juga menyukai