N DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ( KENYAMNAN )
ET. CASUA FRAKTUR PATTELA DI RUANGAN MARJAN ATAS RS Dr.
SLAMET GARUT
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Dasar
Profesi
Oleh :
PUJAWATI
KHGD 22028
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 September 2022
Jam :
a. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Tabrik RT 01/012 Ds. Jati Sari
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk RS : 16 September 2022
NO CM : 01106548
Diagnosa Medis : Fraktur patella
Tanggal Pengkajian : 17 september
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan\
: Suami
: Isteri
: Klien / Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
KEBUTUHAN CAIRAN
Rumus Kebutuhan Cairan (Holliday & Segar)
Dewasa
BB 10 kg pertama = 1 ltr/hr cairan
BB 10 kg kedua = 0,5 ltr/hr cairan
BB >> 10 kg = 20 mL x sisa BB
Hasil perhitungan :
BB = 55 kg
10 kg pertama = 1 ltr/hr cairan = 1000 ml
10 kg kedua = 0,5 ltr/hr cairan = 500 ml
Sisa BB = 20 ml x 55 = 700 ml
Kebutuhan cairan klien : 1000 + 500 + 700 = 2200 ml = 2,20 ltr/hari
Hari :
Tanggal :
No Jenis Sehat Sakit
1 Pola Makan
Keb. Kalori 2,244 kal 1,716
Jenis Nasi : Nasi putih Nasi : nasi
Lauk : Ayam, tempe, tahu Lauk : Telur rebus, Ayam
Sayur : Bayam Sayur : Sop,Buncis
Porsi 1 porsi ¼ porsi
Frekuensi 3x/hari 3x/ hari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Empe – empe Tidak ada yang diinginkan
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Baik Baik
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Sajikan makanan dalam
keadan hangat
c. Pola Eliminasi
Hari :
Tanggal :
1 BAB
Frekuensi 1x sehari Belum BAB
Warna Kuning kecoklatan Tidak terkaji
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Konsistensi Lunak Tidak terkaji
Cara mengatasi masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Eliminasi
5. Berpindah
6. Berjalan
7. Berbelanja
8. Memasak
9. Naik tangga
Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu
e. Peronal Hygiene
f. Pola
No Persepsi Kognitif
Jenis Selama Dirawat
Frekuensi : 1xsehari
1. Mandi
Jenis : Waslap
6. Keramas
Belum pernah
Berbicara : Baik
Bahasa : Sunda
Kemampuan membaca : Baik
Tingkat ansietas : Tidak
Kemampuan Berinteraksi : Baik
g. Pola Istirahat Tidur
Hari :
Tanggal :
No Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat
1. Tidur Siang
Lama Tidur 1 jam 3 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Hening Hening
Mempermudah bangun Kondisi gaduh Kondisi gaduh
2. Tidur Malam
Lama Tidur 7 jam 5 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Hening Hening
Mempermudah bangun Kondisi gaduh Kondisi gaduh
□ Tidak
Mukosa bibir : □ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah-pecah
□ Normal
Mulut : □ Bersih, □ Kotor, □ Benda Asing,
□ Suara
Lidah : □ Putih, □ Berbintik – bintik, □ Bintik Berjamur, □
Perdarahan, □ Abses, □ Uvula Simetris/Tidak, □ Ada
lesi,
Gigi : □ Bersih, □ Kotor, □ Gigi Palsu, □ Caries, □ Gigi
tanggal, □ Ginggivitis
Keluhan yang dirasakan :
Tindakan yang dilakukan :
Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : □ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, □ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+.......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan :
Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : □ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada □ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk dada : □ normal □ barel chest □
pigeon chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan :
Palpasi : Pergerakan dada : □ simetrsi □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan :
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan :
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan :
Punggung
Inspeksi : Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta .........
Bentuk punggung : □ normal □ skoliosis □
kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan :
Palpasi : Pergerakan punggung : □ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan :
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan :
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
Tindakan yang harus dilakukan :
Jantung
Insepeksi :.
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, □ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung □ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait :
Tindakan yang dilakukan :
Abdomen
Keterangan klien : Flatus ( + / - ), Ket :
Inspeksi : □ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region...........................)
□ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus : .......................X/menit
Bunyi peristaltic: □Borborygmi (bunyi usus melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada □ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada □ tidak ada
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada □ tidak
Ginjal : □ teraba □ tidak
Perkusi : □ Timpani □ Pekak
Pemeriksaan Ascites : Shiffing Dullnes (+/-)
Undulasi (+/-)
Genetalia
Genetalia Pria
Inspeksi : Rambut pubis (□ bersih □ tidak), Lesi ( + / - ),
Benjolan ( + / - )
Lubang uretra : Penyumbatan ( + / - ),
Hipospadia (dibawah) ( + / - ),
Epispadia (diatas) ( + / - )
Palpasi : Penis : Nyeri tekan ( + / - ),
Benjolan ( + ./ - ),
Cairan...............................................
.....
Scrotum dan testis : Benjolan ( + / - ), nyeri tekan ( + /
-)
Kelainan yang tampak pada
scrotum .................................
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ),
Epididimistis ( + / - ), Torsi pada saluran sperma ( + /
- ), Tumor Testicular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi hernia : Inguinal Hernia ( + / - ), Femoral Hernia ( + / - )
Genetalia Wanita
Inspeksi : Rambut pubis ( bersih / kotor ), lesi ( + / - ),
eritema ( + / - ), Keputihan ( + / - ), Peradangan ( +/ - ),
Bartholinitis ( + / - ), prolaps uteri ( + / - ), lubang
uretra : stenosis / sumbatan ( + / - )
Anus
Inspeksi : Atresia ani ( + / - ), Tumor ( + / - ), Haemoroid ( + / - ),
Perdarahan ( + / - ), perineum : jahitan ( + / - ),
benjolan ( + / - )
Palpasi : nyeri tekan pada daerah anus ( + / - )
Muskuloskeletal ( Ekstremitas )
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri simetris
2) Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : Murung dan terlihat
sedih
Tingkah laku yang menonjol : Tidak ada
Suasana yang membahagiakan klien : Streaming
Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : Ketika lingkungan
sekitar terlalu ramai
3) Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati – hati dalam berbicara ( Ya / Tidak )*, apakah pola
komunikasinya ( Spontan / Lambat )*, apakah klien menolak untuk diajak
komunikasinya ( Ya / Tidak )*, apakah komunikasi klien jelas ( Ya / Tidak )*,
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( Ya / Tidak )*.
4) Pola Interaksi
Kepada siapa klien berespon : Klien berespon baik kepada keluarga dan perwa
Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien : suami
Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( Aktif / Pasif )*,
Tipe kepribadian klien ( Terbuka / Tertutup )*
5) Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme klien dalam mengatasi masalahnya : Baik
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien dirawat di Rumah
Sakit : Tidak ada
6) Kondisi Emosi / Perasaan Klien
Apa suasana hati yan menonjol pada klien ( Sedih / Gembira )*
Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( Ya / Tidak )*
7) Kebutuhan Spritual Klien
Kebutuhan untuk beribadah ( Terpenuhi / Tidak Terpenuhi )
8) Kecemasan Klien
(Zung Self-Rating Anxiety Scale). Skala peringkat kecemasan digambarkan pada
tabel di bawah ini :
4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Nilai Pemeriksaan
No Jenis Pemeriksaan Satuan
Pemeriksaan Normal
1 DARAH LENGKAP
Leukosit 9,390 /mm3 3.600 – 10.600
Eritrosit 4,48 Juta/mm3 3,6 – 5,6
Trombosit 322,000 /mm3 150.000 – 440.000
Haemoglobin 13,6 g/dL 13 – 16
Haematokrit 40 % 36 – 47
MCV 90 fl 80 - 100
MCH 30 pg/cell 26 - 34
MCHC 34 g/dl 31 - 37
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-4
Eosinofil 1 % 1–6
Neutrofil 67 % 50 -70
Limfosit 27 % 30 – 45
Monosif 5 % 2 – 10
KIMIA KLINIS
Gula Darah Puasa 101 mg/dL 65 - 105
Ureum 26 mg/dL 20 – 40
Kreatinin 0,68 mg/dL 0,5 – 1,3
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG: Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG,
EKG, CT-Scan, MRI, Endoscopy dll.
5. Therapy
Jenis Frekuensi
Obat Yang Cara Pemberian Dosis Keterangan /
No Golongan
diberikan Pemberian Obat Riwayat Obat
Obat Waktu (jam)
Ranitidine Golongan IV 2 x 3 mg
1. antagonis H2
Ketoralac Antiinflamas IV 2 x 2 mg
2. i nonsetoroid
(OAINS)
Ringer IV 20 ptm
3. Laktat (RL)
B. ANALISA DATA
4. R : nyeri di litut
sebelah kanan Terputusnya kontiunitas
5. S : 5 jaringan
6. T : terus menerus
DO : Nyeri akut
1. Klien tampak
meringis
2. Skala nyeri 4 dari
rentang 1-10
3. TD : 150/80
mmHg
2 17 September 2022 DS : Gangguan Fraktur Pattela
Klien mengeluh nyeri mobilitas fisik
Dilaukan tindakan
ketika bergerak
operasi
DO :
1. Klien tampak
Pengangkatan
meringis jika orif/pembedahan
bergerak
2. Pergerakan klien Luka post op
terbatas
3. Klien lebih banyak Kelemahan fisik
berbaring
4. Klien tampak Hambatan mobilitas
lemah
5. ADL dibantu
6.
