Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn.

M’’
DENGAN GAGAL GINJAL AKUT DI RUANGAN ICU
RS BAYANGKARA MAKASSAR

Oleh :
NURAZIZAH RESTU, S.Kep
14420192128

CI LAHAN CI INSTITUSI

(...........................................) (H.Muhajirin Maliga,S.Kep.,Ns.,M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019/2020

1
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 19 juni 2020

Diagnosa medis : Gagal ginjal akut

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : Tn. M

Umur : 22 tahun

Jenis : Laki-laki

Suku Bangsa : Bugis

Agama : Islam

Status Perkawinan : Tidak kawin

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Btn.anditoro Gowa

Tanggal masuk : 13 juni 2020

No Register 5966716

Diagnosa medis : Gagal ginjal akut

2
b. Penanggung Jawab

Nama :Nn.M

Umur : 25 tahun

Jenis Klamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawati Home Industri

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

2. Riwayat Kesehatan

a . Keluhan Utama

Pasien mengeluh sesak nafas

b . Riwayat penyakit sekarang

Satu minggu yang lalu pada tanggal 13 juni 2020 klien hanya ingin

kontrol / periksa penyakit yaitu gagal ginjal yang telah 7 bulan

dialaminya di RS bayangkara makassar . Klien mengatakan

mengalami kekambuhan jika minum air terlalu banyak. Jika

kambuh pasien mengalami sesak nafas lamanya bisa sehari penuh,

bila sesak nafas yang bisa dilakukan oleh pasien dirumah yaitu

dengan tidur di dekat kipas angin sehingga udara lebih cepat masuk

dan sesak berkurang. Selain itu pasien juga mengalami bengkak

pada tangan dan kakinya serta mengalami gangguan dalam BAK,

yaitu BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan warna keruh.

Karena pada saat periksa keadaan pasien dalam kondisi memburuk

sehingga dokter memutuskan untuk rawat inap.


c . Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan pernah melakukan perawatan di rumah sakit

berkali-kali terakhir saat ini dirawat di RS Bayangkara makassar.

Selama ini pasien masih sering kambuh walaupun sudah berkali-

kali dirawat di rumah sakit.

d . Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan di keluarganya tidak ada keluarga yang

mengalami sakit ginjal, jantung dan hipertensi.

3 . Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal tetapi Tn. M

tidak mengetahui tentang gagal ginjal yang dideritanya. Klien

tidak tahu apa yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal, akibat

lanjut gagal ginjal dan tidak tahu tentang cara perawatannya.

Selama ini pasien mengatakan sering minum minuman keras

(alkhohol) dan jarang minum air putih. Pasien tidak menghiraukan

tentang kesehatannya. Setelah sakit Tn. M baru menyadari dan

menyesali perbuatan buruknya.

b. Pola Nutrisi Metabolik

Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, makan habis 1

porsi mengkonsumsi nasi, sayur, lauk, buah, nafsu makan baik,

minum 3-4 gelas perhari air putih.


Selama sakit : Pasien makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak habis

1 porsi, habis 2-3 sendok makan. Minum 1 gelas belimbing,

pasien merasakan mual-mual sehingga nafsu makan pasien

menurun.

c. Pola eliminasi

Sebelum sakit : Pasien BAB 1 kali perhari, warna kuning,

konsistensi lunak. BAK 3-4 kali perhari, warna kuning jernih.

Selama sakit : Pasien BAB 1 kali per 3 hari , konsistensi agak

keras, BAK lewat selang kateter, jumlah urine dalam 24 jam

adalah 35 cc, warna keruh.

d. Pola Latihan dan Aktivitas

Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas

sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan tidak ada gangguan rasa

sakit.

Selama sakit : Pasien aktivitasnya dibantu keluarga, karena

sesak napas pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-

harinya selain itu pasien juga mengeluh lemah, letih dan lesu.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Pasien tidur pada malam hari selama 7 jam.

