M’’
DENGAN GAGAL GINJAL AKUT DI RUANGAN ICU
RS BAYANGKARA MAKASSAR
Oleh :
NURAZIZAH RESTU, S.Kep
14420192128
CI LAHAN CI INSTITUSI
1
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn. M
Umur : 22 tahun
Jenis : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No Register 5966716
2
b. Penanggung Jawab
Nama :Nn.M
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
2. Riwayat Kesehatan
a . Keluhan Utama
Satu minggu yang lalu pada tanggal 13 juni 2020 klien hanya ingin
bila sesak nafas yang bisa dilakukan oleh pasien dirumah yaitu
dengan tidur di dekat kipas angin sehingga udara lebih cepat masuk
yaitu BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan warna keruh.
menurun.
c. Pola eliminasi
sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan tidak ada gangguan rasa
sakit.
harinya selain itu pasien juga mengeluh lemah, letih dan lesu.
dialaminya.
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus, tidak ada keluhan
Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang
pulang ke rumah.
4. Pemeriksaan Fisik
TD : 170/130 mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 30 kali/ menit
T : 37,50C
d. Pengukuran antropometri
BB : 58 Kg
TB : 162 cm
LILA : 30 cm
IMT = BB(kg )
= 22.13 (Normal)
TB 2
(m2 )
Nilai Kategori
< 20 Underweight
>30 Obesitas
Pengukuran balance cairan
e
(Jam21.00- Minu 50 ml Urin 15
07.00WIB) m 50 ml BA -
250ml+ B
Maka IW 15.75+
350 ml
n L
Infus 30.75 ml (+) 319.25
e
(Jam 07.00- Minu 150 ml Urin 10
14.00WIB) m 50 ml BA -
B
Maka 200ml+
IW 15.75+
400 ml
n L
Infus 25.75 ml (+) 374.25
e
Total balance cairan selama 24 jam (+)967.75
lemah
Pe : Redup
Au : SD Vesikular
Ronkhi basah
clavicula
Pe : Redup
bunyi tambahan
j. Abdomen : I : Datar
Pe : Timpani
k. Genital :
Terpasang kateter tanggal 19 juni 2020, tidak ada infeksi pada
l. Ekstremitas
m. Kulit
Kering bersisikma pada tangan dan kaki.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan radiologi
COR:
Pulmo:
Kesan :
b. Pemeriksaan USG
Ginjal Kanan
Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak
Ginjal Kiri
Vesika Urinaria
Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak
massa.
Kesan :
Protein 0,6 hd / Kg BB
Rendah garam
6. Therapi
O2 3 lt
Etiologi
Nefropati toksik
kuli
Edema Ganggua
n
Hiperventis Gangguan
Au : SD Vesikular
Ronkhi basah
Hasil rontgen Pulmo :
Adanya cairan di rongga
alveolus
- Bibir pucat
- Pasien mengeluh Konjungtiva palpebra anemis
lemah, letih, lesu
CRT pada ekstremitas atas
dan bawah lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)
Hematokrit 26.4% (Law)
sesak napas
Do :
Neufropati toksik
TD : 170/130 mmHg
rongga alveolus
Do :
Neufropati toksik
Bibir pucat
Konjungtiva palpebra Kerusakan fungsi ginjal
anemis
Sekresi eritropoetin menurrun
CRT pada ekstremitas
atas dan bawah lebih
Produksi eritrosit menurun
dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl
Oksi hemoglobin menurun
(Low) Hematokrit
26.4% (Law)
Suplai O2 ke jaringan menurun
Eritrosit 3.5 juta/mmk
(Law) PO2 82 (Law)
Gangguan perfusi jaringan
Balance cairan
Edema
(+)967.75
Ureum : 153
Kelebihan volume cairan
mg/dl Cretinin :
9,8 mg/dl Natrium
: 140 mmol/l
Kalium : 3,7
mmol/l Clorida :
106 mmol/l Diit
rendah garam
Tn. M mengatakan mual dan tinggi, jarang minum air putih kurang dari
Do :
Neufropati toksik
Pasien makan porsi
sedikit, tidak habis Kerusakan fungsi ginjal
1 porsi, habis 2-3
sendok makan. BUN, Creatinin meningkat
Protein total : 6.0
mg/dl Globulin : 2, 95 Produksi sampah dialiran darah
mg/dl Albumin : 3.0
mg/dl masuk dalam saluran
BB : 58 kg gastrointestinal
TB :
162 cm Nausea vomitus
LILA : 30
cm Gangguan nutrisi kurang dari
IMT : 22.13 kebutuhsn
(Normal)
kejaringan menurun.
3. Implementasi
Nama klien : Tn. M Diagnosa medis : Gagal ginjal akut
No. Rm :- Ruangan : Icu
4 S : pasien masih
1. Mengkaji adanya keluhan
17.00
mengeluh mual dan
mual dan tidak nafsu
tidak nafsu makan
makan pada klien
O:-
S:-
2. Memberikan makan dalam
17.30 porsi sesuai dengan diit O : pasien makan habis
pasien, diit uremia 170 kkal dua sendok saja
08.30
S:-
O : TD 170/130mmHg,
Nadi 100x/menit, RR
0
2. Memantau dan mencatat 28x/menit, S 37.5 C
tanda vital
09.00 S:Pasien masih mengeluh
bengkak pada tangan
dan kaki
3
1. Membatasi pemasukan
cairan dan mengobservasi
balance cairan
10.00 S:-
O:-
10.05 S : Pasien masih
11.30
2. Memberikan terapi mengeluh mual
lasix 3x2 amp O:-
4
1. Mengkaji keluhan mual
2. Memberikan diit uremia
170 kkal dan diit protein
0.6 hd/kg BB
1. 21/06/2020
07.30 1. Mengobservasi frekuensi S : Pasien
nafas dan keluhan pasien mengatakan
sesak sedikit
berkurang
O : RR 28x/menit
2. Memberikan posisi yang S : Tn. M merasa lebih
08.00
nyaman dan memberikan nyaman
O2 3 lt O :Pasien mulai
tenang RR:
28x/ menit
O:
TD 170/130mmHg, N :
104x/menit,
RR 28x/menit, S 37.0C
09.00 2. Memberikan hemobion
peroral250mg
S:-
O : obat sudah
3. 09.05 1. Mengkaji edema dan turgor
diminum
kulit
S:Pasien mengatakan
masih bengkak
O:Edema (+)
untuk menghabiskan
makannya S : Pasien masih
mual
11.30 2. Memberikan diit protein
O : Pasien lemah
0.6 hd/kg
S:-
O : Pasien makan
habis 2 sendok
4. Evaluasi
P : Lanjutkan
intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk mengurangi
edema paru
Kolaborasi pemberian
O2 3 lt
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Berikan posisi yang nyaman
peroral
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Awasi balance
cairan Berikan IV
lasix
4 Gangguan
22.12 S : Pasien mengatakan tidak nafsu
Nutrisi makan
kurang
dari O : Pasien makan habis 3 sendok
kebutuhan A : Masalah belum
tubuh
teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
Motivasi pasien untuk
menghabiskan makan
1 22/06/2020 Pola nafas S : Pasien mengeluh sesak
tidak efektif berkurang.
10.34
O : Pasien gelisah
RR: 28x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman
4 Gangguan
S :Pasien masih mengeluh mual
nutrisi kurang
dan tidak nafsu makan
dari kebutuhan
O :Pasien makan 2 sendok dari porsi
diit yang diberikan
A :Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Berikan diit sesuai advis
dokter Berikan diit sedikit
tapi sering
Konsultasi dengan ahli gizi tentang