Cairan Kristaloid : Mengganti cairan saat diare. Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang
di intravaskuler.
Cairan Koloid : digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih terjaga dan
mengalami peningkatan
Cairan Mannitol : memberi peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal
(oliguria), membuat eksresi senyawa toksik menjadi meningkat.
Asering : Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut,
demam
KA-EN 1B : Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi
KA-EN 3A & KA-EN 3B : Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air
dan elektrolit
Jenis Cairan Infus
KA-EN MG : Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
KA-EN 4A : Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
KA-EN 4B : Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
Otsu-NS : Untuk resusitasi
Otsu-RL : Untuk resusitasi
MARTOS-10 : Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
AMIPAREN : Stres metabolik berat,Luka bakar
AMINOVEL-600 : Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
PAN-AMIN G : Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik
4. Persipan Alat
Lepaskan tourniquet, setelah jarum infus dipastikan masuk kedalam vena, daerah ujung jarum
ditekan dan pangkal jarum dihubungkan dengan ujung selang.
Periksa lagi lancar tidaknya tetesan, terjadi pembengkakan atau tidak. Apabila tidak terjadi
jarum dipertahankan letaknya dengan kasa betadin dan plester.
Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan.
Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
Rapihkan alat-alat, lepas sarung tangan.
Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : jam pemasangan, jenis cairan, jumlah tetesan/
menit, nama dan paraf perawat yang memasang.