Selama sakit : Pasien tidak bisa tidur karena sesak yang

dialaminya.
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus, tidak ada keluhan

nyeri maupun yang berkenaan dengan kemampuan sensasi.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang

terdekat ibu dan kakak.

h. Pola Reproduksi dan Seksual

Pasien mempunyai status belum nikah termasuk usia remaja dan

tidak ada gangguan dalam seksual.

i. Persepsi Diri dan Konsep Diri

Pasien merasa gelisah dan cemas, keluarga berusaha memberi

dorongan kepada pasien, supaya pasien cepat sembuh dan segera

pulang ke rumah.

j. Pola Mekanisme Koping

Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam, tapi terkadang

juga cerita dengan ibu dan temannya. Dalam menghadapi

penyakitnya pasien selalu optimis dan percaya diri.

k. Pola Nilai dan Keyakinan

Pasien beragama islam, ibadah sholat 5 waktu tidak tentu, jika

sholat berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : Sesak, gelisah.

b. Tingkat kesadaran : Apatis


c. TTV

TD : 170/130 mmHg

N : 80 kali/menit

RR : 30 kali/ menit

T : 37,50C

d. Pengukuran antropometri

BB : 58 Kg

TB : 162 cm

LILA : 30 cm

IMT = BB(kg )
= 22.13 (Normal)
TB 2
(m2 )

Nilai Kategori
< 20 Underweight

20-25 Berat normal


25-30 Over weight

>30 Obesitas
Pengukuran balance cairan

Tg Inpu Output Balance


l t cairan
2/3/09 Minu 150 ml Urin 10
(Jam14.00- m 50 ml BA -
21.00 B
Maka 200ml+
WIB) IW 15.75+
300 ml
n L
Infus 25.75 ml (+) 276.25 ml

e
(Jam21.00- Minu 50 ml Urin 15
07.00WIB) m 50 ml BA -
250ml+ B
Maka IW 15.75+
350 ml
n L
Infus 30.75 ml (+) 319.25

e
(Jam 07.00- Minu 150 ml Urin 10
14.00WIB) m 50 ml BA -
B
Maka 200ml+
IW 15.75+
400 ml
n L
Infus 25.75 ml (+) 374.25

e
Total balance cairan selama 24 jam (+)967.75

e. Kepala : Mesocephal, tidak ada luka

1) Rambut : Hitam, bersih.

2) Mata : Konjungtiva palpebra anemis.

3) Hidung : Bersih, ada pemakaian O2

4) Telinga : Kemampuan mendengarkan baik.

5) Mulut : Bibir pucat


f. Leher dan Tenggorok
Trakea posisi di garis tengah,

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,

Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe

Pembesaran JVP R+1

g. Dada dan Thorak

Dada simetris, tidak ada luka

Paru-paru : I : Simetris Statis Dinamis

Pa : Taktil Fremitus teraba kanan kiri

lemah

Pe : Redup

Au : SD Vesikular

Ronkhi basah

i. i. Jantung : I : Iktus cordis tak tampak

Pa : Iktus cordis teraba di IC VI linea mid

clavicula

Pe : Redup

Aa : Terdengar BJ 1 dan BJ 2 tidak terdapat

bunyi tambahan

j. Abdomen : I : Datar

Aa : Bising Usus (+), frekuensi 4x/menit

Pa : Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan

Pe : Timpani

k. Genital :
Terpasang kateter tanggal 19 juni 2020, tidak ada infeksi pada

area pemasangan kateter.

l. Ekstremitas

Kekuatan otot menurun, adanya edema pada kaki dan tangan,

CRT lebih dari 3detik

m. Kulit
Kering bersisikma pada tangan dan kaki.
4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

