Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

JENIS-JENIS TERAPI KOMPLEMENTER


( disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunitas)

KELOMPOK 2

Anggota :

Clara Anggita

Erisa Emilya

Fryta Scintya

Intan Thania

Intan Ovenesa

Moch Asep Mymar

Nandita Ivania

Nuria

Nursandi

Risanti

Tyta Ajeng

Kelas : 4B S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KARSA HUSADA GARUT
Jenis- Jenis terapi komplementer

Terapi komplementer adalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi ini biasanya pasien jalani
bersamaan dengan pengobatan dokter sebagai pengobatan tambahan, pelengkap, atau
pendukung. Pengobatan ini meliputi pengobatan teknik alternatif dan penggunaan obat-
obatan herbal., pembagian jenis terapi komplementer meliputi:

1. Pengobatan alternatif tradisional


Bidang pengobatan ini telah dipraktikkan selama ratusan tahun yang lalu di berbagai penjuru
dunia. Jenis pengobatan alternatif tradisional ini, antara lain:
• Akupuntur
Akupuntur adalah pengobatan tradisional Tiongkok yang menggunakan penyisipan jarum
tipis ke kulit pada titik-titik tertentu di tubuh Anda.
Pengobatan ini paling sering digunakan untuk mengurangi nyeri karena menstimulasi
penghilang rasa sakit alami yang ada pada tubuh. Contohnya, nyeri akibat kemoterapi, sakit
kepala , nyeri punggung dan leher, serta nhyeri menstruasi.
Praktisi akan memanaskan ujung jarum atau mengaliri aliran listrik lingan ke jarum dan
memasukkan jarum akupuntur ke dalam titik-titik tubuh melalui kulit. Prosesnya bisa saja
tidak sakit, tapi juga bisa menimbulkan sensasi nyeri ringan ketika jarum menusuk ke kulit
lebih dalam.
Setelah itu, praktisi akan membiarkan jarum yang menusuk kulit pasien selama 10 hingga 20
menit dan kemudian mencabutnya.

• Ayurveda
Ayurveda adalah konsep pengobatan alami dari India yang dicapai dengan menjaga
keseimbangan tubuh, pikiran, dan lingkungan.
Tujuan dari terapi komplementer ini adalah membantu seseorang mengurangi gejala dan rasa
cemas, meningkatkan keharmonisan dalam hidup, serta meningkatkan ketahanan seseorang
terhadap penyakit. Dalam pengobatan ini, herbal, rempah, dan ekstrak minyak digunakan
secara esktensif.

• Homeopati
Homeopati adalah pengobatan yang pertama kali muncul akhir tahun 1700-an di Jerman,
yang konsepnya adalah meningkatkan pemulihan tubuh secara alami terhadap penyakit.
Dalam pengobatan ini, praktisi akan menggunakan pil atau larutan yang mengandung sedikit
bahan aktif (biasanya ekstrak tumbuhan atau mineral) untuk mengobati penyakit.
Perawatan homeopati bertujuan untuk menjaga kesehatan dan membantu pengobatan
penyakit jangka panjang, seperti alergi eksim , dan rematik. Bisa juga untuk mengatasi cedera
ringan, seperti keseleo atau otot-otot tubuh yang menegang.
Pengobatan komplementer ini tidak cocok sebagai perawatan pendamping untuk kondisi
yang darurat seperti penyakit jantung, kanker , atau infeksi yang parah.

• Naturopati
Menurut American Association of Naturopathic Physicians (AANP), naturopati adalah
sistem perawatan kesehatan yang meliputi praktik diagnosis, pengobatan, pencegahan
penyakit. Konsep pengobatan ini berkembang di abad ke-19 di Eropa.
Teknik pengobatannya menggunakan metode modern dan tradisional, yang bisa mencakup
perubahan gaya hidup, pengurangan stres, psikoterapi dan konseling, penggunaan obat
herbal dan suplemen, termasuk homeopati.

2. Pengobatan berbasis sentuhan dan teknik tubuh

Selain mengandalkan tumbuhan herbal, sejak lama orang-orang menggunakan sentuhan


(pijatan) dan teknik tubuh sebagai pengobatan. Dasar dari pengobatan ini adalah gagasan
bahwa penyakit atau cecera yang terjadi di satu area tubuh dapat memengaruhi bagian tubuh
lain.
Dengan kata lain, meningkatkan kesehatan bagian tubuh tertentu juga bisa membantu
penyembuhan area tubuh yang bermasalah. Selain pijatan dan gerakan tubuh, biasanya
pengobatan juga mengombinasikan dengan ketenangan pikiran.
Contoh pengobatan komplementer yang berbasis pijatan dan teknik tubuh adalah:

• Chiropractic dan osteopati


Chiropractic adalah metode pengobatan untuk gangguan yang memengaruhi sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf, serta nyeri tubuh lewat manipulasi manual dengan tangan.
Perawatan chiropractic dapat membantu meredakan nyeri sendi atau nyeri otot yang
mengganggu aktivitas Anda.
Sementara osteopati adalah cabang ilmu kedokteran yang menangani gangguan medis
dengan pemijatan atau manipulasi tulang, sendi, dan otot. Biasanya, terapi komplementer ini
dilakukan untuk meningkatkan mobilitas, meredakan otot tegang, dan meningkatkan suplai
darah ke jaringan.