3. Kemerahan
4. Bengkak Terputusnya kontiunitas
jaringan
Risiko infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencendera fisik ditandai dengan
DS :
Klien mengeluh nyeri lutut sebelah kanan
P : nyeri bekas post op
Q : nyeri seperti di sayat – sayat
R : nyeri di litut sebelah kanan
S:5
T : terus menerus
DO :
Klien tampak meringis
Skala nyeri 5 dari rentang 0-10
TD : 150/80 mmHg
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh nyeri ketika bergerak
DO :
Klien tampak meringis jika bergerak
Pergerakan klien terbatas
Klien lebih banyak berbaring
Klien tampak lemah
3. Risiko infeksi b.d Efek prosedur invasif
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnossa
No Keperawatan SLKI SIKI
(SDKI)
1 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri
pencedera fisik keperawatan, 3 x 24 jam nyeri Observasi
ditandai dengan : klien dapat teratasi, dengan
1. Identifikasi lokasi,
DS : kriteria hasil : karakteristik, durasi,
1. Klien mengeluh 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas,
nyeri lutut 2. Melapporkan tingkat nyeri intensitas nyeri
2. Identifikasi skala
sebelah kanan terkontrol cukup meningkat
nyeri
2. P : nyeri luka 3. Kemampuan mengenali onset 3. Identifikasi respons
nyeri meningkat nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor
post op 4. Kemampuan mengenal yang
3. Q : nyeri seperti penyebab nyeri meningkat memperberat dan
memperingan nyeri
di sayat – sayat 5. Kemampua menggunakan
4. R : nyeri di litut non-farmakologi cukup Terapeutik
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian analgetik
2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan asuhan Observasi
fisik b.d nyeri, keperawatan diharapakan 1. Identifikasi adanya
ditandai dengan : gangguan mobilitas fisik dapat nyeri atau keluhan
meningkat dengan kriteria hasil: fisik
DS : Klien
1. Kekuatan otot meningkat 2. Identifikasi
mengeluh nyeri
2. Rentang gerak (ROM) toleransi fisik
ketika bergerak
meningkat melakukan
DO :
3. Nyeri menurun ambulassi
Klien tampak
4. Gerakan terbatas menurun 3. Monitor kondisi
meringis jika
5. Keluhan fisik menurun umum selama
bergerak
melakukan
Pergerakan
ambulasi
klien terbatas
4. Monitor frekuensi
Klien lebih
jantung dan tekanan
banyak
darah sebelum
berbaring
melakukan
Klien tampak
ambulasi
lemah
Terapeutik
ADL di bantu
1. Libatkan keluarga
untuk membantu
klien dalam
meningkatkan
ambulasi
2. Fasilitasi
melakukan mobilasi
fisik, jika perlu
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan
melakukan
ambulasi dini
3. Anjurkan ambulasi
sederhana terlebih
dahulu (mis:
berjalan secara
perlahan)
4. Anjurkan
menghindari latihan
ekstrim
3 Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan Edukasi pencegahan
efek prosedur keperawatan dalam waktu infeksi
tertentu, diharapkan mobilitas
invasif
fisik membaik dengan kriteria
DS : Observasi
hasil:
Klien mengeluh
1. Nyeri menurun 1. Periksa kesiapan
nyeri di lutut 2. Gangguan kognitif
dan kemampuan
sebelah kanan meningkat
menerima informasi
DO :
1. Terdapat luka Terapeutik
insisi
2. Susah bergerak 1. Siapkan materi,
3. Kemerahan media tentang
4. Bengkak faktor-faktor
penyebab, cara
identifikasi dan
pencegahan risiko
infeksi di rumah
sakit maupun di
rumah
2. Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
DIAGNOSA
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
A : massalah
belum
teratasi
P :lanjutkan
intervensi
A : Masalah
belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
F. CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA CATATAN
NO WAKTU PELAKSANA
KEPERAWATAN PERKEMBANGAN