Jenis pemeriksaan Tanggal Nila Satuan Nilai Kesimpula


normal n
i
hasi
l
1. Hematologi 04/03/09
Hemoglobin 8.4 gr/% 12-15 L
Hematokrit 26.4 % 35-47 L
Eritrosit 3.5 Juta/mmk 3.9-5.6 L
MCH 24 Pg 27-32 L
MCV 75.3 Fl 76-96 L
MCHC 31.9 g/dl 29-36 N
Leukosit 6.30 ribu/mmk 4-11 N
Trombosit 241.0 ribu/mmk 150-400 N
RDW 21.9 % 11.6-14.8 H
MPV 9.3 Fl 4-11 N
2. Kimia klinik
Ureum 153 Mg/dl 15-39 H
Kreatinin 9.8 Mg/dl 0.6-1.3 H
Protein total 6.0 g/dl 6.2-8 L
Globulin 2.95 g/dl 2.3-3.5 N
Albumin 3.05 g/dl 3.8-5.4 L
Calcium 8.1 g/dl 8.6-10.3 L
3. Elektolit
Natrium 140 mmol/L 136-145 N
Kalium 3.7 mmol/L 3.5-5.1 N
Clorida 106 mmol/L 98-107 N
4. Analisa gas
darah
Tempertur 37.6 ºC
FiO2 28 %
pH (corrected) 7.400 7.350- N
7.450
PCO2 (corrected) 30.0 mmHg 35-45 L
PO2 (corrected) 80 mmHg 83-108 L
HCO3 18.4 mmol/l 18-23 N
TCO2 19.30
Base Excess -4.4 mmol/l -2-3 L
BE Effective -5.20
SBC 21.5
O2 saturasi 99 % 95-98 H
A.A DO2 14 Mmol/L
RI 0.10

a. Pemeriksaan radiologi

Hasil Rontgen Thorax

COR:

 CTR tidak dapat dinilai

 Apeks jantung bergeser ke laterokauadal

Pulmo:

 Tampak bercak keturunan pada kedua pulmo

 Diafragma kanan setinggi kosta IX posterior

 Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip

 Adanya cairan di rongga alveolus

Kesan :

Suspek kardiomegali (CV). Adanya cairan dalam pulmo.

b. Pemeriksaan USG
 Ginjal Kanan
Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak

jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu

pielokdiks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.

 Ginjal Kiri

Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak

jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu,

pielokaliks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.

 Vesika Urinaria

Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak

massa.

Kesan :

Gambaran proses kronis kedua ginjal

5. Diit yang diperoleh

Uremia 170 kkal

Protein 0,6 hd / Kg BB

Rendah garam

6. Therapi

O2 3 lt

Injeksi lasix kurang lebih 3x2 Ampul

Injeksi nitrocyn 20 gr dinaikkan perlahan

Hemobion 2x1 (250mg) per oral


5. Pathways Kasus

Etiologi

(Konsumsi minuman beralkhohol tinggi, jarang minum air putih)

Nefropati toksik

Kerusakan fungsi ginjal

Kerusakan Sekresi eritropoetin menurun BUN, Creatinin

glomerulus Produksi eritrosit menurun meningkat

Filtrasi glomerulus Oksi hemoglobin menurun Produksi Sampah

menurun Suplai O2 ke jaringan menurun Dialiran darah


Gangguan perfusi
GFR menurun
jaringan Pruritus
Retensi cairan t
Lesi pada

kuli
Edema Ganggua
n

KelebihanCairan masuk ke paru intregitas


Masuk dalam saluran kulit
volume Edema paru Gastointestinal
Cairan
Difusi O2 & CO2 Nausea

Paru terganggu Vomitus

Hiperventis Gangguan

Perubahan Nutrisi Kurang

Pola Nafas Dari Kebutuhan


Tanggal Subjektif Objektif
& jam
19 juni - Pasien mengatakan - TD : 170/130 mmHg

2020 sesak napas N : 80 kali/menit


RR : 30 kali/ menit
T : 37,50C
Bibir pucat

Hasil pemeriksaan fisik paru


I: Simetris Statis
Dinamis

Pa: Taktil Fremitus teraba


kanan kiri lemah
Pe : Redup

Au : SD Vesikular

Ronkhi basah
Hasil rontgen Pulmo :
Adanya cairan di rongga
alveolus
- Bibir pucat
- Pasien mengeluh Konjungtiva palpebra anemis
lemah, letih, lesu
CRT pada ekstremitas atas
dan bawah lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)
Hematokrit 26.4% (Law)

Eritrosit 3.5 juta/mmk (Law)


PO2 82 (Law)

- Edema pada tangan dan kaki.