• Pijat
Pengobatan ini sangat umum di Indonesia, karena penerapannya sudah ada sejak zaman
dahulu. Perawatan ini menggunakan teknik manipulasi jaringan lunak berupa pijatan tangan
untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan, membantu melancarkan sirlukasi darah, dan
melemaskan otot yang tegang.

• Taichi dan yoga


Pengobatan komplementer selanjutnya berupa latihan fisik, yakni yoga dan taichi.
Keduanya cukup populer sebagai perawatan pendukung untuk masalah kesehatan yang
menyerang tulang dan sendi, seperti osteoartitis dan rematik.
Menurut studi tahun 2012 pada Clinical rheumatology menunjukkan bahwa gerakan taichi
dan yoga dapat membantu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan fungsi fisik, dan kualitas
hidup pasien menjadi lebih baik. Ini karena latihan fisik ini membantu mengurangi stres,
melatih keseimbangan, dan meningkatkan mobilitas tubuh

3. Pengobatan berbasis diet dan herbal


Proses pemulihan tubuh dari suatu penyakit bisa dengan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Pendekatan inilah yang menjadi fokus utama pada terapi komplementer ini.
Pasien perlu menambahkan jenis makanan tertentu yang kaya vitamin, mineral, serat, atau
minyak sehat. Selain lewat makanan, kebutuhan nutrisi juga bisa pasien penuhi dengan
suplemen.
Sementara penggunaan obat herbal, kemungkinan pasien tempuh karena obat tersebut
diyakini memiliki senyawa aktif antiradang, antioksidan, atau antimikroba yang bisa
membantu penyembuhan penyakit, contohnya jamu.

4. Pengobatan dengan energi eksternal dan indera tubuh


Penggunaan energi eksternal (energi dari luar tubuh) dapat secara langsung
memengaruhi kesehatan. Begitu pula dengan perawatan yang melibatkan ketajaman indera,
mulai dari penglihatan, pendengaran, dan penciuman juga dapat memberikan pengaruh
positif pada kesehatan.
Beberapa contoh terapi komplementer berbasis energi eksternal dan indera, di antaranya:
adalah terapi elektromagnetik,
• Reiki: pengobatan alternatif jepang dengan terapi relaksasi sekaligus mengalirkan
energi healing (energi penyembuhan).
• Qigong: Terapi asal Tiongkok yang berupa aktivitas fisik yang mengintegrasikan gerakan
tubuh, dengan pikiran, dan pengaturan napas.

• Terapi elektromagnetik: terapi menggunakan medan magnet frekuensi rendah untuk


mengatasi nyeri.
• Terapi indera: perawatan yang meliputi terapi visualisasi, terapi musik , atau terapi seni yang
biasanya berguna untuk membantu, meringankan stress atau kecemasan.

5. Pengobatan berbasis pengendalian pikiran


Kondisi emosional dapat berkaitan dengan kesehatan tubuh. Contohnya, orang dengan
penyakit kronis yang mengalami stres, akan mengalami gejala yang lebih parah. Nah, terapi
komplementer berbasis pengendalian pikiran yang bisa membantu efektivitas pengobatan
utama dari dokter, umumnya meliputi:
• Hipnosis : praktik psikologis yang melibatkan sugesti dan induksi untuk membantu
merelaksasikan pikiran.
• Biofeedback: serangkain teknik untuk mengendalikan respons tubuh yang tidak terkendali
dengan bantuan alat pembaca suhu tubuh, pendeteksi aktivitas gelombang otak, dan
pembaca ketegangan otot.
• Meditasi : latihan untuk memfokuskan pikiran sehingga otak jadi lebih jernih dan pikiran jadi
lebih tenang.
KESIMPULAN

Terapi komplementer merupakan terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi ini biasanya sebagai pengobatan
tambahan, pelengkap, atau pendukung untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan
penyakit. Penggabungan terapi ini dengan pengobatan dokter dikenal dengan istilah
pengobatan intergratif. Adapun jenisnya ada pengobatan tradisional, pengobatan berbasis
sentuhan dan Teknik tubuh, pengobatan berbasis herbal, Pengobatan dengan energi
eksternal dan indera tubuh, Pengobatan berbasis pengendalian pikiran.

SARAN
Meski memberikan manfaat untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu,
pengobatan alternatif dan herbal ini tetap memiliki efek samping. Oleh karena itu,
perlu mempertimbangkan manfaat sekaligus keamanan terapi komplementer
sebelum mencobanya.
Jadi, boleh saja mengikuti terapi komplementer sebagai pengobatan
tambahan. Akan tetapi, konsultasikan lebih dahulu hal ini dengan dokter.
Kemudian, minta juga rekomendasi klinik atau tempat pengobatan pada dokter
supaya tidak salah pilih.

Anda mungkin juga menyukai