- Pasien mengatakan
Turgor kulit tidak elastis
BAK tidak lancar, air
kencing sedikit dan CRT pada ekstremitas atas dan

warnanya keruh. bawah lebih dari 3 detik

Tangan dan kaki BB : 58 kg

membengkak. Balance cairan

(+)967.75 Ureum : 153


mg/dl Cretinin : 9,8
mg/dl Natrium : 140
mmol/l Kalium : 3,7
mmol/l Clorida : 106
mmol/l Diit rendah
ANALISA DATA
No Data Etiologi Prombem
(subjektif & objektif)
1 Ds : Komsumsi minuman beralkohol Pola nafas tidak

Pasien mengatakan tinggi, jarang minum air putih efektif

sesak napas

Do :
Neufropati toksik
TD : 170/130 mmHg

N : 80 Kerusakan fungsi ginjal


kali/menit
RR : 30 Kerusakan glomelurus
kali/
menit T : Filtrasi glomelurus menurun GFH
menurun
37,50C
Bibir pucat
Retensi cairan
Hasil pemeriksaan
fisik paru I:
Edema
Simetris Statis
Dinamis
Cairan masuk ke paru
Pa: Taktil
Fremitus teraba Edema paru
kanan kiri lemah
Pe : Redup
Difusi O2 & CO2 paru terganggu
Au : SD Vesikular

Ronkhi basah Hiperventilasi


Hasil rontgen
Pulmo :
Adanya cairan di Perubahan pola nafas

rongga alveolus

2 Ds : Komsumsi minuman beralkohol Gangguan O2


Pasien mengeluh lemah, tinggi, jarang minum air putih kejaringan

letih, lesu menurun

Do :
Neufropati toksik
Bibir pucat
Konjungtiva palpebra Kerusakan fungsi ginjal
anemis
Sekresi eritropoetin menurrun
CRT pada ekstremitas
atas dan bawah lebih
Produksi eritrosit menurun
dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl
Oksi hemoglobin menurun
(Low) Hematokrit
26.4% (Law)
Suplai O2 ke jaringan menurun
Eritrosit 3.5 juta/mmk
(Law) PO2 82 (Law)
Gangguan perfusi jaringan

3 Ds : Komsumsi minuman beralkohol Kelebihan volume


Pasien mengatakan BAK tinggi, jarang minum air putih cairan
tidak lancar, air kencing
sedikit dan warnanya keruh.
Neufropati toksik
Tangan dan kaki
membengkak
Kerusakan fungsi ginjal
Do :

Edema pada tangan dan Kerusakan glomelurus


kaki. Turgor kulit tidak
elastis Filtrasi glomelurus menurun GFH
CRT pada ekstremitas atas menurun

dan bawah lebih dari 3 detik


BB : 58 kg Retensi cairan

Balance cairan
Edema
(+)967.75
Ureum : 153
Kelebihan volume cairan
mg/dl Cretinin :
9,8 mg/dl Natrium
: 140 mmol/l
Kalium : 3,7
mmol/l Clorida :
106 mmol/l Diit
rendah garam

4 Ds : Komsumsi minuman beralkohol Gangguan nutrisi

Tn. M mengatakan mual dan tinggi, jarang minum air putih kurang dari

tidak nafsu makan. ketubutahan

Do :
Neufropati toksik
Pasien makan porsi
sedikit, tidak habis Kerusakan fungsi ginjal
1 porsi, habis 2-3
sendok makan. BUN, Creatinin meningkat
Protein total : 6.0
mg/dl Globulin : 2, 95 Produksi sampah dialiran darah
mg/dl Albumin : 3.0
mg/dl masuk dalam saluran
BB : 58 kg gastrointestinal
TB :
162 cm Nausea vomitus
LILA : 30
cm Gangguan nutrisi kurang dari
IMT : 22.13 kebutuhsn
(Normal)

Diit protein 0,6 hd/kg


BB Diit uremia 170 kka
B. Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru.

2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2

kejaringan menurun.

3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan input cairan lebih

besar dari pada output

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake tidak adekuat.


C. Intervensi keperawatan

No Tujuan dan Rencana Rasional


Diagnosa kriteria hasil
1. Pola Tujuan: 1. Auskultasi bunyi 1. Menyatakan
nafas Pola nafas nafas, catat adanya adanya
tidak kembali crakles pengumpulan
efektif normal / stabil 2. Ajarkan pasien sekret
berhubu batuk efektif dan 2. Membersihkan jalan
ngan Kriteria Hasil nafas dalam nafas dan
dengan pasien tidak 3. Atur posisi memudahkan aliran
edema mengalami senyaman O2
paru. dispnea mungkin 3. Mencegah terjadinya
4. Batasi untuk sesak nafas
beraktivitas 4. Mencegah sesak
5. Anjurkan diit atau hipoksia
hipertonis 5. Mengurangi edema
6. Colaborasi pemberian paru
O2 6. Perfusi jaringan
adekuat
2. Ganggua Tujuan: 1. Selidiki adanya 1. Mengetahui penyebab
n perfusi tanda anemis 2. Edema merupakan
Perfusi
jaringan 2. Observasi penyebab
jaringan
berhubu adanya edema 3. Meningkatkan
adekuat
ngan ekstremitas sirkulasi perifer
dengan 3. Dorong latihan 4. Meningkatkan suplai
suplai O2 Kriteria hasil aktif dengan O2
kejaring CRT kurang rentang gerak
an dari 2 detik sesuai toleransi
menurun 4. Kolaborasi
pemberian O2

3. Kelebiha Tujuan: 1. Kaji status cairan 1. Mengetahui status


n Volume dengan cairan, meliputi
volume cairan menimbang BB input dan output
cairan dalam perhari, 2. Pembatasan cairan
berhubu keadaan keseimbangan akan menentukan
ngan seimbang masukan dan BB ideal, haluaran
dengan haluaran, turgor urin, dan respon
Kriteria
input kulit tanda-tanda terhadap terapi.
hasil:
cairan vital 3. Pemahaman
Tidak ada
lebih 2. Batasi masukan meningkatkan
edema, kerjasama pasien
besar cairan
keseimbangan dan keluarga dalam
dari 3. Jelaskan pada
antara input pembatasan cairan
pada pasien dan
dan output 4. Untuk mengetahui
output keluarga tentang
cairan keseimbangan input
pembatasan
dan output
cairan
4. Anjurkan pasien /
ajari pasien untuk
mencatat
penggunaan
cairan terutama
pemasukan dan
haluaran
4. Ganggu Tujuan: 1. Awasi konsumsi 1. Mengidentifikasi
makanan / cairan
an Mempertaha kekurangan nutrisi
2. Perhatikan adanya
nutrisi nkan 2. Menurunkan
mual dan muntah
kurang masukan pemasukan dan
3. Berikan
dari nutrisi yang memerlukan
makanan
kebutuh adekuat intervensi
sedikit tapi
an 3. Porsi lebih kecil
sering
tubuh kriteria dapat
4. Berikan diit
berhubu hasil: meningkatkan
protein 0.6
ngan menunjukan masukan
hd/kg BB
dengan protein makanan
5. Berikan perawatan
intake albumin
tidak stabil. mulut sering 4. Meningkatkan
adekuat protein albumin
5. Menurunkan
ketidaknyamana
n dan
mempengaruhi
masukan
makanan

3. Implementasi
Nama klien : Tn. M Diagnosa medis : Gagal ginjal akut
No. Rm :- Ruangan : Icu

No Waktu Implementasi Respon TT


Dx
1. 19/062020 1. Mengobservasi pola nafas S :-
14.20
klien, mencatat frekuensi O : RR=30x/menit
pernafasan
14.30
2. Mengkaji keluhan sesak S : Tn. Mengeluh sesak
nafas yang dirasakan klien nafas
O : pasien gelisah

14.45 3. Memberikan posisi yang


S : pasien
nyaman untuk pasien, yaitu
mengatakan lebih
posisi setengah duduk dan
nyaman tapi sesak
memberikan O2 3lt
O :pasien lebih tenang

2 14.25 1. Mengkaji keluhan pasien S : pasien mengatakan


tentang adanya lemah, lemah, letih, lesu
letih, lesu O:-
14.35 2. Mengobservasi CRT, S : -
edema dan ada tidaknya O: bibir pucat
gejala anemis konjungtiva
palpebra anemis,
CRT pada
ekstremitas atas dan
bawah dari 3 detik,
edema (+)
15.30 3. Memeriksa hasil S : -
laboratorium O : hemoglobin 8.4 g/dl

3 15.00 1. Mengobservasikan keadaan S : pasien mengatakan


umum klien, ada tidaknya tangan dan
edema, tingkat kesadaran kakinya masih
dan keluhan pasien bengkak
O : Tn. M gelisah,
edema (+), compos
mentis.

S : Tn. M minum sehari


2. Membatasi cairan dan
16.00 habis satu gelas
memantau dan mencatat
belimbing
input dan output cairan dan
menghitung balance cairan O :balance cairan = (+)
967.75

4 S : pasien masih
1. Mengkaji adanya keluhan
17.00
mengeluh mual dan
mual dan tidak nafsu
tidak nafsu makan
makan pada klien
O:-
S:-
2. Memberikan makan dalam
17.30 porsi sesuai dengan diit O : pasien makan habis
pasien, diit uremia 170 kkal dua sendok saja

dan diit protein 0,6 mg/dl


3. Motivasi keluarga untuk S : keluarga Tn.M tidak
18.00
selalu memberikan suka dipaksa makan
doroingan pada Tn.M O : keluarga tiidak
untuk menhabiskan kooperatif
makananya
1 20/06/2020 1. Mengobservasi S : Pasien mengeluh
keadaan umum pasien masih sesak
07.30 dan mencatat frekuensi O :Pasien lebih tenang
RR : 28x/menit
pernafasan

S : Pasien lebih nyaman


08.00
2. Memberikan posisi tapi sesak masih tetap
setengah duduk dan sama
memberikan terapi O2 3lt O : Pasien tenang

08. 10 S : Pasien mengeluh


1. Mengobservasi keluhan cepat letih
2 O : Pasien bibir pucat,
pasien
konjungtiva palpebra
anemis

08.30
S:-
O : TD 170/130mmHg,
Nadi 100x/menit, RR
0
2. Memantau dan mencatat 28x/menit, S 37.5 C
tanda vital
09.00 S:Pasien masih mengeluh
bengkak pada tangan
dan kaki

3
1. Membatasi pemasukan
cairan dan mengobservasi
balance cairan

10.00 S:-
O:-
10.05 S : Pasien masih
11.30
2. Memberikan terapi mengeluh mual
lasix 3x2 amp O:-

4
1. Mengkaji keluhan mual
2. Memberikan diit uremia
170 kkal dan diit protein
0.6 hd/kg BB
1. 21/06/2020
07.30 1. Mengobservasi frekuensi S : Pasien
nafas dan keluhan pasien mengatakan
sesak sedikit
berkurang
O : RR 28x/menit
2. Memberikan posisi yang S : Tn. M merasa lebih
08.00
nyaman dan memberikan nyaman
O2 3 lt O :Pasien mulai
tenang RR:
28x/ menit

2. 08.10 1. Mengobservasi keluhan


S : Pasien masih merasa
pasien dan mengukur TTV
cepat letih

O:

TD 170/130mmHg, N :
104x/menit,

RR 28x/menit, S 37.0C
09.00 2. Memberikan hemobion
peroral250mg
S:-

O : obat sudah
3. 09.05 1. Mengkaji edema dan turgor
diminum
kulit
S:Pasien mengatakan
masih bengkak
O:Edema (+)

Turgor kulit tidak


elastis
09.30 2. Mengukur balance cairan dan
membatasi pemasukan S : Pasien minum
cairan baru 2 sendok
makan
O : Balance cairan
(+)843.75
10.00 3. Memberikan injeksi lasix
3x2 amp
S:-

4 1. Mengkaji keluhan pasien O : Obat sudah


11.00
dan menganjurkan pasien diberikan melalui IV

untuk menghabiskan
makannya S : Pasien masih
mual
11.30 2. Memberikan diit protein
O : Pasien lemah
0.6 hd/kg

S:-
O : Pasien makan
habis 2 sendok
4. Evaluasi

No Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD


1 19/06/2020 Pola nafas S : Pasien masih mengeluh
tidak
masih sesak
20.00 efektif
O : Pasien gelisah
RR: 30x/menit
A:Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk mengurangi
edema paru
Kolaborasi pemberian
O2 3 lt

2. 20.15 Gangguan S : Pasien mengatakan


perfusi lemah
jaringan
O : Bibir pucat
Konjungtiva palpebra anemis
CRT pada ekstremitas labih
3 detik

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan
intervensi Pantau
tanda vital
3. 20.30 Kelebihan S : Pasien tangan dan kakinya masih
volume bengkak
cairan
O : Balance cairan (+)967.75
Edema pada
ekstremitas
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
4 20.45
intervensi
Awasi balance
cairan Berikan IV
lasix

S : Pasien mengatakan tidak nafsu


Gangguan
nutrisi makan

O : Pasien makan habis 2


kurang
dari sendok
kebutuhan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Motivasi pasien untuk


menghabiskan makan
1. 20/06/2020 Pola nafas S : Pasien masih mengeluh
tidak masih sesak
20.00 efektif O : Pasien gelisah
RR: 28x/menit

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
Berikan posisi yang nyaman

Batasi cairan untuk mengurangi


edema paru
Colaborasi pemberian O2 3lt
2. 20.59 Gangguan
S : Pasien mengeluh lemah,
perfusi
jaringan letih, lesu
perifer
O :TD : 170/130 mmHg
N : 104
kali/menit
Bibir pucat
Konjungtiva pslpebra anemis

CRT pada ekstremitas atas dan


bawah lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl
(Low) Hematokrit
26.4% (Law) Eritrosit
3.5 juta/mmk (Law)
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
Kolaborasi pemberian hemobion 2x1
(250)

peroral

3 21.34 Kelebihan S : Pasien tangan dan kakinya masih


volume bengkak
cairan
O : Balance cairan (+)824.75
Edema pada ekstremitas

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
Awasi balance
cairan Berikan IV
lasix
4 Gangguan
22.12 S : Pasien mengatakan tidak nafsu
Nutrisi makan
kurang
dari O : Pasien makan habis 3 sendok
kebutuhan A : Masalah belum
tubuh
teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
Motivasi pasien untuk
menghabiskan makan
1 22/06/2020 Pola nafas S : Pasien mengeluh sesak
tidak efektif berkurang.
10.34
O : Pasien gelisah
RR: 28x/menit

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman

Batasi cairan untuk mengurangi


edema paru
Kolaborasi pemberian
O2 3lt
2 S : Pasien mengatakan
11.23 Gangguan lemah
perfusi jaringan O : Bibir pucat
perifer
Konjungtiva palpebra anemis

CRT pada ekstremitas labih


3 detik

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan
intervensi
Pantau tanda
vital
Dorong latihan rentang gerak
3 Kelebihan
S :Tn. M mengatakan tangan dan
Volume
kakinya masih bengkak padahal
Cairan
sudah membatasi minumnya satu
hari hanya satu gelas belimbing.
O : Edema pada ekstremitas atas dan
bawah CRT ekstremitas atas dan
bawah < 3 detik Turgor kulit tidak
elastic
Balance cairan
(+)843.75 Ureum :
153 mg/dl Cretinin :
9,8 mg/dl Natrium :
140 mmol/l Kalium :
3,7 mmol/l Clorida :
106 mmol/l
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi :
Catat adanya edema

Ukur balance cairan


tiap jam Konsul untuk
program HD

4 Gangguan
S :Pasien masih mengeluh mual
nutrisi kurang
dan tidak nafsu makan
dari kebutuhan
O :Pasien makan 2 sendok dari porsi
diit yang diberikan
A :Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Berikan diit sesuai advis
dokter Berikan diit sedikit
tapi sering
Konsultasi dengan ahli gizi tentang

pemberian diit yang


tepat

Anda mungkin juga menyukai